F7 – Mini Project
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGERAJA TENTANG DIABETES MELLITUS BESERTA PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELLITUS I.
LATAR BELAKANG Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
dilakukan secara berkelanjutan. Tujuan pembangunan tersebut dapat dicapai dengan menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah mewujudkan Indonesia sehat tahun 2010. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. (Depkes RI, 2004). Menurut American Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, dan disfungsi beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah. Diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai adanya hiperglikemia yang disebabkan karena defek sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Di Indonesia, prevalensi DM mencapai 15,9-32,73%, dimana diperkirakan sekitar 5 juta lebih penduduk Indonesia menderita DM. Di masa mendatang, diantara penyakit degeneratif diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa mendatang. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025 jumlah tersebut akan membengkak menjadi 300 juta orang (Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, 2006). .
II.
PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengunjung puskesmas, dengan judul Tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas anggeraja tentang diabetes mellitus beserta promosi kesehatan diabetes mellitus.
1
F7 – Mini Project
III. PELAKSANAAN Telah dilakukan kegiatan mini project berupa penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan perubahan Tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas anggeraja tentang diabetes mellitus beserta promosi kesehatan diabetes mellitus yang berlokasikan di Puskesmas Anggeraja Selama Periode agustus-oktober
2018.kegiatan ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur kemudian edukasi secara individual terutama pada subjek yang tidak mengerti tentang diabetes mellitus tetapi memiliki faktor resiko menderita penyakit tersebut. Pada mini project ini ditujukan sebagai sarana mengaplikasikan pencegahan primer dalam penyakit diabetes mellitus.
IV.
EVALUASI013
A. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan jauh beberapa hari sebelumnya dengan mempersiapkan peralatan dan bahan penyuluhan. Serta menentukan populasi dari penelitian yaitu semua pengunjung puskesmas yang datang ke Puskesmas Anggeraja pada tanggal 18 September 2018.
2. Evaluasi Proses Kegiatan mini project yang diangkat kali ini merupakan suatu penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan perubahan tingkat pengetahuan pasien puskesmas sebelum dan sesudah penyuluhan hipertensi dalam upaya mencapai tekanan darah terkontrol di Puskesmas Anggeraja. Pelaksanaan penelitian ini berlokasikan di Puskesmas Anggeraja Selama Periode agustus - oktober 2018. Kegiatan meliputi pengumpulan data melalui wawancara terstruktur kemudian edukasi secara individual terutama pada subjek yang tidak mengerti tentang diabetes mellitus tetapi memiliki faktor resiko menderita penyakit tersebut. Pada mini poject ini ditujukan sebagai sarana mengaplikasikan pencegahan primer dalam penyakit diabetes mellitus.
3. Evaluasi Hasil Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan bahwa dari total 88 orang subjek perempuan dan 12 orang subjek laki-laki yang dilakukan wawancara terstruktur, didapatkan bahwa 69 orang diantaranya tidak mengetahui apa itu diabetes mellitus/ kencing manis dan bagaimana gejalanya. Sementara itu, sejumlah 31 orang mengerti apa itu diabetes mellitus/ kencing manis dan mengetahui gejala pernyertanya. 2
F7 – Mini Project Seperti yang dibahas pada bab teori, disebutkan bahwa diabetes mellitus atau kencing manis adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan metabolisme sehingga kadar gula darah dalam tubuh melebihi normal. Diabetes mellirus memiliki gejala-gejala, diantaranya sering buang air kecil terutama malam hari, sering haus, sering lapar, luka tidak sembuh-sembuh, kesemutan, berat badan menurun meskipun nafsu makan meningkat, sering mengantuk/ lemas, gatal-gatal terutama di daerah kemaluan, dan impoten. Dari 31 orang subjek yang mengetahui gejala kencing manis, 15 orang menyebutkan gejalanya adalah sering buang air kecil terutama pada malam hari, 12 orang menyebutkan lemas/mengantuk, 8 orang menyebutkan keluhan sering lapar meskipun sudah banyak makan, 6 orang menyebutkan keluhan sering haus, 2 orang menyebutkan keluhan luka yang tidak sembuh-sembuh, dan masing-masing 1 orang menyebutkan keluhan berat badan menurun, impoten, kesemutan, dan gatal di seluruh tubuh terutama daerah kemaluan. Menurut teori, banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya diabetes mellitus. Salah satu faktor yang tidak dapat iubah adalah keturunan. Namun demikian, yang paling menentukan seseorang mengidap diabetes mellitus atau tidak adalah faktor pola makan dan aktivitas. Berdasarkan hasil wawancara dengan 100 orang subjek di atas, didapatkan pada 31 orang subjek yang mengerti tentang penyakit diabetes mellitus terdapat 14 orang subjek yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes mellitus. Untuk faktor pola makan, dari 100 orang subjek yang diwawancara menyebutkan bahwa sebanyak 36 orang mengaku tidak pernah berolah raga (sedentary life style) dan 17 orang mengaku setiap hari setidaknya mengkonsumsi gula 1 sendok makan, dan 14 orang diantaranya memiliki status gizi yang berlebih/ gemuk. .
Enrekang, september 2018
PESERTA
PENDAMPING
dr. Andi Dwi Rahmat Armyn
dr. Johan Mustafa
3