F A R M A K O L O G I 2
ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON Oleh: Amelia Alma Kholisah
17330502
Dosen Pengampu: Tahoma Siregar, M.Si., Apt
Antibiotik
Definisi
Ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya, obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes.
P E N G G O L O N G A N
• Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri, seperti beta-laktam (penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta-laktamase), basitrasin, dan vankomsin. • Memodifikasi atau menghambat sintesis protein, misalnya aminoglikosid, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin), klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin. • Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya trimetoprim dan sulfonamid • Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon, nitrofurantoin.
SEJARAH
Antibiotik Golongan Kuinolon
Asam nalidiksat adalah prototip golongan kuinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun 1960. Obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman Gram-negatif. Eliminasinya melalui urin sangat cepat. Penggunaan asam nalidiksat praktis terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja. Selain itu resistensi cepat timbul terhadap obat ini. Kuinolon lainnya yaitu asam pipemidat, sinoksasin, dll.
LANJUTAN
Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golongan baru dengan atom flour pada cincin kuinolon (karena itu dinamakan juga florokuinolon). Golongan florokuinolon ini juga digunakan untuk infeksi sistemik. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah dipasarkan florokuinolon baru yang mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman Gram-positif. Golongan yang baru itu adalah moksifloksasin, gatifloksasin, dan gemifloksasin. Keuntungan obat ini adalah tersedia dalam bentuk parenteral untuk penyakit berat dan juga dalam bentuk oral sehingga dalam bentuk parenteral ke oral sangat mudah. Ini menurunkan biaya rawat inap.
M E K A N I S M E K E R J A
Senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman berdasarkan inhibisi dua enzim bakteriil (topo-isomerase), yakni DNAgyrase dan topo-isomerase IV sehingga sintesa DNA nya terganggu. DNA-gyrase adalah enzim yang mengkompres DNA bakteri sehingga dapat diinkorporasi dalam sel bakteri, sedangkan topoisomerase diperlukan bagi struktur ruang DNA. Kedua proses itu dihambat oleh dihambat oleh proses kuinolon. Enzim tersebut hanya terdapat pada kuman dan tidak pada sel dari organisme lebih tinggi, sehingga sintesa DNA manusia tidak dihambat. Hal yang sama berlaku bagi sulfonamida dan antibiotika beta-laktam.
Resistensi
Florokuinolon juga dapat menimbulkan resistensi akibat mutasi pada kromososm bakteri, walaupun tidak sedemikian cepat dibandingkan dengan kuinolon lama tanpa flour. Saat terjadinya resistensi pada kuman Gram-negatif, enzim DNA-gyrase berperan utama dan topoisomerase IV memegang peranan sekunder. Pada kuman Gram-positif situasinya terbalik. Suku-suku yang resisten dapat melakukan mutasi pada enzim ini, sehingga menjadi sangat resisten.
PENGGOLONGAN OBAT GOLONGAN KUINOLON
1. Asam Nalidiksat
4. Pefloksasi (Peflacine)
2. Asam Pipemidat
3. Nofloksasin
6. Ofloksasin 5.Siprofloksasin 9. Sparfloksasin
7.Levofloksasin 8.Lemofloksasin
10. Gatifloksasin
11. Moksifloksasin
A S A M N A L I D I K S A T
Asam Nalidiksat: Generik – tablet salut – 500 mg (K) Negram: Tablet 500mg; suspensi 300mg/5 mL(K) Unireg: Tablet 500mg (K) Indikasi: Untuk infeksi saluran kemih (ISK) Mekanisme kerja: Melalui perintangan sintesis DNA Zat ini tidak bisa dikombinasikan dengan zat-zat bakteriostatik (tetrasiklin, klorampenikol juga nitrofurantion). Aktivitasnya optimal pada Ph ASAM (5-7) Resistensi: Dapat terjadi dengan agak cepat, terutama pada dosis dibawah 4 g sehari, sehingga tidak layak untuk penggunaan lama. Efek samping: Kadang-kadang timbul adalah mual, muntah, dan urtikaria. Resorpsi: Baik (lebih kurang 96%) Eksresi: Melalui ginjal (t1/2= k.l 1,5 jam) Dosis: 4 dd 1 g selama maksimal 7-14hari
A S A M P I P E M I D A T
Urixin Tablet 400mg (K), Impresial kapsul 400mg (K), Nefrocid kapsul 400mg (K), Soropip kapsul 400mg (K), Urinter kapsul 400mg (K), Uriseptic kapsul 400mg (K), Uromix kapsul 400mg (K), Urotracin kapsul 400mg (K), Utrex kapsul 400mg (K). Mekanisme kerja: Memiliki spektrum kerja yang lebih luas, yang juga meliputi Pseudomonas efek bakterisidnya terhadap kuman yang sedang membelah adalah dua kali lebih kuat. Ekskresi: Melalui ginjal demikian cepat sehingga kadarnya dalam darah rendah sedangkan dalam kemih relatif tinggi Resorpsi: cepat dan kadar plasma maksimal tercapai setelah 1-2jam Resistensi – silang: Dengan nalidiksat dapat terjadi Efek samping: Mual, muntah, diare, fotosensibilitasi Dosis: 2 dd 400mg (3 aq.) d.c., selama 10hari
N O F L O K S A S I N
Lexinor, Noroxin Derivat flour piperimidat (1983) ini adalah obat pertama dari golongan fluorkuinolon (generasi 3) Indikasi: ISK, gonore, saluran cerna (gastroenteritis), infeksi mata Tetapi tidak berkhasiat terhadap bakteri anaerob Resorpsi: Cepat dengan BA 80% dan kadar maksimal dalam plasma sudah tercapai 1-2 jam. Ekskresi: Melalui urin sebanyak 30-50% dalam bentuk utuh, 28% dalam bentuk feces Dosis: ISK 2 dd 400 mg selama 7-10hari Gonore single dose 800mg Infeksi mata 4 dd 1 tetes obat mata (3mg/4ml)
P E F L O K S A S I N
Pefloksasin (Peflacine): Cairan injeksi 80mg/ml; infus 3,2 g/l; tablet salut selaput 400mg (K), Abaktal Cairan injeksi 80mg/ml; tablet salut selaput 400mg (K), Dexaflox Tablet salut selaput 400mg (K), Inkumeg Cairan injeksi 80mg/ml; kabtabs salut selaput 400mg (K), Neflexin Cairan injeksi 80mg/ml; tablet salut selaput 400mg (K), Oxaflox Kaptabs salut selaput 400mg (K), Qflos Kaptabs salut selaput 400mg (K), Sopef Kaptabs salut selaput 400mg (K) Derivat metil dari nofloksasin (1985) Mekanisme kerja: Daya kerja kurang kuat terhadap Pseudomonas Khasiat: ISK tanpa atau dengan komplikasi Resorpsi: Cepat dan hampir sempurna. Kadar plasma dicapai setelah lebih kurang 1,5 jam. Ekskresi: Melalui urin dengan 40% tinja Dosis: ISK 2dd 400mg, ISK akut wanita tanpa komplikasi dari 800mg
S I P R O F L O K S A S I N
Ciprofloksasin (Generik) Tablet 250mg, kaptabs 500mg (K), Ciproxin Infus 0,2%; tablet 100mg, 250mg, 500mg, 750mg (K) Indikasi: Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif Mekanisme kerja: Lebih luas dan kuat daripada nalidiksat dan pipermidinat, juga menghasilkan kada darah/jaringan dan plasma t1/2 yang lebih tinggi Khasiat: ISK komplikasi, infeksi saluran nafas bila disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa, infeksi saluran cerna, jaringan lunak, kulit dan gonore Resorpsi: Baik dengan BA k.l 70% dan kadar plasma maksmila mencapai 0,5-1,5 jam setelah penggunaan oral. Ekskresi: Melalui urin 55%, feces 39% Efek samping: Secara insidentil dapat timbul kristaluria atau hematuria Dosis: ISK oral 2 dd 125-250mg (-HCL) dan sebagai infus i.v 2 dd 100mg (laktat), pada infeksi lain oral 2 dd 500mg
O F L O K S A S I N
(Generik) Tablet 200mg, 400mg (K) Tarivid Tablet 200mg, 400mg (K) Mekanisme kerja: Lebih kurang sama dengan siprofloksasin Indikasi:ISK, prostatitis, infeksi pernapasan, gonore, infeksi mata juga sebagai obat TBC sekunder Resorpsi: Cepat dan praktis lengkap dengan PP k.l 25% dan plasma t1/2 k.l 6 jam, yang dapat meningkat sampai 10-30 jam pada gangguan fungsi ginjal Ekskresi: Melalui urin dalam 24 jam mencapai 80% Dosis: ISK tanpa komplikasi 1-2 dd 200mg selama 7-10 hari. Sebagai obat sekunder terhadap TBC paru 300-600 mg seharinya
L E V O F L O K S A S I N
(Generik) Tablet salut selaput 250mg, 500mg (K) Levocin: Tablet salut selaput 250mg, 500mg Mekanisme kerja: Spektrum kerjanya terhadap kuman Gram-positif sedikit lebih luas, t1/2nya 6-8jam Efek samping: Ansietas, titkakardia, hipotensi, hipoglikemia, pneumonitis, rhabdomyolysis Indikasi: Infeksi karena mikroorganisme yang sensitif Dosis: Oral 250-500mg ekali sehari selama 7-14hari, tergantung pada keparahan penyakit
L E M O F L O K S A S I N
Omniquin, Maxiquin Derivat diflour (1989) Indikasi: ISK dengan atau tanpa komplikasi dengan sebagai profilaksis terhadap infeksi setelah pembedahan transuretral, serangan (eksaserbasi) bronkitis kronis Resorpsi: Cepat dan baik (BA 98%), tetapi dapat diperlambat oleh makanan, kadar plasma maksimal tercapai setelah 1-1,5 jam Ekskresi: Lebih kurang 65% melalui urin dalam bentuk utuh dan 6% sebagai glukuronida, 10% dengan tinja dalam bentuk utuh Efek samping: Fotosensibilisasi Dosis: 1 dd 400mg, lazimnya selama 14hari
S P A R F L O K S A S I N
Redspar Tablet salut selaput 200mg (K), Resflok Tablet salut selaput 200mg (K) Mekanisme kerja: Lebih luas terhadap kuman Gram-positif dibandingkan siprofloksasin, lagipula masa paruhnya panjang (20jam) sehingga dapat ditakarkan 1kali sehari. Terhadap Pseudomonas dan Proteus, obat ini kurang aktif dibandingkan siprofloksasin. Indikasi: Semua bentuk ISK, Pnemonia akibat pneumokok yang resisten terhadap penisilin dan pada gonore Efek samping: Fotosensitasi yang membatasi penggunaanya Dosis: Permulaan 400mg, lalu 1 dd 200mg selama 10hari Gonore single dose dari 200mg
G A T I F L O K S A S I N
Tequin Termasuk generasi ketiga yang dapat digunakan per oral maupun i.v terhadap infeksi saluran urine (gonore) dan infeksi pernapasan (pneumonia), juga aktif terhadap kuman anaerob Ekskresi: Memiliki t1/2 7jam dan dieliminasi dan dieliminasi dari tubuh melalui ginjal Interaksi: Tidak boleh diberikan kepada penderita gangguan jantung, khususnya yang menggunakan obat-obatan anti aritmia (kinidin, disopiramida, amiodaron, satalol) atau neuroleptika Efek samping: Gangguan pada pengaturan gula darah makanya perlu pemantauan kadar gula pada penggunaan anti diabetika oral Dosis: 1 dd 400mg
M O K S I F L O K S A S I N
Avelox Larutan infus i.v 400mg (K) Juga termasuk golongan generasi ketiga Indikasi: Infeksi saluran pernapasan (pnemonia) dan terhadap infeksi oleh kuman anaerob Ekskresi: Memiliki t1/2 12 jam dan dieliminasi dari tubuh melalui hati Interaski: Sama seperti gatifloksasin supaya dihindari pemberiannya kepada penderita gangguan aritmia jantung Efek samping: Mulut jering, stomatitis, glossitis, flatulens, konstipasi, aritmia, palpitasi, udem perifer, angina, perubahan tekanan darah, dysponoea ansietas, hipoglikemia, mimpi yang tidak normal, hiperglikemia dan kulit kering Dosis: 1 dd 400mg
DAPTAR PUSTAKA