disampaikan pada Dr. MUSLIHIN, M.Pd. Widyaiswara Ahli Madya
BPSDMD NTB
Jalan Pemuda 59 Mataram
PELATIHAN DASAR CPNS
Kementerian Hukum & HAM Tahun 2018 Bagik Polak Labuapi Lombok Barat
081917204866
[email protected]
mampu menanamkan nilai dan membentuk sikap dan perilaku patuh kepada standar etika publik yang tinggi Perkalan 24 tahun 2017 ttg Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Muslihin
Muslihin
MATERI POKOK
1.
2.
3.
Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik
Bentuk-bentuk Kode Etik dan Implementasinya
Aktualisasi ETIKA Aparatur Sipil Negara
Perkalan 24 tahun 2017 ttg Pedoman Penyelenggaraan Latsa
Muslihin
1 Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) ETIKA
2 Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
ETIKA
Bertens (2000)
3 Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
ETIKA
Muslihin
etika
Nilai-nilai normatif pola perilaku seseorang atau sesuatu badan/lembaga /organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungan. (LAN RI, 2015)
Muslihin
Objek pembahasannya: PERBUATAN YANG DILAKUKAN OLEH MANUSIA. Sumbernya: AKAL PIKIRAN ATAU FILSAFAT.
BERSIFAT RELATIF YAKNI DAPAT BERUBAH-UBAH SESUAI DENGAN TUNTUTAN ZAMAN.
Muslihin
Muslihin
Value
Moral
prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku yang melekat di dalam cara bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.
Adat istiadat, kebiasaan, tingkah laku yang dilandasi oleh nilai2 tertentu yang diyakini sebagai sesuatu yang baik atau buruk
Ethic Nilai2 atau norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Muslihin
ETIKA, MORAL. NORMA, NILAI
Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak
Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan
Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti penyiku atau pengukur, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah
Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil (terminal)
• sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-qur'an dan al-hadis. muslihin
Muslihin
ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA
Etika diambil dari pengalaman dan dirumuskan sebagai kesepakatan
Manusia menentukan apa yang baik dan buruk berdasar penalaran atau logika
Manusia secara naluriah atau otomatis mampu membedakan hal yang baik dan buruk
Muslihin
Ketentuan baik dan buruk datang dari Yang Maha Kuasa
fungsi etika
01 Sebagai Ukuran Baik-buruk, Wajar – Tidak Wajar, Dan Benar – Tidak Benar
02 Landasan Bertindak dalam sebuah Kehidupan Kolektif yang Profesional
Muslihin
Nana Rukmana DW
03 Untuk menjalankan Visi dan Misi Lembaga/ Institusi
04 Untuk Menjaga Citra Lembaga/ Institusi
Muslihin
prinsip etika
keindahan estetis
persamaan equality
Muslihin
kebaikan goodness
keadilan justice
kebebasan liberty
kebenaran truth
Berdasarkan buku yang berjudul “The Great Ideas “ yang diterbitkan pada tahun 1952, dalam buku tersebut diringkas menjadi 6 prinsip dan merupakan landasan prinsipil
sumber etika
lingkungan masyarakat
lingkungan ketetanggaan
lingkungan keluarga
lingkungan individu
makna etika publik Perbuatan manusia yang bersumber AKAL PIKIRAN ATAU FILSAFAT
bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
Muslihin
NILAI-NILAI DASAR
DEFINISI
etika publik ETIKA PUBLIK
(UU No. 5/2014 ttg ASN)
Refleksi tentang Standar / norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
POLITICAL SOCIETY
Muslihin
3 FOKUS 1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan 2. Sisi dimensi Reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. 3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual
CIVIL SOCIETY
fokus etika layanan publik
Muslihin
Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral
dimensi etika publik
Muslihin
kualitas pelayanan publik nilai, norma, serta prinsip moral membentuk integritas pelayanan publik
modalitas bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku (akuntabilitas, transparansi dan netralitas)
tindakan integritas publik tidak melakukan korupsi atau kecurangan: niat baik yang didukung institusi sosial (hukum, aturan, kebiasaan, dan sistem pengawasan)
sumber etika publik
Muslihin
1
PP No. 11 Th 1959 tentang Sumpah Jabatan PNS dan Anggota Angkatan Perang
2
PP Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji PNS
3
PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS
4
PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
5
PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
6
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
Muslihin
ASAS ETIS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY) PENGABDIAN (DEDICATION) KESETIAAN (LOYALTY) KEPEKAAN (SENSITIVITY) PERSAMAAN (EQUALITY) KEPANTASAN (EQUITY) a. Penerapannya di tempat kerja (satu tupoksi) b. Permasalahan c. solusi
Muslihin
Perilaku tidak etis di birokrasi pemerintah • Bohong kepada publik • Korupsi, kolusi, nepotisme • Melanggar nilai-nilai publik: responsibilitas, akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan lainlain • Melanggar sumpah jabatan • Mengorbankan, mengabaikan, atau merugikan kepentingan publik
Muslihin
ATURAN TINGKAH LAKU suatu kelompok khusus, berupa hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuanketentuan tertulis NORMA/AZAS yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Muslihin
NILAI NILAI ETIKA
DISEPAKATI BERSAMA
POLA PERILAKU
KODE ETIK
Untuk mencegah Perilaku yang tidak sesuai etika profesi
PELANGGARAN KODE ETIK UCAPAN TULISAN PERBUATAN MELANGGAR KODE ETIK
SANKSI MORAL
Muslihin
Muslihin
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok masyarakat melalui ketentuanketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh kelompok profesional tertentu.
ETIK KODE PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA 1. Melaksanakan tugasnya dengan JUJUR, BERTANGGUNG JAWAB, dan BERINTEGRITAS tinggi; 2. Melaksanakan tugasnya dengan CERMAT dan DISIPLIN; 3. Melayani dengan SIKAP HORMAT, SOPAN, dan TANPA TEKANAN;
Implementasi, Senior VS Yunior,
Muslihin
ETIK KODE PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA 4. Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN 5.
6.
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN; Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN PERINTAH ATASAN atau PEJABAT YANG BERWENANG sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; MENJAGA KERAHASIAAN yang menyangkut kebijakan negara;
Implementasi, Senior VS Yunior, Muslihin
ETIK KODE PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA 7.
8.
9.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara BERTANGGUNG JAWAB, EFEKTIF, dan EFISIEN; Menjaga agar TIDAK TERJADI KONFLIK KEPENTINGAN dalam melaksanakan tugasnya; MEMBERIKAN INFORMASI SECARA BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
Muslihin Implementasi, Senior VS Yunior,
ETIK KODE PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA 10. TIDAK MENYALAHGUNAKAN INFORMASI INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS, KEKUASAAN, DAN JABATANNYA untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; 11. MEMEGANG TEGUH NILAI DASAR ASN dan selalu MENJAGA REPUTASI DAN INTEGRITAS ASN; dan 12. MELAKSANAKAN ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai DISIPLIN PEGAWAI ASN.
Muslihin Implementasi, Senior VS Yunior,
NILAI-NILAI DASAR
etika publik
Muslihin
(UU No. 5/2014 ttg ASN)
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
NILAI-NILAI DASAR
etika publik
Muslihin
(UU No. 5/2014 ttg ASN)
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
NILAI-NILAI DASAR
etika publik (UU No. 5/2014 ttg ASN)
Muslihin
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. 9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. 10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
NILAI-NILAI DASAR
etika publik (UU No. 5/2014 ttg ASN)
Muslihin
11.Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama 12.Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 13.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. 14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
disco
1. Pilih salah satu tugas pokok sesuai SKP 2. Jelaskan prosedur dan tahapan pelaksanaan tugas tersebut 3. Apa & bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai etika publik dalam tugas tsb di unit kerja 4. Manfaat dan dampak aktualisasi nilai tsb bagi pencapaian visi organisasi dan bagi pihak lain 5. Hambatan aktualisasi nilai dan solusi Muslihin
Perilaku pejabat publik
Muslihin
Perubahan Mindset
1. PENGUASA 2. WEWENANG 3. JABATAN
1. PELAYAN 2. PERANAN 3. AMANAH
Kultur Kolonial BIROKRASI sebagai sarana melanggengkan kekuasaan dengan cara memuaskan pimpinan
konflik kepentingan
Muslihin
dampaknya: Aji mumpung (self-dealing); Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, gratifikasi)
tercampurnya kepentingan pribadi dengan organisasi
Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling) Pemanfaatan fasilitas organisasi / lembaga untuk kepentingan pribadi. Pemanfaatan informasi rahasia Loyalitas ganda (outside employment, moonlighting
PENGGUNAAN KEKUASAAN: LEGITIMASI KEBIJAKAN
SOSIOLOGIS • legitimasi bersumber religi atau keyakinan agama
RELIGIUS
• Legitimasi bersumber dari pilihan interaksi masyarakat
• basis perilaku manusia, tatanan normatif , tidak dibatasi ruang dan wak
ETIS Muslihin
Muslihin
Hirarki Etika •
Makro
Etika Sosial
•
Etika organisasi
•
Etika profesi
•
Moralitas pribadi Mikro
•
Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah terinternalisasi dalam diri individu Produk dari sosialisasi nilai masa lalu Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas kepribadian individu Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan sosial dan organisasi KARAKTER
Muslihin
Hirarki Etika •
Makro
Etika Sosial
•
Etika organisasi
Etika profesi Moralitas pribadi Mikro
•
•
Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan pekerjaan profesional Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku secara universal Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi)
KARAKTER
Muslihin
Hirarki Etika •
Makro
Etika Sosial
•
Etika organisasi • Etika profesi
•
Moralitas pribadi Mikro
•
Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan kehidupan organisasi Nilai tersebut terkait dengan prinsipprinsip pengelolaan organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi) Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal Dalam praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi KARAKTER
Muslihin
Hirarki Etika
•
Makro
Etika Sosial
• •
Etika organisasi Etika profesi
•
Moralitas pribadi Mikro
•
Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan hubungan-hubungan sosial Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang lain] Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka] KARAKTER
Muslihin
Muslihin
PENUTUP
1. PELAYANAN PUBLIK PROFESIONAL membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika; 2. KODE ETIK ASN, perilaku pejabat publik harus berubah, 3. setiap aktivitas seorang baik sebagai Aparatur Sipil Negara maupun sebagai anggota masyarakat selalu melekat di dalamnya nilai-nilai etika MUSLIHIN-Akuntabilitas PNS
NILAI-NILAI ETIKA PUBLIK
semoga MEWARNAI TUGAS KITA
Dr. MUSLIHIN, M.Pd. Widyaiswara Ahli Madya
081917204866
[email protected]