Fluktuasi Tekanan Darah Menandakan Peningkatan Risiko Penyakit Jantung Dan Kematian Dini.docx

  • Uploaded by: Tiara Jannati Dewi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fluktuasi Tekanan Darah Menandakan Peningkatan Risiko Penyakit Jantung Dan Kematian Dini.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 859
  • Pages: 4
Fluktuasi tekanan darah menandakan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian dini, variasi tekanan darah sistolik lebih dari 14 mmHg meningkatkan risiko gagal jantung sampai 25%. Sistolik merupakan hasil tekanan darah yang disebutkan pertama kali setelah pemeriksaan. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Muntner, profesor epidemiologi di University of Alabama School of Public Health at Birmingham pada tahun 2015 menunjukkan bahwa perbedaan tekanan darah sebanyak 15 mmHg meningkatkan risiko serangan jantung sebanyak 30% dan stroke sebanyak 46%. Variasi ini menandakan adanya kerusakan arteri, terutama arteri yang mengeras. Muntner kemudian menambahkan bahwa penelitian ini menyatakan adanya hubungan antara tekanan darah yang naik turun dengan penyakit jantung, bukan hubungan sebabakibat. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana fluktuasi tekanan darah tersebut menimbulkan komplikasi.

2. Penurunan fungsi mental Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tekanan darah yang naik turun dihubungkan dengan penurunan kemampuan berpikir pada orang tua. Penelitian yang dilakukan oleh Bo Qin di China ini mengambil sampel 1000 orang berusia di atas 55 tahun, tekanan darah diukur dalam kurun waktu 3-4 kali kontrol dokter, sampel juga dilakukan tes fungsi mental seperti menghitung mundur, mengingat kata, dan lainnya. Kemudian disimpulkan bahwa pada sampel dengan variasi tekanan darah sistolik yang tinggi pada tiap kontrol dokter, ditemukan penurunan fungsi mental dan kemampuan menghapal verbal dibanding dengan sampel dengan tekanan darah stabil. Semakin tinggi variasi tekanan darah, semakin cepat penurunan fungsi mental akan dialami oleh orang tua. Penelitian yang sama oleh Gisele Wolf-Klein di US juga menunjukkan hasil yang sama. Wolf-Klein menambahkan bahwa menjaga tekanan darah tetap stabil dapat mencegah timbulnya demensia dan memberikan efek positif bagi mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi mental.

Masalah yang muncul ketika obat hipertensi tidak Anda minum sesuai dengan ketentuan adalah tekanan darah Anda akan tidak terkendali. Anda akan memiliki tekanan darah yang tinggi terus-terusan. Ketika hal ini terjadi, maka akan memengaruhi kerja jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah akan tersumbat dan jantung akan kelelahan akibat beban kerjanya lebih berat saat tekanan darah naik. Kondisi ini akan menimbulkan serangan jantung, gagal jantung, bahkan gangguan kesehatan lainnya seperti gagal ginjal.

Minum obat darah tinggi yang telah diresepkan untuk Anda — persis seperti yang ditentukan dan selama yang diperlukan. Meski memang tak selalu mudah untuk mengingat kapan harus minum obat darah tinggi, tapi sangat penting untuk Anda mematuhi pedoman ini. Wajar untuk kelupaan satu-dua kali dosis obat Anda, dan biasanya ini tidak menjadi masalah besar. Tapi jika Anda sama sekali melupakan/tidak pernah/sangat jarang mengonsumsi obat darah tinggi, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mengalami masalah kesehatan yang terkait hipertensi, termasuk serangan jantung, penyakit ginjal, dan gagal jantung kongestif.

Selain itu, banyak orang yang minum obat darah tinggi hanya di saat timbul sakit kepala. Padahal, ketika mereka mengalami sakit kepala, ini sebenarnya sudah terlanjur masuk ke dalam kondisi gawat darurat disebut emergensi hipertensi — dan ini bisa berakibat fatal, seperti stroke atau bahkan kematian. Masukkan jadwal dosis obat tekanan darah Anda dalam rutinitas harian Anda. Jadikan minum obat sebagai suatu kewajiban, dan selalu minum obat di jam yang sama setiap hari. Ini akan membantu Anda mendapatkan banyak keuntungan dari khasiat obat. Dengan menjaga tekanan darah Anda tetap di ambang sehat, Anda juga melindungi jantung dan pembuluh darah Anda dari kerusakan dan risiko komplikasi.

DM Diabetes yang tidak terkontrol membuat tubuh berada dalam kondisi hiperglikemi kronik. Inilah yang bisa menyebabkan komplikasi, baik mikrovaskular seperti kehilangan penglihatan, kebas/baal karena saraf rusak, gangguan ginjal; maupun makrovaskular seperti pengerasan pembuluh darah jantung Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Disiplin Minum Obat Perburuk Penyakit Diabetes", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/03/25/161100423/tak.disiplin.minum.obat.perb uruk.penyakit.diabetes.

Tatalaksana MCI

Counseling dan Support Penting dilakukan agar setiap anggota keluarga dapat mengerti keadaan pasien dan mencegah terjadinya komplikasi akibat gangguan memori maupun kognitif. Sehingga perwatan dan pengobatan pasien dengan MCI dapat dilakukan secara optimal.

Memory Training Program Tujuan utama adalah meningkatkan fungsi memori, serta mengurangi keluhan memori dan meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. Obat-obatan Pengobatan farmakologi terhadap MCI akan dianggap berhasil jika dapat mencegah perkembangan

defisit

kognitif

dan

fungsional

dan

pengembangan

menjadi

demensia. Namun, sampai sekarang tidak ada pengobatan yang berhasil. Dalam uji klinis secara acak, cholinesterase inhibitor, rofecoxib (obat anti-inflamasi non-steroid), dan vitamin E telah gagal untuk mencegah perubahan MCI menjadi demensia. Donepezil

ditemukan dalam percobaan klinis acak memiliki efek pencegahan sementara selama 1 tahun, dengan efek yang lebih besar dan berkelanjutan pada subyek yang memiliki setidaknya satu alel apoE4. Hasil ini dapat mendorong beberapa dokter untuk menggunakan Donepezil pada pasien MCI, namun bukti tersebut tidak cukup kuat untuk dijadikan sebuah rekomendasi untuk penggunaan rutin.

Perubahan Gaya Hidup Bukti dari studi epidemiologi longitudinal menunjukkan bahwa latihan dan aktivitas fisik berhubungan dengan rendahnya resiko menderita demensia. Kekuatan hubungan tersebut tampaknya terkait tidak hanya dengan jumlah kalori yang dikeluarkan pada latihan, tetapi juga dengan jumlah kegiatan yang dilakukan, yang menunjukkan bahwa ada sinergi antara latihan dan stimulasi kognitif. Peran stimulasi kognitif kurang kuat. Penelitian telah menemukan penurunan risiko demensia pada orang yang terlibat dalam beragam kegiatan seperti teka-teki silang, menari, dan pekerjaan sukarela. Ada tema-tema umum dalam temuan ini, khususnya stimulasi kemampuan verbal dan bahasa, dan beberapa asosiasi menarik. Misalnya menari, jelas melibatkan

koordinasi

psikomotorik

kompleks. Studi-studi

observasional

hanya

menawarkan bukti-bukti terbatas, tetapi pasien dengan MCI tetap disarankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan stimulasi kognitif, terutama kegiatan yang melibatkan bahasa dan koordinasi psikomotorik

Related Documents


More Documents from ""