“BULETIN
AL-AQSHO”
Berdasarkan catatan mahkamah legalisasi Al-Quds dan peta Ir.Nimsawi Check yang ikut dalam organisasi wilayah permukiman Berita Muslim Mingguan ke-53, Dzulhijjah 1430H Penyelenggara : Slamet Abd., Khaemi Fauzi, Nadhirin dan koloni Yahudi terungkap, permukiman Yahudi yang terletak di sebelah barat kota hanya mencakup 36 pemukim bahkan hingga Penanggung-Jawab : Hadi Sumarsono tahun 1918 masih tetap segitu. Daerah itu dikenal sebagai satuhttp://aqsaworkinggroup.com http://ibadalloh.homelinux.org Masjid Hizbulloh, Gg.Sadewa Pesanggrahan-Wonokerto, Pekalongan satunya Koloni Baniah. Masjid Hizbulloh, Gg.Raseh Purwosari-Comal, Pemalang Paska terjadinya perjanjian Balfor pada 2 Nopember 1917 hingga tahun 1920 an, pertumbuhan koloni yahudi meningkat = JANGAN DIBACA SAAT KHUTBAH = dan tuntutan untuk memiliki tembok bagian barat Al-Aqsha yang dikenal dengan tembok ratapan makin mendesak. Rabi Militer Yahudi: Tentara Israel Tak Boleh Padahal daerah tersebut merupakan waqaf kaum muslimin Kasihan Terhadap Rakyat Palestina ! yang dibuktikan dengan saksi dan dokumen, sesuai dengan Senin, 16/11/2009 - http://eramuslim.com/berita/palestina/rabipengakuan komisi penyelidikan internasional. militer-yahudi-tentara-israel-tak-boleh-kasihan-terhadappalestina.htm Akibatnya, jumlah pemukim Yahudi di Al-Quds pada akhir tahun 1947 meningkat menjadi 99400 orang atau 60 % dari seluruh Jangan heran jika melihat kekejaman tentara Israel. Setelah pekan penduduk Al-Quds yang berjumlah 164500 jiwa ketika itu. Berarti lalu seorang rabbi-nya membolehkan membunuh non-Yahudi, kali jumlah warga Arab saat itu hanya 65100 jiwa saja. ini rabbi milliter Yahudi Brig.Jen.Avichai Rontzki mengatakan bahwa tentara Yahudi seharusnya tak boleh punya rasa belas Kemudian setelah perang tahun 1948 berakibat pada meluasnya kasihan ketika berperang, atau mereka akan “dikutuk.” wilayah jajahan Israel yang mencapai 85 % dari keseluruhan wilayah Al-Quds. Sejak saat itu, wilayah yang dijajah Yahudi “Dalam perang, siapapun yang bertempur tanpa hati dan jiwanya dikenal dengan nama Al-Quds Barat. Mereka melakukan akan dikutuk. Jika dia mengangkat senjatanya, sudah seharusnya yahudisasi besar-besaran di semua wilayah Arab yang ditinggalkan dia tak boleh punya rasa belas kasihan kepada musuhnya,” ujarnya pemiliknya atau dirampas dari mereka. pada Haaretz. Rencana Yahudisasi Setelah Perang Juni 1967 Menyikapi penyerangan Israel ke Gaza, Desember lalu, Rontzki Baru dua hari Israel menjajah Al-Quds pada Juni 1967, mereka memuji para tentara Israel yang telah membunuh sekitar 1500 telah berencana untuk menghancurkan areal Maghariba yang orang termasuk anak-anak dan para wanita. “Mereka semua terletak di sebelah barat Al-Aqsha. David Ben Gorion (perdana (tentara Israel) berperang dengan hati dan jiwanya, dan juga menteri Israel pertama) memaklumatkan tentang rencana keberaniannya tentu saja.” imbuhnya. Rontki, jelas mendukung yahudisasi dan pembangunan kuil Yahudi. Ia mengatakan, “Israel pembunuhan warga Palestina selama perang Gaza ini. Ia juga tidak berarti apa-apa tanpa Jerusalem dan tidak ada artinya mengecam lembaga hak asasi manusia. Selama perang, beberapa Jerusalem tanpa Kuil”. rabi terkemuka lainnya juga mendorong para komandan Israel untuk menyerang penduduk sipil di Gaza. (sa/qmh) Pada 30 Juli 1967, setelah perang bulan Juni, Israel menyatukan dua bagian kota Al-Quds dibawah pemerintahan yahudi dan Prakiraan Yahudisasi Al-Quds 2020 mendeklarasikannya sebagai ibu kota abadi bagi Entitas Yahudi. 18/11/2009 http://infopalestina.com/ms Oleh:Ibrahim Fuad Abbas Rencana yahudisasi Al-Quds sudah dimulai sejak era perdana menteri Ehud Olmert yang telah mempersiapkan peta Al-Quds Millyuner Yahudi di Inggris Musa Mentivuori pada tahun 1855 tahun 2020, yaitu sejak ia menjabat sebagai kepala distrik Alberhasil membeli sebidang tanah dari Sublime Porte di Al-Quds Quds. Peta itu telah ia publikasikan sejak tahun 2004 dan yang terletak di luar tembok kota. Wilayah ini kemudian dikenal dikenal dengan “Al-Quds 2020”. Target dari peta ini adalah dengan nama kompleks Mentivuori yang merupakan cikal bakal mengisolasi kota Al-Quds serta menekan pertumbuhan warga dari wilayah permukiman Yahudi di Al-Quds. Arab hingga jumlahnya tak lebih dari 12 %, melalui
penerapan mayoritas Yahudi di kota tersebut. Mereka pun akan memindahkan seluruh kantor pemerintahannya ke AlQuds, untuk menandaskan bahwa Al-Quds adalah ibukota abadi bagi Israel. Sepanjang beberapa tahun kemarin, Israel melakukan perluasan distrik Al-Quds secara bertahap dengan digabungkanya wilayah lain di Tepi Barat. Secara langsung mereka melakukan yahudisasi secara luas, terprogram dan sistematis disamping merealisasikan proyek Al-Quds Raya seluas 840 Km persegi atau sekitar 15 % dari luas Tepi Barat. Sementara itu, Chris Makjrel dalam makalahnya yang diterbitkan harian Guardian tanggal 27/11/2005 menyebutkan, dokumen rahasia milik departemen luar negeri Inggris menuding Israel mempercepat rencananya untuk menggabungkan wilayah Arab di Al-Quds dengan cara membangun sejumlah permukiman Yahudi illegal serta pembuatan pagar raksasa Tepi Barat. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar wilayah ini tidak menjadi bagian dari negara Palestina. Di sisi lain, rencana Sharon adalah menggabungkan permukiman Maale Adumem di Tepi Barat melalui pembangunan ribuan rumah baru Israel. Langkah ini akan mengurung kota Al-Quds dengan permukiman Yahudi. Dengan demikian Al-Quds akan terbelah menjadi dua bagian yang secara geografis terpisah.(asy)
Yayasan Al-Quds: Israel Mulai Bangun Dua Terowongan di Bawah Al-Aqsha 19/11/2009 http://infopalestina.com/ms Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Peninggalan Islam berhasil mengungkap aksi Israel melakukan penggalian untuk memudahkan pembangunan dua terowongan dan dua tangga escalator yang menghubungkan antara wilayah perkampungan Syaraf yang digusur Israel tahun 1967 dan halaman tembok Buraq serta gerbang Magharibah, salah satu gerbang masjid Al-Aqsha. Dalam salinan pernyataan yang diterima oleh Infopalestina kemarin Rabu (18/11) bahwa pekerjaan penggalian terowongan itu dimulai di bagian perkampung Syaraf sepanjang puluhan meter dari masjid Al-Aqsha dari sisi barat kota Al-Quds. Yayasan menegaskan, terowongan dan tangga escalator yang hendak dibangun oleh Israel itu bertujuan menampung sebanyak mungkin turis asing dan warga Yahudi ke tembok ratapan dan gerbang-gerbang masjid Al-Aqsha, terutama di gerbang Magharibah yang sering digunakan oleh turis dan yahudi untuk masuk ke masjid.
Yayasan menegaskan, tindakan Israel ini adalah proyek yahudisasi masjid Al-Aqsha. Yayasan mengisyaratkan, pihaknya kini sedang melakukan kunjungan lapangan dan menemukan bekas penggalian yang dalam. Yang menyakitkan, sejumlah peninggalan Islam bersejarah di masa Utsmani dan era Islam terbaru dihapus Israel. Pada Maret lalu, yayasan Al-Quds sudah mengungkapkan pembicaraan soal dua terowongan baru, salah satunya sepanjang 56 meter dan lainnya 22 meter, sebagai koridor antara perkampungan Syaraf Palestina di kota tua Al-Quds yang kemudian disebut kampung Yahudi. Pembangunan ini menelan dana kira-kira 6,2 juta dolar. Perkampungan Syaraf adalah perkampungan Islam yang masuk di dalam perbatasan kota tua Al-Quds. Luasnya 133 hektar yang dikuasai oleh Israel pada tahun 1967. (bn-bsyr) GEMPA DI MATA RASULULLAH DAN GENERASI TERBAIK 22 September 2009 oleh Budi Ashari, Lc (kembalinya 6 relawan Pekalongan-Pemalang dari Padang, memicu redaktur untuk menyajikan tentang Gempa, mari kita renungkan ...) Kembali, gempa mengguncang Indonesia. Guncangan yang kembali menambah daftar kesedihan, korban harta bahkan korban jiwa. Jika Badan Metereologi dan Geofisika membahas gempa dari sudut ilmiah. Pusat gempa, kekuatannya, penyebabnya, radius kerusakannya dan sebagainya. Kini, mari kita belajar tentang gempa dari manusia terbaik sepanjang sejarah bumi yang mendapat bimbingan langit, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Juga dari generasi terbaik yang pernah Allah munculkan demi memakmurkan bumi ini, para shahabat Nabi, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in. Gempa di Mata Rasulullah Setidaknya dua kali gempa tercatat dalam riwayat hadits Nabi. Yang pertama di Mekah. Dan kedua di Madinah. Pertama, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekah. Bersama beliau ada Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” Kedua, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata : “Nabi naik ke Uhud, dan bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata:
Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.” Di sinilah pelajaran besarnya bagi kita sebagai analisa pertama tentang gempa. Bahwa keberadaan orang-orang shaleh di sebuah masyarakat membuat bumi tidak layak berguncang. Kriteria keshalehan sangat spesifik disebutkan dalam riwayat tersebut. Untuk kita, hanya tinggal dua pilihan mengingat sudah tidak ada lagi nabi. Yaitu: Shiddiq, kriteria utama Abu Bakar adalah beriman tanpa ada rasa keraguan sedikit pun. Dan Syahid, mereka yang rela berjuang dan meninggal fi sabilillah. Jika manusia dengan dua kriteria itu masih banyak yang hidup di atas bumi, maka bumi tidak layak gempa. Sebaliknya, gempa terjadi manakala bumi telah sepi dari keberadaan orangorang dengan keimanan tanpa ada kabut keraguan dan orang-orang yang rela meninggal fi sabilillah. Dalam riwayat mursal yang disebutkan oleh Ibnu Abid Dun-ya, setelah Rasulullah menenangkan guncangan bumi, beliau berkata kepada para shahabat, “Sesungguhnya Tuhan kalian sedang menegur kalian, maka ambillah pelajaran!” Gempa di Mata Umar bin Khattab radhiallahu anhu Gempa juga tercatat pernah terjadi di Masa kekhilafahan Umar, sebagaimana yang disampaikan dalam riwayat Ibnu Abid Dun-ya dalam Manaqib Umar. Madinah sebagai pusat pemerintahan kembali berguncang. Umar menempelkan tangannya ke tanah dan berkata kepada bumi, “Ada apa denganmu?” Dan inilah pernyataan sang pemimpin tertinggi negeri muslim itu kepada masyarakat pasca gempa, “Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika terjadi gempa susulan, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!” Kembali, generasi terbaik itu mengajarkan ilmu mulia bahwa gempa terjadi karena dosa yang dilakukan oleh masyarakat. Umar dengan tegas menyatakan itu. Lebih tegas lagi saat dia bersumpah bahwa jika terjadi gempa susulan, Umar akan meninggalkan Madinah. Karena itu artinya dosa kembali dikerjakan dan tidak kunjung ditaubati. Gempa di Mata Ka’ab bin Malik radhiallahu anhu Shahabat Ka’ab bin Malik mempunyai pendapat yang mirip dengan Umar bin Khattabh. Inilah pernyataan lengkapnya tentang gempa,“Tidaklah bumi berguncang kecuali karena ada maksiat-maksiat yang dilakukan di atasnya. Bumi gemetar karena takut Rab-nya 'Azza wa Jalla melihatnya.” Ka’ab menyebut bahwa guncangan bumi adalah bentuk gemetaran bumi karena takut kepada Allah, yang Maha Melihat
kemaksiatan yang dilakukan di atas bumi-Nya. Gempa di Mata Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha Inilah pelajaran yang diberikan oleh guru besar para shahabat dan tabi’in sepeninggal Nabi selama 47 tahun, Aisyah istri Nabi, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya al-Jawabul Kafi. Suatu saat Anas bin Malik bersama seseorang lainnya mendatangi Aisyah. Orang yang bersama Anas itu bertanya kepada Aisyah: Wahai Ummul Mukminin jelaskan kepadaku tentang gempa. Aisyah menjelaskan, “Jika mereka telah menghalalkan zina, meminum khamar dan memainkan musik. Allah 'Azza wa Jalla murka di langit-Nya dan berfirman kepada bumi: guncanglah mereka. Jika mereka taubat dan meninggalkan (dosa), atau jika tidak, Dia akan menghancurkan mereka. Orang itu bertanya kembali: “Wahai Ummul Mukminin, apakah itu adzab bagi mereka ?” Aisyah menjawab, “Nasehat dan rahmat bagi mukminin. Adzab dan kemurkaan bagi kafirin.” Anas berkata: Tidak ada perkataan setelah perkataan Rasul yang paling mendatangkan kegembiraan bagiku melainkan perkataan ini. Sangat gamblang dan jelas penjelasan Ummul Mukminin Aisyah tentang penyebab spiritual gempa. Tiga dosa yang semuanya marak di zaman kita ini. Khusus untuk dosa yang pertama, Aisyah menggunakan kata “istabahu” yang artinya masyarakat telah menganggap zina itu mubah. Zina tidak hanya dilakukan, tetapi telah dianggap mubah. Dari ucapan, tindakan, kebijakan sebuah masyarakat bisa dibaca bahwa mereka yang telah meremehkan dosa zina, memang layak dihukum dengan gempa. Inilah Kesimpulannya : Dari semua pernyataan hamba-hamba terbaik Allah di muka bumi ini tentang gempa, ternyata penyebab spiritual gempa adalah sebagai berikut: 1.Sedikitnya orang-orang shiddiq dan syahid yang tinggal di atas muka bumi 2.Masyarakat telah melegalkan zina (dianggap mubah/biasa/umum) 3.Masyarakat telah mengkonsumsi khamar (miras/narkoba/sejenis) 4.Masyarakat telah memainkan musik (tdk bisa hidup tanpa musik)
= Ay o Be ba ska n Al-Aqsho = Muslim henda kny a se la lu m e na se ha tka n ke pa da dir i se ndir i da n m uslim in a g a r se na ntia sa m enta a ti Allo h & Rosul-Ny a, da la m ke a da a n a pa pun