PSIKOLOGI ABNORMAL
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53 Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198 Di Susun Oleh: JOKO PRABOWO NIM 2008-60-019
GANGGUAN SEKSUAL
DISFUNGSI SEKSUAL
PARAPHILIA
Gg nafsu seksual Gg nafsu seksual Hipoaktif Gg keenganan seksual Gg gairah seksual wanita Gg ereksi / orgasme pria Gg Orgasme pada Wanita Ejakulasi Dini/ Gangguan Nyeri Seksual Dispareunia Vaginismus Disfungsi Seksual
Eksibisionisme Fethisisme Froteurisme Pedofilia Masokisme Seksual Sadisme Seksual Voyeurisme Fethisisme Transvestik Paraphilia yang tdk dapt digolongkan
GANGGUAN IDENTITAS GENDER
Gangguan Identitas Gender Kanak-kanak Gangguan Identitas Gender pada Remaja Gangguan Identitas Gender p ada Orang Dewasa
Gangguan Abnormal Seksual PARAFILIA Istilah parafilia (kelainan seksual) pertama kali disebut oleh seorang psikoterapis bernama Wilhelm Stekel dalam bukunya berjudul Sexual Aberrations pada tahun 1925. Parafilia berasal dari bahasa Yunani, para berarti "di samping" dan philia berarti "cinta". Parafilia (penyimpangan gairah) dalam bentuk yang sangat berat merupakan penyimpangan dari norma-norma yang secara sosial tidak dapat diterima
ciri utama dari parafilia adalah:
Khayalan atau perilaku yang merangsang seksual yang dilakukan secara berulang-ulang dan sangat kuat, yang melibatkan obyek tertentu (misalnya sepatu, baju dalam, bahan kulit atau karet) Menimbulkan penderitaan dan nyeri pada seseorang atau pasangannya Melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak menginginkannya (anak-anak, orang yang tidak berdaya atau pemerkosaan). biasanya mulai timbul pada akhir masa kanak-kanak atau mendekati masa pubertas, dan sekali muncul, biasanya akan terus menetap seumur hidup. parafilia bisa terjadi dalam bentuk fetihisme, transvestisme, pedofilia, eksibisionisme, voyeurisme, masokisme atau sadisme. sebagian besar penderita adalah pria, dan banyak yang menderita lebih dari 1 jenis parafilia
Jenis-jenis Parafilia: 1.
Ekhibisionisme Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat untuk memamerkan alat kelaminnya kepada orang yang tidak dikenal atau tidak menduga Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi
2.
Fetihisme Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa pemakaian benda-benda mati mis. Pakaian dalam wanita) penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam,, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
3. Frotteurisme Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat untuk menyentuh atau bersenggolan dengan orang yang tidak menyetujuinya kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek nggosor- gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll
4.
Pedofilia
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa aktivitas seksual dengan anak prapuberitas atau anak-anak (biasanya berusia 13 tahun atau kurang) Pedofilia umum terjadi pd laki2,tetapi tdk ada informasi yg pasti ttg prevalensinya.Dikatakan Pedofilia jika seseorang memiliki kecenderung an impuls seks terhadap anak2 dan fantasi maupun kelainan seks tsb mengganggu si anak.Penyebabnya belum diketahui secara pasti tapi menandakan ketidakmampuan berhubungan dgn sesama dewasa atau adanya ketakutan wanita utk menjalin hubungan dgn sesama dewasa.
Lanjutan Pedofilia….
Ada 5 tipe Pedofilia,yaitu:
1. Pedofilia yg menetap,menganggap dirinya terjebak dlm lingkungan anak,mereka jarang bergaul dgn sesama usianya tapi memiliki hubungan yg baik dgn anak. 2. Pedofilia yg sifatnya regrasi,tdk tertarik pd anak lelaki,bersifat heteroseks,lebih suka pd anak perempuan (8-9 thn),mengeluhkan adanya kecemasan/ketegangan dlm perkawinan. 3. Pedofilia seks lawan jenis,melibatkan anak perempuan dan menjadi teman mereka kemudian secara bertahap melibatkan anak tsb ke dlm hubungan seksual. 4. Pedofilia sesama jenis,lebih suka berhubungan seks dgn anak laki/ perempuan (10-12 thn) dibanding orang dewasa. 5. Pedofilia wanita, disebabkan adanya perasaan keibuan pd wanita, melibatkan anak berumur 12 thn/lebih muda. Adapun pengobatan yg dpt diberikan adalah Psikoterapi (pendekatan
5. Masokisme Seksual Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau distimulasi) sedang dihina, dipukuli, diikat, atau hal lain yang membuat menderita Mendapat kesenangan seksual karena disiksa atau didominasi,
6. Sadisme Seksual Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau distimulasi) di mana penderitaan korban secara fisik atau psikologis (termasuk penghinaan) adalah mengembirakan pelaku secara seksual ,
7. Veyourisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa mengamati orang yang telanjang yang tidak menaruh curiga, sedang membuka pakaian,atau melakukan hubungan seksual. seseorang akan terangsang jika melihat orang lain yang menanggalkan pakaiannya, telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual. Voyeurisme merupakan kegiatan mengintip yang menggairahkan, bukan merupakan aktivitas seksual dengan orang yang dilihat. Voyeurisme dalam tingkatan tertentu sering terjadi pada anakanak laki-laki dan pria dewasa, dan masyarakat seringkali menilai perilaku dalam bentuk yang ringan ini sebagai sesuatu yang normal. Tetapi sebagai suatu kelainan, voyeurisme merupakan metode aktivitas seksual yang lebih disukai oleh penderitanya dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengintip korbannya. Sebagian besar penderita adalah pria. Salah satu kriteria yang merupakan ciri khas dari voyeurisme,
8. Fetihisme Transvestik Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa “cross dressing” Pada transvestisme, seorang pria kadang lebih menyukai untuk mengenakan pakaian wanita atau (yang lebih jarang terjadi) seorang wanita lebih menyukai untuk mengenakan pakaian pria.Pada kedua kasus tersebut, baik pria maupun wanita, ingin merubah seksnya, seperti halnya pada transseksualis
Parafilia yang tidak tergolongkan Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang. Incest adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengn anak cowok Necrophilia/Necrofil adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
Lanjutan Parafilia yang tidak tergolongkan ….
Zoophilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan. Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan. Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).