ILMU KESEHATAN KOMUNITAS
MARET 2017
TUGAS IKM
DI SUSUN OLEH: ALDO EVAN WIJAYA 2015-83-005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
1. Respon fight or flight Jawab 1. Menurut Tortora, respons stress ini dibagi jadi 3 tahap :
Pertama : Response Fight or Flight impuls saraf dari hypothalamus akan disampaikan ke divisi simpatis untuk secara langsung menimbulkam beberapa efek pada organ target atau secara tidak langsung dengan merangsang medulla adrenal mengeluarkan Epinephrine (>90%) dan Norepinephrine (>10%) yang juga akan berpengaruh pada organ target. Efek-efek yang timbul dari aktivitas simpatis: -Dilatasi pupil - Konstriksi pembuluh darah keginjal, kulit dan GIT - Dilatasi pembuluh darah ke otot skelet, jantung, paru,hepar, jaringan adiposa, dan otak. - Meningkatnya denyut jantung, kontraksi otot jantung lebih kuat - Meningkatnya tekanan darah karena meningkatnya cardiac output (karena naiknya Heart rate dan Stroke Volume), resistensi perifer dan retensi air oleh ginjal - Dilatasi jalan nafas yang mempercepat inhalasi dan ekshalasi (meningkatkan frekuensi pernapasan) - Meningkatnya glicogenolysis oleh sel hepar dan lipolysis oleh sel adiposa sehingga kadar glukosa darah meningkat.
Tahap kedua : Reaksi Resistensi - Diinisiasi oleh hormon-hormon yang disekresi oleh hypothalamus yaitu CRH, GHRH dan TRH - CRH merangsang ACTH dikeluarkan dari adenohipofisis → cortex adrenal mensekresi kortisol yang punya efek : Gluconeogenesis, lipolysis, ↑ katabolisme protein (sehingga tersedia bahan bakar untuk menghasilkan energi), ↑ aliran darah dan mengurangi inflamasi. -TSH menstimulasi gland thyroid mensekresi T3 dan T4 → meningkatkan penggunaan glukosa untuk menghasilkan ATP.
Tahap ini membantu tubuh melanjutkan “pertarungan” melawan stressor lebih lama setelah respons fight or flight hilang.
Tahap ketiga : Kelelahan (Exhaustion) Sumber-sumber dalam tubuh mungkin sangat rendah sehingga tubuh tidak bisa mempertahankan tahap resistensi, maka bisa terjadilah kelelahan. Pajanan yang terlalu lama terhadap kortisol pada reaksi resistensi menyebabkan meningkatnya kerusakan jaringan otot, ↑ tekanan darah, cardiac aritmia, atherogenesis menekan sistem imun, ulkus di GIT, gastritis, depresi dan , gagalnya sel-sel β pankreas yang bisa menyebabkan diabetes. Orang-orang yang sering stress memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita penyakit kronis.