Farmasi Klinis Kasus IPD
01-Database No RM
04216618
Nama / JK
Ny Sumarsih / P
Tgl lahir/ Usia
05-08-1958/ 41 tahun
BB/TB
27 kg/ - cm
Tanggal Masuk RS
7-3-2019
Alasan Masuk RS
Nyeri ulu hati, sesak, lemas, mual
Diagnosa
CHF + kardiomegali + dispepsia +LBP + Nefrolitiasis
DPJP
dr.Yanny dr. Miftah
Riwayat Penyakit
Jantung + HT
Apoteker
Reri Ismadiansari, Apt
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium Pemeriksaan
Nilai Normal
TD (mmHg)
Tanggal Pemeriksaan 7/3/19
4/3/19
120/80
110/80
-
HR/RR (kali/menit)
70-80/20
79/24
-
Suhu
37
37
-
Hb (g/ 100 ml)
L = 13-16 P = 12-14
15,4
-
Leukosit (/ mm3)
5000-10.000
8.400
Granulosit (%)
50-70
51,4
-
Limfosit (%)
20-40
37,4
-
Monosit (%)
2-8
11,0
-
Hematokrit (vol %)
L = 40-48 P = 37-43
45
-
Trombosit (/ mm3)
150-450 x 1000
249.000
-
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan
Nilai Normal
Nyeri
-
2 (Ringan)
Na + (mEq/L)
135-55
136
K+ (mEq/L)
3,4-5,3
3,9
Cl- (mEq/L)
98-106
109
Ureum
10-50
27
Crearinin
0,5-1,5
0,5
GDS
60-150
122
7/3/19
4/3/19
02- Terapi No
Nama Obat & Regimen
Tanggal Pemberian Obat 7/3
8/3
9/3
10/3
11/3
1
Oksigen nasal
2
IUFD NaCl 0,9%
3
Inj OMZ 2x1
4
Inj Ranitidin 2x1
5
PO Sucralfat Syr 3x CII
6
CPG 1x1 PO
7
Lansoprazol oral 2x1
8
Furosemid IV 2x4
9
ISDN 3x5 mg PO
12/3
13/3
02- Terapi No
Nama Obat & Regimen
Tanggal Pemberian Obat 7/3
8/3
9/3
10/3
11/3
12/3
13/3
10
UDCA 3x250 PO
11
Atorvastatin 1x20 mg PO
12
Braxidin 2x1 PO
13
Lisinopril 1x2,5 PO
14
Ketorolac 2x1 ampul
15
Cefotaxim 3x145 IV
Inj Ranitidin 2x1
Golongan: H-2 bloker Mekanisme kerja: memblok reseptor H-2 pada sel parietal lambung, sehingga me nghambat sekresi asam lambung Indikasi: mengatasi hipersekresi asam lambung seperti dispepsia, ulcer, GERD Efek samping: sakit kepala, insomnia H2RA merupakan pilihan obat untuk mengatasi dispepsia.
CPG 1x1 PO
Golongan obat: antiplatelet Mekanisme kerja: menghambat adenosin dipospat (ADP) yang berfungsi merangsang agregasi platelet Indikas: CHF, angina, CAD, infark miocard Efek samping: perdarahan GI, pendarahan minor/ mayor. CHF beresiko terjadi tromboemboli dan stroke, sehingga perlu diberikan agen
Omeprazol 2x 40 mg IV
Golongan obat : pump proton inhibitor (PPI) Mekanisme kerja : menghambat kerja enzim K+ H+ ATPase sehingga menghambat sekresi asam lambung Indikasi : dispepsia, ulcer, GERD, profilaksis anastesi Efek Samping : sakit kepala (7%) PPI merupakan pilihan pertama dalam pengobatan dispepsia.
Lansoprazol 2x1 PO
Golongan: pump proton inhibitor Mekanisme kerja: menghambat kerja enzim K+ H+ ATPase sehingga menghambat sekresi asam lambung Indikasi: GERD, ulcer, dispepsia Efek smaping: pusing, lelah, konstipasi
Sucralfat Syr II Cth
Golongan obat: miscellaneous agent Mekanisme kerja: membentuk lapisan pada dasr tukak sehingga melindungi tukak dari pengaruh agresif asam lambung dan pepsin. Indikasi: ulcer Efek samping: konstipasi (2%) Digunakan untuk melindungi mukosa lambung dari efek peningkatan asam lambung.
Furosemid IV 2x4
Golongan: loop diuretik Mekanisme kerja: menghambat reaabsorbsi natrium dan korida pada tubulus distal dan proksimal sehingga menyebabkan peningkatan pengeluaran cairan tubuh Indikasi: untuk mengatasi penumpukan cairan akibat CHF, asites dan efusi pleura Efek samping: nyeri perut, hipotensi ortostatik, hiperurisemia. Diuretik mengurangi edema perifer. Diuretik menurunkan volume plasma sehingga menurunkan preload. Hal ini mengurangi beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen.
ISDN 3x5 mg PO
Golongan obat: vasodilator Mekanisme kerja: merelaksasi oto polos melalui pelebaran arteri dan vena sehingga mengurangi kebutuhan oksigen miokard Indikasi: angina, CHF Efek samping: hypotensi, hypotensi ortostatik, hipertensi rebound Nitrat menurunkan preload dengan meningkatkan kapasitas vena, dilator arteri menurunkan resistensi arteriol sistemik dan menurunkan afterload. Nitrat merupakan venodilator yamg lazim digunakan pada pasien CHF
UDCA (ursodeoksikolat) 3x250 mg PO
Golongan obat: Mekanisme kerja: mengurangi penjenuhan kolesterol empedu dengan cara mengurangi sekresi kolesterol dan meningkatkan sekresi asam empedu. Indikasi: untuk meluruhkan batu empedu. Efek samping: sakit kepala (25 %), diare (<27 %), mual (<17%), back pain (<12%).
Atorvastatin 1x20 mg PO
Golongan obat: statin Mekanisme kerja: menghambat kompetitif koenzim HMG CoA reduktase, yaitu enzim yang berperan pada sintesis kolesterol. Indikasi: mungurangi kadar kolesterol Efek samping: diare (7-14 %), dispepsia (6%)
Braxidin 2x1 PO
Komposisi: chlordiazepoxide dan Clidium Bromide Golongan: antispasmodik Mekanisme kerja: Indikasi: Efek samping:
Lisinopril 1x2,5 PO
Golongan obat: ACE-I inhibitor Mekanisme kerja: Indikasi: heart failur dengan fraksi ejeksi berkurang, hipertensi, Efek samping: hipotensi (4-11%) ACE-I mengurangi remodeling ventrikel, fibrosis miokard, apoptosis miosit, hipertrofi jantung, pelepasan norepinefrin, vasokonstriksi, dan retensi natrium dan air. Percobaan klinis telah menghasilkan bukti nyata bahwa ACE inhibitor memperbaiki gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan menurunkan angka kematian pada pasien dengan gagal jantung dan mengurangi LVEF (tahap C).
Ketorolac 2x1 ampul
Golongan obat: NSAID Mekanisme Kerja: menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat COX 1 dan COX 2 Indikasi: mengatasi nyeri akut-severe Efek samping: sakit kepala (17%), gastrointestinal pain (13%), dyspepsia (12%) NSAID merupakan terapi untuk mengatasi LBP
Cefotaxim 3x145 IV
Golongan Obat: antibiotik gol. Cepfalosporin generasi III Mekanisme kerja: menghambat pembentukan mukopeptida yang digunakan untuk sintesis dinding sel mikroba. Bersifat bakteriostatik (menghambat perkembangan bakterif) Indikasi: rinousitis, arthritis, abscess otak, meningitis, pneumonia,profilaksis operasi Efek samping: priritus, rash Digunakan untuk mengatasi infeksi pada pasien batu ginjal.
SOAP
Subjek Diagnosa -
-
CHF dengan kardiomegali Dispepsia Nefrolitiasis LBP
Objek Terapi
7/5/19 Oksigen nasal Inj OMZ 2x1 Inj ranitidin 2x1 CPG 1x1 po Lanso 2x1 PO Sucralfat syr 8/3/19 + ISDN PO 9/3/19 Stop sucralfat syr + furosemid IV 10/3/19 - + atorvastatin 11/3/19 - Stop ranitidin, CPG, Lanzo - +UDCA
TD : 100/60 HR : 97 RR : 20 Suhu : 37,7
Assasment interaksi : Incomp : -
Plan Monitoring efektivitas penggunaan obat
Monitoring Hb: 12-14 Hematokrit: 37-43 % Ureum : 10-50 mg/dl Cr: 0.5-1.5 mg/dl Albumin : 3,5-5,2
congestive heart failure
Gagal jantung adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Patofisiologi
Penyebab disfungsi sistolik (penurunan kontraktilitas) adalah berkurangnya massa otot (misalnya, infark miokard), kardiomiopati dilatasi, dan hipertrofi ventrikel. Hipertrofi ventrikel dapat disebabkan oleh tekanan berlebih (mis., Hipertensi sistemik atau pulmoner dan stenosis katup aorta atau pulmonal) atau volume berlebih Penyebab utama gagal jantung adalah penyakit arteri koroner dan hipertensi. Ketika fungsi jantung berkurang setelah cedera miokard, jantung bergantung pada mekanisme kompensasi: (1) takikardia dan peningkatan kontraktilitas melalui simpatis aktivasi sistem saraf; (2) mekanisme Frank-Starling, yang meningkat preload meningkatkan volume stroke; (3) vasokonstriksi; dan (4) hipertrofi ventrikel dan remodeling. Meskipun mekanisme kompensasi ini awalnya dipertahankan fungsi jantung, mereka bertanggung jawab atas gejala gagal jantung dan berkontribusi perkembangan penyakit.
Tanda dan Gejala CHF
Algoritma terapi
Dispepsia
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘pencernaan yang tidak baik’. Dispepsia mengacu pada nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas; meliputi nyeri epigastrium, perasaan cepat kenyang (tidak dapat menyelesaikan makanan dalam porsi yang normal), rasa penuh setelah makan.
Patofisiologi Dispepsia
Algoritma Terapi
LBP (low back pain) Low back pain adalah suatu periode nyeri di punggung bawah yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang didahului dan diikuti oleh 1 bulan atau lebih tanpa nyeri punggung bawah. Sumber lain menyebutkan LBP adalah nyeri dan ketidak nyamanan yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal margin) dan diatas lipat bokong bawah dengan atau tanpa nyeri pada daerah tungkai.
Patogenesis
Low Back Pain (LBP) sering terjadi pada daerah L4-L5 dimana pada daerah tersebut terdapat dermatomal. Apabila dermatomal kehilangan refleks sensoriknya maka refleks tendon dalam berkurang dan kelemahan otot terjadi. LBP mekanik banyak disebabkan oleh rangsang mekanik yaitu penggunaan otot yang berlebihan. Hal ini dapat terjadi pada saat tubuh dipertahankan dalam posisi statik atau postur tubuh yang salah untuk jangka waktu yang cukup lama dimana otot-otot di daerah punggung akan berkontraksi untuk mempertahankan postur tubuh yang normal atau pada saat aktivitas yang menimbulkan beban mekanik yang berlebihan pada otototot punggung bawah. Penggunaan otot yang berlebih dapat menimbulkan iskemi atau inflamasi.
Management LBP