Faktor Resiko Dan Pencegahan.docx

  • Uploaded by: Anonymous CKmTItq
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Faktor Resiko Dan Pencegahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 301
  • Pages: 2
4b. Faktor resiko dari DD Gonorrhea Manhart et al. (2004) dalam penelitiannya menjelaskan beberapa faktor resiko penularan infeksi gonore antara lain: 

Usia muda (18-39 tahun)



Berganti-ganti pasangan seksual



Homoseksual



Status sosial ekonomi yang rendah



Mobilitas penduduk yang tinggi



Tidak menggunakan kondom



Seks anal



Memiliki riwayat penyakit menular seksual



Pasangan seksual > 1



Berhubungan seks dengan penjaja seks



Episode IMS 1/lebih



Perilaku pasangan seks beresiko tinggi

Sumber : 1. Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007 2. ( Referensi : Robins ; Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ; Guyton

4i. Pencegahan dari skenario Pencegahan Penularan lewat hubungan seks : a. Absen dari seks, alias tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada cairan kelamin yang masuk ke dalam tubuh. ini sama dengan Pantang Seks atau Puasa Seks saat jauh dari pasangan

b. Berlaku saling setia, atau berhubungan seks hanya dengan satu orang pasangan tetap anda yang sudah jelas riwayat kesehatannya. c. Cegah infeksi dengan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks. Bila kita tidak dapat memastikan kesehatan pasangan seks kita, gunakan kondom. Juga bila kita tidak bisa setia kepada pasangan kita. Gunakan kondom untuk hubungan seksual baik lewat liang senggama, lewat mulut maupun lewat dubur. Pencegahan Penularan Cara Lainnya: 1. Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari IMS ke dalam tubuh kita. 2. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar. 3. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril terhadap diri kita. Misalnya Jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang abru biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita. Sumber : Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda

Related Documents


More Documents from "Lambok Siringoringo"