BAB I PENDAHULUAN Setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berbagai macam strategi diterapkan agar produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar dan menciptakan profit yang tinggi untuk perusahaan. Namun tidak jarang pula strategi yang diterapkan tersebut mengalami kegagalan dan penyimpangan dalam etika produksi. Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya. Seharusnya produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan, konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan. Dari sudut pandang konsumen banyak faktor yang mereka pertimbangkan sebelum mengkonsumsi sebuah produk seperti harga, akses ke produk, keunikan produk, manfaat yang ditawarkan, keamanan dan kenyamanan saat menggunakan produk. Namun tidak jarang konsumen lebih terpikat pada faktor harga yang murah dan manfaat-manfaat sesaat yang ditawarkan produk kepada mereka dan mengabaikan faktor-faktor lainnya. Perusahaan melihat ini sebagai peluang untuk meraih keuntungan sendiri dan mengabaikan konsumennya. Padahal sebagai konsumen kita memiliki hak secara langsung atas keamanan dan kenyamanan saat mengkonsumsi produk yang telah kita dapatkan Pada hakikatnya iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang hasil produksi suatu perusahaan yang hendak di jual kepada calon konsumen. Iklan-iklan tersebut sedikit banyak telah meningkatkan penjualan dari barang/jasa yang telah ditawarkan oleh suatu perusahaan. Dibalik keberhasilan iklan dalam mendongkrak penjualan barang/jasa dalam bisnis, terselip beberapa permasalahan yang bermuara pada persoalan etika. Namun dibalik keberhasilan dalam mempromosikan produk tersebut, tidak sedikit para penggunaan iklan sebagai sarana promosi ini sangat berlebihan sehingga tidak memperhatikan lagi norma dan nilai moral yang terkandung dalam konten iklan itu sendiri. Meskipun sekarang sudah dibuat undang-undang yang mengatur tentang periklanan, masih saja ada pihak-pihak yang tetap menyajikan iklan yang dapat merusak moral bangsa.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus Yang Berkaitan Dengan Etika Produksi Dan Pemasaran Kepada Konsumen Dalam proses produksi, sebuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Dibuktikan dari beberapa kasus yang ada didalam masyarakat, yaitu: 1. Kasus PT.Nissan Motor Indonesia PT. Nissan Motor Indonesia didirikan pada tahun 2001, beroperasi dalam bidang penjualan , distribusi, juga suku cadang resmi Nissan, serta menjalankan layanan purna jual di Indonesia. a. Pemaparan Kasus Mobil yang diproduksi oleh Nissan banyak mengalami keluhan antara lain Mobil nissan merk juke, dimana ada dikatakan bawha adanya pengkerjaan pengelasan tempat duduk belakang yang kurang baik, dimana kursi mobil rentan lepas saat terjadi kecelakaan Kondisi ini akan membuat penumpang rentan cedera. Alhasil, sebanyak 400 unit Juke di Indonesia ditarik (recall) dari peredaran. Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat berpikir ulang untuk membeli mobil tersebut. Apalagi, Nissan Juke pernah mengalami mesin terbakar yang menyebabkan kematian sang pengemudi pada 11 Maret lalu di kawasan Sudirman, Jakarta. Wakil Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait penarikan mobil ini. Penarikan tersebut merupakan komitmen Nissan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya dari segi keamanan maupun kenyaman.“Kami akan memperbaiki semua masalah ini tanpa dipungut biaya sedikit pun dan penarikan mobil ini adalah hal yang wajar dalam industri mobil,” ujar Teddy saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. Teddy menjelaskan, populasi terbanyak kendaraan Juke (60 persen) yang terkena recall berada di wilayah Jakarta. “Populasi terbanyak ada di Jakarta. Karena penjualan Juke paling banyak di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.Teddy menambahkan, Juke yang ditarik merupakan hasil rakitan pabrik di Indonesia. Namun, untuk komponen jok bagian belakangnya diimpor langsung dari Jepang. “ Produksinya lokal, tapi komponen jok belakang diimpor langsung dari Jepang. Sejauh ini belum ada penambahan unit, jumlahnya tetap 400 unit. Sebab, dari Maret hingga Juli 2012 total produksinya hanya 400 unit,” ungkap Teddy.Nissan tetap optimistis target penjualan tahun ini sebanyak 100.000 lebih unit bisa tercapai. “Kami berharap dengan adanya recall ini hubungan perusahaan dengan konsumen masih
dapat terjaga dan berjalan baik. Kami optimis bahwa recall ini tidak akan mempengaruhi minat pasar terhadap produk Nissan,” katanya pede. General Manager Marketing and Communications Strategy Division Nissan Indrie Hadiwidjaja mengatakan, penarikan ini sudah dilakukan ke semua pelanggan Nissan. Dan bagi yang belum, pelanggan diminta mendatangi workshop-workshop Nissan terdekat untuk segera diperbaiki. “Perbaikan akan dilakukan secara bertahap di semua workshop-workshop Nissan tanpa dipungut biaya dan penarikan ini tidak akan mengganggu pasar Juke di Indonesia,” tegas Indrie.Nissan Juke merupakan salah satu mobil sport yang cukup laris di Indonesia. Pada semester pertama tahun ini, Nissan telah menjual sebanyak 5.401 unit Juke. Mobil bermesin HR15DE 1.500 cc itu menyumbang 15,6 persen dari pendapatan Nissan Motor Indonesia. Penarikan Nissan Juke terkait dengan temuan kerusakan oleh Otoritas Keselamatan Lalu Lintas dan Transportasi Amerika Serikat (NHTSA). Di Amerika Serikat sebanyak 11.076 unit Nissan Juke buatan 3 Februari 26 Mei 2012 ditarik lantaran jok belakangnya tidak dilas dengan baik. Selain jok belakang yang bermasalah, sebelumnya pun mobil dengan desain unik ini pernah bermasalah saat terjadinya kecelakaan hingga terbakar di jalan protokol di Jakarta, yang digunakan oleh seorang artis. Pada kecelakaan tersebut disinyalir Juke yang digunakan mengalami kerusakan pada bagian pintu dan mesinnya. Sepanjang tahun ini selain Nissan, beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) lainnya juga melakukan recall terhadap kendaraannya. Sebut saja, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang pada Mei lalu, menarik 51 ribu Gran Max Pick Up, Gran Max Mini Bus, dan Gran Max Blind Van dikarenakan adanya keretakan dudukan ban cadangan. Sedangkan pada pertengahan Maret 2012, PT Toyota Astra Motor menarik 363 unit Toyota All New Avanza akibat kerusakan pada suspensi rodanya. b. Tamggapan Kelompok PT Nissan harus memperketat proses pengujian dan proses re-evaluasi ulang, serta memperbaiki standart kualitas produksi mobil dengan sistem keamanan mobil yang lebih baik. Agar dapat meningkatkan kualitas dari produk akhir tersebut dan meminimalisir kemungkinan terjadinya cacat produk. Mungkin pada awalnya pelanggaran tersebut mendatangkan keuntungan yaitu untuk memenuhi standar pasar sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan, Sehingga perusahaan juga dapat menjalin rasa kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PT Nissan. PT. Nissan Motor Indonesia 2. Kasus Produk HIT di Indonesia PT. Megasari Makmur didirikan pada tahun 1996, dengan pabrik yang berlokasi di daerah Gunung Putri, Bogor Jawa Barat. Perusahaan ini merupakan produsen salah satu kebutuhan rumah tangga seperti obat nyamuk, tisu basah, pewangi ruangan, pembungkus makanan (wrap), dan lain sebagainya. Salah satu produk PT. Megarsari telah ramai di perbincangkan di masyarakat produk tersebut adalah HIT. HIT dalam pemasarannya dipromosikan sebagai obat anti nyamuk yang berkualitas dan lebih murah dibanding obat anti nyamuk lainnya. Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk menjauhkan nyamuk. Produk HIT selain di Indonesia juga diekspor ke luar Indonesia.
a. Pemaparan Kasus Tetapi, ternyata murahnya harga produk HIT tersebut juga membawa dampak negatif bagi konsumen HIT. Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos atau DDVP. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa kerabat dari MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik. Diklorvos atau DDVP adalah yang merupakan zat turunan chlorine, yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Berdasarkan peringkat bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diklorvos menduduki peringkat kesatu sebagai produk paling berbahaya. Jika terkena paparan zat ini dalam jangka panjang, menyebabkan kerusakan syaraf, mengganggu pernafasan, jantung, sistem reproduksi, dan memicu kanker. Dimana penggunaan 2 zat ini sudah dilarang sejak tahun 2004 oleh Departemen Pertanian. Namun karena produsen obat nyamuk tetap memakainya sampai pertengahan tahun 2006, maka pihak Departemen Pertanian melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik-pabrik. Salah satunya PT Megasari Makmur. Hingga akhirnya PT Megasari Makmur selaku produsen HIT dinyatakan telah melakukan kesalahan sebab menggunakan 2 zat berbahaya tersebut pada produknya. Adapun obat nyamuk HIT yang dinyatakan dilarang peredarannya adalah obat nyamuk HIT 2,1 A (Jenis Semprot) dan HIT 17 L (Jenis cair isi ulang). b. Tanggapan Kelompok PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Pelanggaran Prinsip Etika Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut. Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.
B. Kasus Yang Berkaitan Dengan Iklan Dan Dimensi Etisnya Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang dimaksudkan untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen dengan kata lain mendekatkan konsumen dengan produsen. Tujuan iklan sendiri yaitu sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk produk barang dan jasa yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Tapi yang sering kita jumpai masih ada beberapa iklan yang meanggar etika, ada beberapa etika yang kurang bermoral , yaitu : 1. Iklan Mie Sedap Versi Ayamku Mie sedap adalah mie instan yang diproduksi oleh PT. Wingsfood. Diluncurkan pada tahun 2003. Selain di Indonesia, Mie Sedaap juga dijual di luar negeri, antara lain Malaysia. Dan produk mie sedap dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Sehingga setiap mie sedap meluncurkan rasa baru masyarakat selalu antusia mencoba produk tersebut. a. Pemaparan Kasus Pada tahun 2008 Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru Diperkaya 7 Vitamin. Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari Spesial dengan Bumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Ayam Spesial dengan rasa kaldu ayamnya. Yang menjadi masalah adalah pengiklanan Mie sedap rasa kaldu ayam yang diiklankan dengan judul “ Mie Sedap Versi Ayamku”. KPI Pusat mengimbau semua stasiun televisi untuk memperbaiki adegan dalam tayangan iklan “Mie Sedap” sebelum tayang kembali. Menurut KPI tayangan yang terdapat dalam iklan tersebut tidak memperhatikan norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungan sekolah, memperolok tenaga pendidik (guru) dan merendahkan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Terlebih kepada seorang guru yang merupakan profesi mulia dengan mengajarkan pendidikan kepada generasi penerus bangsa, di dalam iklan tersebut juga menggambarkan suasana kelas yang jorok dan kotor seharusnya sebuah kelas menggambarkan situasi yang bersih dan nyaman agar pada siswa dapat nyaman menerima pelajaran di kelas Teguran dan penjelasan tersebut tertuang dalam surat imbauan KPI Pusat yang ditandatangani Ketua KPI Pusat, Dadang Rahmat Hidayat, kepada semua stasiun televisi, Rabu, 28 Desember 2011.Adapun adegan pelanggaran yang dimaksud dalam iklan “Mie Sedap” yakni adegan seorang guru yang memegang sebuah produk mie dan di kepalanya bertengger seekor ayam. Dalam surat imbauan itu, KPI meminta kepada semua stasiun televisi untuk menjadikan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KPI tahun 2009 sebagai acuan utama dalam menayangkan sebuah program siaran. KPI akan terus melakukan pemantauan terhadap iklan tersebut. Bila ditemukan adanya pelanggaran, KPI akan memberikan sanksi administratif.
b. Tanggapan Kelompok Melihat semakin banyak dampak buruk yang diberikan program televisi terhadap tumbuh kembang anak dibawah umur, menurut saya tindakan KPI sudah benar dengan memberi teguran dan memberhentikan iklan Mie Sedap yang dianggap melecehkan profesi seorang guru. Pada nyatanya, bukan hanya iklan ini saja yang memberi dampak buruk. Beberapa kasus seorang siswa yang berani melawan terhadap guru bahkan berani melakukan kekerasan fisik dituding adalah salah satu dampak dari program-progam di televisi yang tidak mendidik. Bisa dari sinetron, atau bahkan iklan. Maka dari itu, menurut analisis saya, tindakan KPI sudah benar dan perlu di perketat lagi pengawasan terhadap iklan sejenis atau program televisi lain yang sekiranya akan memberi dampak buruk bagi tumbuh kembang anak dibawah umur. Terlebih promosi penjualan yang melanggar etik dalam bisnis dan melanggar norma yang berlaku. 2. Iklan Cat Avian Versi Awas Cat Basah Bermula pada tahun 1962 Soetikno Tanoko memulai bisnisnya dari sebuah toko cat di Malang. Tidak ada yang menduga jika toko cat kecil tersebut adalah cikal bakal dari PT. Avia Avian. Dengan memanfaatkan kondisi industri cat yang bergantung pada impor saat itu, Soetikno berinovasi mencampur warna – warna cat yang terbatas menjadi beragam warna yang diminati pelanggannya. PT Avia Avian pertama kali mulai beroperasi pada 1978 di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebagai produsen cat lokal di dalam pasar cat yang didominasi pemain asing.Adapun iklan cat ini pernah mengalami masalah karena dianggap kurang beretika. a. Pemaparan Kasus Seperti iklan Cat Kayu dan Besi Avian yang ditayangkan pada tahun 2013. Alur ceritanya dimulai ketika seorang tukang mengecat bangku di taman dengan warna biru, lalu tukang cat akan menempelkan kertas bertuliskan AWAS CAT BASAH pada bangku tersebut, namun kertas itu terbang sehingga tukang cat harus mengejar kertas tersebut. Ketika sedang mengejar kertas, ada seorang wanita yang duduk di bangku tersebut, tukang cat kemudian menunjukkan kertas tersebut pada wanita itu, dengan wajah takut karena baju perempuan itu putih dan takut terkena cat. Wanita itu jengkel pada tukang cat, lalu ia mengecek roknya apakah terkena cat atau tidak. Di bagian ini, wanita menyibakkan roknya agak tinggi sehingga pahanya terlihat dan hampir terlihat pakaian bagian dalam. Karena ini lah KPI, menegur beberapa stasiun TV yang menayangkan iklan tersebut tanpa sensor. KPI meminta untuk melakukan editing pada iklan ini sebelum ditayangkan. Berikut ini uraian pemberhentian iklan tersebut: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat melayangkan surat teguran kepada lima stasiun televisi yakni TV One, Global TV, SCTV, Trans 7 dan PT Cipta TPI terkait penayangan iklan Cat Kayu dan Besi Avian yang dinilai melanggar aturan P3 dan SPS KPI tahun 2012. Demikian dijelaskan dalam surat teguran yang diberikan KPI Pusat kepada kelima stasiun tersebut yang ditandatangani Ketua KPI Pusat, Mochamad Riyanto.Bentuk pelanggaran yang dilakukan yaitu penayangan secara close up tubuh bagian paha talent wanita yang mengangkat
roknya sesaat setelah diberitahu tulisan âawas cat basah oleh talent pria yang mengecat kursi. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap pelarangan dan pembatasan adegan seksual, ketentuan siaran iklan, dan norma kesopanan. Sebelumnya, KPI Pusat telah mengirimkan surat No. 349/K/KPI/06/13 tertanggal 20 Juni 2013 perihal peringatan tertulis atas iklan tersebut kepada seluruh stasiun TV. Dalam surat tersebut, KPI Pusat telah meminta kepada semua stasiun TV untuk segera melakukan evaluasi internal dengan cara melakukan editing pada adegan sebagaimana yang dimaksud di atas. b. Tanggapan Kelompok Tayangan iklan di Indonesia sangat beragam jenisnya. Menggunakan cerita, model, maupun lagu yang mudah diingat. Tayangan tersebut juga memberikan kesan bagi para pemirsanya sehingga ingin membeli produk yang diiklankan tersebut. Namun, dari semua iklan yang ditayangkan, tidak semuanya berujung positif, ada juga iklan-iklan yang diberhentikan tayang oleh KPI karena melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran(SPS).Sebaiknya dari pihak pembuat iklan seharusnya memperhatikan P3 dan SPS karena yang menonton televise bukan hanya kalangan dewasa saja, tetapi anak-anak dibawah umur. 3. Iklan Indosat Liburan Ke Aussie Lebih Mudah Daripada Ke Bekasi Indosat Ooredoo (lengkapnya PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama Indosat) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. a. Pemaparan Kasus Isi dari pesan iklan Indosat adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding ke Bekasi”. Hal ini sangat menunjukkan bahwa kota Bekasi dianggap rendah akan lalu lintas yang mengakibatkan sulit untuk datang ke Bekasi maupun keluar melewati daerah Bekasi. Maksudnya adalah untuk berkunjung ke Bekasi akan membutuhkan waktu yang lama karena situasi jalan raya yang tidak mendukung dan juga apabila pengendara melewati lokasi Bekasi, akan membutuhkan waktu yang lama juga untuk keluar dari daerah tersebut. Dalam keadaan tersebut, muncullah pernyataan bahwa menuju ke Kota Bekasi dari Jakarta maupun daerah lain membutuhkan waktu yang lama akibat kemacetan yang panjang padahal Kota Bekasi memiliki jarak yang dekat. Akibat adanya pernyataan-pernyataan tersebut, semakin marak diperbincangkan tentang Kota Bekasi dan bahkan Kota Bekasi sempat dibuat menjadi bahan bercandaan semua orang melalui meme. Dari segi bahasa, iklan Indosat juga memberikan pemilihan bahasa yang tidak tepat atau kurang baik.Penyajian bahasa yang digunakan oleh PT Indosat mudah dipahami oleh khalayak orang namun bahasa yang diberikan adalah bersifat negatif yang mana menimbulkan sebuah sindiran kepada pihak atau kelompok yang bersangkutan yaitu Kota Bekasi.Isi pesan yang digunakan adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding ke Bekasi”.Kata “lebih mudah” diaggap
memberikan kesan yang rendah terhadap sesuatu yang sedang dibicarakan.Hal ini menunjukkan kesan atau nilai yang rendah terhadap Kota Bekasi yang mana untuk berkunjung ke Bekasi membutuhkan waktu yang lama.Berdasarkan pesan iklan yang diberikan, pihak yang bersangkutan (Kota Bekasi) merasa terlecehkan. Dalam hal ini, pihak PT Indosat telah memberikan pelanggaran dalam etika periklanan karena sudah menimbulkan pihak yang dirugikan dan membuat iklan tanpa melakukan sebuah persetujuan terlebih dahulu terhadap pihak yang terlibat didalam isi iklan tersebut.PT Indosat juga sudah melanggar norma-norma sisoal yang berlaku dimana ida telah merendahkan salah satu pihak terhadap ketenaran yang akan dicapai. Dibalik kepopularitasan iklan Indosat, PT Indosat tidak melihat bahwa pesan iklan yang dimuat akan memiliki dampak negatif kepada pihak yang terlibat. b. Tanggapan Kelompok Dapat dilihat dari Etika Periklanan Indonesia (EPI), iklan tersebut sudah melakukan pelanggaran sebagaimana aspek yang sudah dikatakan sebelumnya mengenaiperlindungan hak-hak pribadi, dan segi bahasa.Dari segi perlindungan hak-hak pribadi, dalam iklan menampilkan atau melibatkan seseorang atau kelompok tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari yang bersangkutan.Dalam hal ini, pihak yang dirugikan adalah warga Kota Bekasi.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA http://anjarrizkiichwani.blogspot.com/2015/10/ http://annisalegita.blogspot.com/ http://gharseno.blogspot.com/2014/03/kasus-pelanggaran-etika-pemasaran-dan.html http://kiblatmahasiswa.blogspot.com/2016/10/iklan-yang-melanggar-etika-diindonesia.html https://della48.wordpress.com/2018/04/22/contoh-kasus-pelanggaran-iklan/