Gol Obat Jenis Obat Indikasi KI
Perhatian
Dosis
Anestesi Regional Fentanyl Suplemen analgesik narkotik pada anestesi regional atau general. - Depresi pernapasan - Cedera kepala - Alkoholisme akut - Serangan asma akut - Intoleransi - Hamil - laktasi. - Usia lanjut & pasien lemah - Disfungsi hati & ginjal - Penyakit paru - Penurunan cadangan pernafasan - Anak < 2 tahun - Hipotiroidisme - Hipertrofi prostat - Syok - Gangguan obstruksi usus - Penyakit KV. Berdasarkan Umur : - Dewasa : Operasi kecil: 0,5-20 mcg/kgBB, tergantung jenis operasi. Dosis pemeliharaan 1-2 mcg/kgBB. - Anak diatas 2 tahun : 2-3 mcg/kgBB setiap 1-2 jam. Berdasarkan Tindakan : Dosis Fentanyl untuk anestesi umum: - Prosedur bedah minor (operasi kecil): 0,5-2 mcg/kg/dosis IV 1. Operasi besar: 2-20 mcg/kg/dosis awalnya; 1-2 mcg/kg/jam perawatan infus IV; hentikan infus 30-60 menit sebelum mengakhiri operasi; batasi jumlah dosis fentanil 10-15 mcg/kg untuk pelacakan cepat dan awal ekstubasi 2. Tambahan untuk anestesi umum (jarang digunakan): 20-50 mcg/kg/dosis IV Dosis Fentanyl untuk analgesia: - Analgesia: 1-2 mcg/kg IV bolus atau 25-100 mcg/dosis jika perlu atau 1-2 mcg/kg/jam dengan infus IV kontinu atau 25-200 mcg/jam. - Nyeri berat: 50-100 mcg/dosis IV/IM setiap 1-2 jam jika perlu (pasien dengan paparan opioid sebelum dapat mentolerir dosis awal yang lebih tinggi). - Pasien di bawah pengaruh anestesi (PCA): 10 mcg/mL IV (konsentrasi biasa); permintaan dosis 20 mcg dengan interval
Cara Pemberian Mula Aksi Kerja (OOA) Efek Samping
Monitoring
waktu dan laju dasar 5-10 menit dari >50 mcg/jam IM & IV Fentanil memiliki kerja cepat dan efek durasi kerja kurang lebih 30 menitsetelah dosis tunggal IV 100mg. - Kardiovaskular : Hipotensi, bradikardi - Respirasi ; depresi napas apnoe - SSP : aliran darah otak, kecepatan metabolism otak dan tekanan intracranial menurun, pusing, penglihatan kabur. - Mata : miosis (mengecil) - Gi : Mual dan muntah, emesis. 1. Efektivitas 2. Efek Samping 1. Terikat kuat - Kardiovaskular : Hipotensi oleh protein 1. Tanda : Tekanan darah yang normal 2. Ortu dan adalah antara 90/60 dan 140/90) hipoalbumin 2. Gejala : lebih lawa Jantung berdebar kencang atau waktu paruhnya tidak teratur. 3. Pemberian Pusing. secara kontinyu Lemas. akan Mual. memperpanjan Kehilangan keseimbangan atau g waktu paruh merasa goyah. Pandangan buram. Pucat dan badan dingin. Napas pendek atau cepat. Pingsan. Dehidrasi. -Bradikardi 1. Tanda : Dewasa: berdetak 60-100x/mnt Usia 1-12 tahun: 80-110x/mnt, Bayi (kurang dari 1 tahun): 100-160x/mnt untuk mencegah bradikardi dianjurkan untuk memberikan anticholinergis dosis rendah secara IV sebelum induksi. Stabilitas kardiovaskuler diperhatikan walaupun dalam dosis besar saat digunakan sebagai anestetik tunggal. 2. Gejala : Hampir pingsan atau pingsan (syncope) Pusing.
-
-
Kelemahan. Kelelahan. Sesak napas. Nyeri pada dada. Linglung atau masalah pada ingatan. Mudah lelah saat beraktivitas fisik. Respirasi ; bergantung dosis, menyebabkan depresi napas apnoe SSP : aliran darah otak, kecepatan metabolism otak dan tekanan intracranial menurun, pusing, penglihatan kabur. Mata : miosis (mengecil) GI : Mual dan Muntah 1. Tanda : input dan output cairan ( input dan output harus balance ) 2. Gejala : pucat, pusing dan lemas 3. Penanganan : Droperidol dapat diberikan untuk menghindari terjadinya rasa mual dan muntah. Saat induksi sering membuat kekakuan otot masseter, sehingga mulut susah membuka. GI (lain-lain) : emesis, pengosongan lambung terlambat, spasme traktus billaris.
[1, 2]
1. 2.
Derry, S., et al., Fentanyl for neuropathic pain in adults. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2016(10). Vardanyan, R.S. and V.J. Hruby, Fentanyl-related compounds and derivatives: current status and future prospects for pharmaceutical applications. Future medicinal chemistry, 2014. 6(4): p. 385412.