FERTILISASI DAN CLEAVAGE T I K: setelah perkuliahan mhs diharapkan dapat • Menjelaskan persiapan yang dilakukan oleh sprematozoa dan oosit sebelum fertilisasi berlangsung • Menjelaskan urutan proses dalam fertilisasi • Menjelaskan tipe dan proses cleavage • Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengontrol proses cleavage
Transport sperma Transport sperma (fertilisas internal): • Saluran reproduksi jantan: – Tubulus seminiferus – vasa efferensia – epididymis motilitas: pembentukan ATP, perubahan plasma membran – vasa deferensia – uretra
• Saluran reproduksi betina: – vagina +cervix – uterus – tuba fallopii (tempat berlangsungnya fertilisasi)
Deposisi spermatozoa Hewan
Σ sperma /ejakulat (juta)
Tempat deposisi
Σ sperma dlm ampula Tuba Falopii
mencit
50
uterus
<100
tikus
58
uterus
500
babi
8000
uterus
1000
kelinci
280
vagina
250-500
sapi
3000
vagina
sedikit
Biri-biri
1000
vagina
600-700
manusia
280
vagina
200
Speratozoa dan Saluran Rep. betina Umur spermatozoa Hewan Jam Mencit 6 Tikus 14 Guenia pig 21-22 Kelinci 30-32 Biri-biri 30-48 Sapi 28-50 Kuda 28-48 Kelelawar 135 hari
Urutan proses utama selama fertilisasi 1. Kontak dan pengenalan sperma-telur: untuk memastikan sperma-telur dari spesies yang sama 2. Pengaturan masuknya sperma ke dalam telur: pencegahan polispermi 3. Fusi materi genetik dari sperma dan telur 4. Aktivasi metabolisme telur untuk mengawali perkembangan
Pengenalan sperma dan telur
Tahapan dalam pengenalan sperma dan telur 2. Pada spesies tertentu, telur mengeluarkan kemoatraktant 3. Eksositosis vesikula akrosom 4. Ikatan antara sperma dengan bungkus ekstraseluler telur 5. Sperma menembus bungkus telur 6. Fusi membran sel telur dan membran sel sperma
Kemoatraktant
• Sperma bergerak ke arah telur • Orthopyxis caliculata (cnidaria) – Telur mengeluarkan kemoatraktant – Hanya telur yang telah menyelesaikan meiosis II • Arbacia punctulata (sea urchin) – Telur menghasilkan resact (mol peptida dg 14 asam amino) – kemoatraktant, ‘sperm activating peptide’ – Sperma mempunyai reseptor untuk resact • Pengenalan spesies spesifik pada sea urchin – Binding protein 30.500 Da
Fusi membran pada Sea Urchin
Reaksi akrosom pada sea urchin
Fusi membran pada mencit
Pengenalan sperma dan telur pada mamalia • Zona pelucida analog dg membran vitelin • ZP menghasilkan gikoprotein ZP1-3 • ZP3 (glikoprotein, 83 kDa) – Berikatan dengan kepala sperma berakrosom utuh – Crosslinking ZP3-reseptor pada membran sperma --- reaksi akrosom • Setelah reaksi akrosom, membran akrosom bagian dalam berikatan dengan ZP2
Reaksi akrosom pada eutheria a.
Akrosom utuh, plasma membran ireguler membungkus akrosom
b.
Awal reaksi:fusi antara plasma membran dan membran luar akrosom pada beberapa tempat, isi akrosom membengkak dan keluar melalui tempat-tempat terjadinya fusi
c.
Seluruh akrosom telah hilang – biasanya terjadi pada saat sperma memasuki zona pelucida
Pencegahan polispermi • Fertilisasi normal bersifat monospermi • Pencegahan polispermi – Secara cepat: mengubah potensial listrik pada membran plasma – Secara lambat: reaksi kortikal granula –bungkus fertilisasi (sea urchin) – Reaksi kortikal granula mammalia – reaksi zona • N-acetylglukosamine - ZP3 • ZP2 terikat oleh protease kortikal granula – kehilangan fungsi
– Reaksi kortikal granula diaktivasi oleh ion Ca
Fusi materi genetik • Pembentukan pronukleus jantan dan betina • Sea urchin – – – –
Membran inti sperma mengalamim vesikulasi Centriol sperma memposisikan diri diantara kedua pronuklei Mikrotubulus menyatukan kedua pronuclei Terbentuk nukleus zygot
• Mamalia – Membran inti pecah, kromatin mengalami dekondensasi (pronukleus membesar) sementara oosit menyelesaikan meiosis II – Kedua pronukleus saling mendekat – Membran inti pecah, kromatin berkondensasi,
menyusun spindel mitosis, zygot terbentuk pada stadium 2 sel
Aktivasi metabolisme telur • Penyusunan kembali sitoplasma telur • Persiapan cleavage • Cleavage dipacu oleh mitosis promoting factor (MPF) • Bifasik siklus sel: M (mitosis), S (DNA sintesis) • Mitosis tipikal sel somatis – M: mitosis, G1, S (sintesis), G2 – Sel yang berdiferensiasi G1 diperpanjang –G0 – M-G1: cyclinD, G1-G2:Cyclin E, S: Cyclin A, G2: cyclin A dan B
CLEAVAGE
• Pola cleavage – Holoblastik: alur pembelahan memotong seluruh bagian telur – Meroblastik: alur pembelahan hanya memotong bagian sitoplasma yang tidak mengandung yolk
Alur pembelahan – Meridional : dari kutub animalis ke vegetalis – Ekuatorial : memisahkan kutub animalis dan vegetalis
Pembelahan Holoblastik
Pembelahan meroblastik
Sea urchin
Amphibia
Ikan
ayam
Mammalia