EVALUASI TOOLS KOMPRESI FILE MULTIMEDIA Yudya Rahman (50405773) Program Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma Abstraksi Sejak dahulu Istilah multimedia berawal dari pertunjukan teater. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia pada saat itu. Namun seiring dengan perkembangan jaman seperti saat ini, istilah multimedia tidak hanya sebatas pertunjukan teater semata. Tetapi berdasarkan pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi . Pendekatan dalam system multimedia tersebut contohnya adalah pemanfaatan teknologi streaming protocol, dimana sebuah file media akan di alirkan dari sebuah web yang menggunakan hypertext transfer protocol (HTTP). Namun Karena ukuran dan persyaratan rate pada sistem multimedia, berkas multimedia sering kali di kompresi dari ukuran aslinya ke ukuran yang lebih kecil. Sebuah berkas yang sudah dikompresi, akan mengurangi space untuk penyimpanan dan dapat dikirim ke klien lebih cepat. Kompresi sangat berguna pada saat mengirimkan sebuah isi berkas melalui koneksi jaringan. Untuk tujuan tersebut kita membutuhkan tools untuk mengkompresi file multimedia, yang akan dibahas pada paper ini. Dalam memilih tools untuk melakukan proses kompresi tersebut terdapat pula berbagai masalah yang timbul. Dari segi kemudahan penggunaan, harga, fungsionalitas, kecepatan dan hasil kompresi file yang dihasilkan. Di dalam memilih suatu tool kompresi yang baik, di titik beratkan pada aspek fungsionalitas kompresi file ataupun grafik. Hasil uji coba ini akan memberikan informasi yang berharga pada klien dalam memilih tipe ataupun format file terkompresi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi. Kata Kunci : algoritma kompresi, komparasi, hasil kompresi 1. PENDAHULUAN Sejak dahulu Istilah multimedia berawal dari pertunjukan teater. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia pada saat itu. Namun seiring dengan perkembangan jaman seperti saat ini, istilah multimedia tidak hanya sebatas pertunjukan teater semata. Tetapi berdasarkan pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi . Pendekatan dalam system multimedia tersebut contohnya adalah pemanfaatan teknologi streaming protocol, dimana
sebuah file media akan di alirkan dari sebuah web yang menggunakan hypertext transfer protocol (HTTP). Protokol tersebut digunakan untuk mengirim dokumen dari sebuah web server. Biasanya, klien menggunakan sebuah media player, seperti QuickTime, RealPlayer, atau Windows Media Player, untuk memutar kembali media yang dialirkan oleh web server standar. Pertama-tama klien meminta sebuah metafile, yang berisi lokasi sebuah berkas streaming media. Metafile tersebut dikirimkan ke web browser klien, dan browser akan membuka berkas yang dimaksud dengan memilah media player yang sesuai dengan jenis media yang dispesifikasikan di metafile. Namun Masalah yang muncul jika melakukan proses pengiriman streaming media dari sebuah web server standar adalah web server tidak dapat memelihara status koneksi dengan klien. Hal ini dapat terjadi karena HTTP merupakan protokol yang stateless. Akibatnya, klien akan mengalami kesulitan pada saat ia melakukan pause selama pengiriman streaming media masih berlangsung. Pelaksanaan pause akan menyebabkan web server harus mengetahui status mana yang akan dimulai kembali ketika klien memutar ulang. Strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal diatas adalah dengan menggunakan server streaming khusus yang didesain untuk menstreaming media, yaitu real time streaming protocol (RTSP). RTSP didesain untuk melakukan komunikasi antara server yang melakukan streaming
dengan media player. Keuntungan RTSP adalah bahwa protokol ini menyediakan koneksi yang memiliki status antara server dan klien, yang dapat mempermudah klien ketika ingin melakukan pause atau mencari posisi random dalam stream ketika memutar kembali data. RTSP memiliki empat buah perintah. Perintah ini dikirim dari klien ke sebuah server streaming RTSP. Keempat perintah tersebut adalah: 1. Setup, server mengalokasikan sumber daya kepada sesi klien; 2. Play, server mengirim sebuah stream ke sesi klien yang telah dibangun dari perintah setup sebelumnya ; 3. Pause, server menunda pengiriman stream namun tetap menjaga sumber daya yang telah dialokasikan; Teardown, server memutuskan koneksi dan membebas tugaskan sumber daya yang sebelumnya telah digunakan;
Gambar 1 Finite-State Machine yang merepresentasikan RTSP Dengan menggunakan teknologi realtime streaming protocol klien atau user bisa menikmati aktifitas multimedia dimanapun dan kapanpun dia berada, selama masih dalam lingkungan yang berbasiskan teknologi jaringan seperti internet. Namun karena ukuran dan persyaratan rate pada sistem multimedia, berkas multimedia sering kali di kompresi dari ukuran aslinya ke ukuran yang lebih kecil. Sebuah berkas yang sudah di kompresi, akan mengurangi space untuk penyimpanan dan dapat dikirim ke klien lebih cepat. Kompresi sangat berguna pada saat mengirimkan sebuah isi berkas melalui koneksi jaringan. Untuk tujuan
tersebut kita membutuhkan sebuah tool untuk mengkompresi file, Dalam melakukan proses kompresi tersebut terdapat pula berbagai masalah yang timbul. Dari segi kemudahan penggunaan, harga, fungsionalitas, kecepatan dan hasil kompresi file yang dihasilkan. Tool kompresi yang baik sudah selayaknya dinilai dari berdasarkan pada parameter–parameter, antara lain di nilai dari segi fungsionalitas, ergonomic, dukungan format, dan perlengkapan yang ada pada tool kompresi yang akan kita gunakan. Pada parameter fungsionalitas tools kompresi harus memiliki banyak fungsi selain melakukan proses kompresi file. Pada parameter ergonomic tools kompresi harus dapat di gunakan dengan mudah tanpa perlu pengetahuan professional atau waktu pembelajaran yang lama. Parameter dukungan format bisa di ukur dengan seberapa banyak format file atau grafik yang di dukung oleh tools kompresi. Dan pada parameter perlengkapan dinilai dari segi kelengkapan dan aktualitas tools kompresi yang di sertakan. 2. PENDEKATAN Secara umum file-file yang dapat dikompresi dengan baik adalah format file-file berbasiskan text dibandingkan format file-file berbasiskan multimedia seperti format audio (.mp3, .ogg, .flac) format video (.avi, .mov, .mkv) dan format picture (.jpeg, png, .tiff). Hal ini juga disebabkan karena cara kerja dari tools kompresi tersebut. Umumnya pada proses kompresi file berbasiskan teks, bekerja dengan menggunakan suatu pola pengulangan tertentu. Pengulangan inilah yang dimanfaatkan oleh tools tersebut untuk melakukan kompresi file. Karena file multimedia mempunyai beberapa karakteristik yaitu : 1. Ukuran file relative besar ; 2. Data continouos memerlukan rate yang sangat tinggi; 3. Aplikasi multimedia sensitif terhadap
timing delay selama pemutaran ulang. Sehingga bekerja dengan menggunakan suatu algortima yang berdasarkan pada jenis format yang akan dikompresi ke format multimedia yang lain. Untuk mengkompres file-file tsb banyak software kompresi file multimedia di internet yang dapat digunakan. Software-software tersebut dapat berbentuk freeware, shareware dan komersial software. Beberapa diantaranya sangat mudah untuk didapatkan, tinggal mendownloadnya dari alamat websitenya di internet, sedangkan beberapa diantaranya yang lain harus dalam bentuk pemesanan dan sebagainya. Dalam paper ini, penulis menggunakan software Total Video Converter 3.2 untuk mengkompresi file berbasiskan video & audio, sedangkan untuk mengkompresi file grafis penulis menggunakan Imgares. Melihat fungsi dan kegunaannya, salah satu software tersebut telah menjadi list wajib yang harus dipertimbangkan untuk diinstall dalam setiap komputer yang digunakan. Dalam paper ini juga, akan dibahas sebagian feature-feature yang ada dalam software tsb, kelebihan dan kekurangannya serta cara kerja dari masing-masing software tsb. 3. PARAMETER UJI COBA Pada pengujian ini akan digunakan berbagai parameter sebagai berikut: 1. Fungsionalitas (45 %) Penilaian di titik beratkan pada 5 aspek penting seperti dalam (kualitas kompresi) baik-tidaknya hasil file yang telah terkompresi, (Rasio kompresi) yang dinilai dari hasil persentase kompresi dengan file yang asli, (Time of progress) mengukur dalam melakukan proses kompresi pada size tertentu, (Rasio files error) pengukuran dalam tingkat kesalahan atau berapa jumlah
file error pada saat proses compressing, (Metoda kompresi) yang berperan penting dalam hasil atau size file compressing yang dihasilkan sebuah tool kompresi. 2. Ergonomi (25 %) Penilaian pada parameter ini adalah di titik beratkan pada dukungan interface dengan konsep yang bagus, Kemudahan dalam pengoperasiannya, terdapat Helpfile dan context-help akan menambah kenyamanan dan kemudahan dalam menggunakan tool kompresi. 3. Dukungan Format (20 %)
Harga
Contact
Freewar e
Kinerja
Sangat Baik
Baik
Nilai Total
99.5 (A+)
75 (B)
Fungsionalitas
100
85
Ergonomi
98
75
Dukungan Format
100
65
Perlengkapan
100
50
Kelebihan
Interface menarik, support semua format video &audio popular, mudah,relat ive cepat, efisie nsi&kompa bilitas tinggi
Gratis, mudah & simple cocok untuk digunak an kalang an pemula
Kekurangan
Tidak gratis
Interfac e& opsi terlalu sederha na, Pada kompre si file dengan format tiff terjadi kegagal an aplikasi , error
Penilaian dukungan format di titik beratkan pada banyaknya file format yang di dukung dalam tool kompresi tsb, semakin banyak dukungan format dan methoda yang dipakai semakin tinggi dalam penilaian. 4. Perlengkapan (10 %) Perlengkapan lebih diutamakan pada fitur tambahan selain tool kompresi yang terdiri dari dukungan decode,media burner,player,extract&multiplexvide & audio file 4. HASIL DAN ANALISIS Sebagai platform tes digunakan sebuah perangkat system Processor AMD Atlhon64 1800+Mhz,Memori DDRAM 256 MB,Harddisk 80Gb dan windows XP Home SP2. Produk
TVC
Imgares
http:\\www.com
effectmatrix
corlive. com
Produsen
EffectMatri x Inc
Corlive Inc
Sistem penilaian yang digunakan dalam tabel adalah sebagai berikut : 100-90
poin = A+, 89-75 = A, 74-60 = B, 59-45 = C, 44-20 = D, 19-0 = 0. DAFTAR PUSAKA [1] [DONNY2005] Abas Ali Pangera dan Donny Ariyus. 2005. Sistem operasi. First Edition. Penerbit Andi. [2] [Silberschatz2005] Abraham Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne. 2005. Operating Systems Concepts. Seventh Edition. John Wiley & Sons. [3]http://www.music.mcgill.ca/mumt302/I ntroductionToDigitalAudioCompression.p df [4]http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/downlo ad/multimedia8.pdf [5]http://www.digitalaudio.net/res/docs/pd f/Digital_Audio_Compression_01oct1993 DTJA03P8.pdf [6]http://www.itkomputer.com/index2.php ?option=com_content&do_pdf=1&id=503 [7]http://grahammitchell.com/writings/vor bis_intro.html [8]http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/downlo ad/multimedia8.pdf