Esai Dek Siti.docx

  • Uploaded by: Andrea Akbar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Esai Dek Siti.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 717
  • Pages: 4
Aku Generasi Unggul Kebanggan Indonesia

Aku adalah bagian dari pemuda yang dimiliki oleh bangsa ini. Saat ini juga aku menyadari bahwa aku adalah bagian terpenting dari

asetbangsa ini di masa

depan.Banyak sejarah tertulis oleh goresan tangan pemuda. Bahkan hampir semua peristiwa penting di negeri ini juga di pelopori pemuda, sehingga presiden Sukarno mengatakan “ beri aku sepuluh orang pemuda maka akan ku guncang dunia! ”. Oleh karena itu aku berharap bisa menjadi bagian dari generasi unggul yang dimiliki bangsa ini. Pemuda memiliki peran yang sangat besardalam pembangunan nasional serta berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.Untuk menjawab semua tantangan yang ada, pemuda dituntut untuk memiliki sikap dan jiwa yang mencerminkan generasi unggul itu sendiri. Menurut saya, untuk bisa menjadi generasi unggul,para pemuda harus mampu melakukan empat hal utama, yaitu, menganalisa, meneliti, melayani dan memberikan solusi. Oleh karena itu, pemuda dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni agar dapat melakukan tugas besarnya pada bangsa ini. Dengan dasar itulah saya merasa bahwa pendidikan sangat penting dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera di masa depan. Penulisan esai yang berjudul ''Aku Generasi Unggul Bangsa Indonesia'' ini bertujuan untuk pemenuhan syarat pengajuan beasiswa unggulan kemendikbud tahun 2018. Saya mengawali esai saya ini dengan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya Siti Roudatul Janah Damanik anak pertama dari dua bersaudara, saya terlahir di Maulaboh pada tanggal 21 Maret 2000. Saat ini saya sedang menimba ilmu di Universitas Sriwijaya (angkatan 2018) yang merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Indonesia. seperti yang telah diketahui oleh banyak orang dimana ketika kita mampu untuk bisa berkuliah di perguruan tinggi negri adalah suatu hal yang luar bisa karena bisa dianggap oleh banyakbanyak sekali hambatan dan kegagalan. kegagalan yang saya raasakan adalah saat saya tidak dapat mengikuti SNMPTN (seleksi masuk tanpa test). Semenjak kegagalan itu saya bertekad bisa lebih baik lagi untuk bisa mencapai target saya yaitu bisa kuliah di perguruan tinggi negeri. Lalu untuk mencapai target kuliah di perguruan tinggi negeri saya juga mengikuti test SBMPTN. Nmun, dalam test tersebut saya saya juga mengalami kegagalan. saya merasa sedih sekali karena kegagalan tersebut, namun saya adalah orang yang tidak mudah menyerah sebelum semua kesempatan habis. Saya terus meningkatkan belajar saya dan saya tetap yakin pada diri daya bahwa saya dapat mencapai target saya yaitu kuliah di perguruan tinggi negeri, walaupun seluruh teman

dan keluarga saya sudah menyarankan untuk mendaftar di perguruan tinggi swasta dan melupakan impian saya untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri, namun saya tetap memiliki semangat yang tinggi untuk bisa kuliah di perguruan tinggi negeri. kemudian dalam percobaan terakhir saya untuk kuliah diperguruan tinggi negeri saya mengikuti seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri Universitas Sriwijaya, dan akhirnya saya berhasil mencapai target dan menunjukan bahwa setiap kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda. Saya berhasil lulus pada prodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya. Alasan saya memilih program study Teknologi Hasil Pertanian adalah saya sangat ingin meningkatkan kualitas pangan di Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama Indonesia.Saat ini kualitas pangan di Indonesia semakin memburuk, dikarenakan beralihnya fungsi lahan pertanian yang membuat masyarakat mau tidak mau harus mengonsumsi bahan pangan tanpa memperhatikan kualitasnya. Masyarakatt yang lebih suka mengonsumsi makanan instan tanpa memperhatikan kualitas kesehatan dan nilai gizinya. Pengolahan hasil pertanian menjadi pangan tentu harus diperhatikan agar kemajuan dibidang pertanian tidak hanya berlaku pada sektor hulu akan tetapi sampai sektor hilir sampai menjadi makanan atau minuman. Saya sebagai pemuda Indonesia yang sedang mendalami ilmu pertanian khususnya Teknologi Hasil Pertanian merasa masih banyak masalah didunia pertanian. Terkhusus sektor hilir bahkan penyediaan bahan pangan untuk konsumsi belum dapat dikatakan higienis dan 100% bisa dikonsumsi. Hal ini disebabkan perlakuan yang diberikan tanaman saat proses budidaya. Proses budidaya dilakukan dengan bahan bahan kimiawi seperti pestisida, pupuk yang berlebihan dan lain-lain sehingga keamanan pangan untuk dikonsumsi belum dapat terjamin. Menurut saya, ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Tidak memadainya peralatan industri pasca panen sehingga kualitas pangan pasca panen menurun dan ketika diolah jadi makanan kualitas juga menurun 2. Rendahnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tentang pemanfaatan IPTEK dan pemahaman tentang pengolahan pasca panen

Dengan dasar pemikiran ini saya ingin mengajukan beasiswa Unggulan Kemendikbud sebagai upaya menjadi bagian dari generasi emas indonesia yang akan berkontribusi membangun Indonesia dimasa depan. Semoga rencana dan hasil pemikiran saya ini suatu saat nanti bisa diwujudkan dalam bentuk nyata sebagai salah satu karya terbaik anak bangsa

Related Documents

Esai Dek Siti.docx
November 2019 17
Esai
June 2020 21
Dek Htg
May 2020 6
Esai Pb.docx
December 2019 30
Esai Industri
May 2020 33
Esai Dy.docx
May 2020 29

More Documents from "Dyah Amrita Prasanti"

1 Halaman Sampul,.docx
November 2019 18
Esai Dek Siti.docx
November 2019 17
Cover.docx
November 2019 12
Kalibrasi Berkas Foton
November 2019 38