Esensi Guru Pembelajar.docx

  • Uploaded by: Raden Kian Santang
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Esensi Guru Pembelajar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 745
  • Pages: 2
ESENSI GURU PEMBELAJAR

Nama

: Bambang Eko Cahyo Nugroho

Kelas

: Bahasa Inggris B

Essensi tugas seorang guru tidak hanya mengajar, melainkan untuk menemukan cara-cara & situasi belajar bagi para murid-muridnya, karena hakekat pendidikan bukan mengisi ember melainkan menyalakan api.” Pada tulisan ini saya akan memfokuskan kepada karakteristik, kepribadian & spiritualitas Guru, agar mampu memainkan peran sebagai fasilitator bagi anak-anak didiknya. Saya berharap dalam tulisan ini, saya berharap bisa memberikan perubahan. Mencintai profesi mengajar, merupakan salah satu dari ratusan bahkan ribuan pilihan pekerjaan. Secara spiritual, impian seorang guru adalah membentuk manusia-manusia yang sukses dalam mencapai cita-cita yang diinginkan oleh anak didiknya. Membangun suatu generasi tidaklah semudah dibandingkan dengan mendirikan bangunan. Membangun suatu generasi berarti membentuk kharakter masyarakat masa depan dan alam semesta ini, sekarang. Dan menciptakan generasi yang lebih baik adalah satu-satunya solusi dari setiap jenis masalah yang dihadapi masyarakat kita hari ini. Masyarakat saat ini membutuhkan pikiran lembut untuk bekerja dengan damai, yang menyenangkan hati semua orang, dan mampu melindungi serta melayani orang lain. Oleh karena itu masyarakat sangat membutuhkan seorang Guru yang konstruktif, guru yang mampu membangun character para siswanya, dan Guru yang mampu menyalakan api dari setiap jiwa anak-anak didiknya, agar bisa menjadi generasi yang beradab dan cinta sesamanya. Guru harus konstruktif yaitu memiliki tujuan untuk mampu melakukan perubahan dari dalam diri murid-muridnya, bukannya dari luar. Guru adalah sumber kreatifitas bagi muridmuridnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan pemahaman ini, mungkin kita mampu, sedikit demi sedikit melakukan perubahan yang lebih besar. Kebangkitan dunia pendidikan, mulai dari sekolah sampai ke tingkat kenegaraan bisa dipersiapkan mulai dari sekarang. Untuk bisa menjadi Guru yang konstruktif, dibutuhkan pemahaman spiritualitas yang cukup. Seorang Guru yang memiliki pemahaman spiritualitas, bukan hanya mereka yang taat memeluk agama tertentu saja, namun mereka yang memahami bahwa tujuan beragama adalah menemukan jati dirinya, dan peran apa yang harus dimainkannya di dunia ini, karena ia memahami bahwa kehidupannya kelak akan berakhir dimana. Guru yang memiliki spiritualitas yang baik, ibarat api yang mampu menjadi sumber cahaya dan mampu membakar semangat para murid-muridnya. Guru merupakan provokator dalam diri setiap anak-anak didiknya. Oleh karena itu, seorang Guru harus senantiasa mensucikan

dirinya dari pikiran dan perbuatan menyimpang dari norma serta nilai-nilai agama yang dianutnya. Sehingga energi murni yang positip selalu terpancar dari dirinya kepada muridmuridnya. Karena pikiran negatif seorang Guru, mudah sekali beresonansi dan mampu mempengaruhi anak didiknya dalam menyerap pelajaran dan mempengaruhi kondisi belajar di dalam kelas. Karena interaksi pertama yang dirasakan oleh murid-muridnya adalah energi potensial Gurunya ketika masuk dalam ruang kelasnya. Bahkan sebelum seorang Guru itu memasuki ruang kelas, isi pikiran Guru sudah berada di ruang kelas. Karena pikiran manusia adalah getaran energi yang mampu beresonansi dengan pikiran-pikiran lainnya. Saat ini para guru di sekolah, benar-benar masih sangat tinggi kaitannya dengan persoalan ekonomi keluarganya. Pikiran para Guru masih terganngu dan disibukan untuk memecahkan masalah ekonomi dan karir mereka sendiri. Mereka belum bisa keluar dari masalah tersebut. Oleh karena itu, Guru yang konstruktif, adalah ketika seorang Guru mampu mengenal dirinya sebagai jiwa dari seluruh alam semesta dan sebagai bagian entitas rohani yang besar. Ia akan menyadari bahwa peran seorang Guru bukanlah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi untuk memenuhi kebutuhan mental anak-anak didiknya. Sebagai api yang mampu membakar semangat murid-muridnya, seorang Guru akan mampu menciptakan perubahan dan transformasi dalam masyarakat. Dengan demikian seorang Gurupun, terlebih dahulu, harus mampu mentransformasikan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa untuk mentransformasikan suatu generasi, sementara dirinya sendiri belum dapat tertransformasikan. Itu sebabnya seorang Guru harus senantiasa memiliki semangat untuk memotivasi murid-muridnya. Dia harus menjadi seorang pembimbing yang sekaligus mengarahkan api di dalam diri murid-muridnya ke arah yang konstruktif. Karena itulah, seorang Guru yang kurang memiliki moralitas yang baik, akan memiliki dampak yang tidak baik pula pada murid-muridnya. Karena menurut William Butler Yeats, “Pendidikan bukan mengisi ember, tapi menyalakan api”. Seorang Guru adalah sumber getaran energi bagi murid-muridnya, sehingga para muridnya akan menjadi lebih energik. Mata bathin seorang Guru yang terlatih dengan baik, akan mampu menyentuh semua jiwa-jiwa muridnya di dalam kelas. Dampaknya adalah suasana dan kondisi kelas yang tertib dan muird-muird akan mudah menyerap materi-materi pelajaran yang disampaikan, berapapun jumlah murid didalam kelas tersebut. Melalui Guru yang konstruktif, kita tidak lagi mengenal rasio antara murid dan Guru, yang ada adalah tingkat energi positip Guru baik secara fisik dan mental di dalam kelas. Demikian esesensi guru dalam pembelajaran yang dapat saya tuliskan semoga bisa memberikan energi positif untuk saya pribadi, bahwa betapa mulianya hidup menjadi seorang guru, menjadi guru adalah harus menjadi panggilan jiwa bukan hanya sekedar untuk mendapatkan materi semata.

Related Documents

Esensi Pendidikan
June 2020 11
Esensi Spek.docx
June 2020 4
~guru-guru~
November 2019 49
Guru
June 2020 17
Guru
October 2019 38

More Documents from ""