Fanfic

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fanfic as PDF for free.

More details

  • Words: 1,941
  • Pages: 6
~Sheera’s First Kiss~ Semua [strike]kekacauan[/strike] kejadian ini berawal saat pagi hari yang cerah, 14 januari a.t.b, di kedai kopi Siegfierd yang selalu penuh kekacauan. Baik dari orang sipil maupun para army... “black coffe satu ya.” Kata seorang gadis manis namun terlihat jutek bermata ungu dan berambut coklat. Dia duduk di meja dekat jendela, meja favoritnya di kedai itu. Semua mata orang-orang di kedai itu tertuju padanya, selain wanita itu dikawal oleh 2 elite army, wanita itu adalah Gubernur Area 11 yang baru. Sheera Li Britannia. Baru saja pesanan Sheera datang. Dia duduk sendiri di meja itu, dan pengawalnya, Qwerty dan Raven sedang berbincang-bincang dengan Elean dan Cross, yang juga anggota elite army . Sheera mulai meminum kopinya sambil membaca sebuah arsip dan membuka laptopnya. Ternyata dia sedang menyelidiki Kuro no Kishidan, yaitu sekelompok pemberontak yang tidak mau tunduk pada Holy Empire Britannia dan menuntut Jepang kembali. Huh...merepotkan sekali para pemberontak ini... Sheera tahu mereka sangat berbahaya, menurut data-data dan apa yang dia lihat sendiri saat penobatanya. Sekarang dia sangat serius untuk memberantas kelompok ini, bagaimanapun caranya. Saat Sheera meletakkan cangkirnya, seorang pria tiba-tiba datang dan memeluk Sheera dari belakang. “Sheera~! Aku kangeeen~” katanya manja sambil tetap memeluk Sheera erat-erat. Ya, pria itu tak lain dan tak bukan adalah Yuto Siegfierd, sang putra pemilik kedai tersebut. Informasi tambahan lainnya, Sheera dan Yuto saling suka. Namun mereka BELUM pacaran. Mengapa? Karena Sheera terlalu malu untuk menyatakan perasaannya, dan begitu juga dengan Yuto. “apaan sih?! Lepaskan! Aku lagi sibuk nih!” omel Sheera sambil terus mengetik. Yuto yang di cuekin, berusaha untuk menggoda Sheera. “ayo dong Sheera sayang..liat aku..aku kangen nih..” bisiknya lembut di telinga Sheera. Dengan sukses hati Sheera luluh, namun hal itu tidak terlihat sedikit pun di wajahnya. Yang ada dia malah mengeluarkan pisau dari kedai Yuto yasng selalu dia bawa (baca storytell) dan mengarahkannya ke leher Yuto tanpa berbicara sama sekali dan sambil membaca arsip yang dia bawa.

Yuto hanya tertawa kecil dan menepis pisau itu. “hahaha...seperti biasa ya..” katanya sambil melepas pelukannya dan duduk di kursi depan Sheera. Sheera memasukkan lagi pisau itu ke jasnya dan mulai mengetik lagi. Yuto yang dicuekin Sheera penasaran dengan apa yang Sheera kerjakan. Dia lengsuiung mengambil arsip yang Sheera baca. “Hei! Aku lagi baca itu!” omel Sheera. Namun Yuto tidak peduli dan tetap membaca arsip itu. “arsip ini..tentang Kuro no Kishidan?” tanya Yuto sambil membolak-balik halaman itu. Belum sempat Yuto membacanya dengan jelas, Sheera sudah merebut arsip itu lagi dari tangan Yuto. “ya..tentu saja..aku kan masih berniat mengejar mereka.” Kata Sheera sambil kembali mengetik. Tak lama, dia menjauhkan dirinya dari laptop dan menatap jendela. “Kuro no Kishidan......orang-orang yang ingin ku hapus eksistensinya dari dunia ini.” Ujar Sheera sambil mengambil cangkir kopinya dan meminumnya. “suatu saat nanti akan tiba saatnya aku membunuh Ketua Kishidan itu dengan tanganku sendiri.” Katanya lagi dengan tenang. Yuto yang mendengar ucapan Sheera hanya tersenyum namun dalam hatinya dia bingung. Sebab Yuto Siegfierd ini mempunyai alter-ego dalam dirinya. Yuuto Tamano, Ketua Kuro no Kishidan, sosok yang sangat cerdik dan kejam. Dan orang yang sangat Sheera ingimkan untuk dibunuh... Mendengar Sheera sedang membawa arsip tentang kishidan, sosok yang dibicarakan mucul. Ya, sang ketua kishidan, Yuuto , muncul dan mengambil kesadaran Yuto. Dia berpura-pura menjadi Yuto. “ho...jadi begitu ya..” kata Yuuto sambil mengambil lagi arsip itu dan membulakbalikannya. “kau meminjamnya dari gedung arsip?” tanya Yuuto. Sheera yang tidak menyadari perubahan di diri Yuto, yang mendadak tidak tersenyum seperti biasa dan berkata dengan nada yang agak datar. “ya..tentu saja..susah sekali mendapat ijin untuk mengambil arsip itu.karena itu satu-astunya di sana” Kata Sheera. Lalu Sheera kembali sibuk dengan Laptopnya. “namun tetap saja aku mendapatkannya tadi, yah meskipun agak susah sih, tapi apa pun akan kulakukan demi membunuh ketua kishidan dan menghancurkan kelompok itu!” lanjut Sheera dengan nada seakan menantang si ketua kishidan. Dan lucunya, ketua kishidan yang ingin Sheera bunuh sebenarnya ada tepat di depan matanya. “heh..ketua kishidan itu tidak mudah untuk dibunuh..dia tidak bodoh.” Kata Yuuto. Sheera hanya tertawa sinis. “hahaha..memang benar, namun aku lebih pintar darinya.” Kata Sheera sambil kembali berkutat dengan laptopnya. Namun dia terhenti sejenak. “hei! Kembalikan itu! Aku masih membutuhkannya!” kata Sheera sambil merebut arsip di tangan Yuuto.

Yuuto tidak terima dirinya dijelek-jelekan seperti itu, namun dia senang mendengar tantangan dari Sheera, soal akan membunuh dirinya. Dia melihat Sheera yang sedang sibuk dengan tajam. Perempuan yang menarik.... Yuuto segera mencari cara agar dia mendapatkan arsip itu. “er..Sheera, nanti malam kamu ada acara?” tanya Yuuto. “un....tidak, aku hanya akan meneliti ini di kamarku sampai malam, kurasa.” Kata Sheera. “memangnya kenapa?” Yuuto tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. “tidak..tidak kenapa-napa..” katanya dengan nada datar. “ah..aku harus pergi...sampai nanti..” katanya sambil meninggalkan Sheera yang sibuk sendiri. Di dalam otaknya, Yuuto telah menyusun sebuah rencana. Rencana untuk mencuri arsip tentang Kishidan yang hanya satu di dunia itu agar Sheera tidak bisa menyelidiki tentang dia dan kelompoknya lebih jauh. Sampai nanti, gadisku... Hampir tengah malam di Vieroy’s Palace, kediaman resmi Sheera setelah dia menjadi Gubernor Area 11, terlihat sepi. Penjagaan tetap ketat seperti biasa. Sheera baru saja pulang dari makan malam bersama kakaknya yang menjadi Gubernur area 8. Sheera membuka pintu kamarnya dan menyalakan lampunya. Tidak ada siapa-siapa. “huft....membosankan sekali acara tadi.” Keluhnya sambil duduk di depan meja kerjanya, membuka arsip kishidan yang dia dapat dari pagi dan menyalakan laptopnya. Sheera mengecek handphonenya. 1 pesan masuk. “hm...dari Yuto? ..besok kita kencan ke taman ria..aku tidak menerima jawaban selain tidak..hmph..dasar anak itu..”. Sheera hanya tersenyum dan menyimpan HPnya di atas meja. “panas sekali...” keluh Sheera sambil membuka jendela tepat di samping meja kerjanya. Angin malam yang sejuk berhembus. Namun tetap saja Sheera merasa tidak nyaman. “ah..lebih baik aku mandi dulu.” Katanya sambil mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu meja kerjanya, dan menuju kamar mandi. 500 meter dari Vieroy’s Palace, Yuuto mendaratkan Shiranui-nya dan melompat turun dari kokpit. Dia mengenakan Cloak-nya sehingga tidak mudah diketahui. Setelah merasa aman, dia menuju area Vieroy’s Palace. “penjagaan di sini longgar juga ya...” katanya sambil mengecek keadaan di dalam. Lalu dia membuka GPS nya, mencari letak kamar Sheera. “kalau tidak salah tadi pagi dia berkata akan mengerjakan arsip itu sampai malam di kamarnya..nah..disana.”

Dengan mudah Yuuto menembus penjagaan para tentara yang bertugas di sana. Tinggal memanjat ke jendela paling kanan dari depan di lantai 2, sampailah dia pada kamar Sheera. “hup..la..” Yuuto memanjat dinding Vieroy’s Palace menuju kamar Sheera. Perlahanlahan tapi pasti. Yuuto seperti hendak bersorak ketika mendapati jendela kamar Sheera tidak ditutup. “hahaha..mudah sekali..” ejeknya sambil melompat masuk. Kamar Sheera sedikit gelap, hening, dan hanya diterangi lampu meja kerjanya saja. “tidak ada siapapun” Yuuto melihat arsip yang ada di atas meja, arsip yang sama seperti yang dilihatnya tadi pagi. “heh...terlalu mudah..” gumam Yuuto sambil memasukan arsip itu ke dalam cloak-nya. Laptop Sheera masih menyala di sebelahnya. “mungkin masih ada waktu untuk menghapus data kishidan di sini..” gumamnya. Namun saat hendak menyentuh laptop itu. *cklek* Sheera yang baru saja mandi keluar dari kamar mandinya dan mendapati seseorang telah berada di kamarnya. Dengan sigap Sheera mengambil cambuknya. “mau apa kamu?!” kata Sheera. Sayangnya Sheera tidak bisa banyak bergerak karena SHeera hanya mengenakan handuk saja untuk menutupi tubuhnya, dan Yuuto tahu itu. “huh..hanya untuk mencuri...” katanya sambil mendekati Sheera dengan cepat dan mengambil cambuk Sheera. Yuuto juga mengikat Sheera dengan cambuk itu. Sheera tidak bisa meronta. Yuuto yang puas bisa mengalahkan Sheera mendekati gadis itu. Sheera tidak bisa melihat jelas wajah pencuri itu karena gelap dan dia membelakangi cahaya lampu. Suaranya yang berat sama sekali tidak Sheera kenal. “ugh..mau apa kamu?!” tanya Sheera sekali lagi. Yuuto hanya tersenyum sinis dan mendekati wajah Sheera. “mau tahu?”. dan tanpa disangka, Yuuto mencium Sheera! Sheera kaget sekali, dan menjauhkan wajahnya dari pria yang tidak dia kenal itu. “sialan!” umpatnya. Yuuto tertawa. “hahaha...2 hal yang ku curi darimu sayang..suatu saat, aku juga akan menculik dirimu.” Katanya sambil menyetel cambuk Sheera ke arus tertinggi, dan membuat Sheera pingsan. Yuuto menggendong Sheera yang pingsan ke kasurnya dan meninggalkan kamar itu. “sampai jumpa lagi..” kata Yuuto dan dia pun pergi sambil membawahasil curiannya. Paginya... “SIALAAAN!” Teriakan Sheera pun terdengar sampai ke lapangan Vieroy’s palace. Ya, Sheera kesal sekali karena kecuria 2 hal, arsip penting dan ciuman pertamanya.

Syukurlah arsip itu sudah dia ketik ulang ke laptopnya sehingga dapat ia pertanggungjawabkan ke bagian arsip. Kejadian semalam membuat mood-nya kesal tidak karuan hari itu. Namun tetap saja dia menyempatkan diri untuk menemui Yuto di taman ria. Dia memutuskan untuk curhat tentang masalah semalam padanya. “hai Yuto!” sapa Sheera yang terlambat 30 menit dari waktu yang ditentukan. Apa boleh buat, Sheera harus mengomeli semua petugas keamanan di Vieroy’s palace dulu. Yuto tersenyum seperti biasa. Namun sepertinya ada yang Yuto sembunyikan. “ayo kita bersenang-senang!” Saat mereka berada di bianglala, akhirnya Sheera menceritakan semua kejadian semalam. “ ...gitu deh ceritanya. kesel ga?! ada maling yang nyuri 2 hal penting dari aku. Arsip dan ciuman pertama aku! ugh!!!!!!!!!” omel Sheera. Yuto kaget mendengarnya. Ternyata memang benar ingatannya semalam Yuuto-lah ayng mencuri ciuman pertama Sheera itu. Tak bisa berkomentar apa-apa, Yuto yanya memandang ke luar dengan kesalnya, “oh..” responnya. Pendek. Sheera merasa kalau ucapannya tidak didengarkan Yuto. ” ih..kamu dengerin ga sih aku ngomong! lagi kesel banget nih!” omelnya lagi. Yuto yang kesal juga kaerna kelakuan Yuuto semalam hanya diam saja. Kesal setengah mati pada Yuuto, padahal Yuuto itu adalah bagian dari dirinya sendiri. “dan yang paling ngeselinnya, KENAPA TUH MALING PAKE ACARAA NYURI CIUMAN PERTAMA AKU JUGA!!!!!” teriak Sheera. Untung saja mereka ada di dalam capsule bianglala, jadi tidak ada yang memperhatikan. Yuto yang ikutan habis kesabarannya akhirnya membentak Sheera. “BERISIK DEH! AKU JUGA KESEL NIH!” Sheera kaget setengah mati. dia tidak pernah melihat Yuto kesal bahkan sampai dirinya dibentak seperti itu. “ke..kenapa?” tanya Sheera. “karena yang harusnya dapat ciuman pertamamu itu aku!!!” “kenapa harus kamu?” tanya Sheera dengan nada tidak enak. “karena aku!!” jawab Yuto. Karena aku mencintaimu!!! “aku?” tanya Sheera lagi. Kalimat Yuto yang menggantung itu cukup membuatnya penasaran. Sementara uto bingung. “aku..ah..sudahlah!” ucap Yuto dengan kasar. Dan mereka berdua diam. Bingung dengan emosi masing-masing dan emosi orang di hadapannya. Alhasil, mereka tetap diam selama 1 jam di sana. Saat mereka berjalan menuju pintu keluar taman ria. Sheera yang tidak kuat lagi diam akhirnya mencegat langkah Yuto. “yuto?” tanya Sheera. Yuto yang masih kesal tidak melihat wajah Sheera yang ada di depannya. “apa?!”

“masih kesal?” tanya Sheera sambil menatap mata Yuto. Dilihat seperti itu, hati Yuto mulai luluh. “....mungkin.”. Sheera tersenyum mendengar jawaban Yuto. “syukurlah..kuharap tidak semarah yang tadi..kalau kamu terus gitu, aku tidak tahu harus bagaimana.” Melihat Senyum manis Sheera, Yuto makin tidak kuat, akhirnya dia menghela nafasnya. “...iya..iya...sudah...tidak marah..”. Sheera tersenyum dan berbalik memunggungi Yuto. “daripada kesal sendiri karena tidak dapat, kenapa kamu ga ambil sendiri sekarang? hehehe..” ucapnya. Kamu yakin dengan ucapamu sendiri?!..ah..Sheeraaaa! bodohnya dirimu! Yuto yang kaget mendengar kata-kata Sheera menarik lengan gadis itu sampai wajah gadis itu berbalik menatapnya lagi. Ternyata wajah Sheera sudah sedikit merah karena tersipu. Yuto hanya tersenyum lembut menatap wajah Sheera yang manis itu. “yang benar?” tanya Yuto lagi. Sheera hanya menjawabnya dengan mendekatkan bibirnya pada bibir Yuto Setelah itu, Yuto senyum-senyum sendiri dan menarik Sheera berbalik kembali ke taman ria. “loh..tidak jadi pulang?” tanya Sheera. “buat apa? Hari ini masih terlalu panjang untuk kita lewati berdua saja” katanya sambil merangkul Sheera dan mencium keningnya lembut. Sheera tidak marah kali ini. Dia hanya tersenyum. Namun saat Yuto membawanya ke wahana yang paling tidak disukainya. “jet coaster?!”. “hahaha..kau harus naik ini, tidak boleh tidak!” kata Yuto sambil menggendong Shera dan membawa Sheera ke arena jet coaster. “TIIDAAAAAK!!! LEPASKAN AKU, COWOK MESUM BODOH!!!!!!” ~***~ 5 hari kemudian Sheera meminjam GPS Qwerty untuk mencari identitas si maling sialan itu, dan dia sangat kesal ketika mengetahui identitas maling itu. Tanpa nama memang. Tapi ada datanya. “Ketua Kishidan?! Sialan...akan kucincang dia nanti!!!”

Related Documents

Fanfic
May 2020 11
Fanfic
May 2020 12
Fanfic
May 2020 6
Fanfic Candie
June 2020 4
Fanfic Ilusiones
June 2020 15
Fanfic Applications
May 2020 14