Ekspose Bupati Tasikmalaya

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekspose Bupati Tasikmalaya as PDF for free.

More details

  • Words: 1,567
  • Pages: 29
PERKEMBANGAN SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) ORGANIK DI KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh Drs. H. T. FARHANUL HAKIM, M.Pd. BUPATI TASIKMALAYA

II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA Secara administratif Kabupaten Tasikmalaya teridiri dari 39 kecamatan dan 351 desa, dengan luas wilayah keseluruhan 256.335 Ha, dengan luas lahan sawah 49.568 Ha (18,30%). Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya 1.609.562 jiwa, sebagaian besar bermata pencaharian sebagai Petani. Jumlah usaha lapangan pertanian 31.454 dengan penyerapan tenaga kerja 41,13 % dan kontribusi 38,82 % terhadap produksi Bruto sektor perekonomian. Secara geografis, Kabupaten Tasikmalaya berada di wilayah bagian tenggara Provinsi Jawa Barat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara

: Kota Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Ciamis 2. Sebelah Barat : Kabupaten Garut 3. Sebelah Timur : Kabupaten Ciamis 4. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

POTENSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN TASIKMALAYA

No Jenis Lahan 1. LAHAN SAWAH - Pengairan Teknis - Pengairan ½ Teknis - Pengairan Sederhana - Non PU - Tadah Hujan - Pasang Surut - Lebak Polder 2. BUKAN LAHAN SAWAH JUMLAH

Luas (Ha) 49.568 4.671 4.501 5.073 22.160 13.163 218.522 268.090

Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Intensifikasi Padi SawahTahun 2007 % Pencapaian No

URAIAN

Sasaran

Realisasi Thd Sasaran

1. Padi Sawah -Tanam -Panen -Provitas -Produksi 2. Padi GOGO -Tanam -Panen -Provitas -Produksi 3. Jmlh. PADI -Tanam -Panen -Provitas -Produksi

Thd. Th.2006

114.000 108.301 57,76 625.547

115.685 108.170 60,45 653.888

101,48 99,88 104,66 104,53

108,67 107,61 111,84 113,65

8.826 7.553 28,00 21.148

8.243 8.211 33,06 27.146

93,39 108,71 118,07 128,36

319,74 129,94 131,35 170,68

122.826 115.854 55,82 646.695

123.928 116.381 58,52 681.033

100,90 100,45 104,83 105,31

113,66 108,95 110,21 119,84

VISI KABUPATEN TASIKMALAYA “TASIKMALAYA YANG RELIGIUS/ISLAMI,SEBAGAI KABUPATEN YANG MAJU DAN SEJAHTERA SERTA KOMPETITIF DALAM BIDANG AGRIBISNIS DI JAWA BARAT PADA TAHUN 2010 “

UPAYA DALAM MENCAPAI VISI MELALUI MISI MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH MELALUI PERKEMBANGAN AGRIBISNIS DENGAN DIDUKUNG OLEH SEKTOR LAIN

PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK

DASAR PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI KAB. TASIKMALAYA 1. MERUPAKAN MODEL USAHA TANI SPECIFIK LOKALITA MAJU BAGI PETANI DI KABUPATEN TASIKMALAYA(HSL KAJIAN/SAINSPETANI). 2. PROGRAM UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA (KAB. TASIKMALAYA MENJADI LUMBUNG PADI ORGANIK DI JAWA BARAT 2010) 3. PENCANANGAN PERTANIAN ORGANIK OLEH GUBERNUR JAWA BARAT PADA TANGGAL 3 JANUARI 2005 DI KEC. CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA, ANTARA LAIN ; ¾ ¾ ¾ ¾

MENGURANGI KETERGANTUNGAN THDP PUPUK AN-ORGANIK. UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN KEGIATAN PERTANIAN TERPADU MELALUI SISTIM INTEGRASI PADI TERNAK/SIPT. METODE BUDIDAYA TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN YANG MENITIK BERATKAN PADA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN BAHAN ALAMI LAINNYA. MENDORONG DIHASILKANNYA PRODUK PERTANIAN ATAU BAHAN MAKANAN YANG SEHAT (BEBAS PESTISIDA DAN CEMARAN LAINNYA).

MENGAPA PERTANIAN ORGANIK • Hukum Alam : Segala Sesuatu yang tidak selaras dengan alam, maka akan tertolak dan alam akan menunjukkan keperkasaannya. • Pangan tidak mungkin diproduksi

tanpa jaminan lahan dan air sedangkanlahan dan air tidak mungkin disediakan tanpa jaminan lingkungan yang baik dan terpelihara

MENGAPA SRI ORGANIK? CARA BUDIDAYA TANAMAN PADI INTENSIF DAN EFISIEN DENGAN PROSES MANAGEMENT SYSTEM PERAKARAN YANG BERFOKUS PADA PENGELOLAAN AGROEKOSISTEM, RAMAH LINGKUNGAN BERKELANJUTAN DAN BERBASIS PADA PENGELOLAAN :

– TANAH – TANAMAN – AIR

¾PENINGKATAN KESUBURAN LAHAN ¾PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ¾SUSTAINABLE ¾MENINGKATAN BIODIVERSITI ¾MENINGKATKAN PEMANFAATAN POTENSI LOKAL SPECIFIK

Manfaat SRI : (1)Peningkatan

pendapatan para petani mendorong peningkatan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) karena para petani mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak dimaksud;

(2) Penerapan SRI dapat menghemat penggunaan air sampai dengan 40%, sehingga dapat digunakan untuk mengairi lahan yang lebih luas; (3) Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional, karena SRI turut berperan dalam menjamin stock nasional padi ( yakni sebanyak 2 juta ton per tahun); (4) Mengurangi subsidi pemerintah dalam hal penggunaan pupuk bersubsidi

STRATEGI

ECONOMIC ORIENTED

ECOLOGICAL ORIENTED

SOCIAL ORIENTED

SUSTAINABLE SOCIETY SUSTAINABLE DEVELOPMENT BARRIER : 1. EDUCATION BARRIER 2. SOCIAL BARRIER 3. METEDOLOGI BARRIER

1.FAMILI PLANNING 2.GROUP PLANNING 2. SMALL SCALE DEVELOPMENT 3. BIG SCALE DEVELOPMENT

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM BIDANG PERTANIAN DI TEMPUH MELALUI :

1. TAHAP PENUMBUHAN DITEMPUH MELALUI PROSES EVOLUSI YAITU MERUBAH KEBIASAAN PARA PETANI SELAMA INI YANG MENJUNGJUNG TINGGI TERHADAP KEEFISIENAN DAN KEPRAKTISAN BELAKA (PUPUK KIMIA) MELALUI PROSES PENYADARAN DAN PEMBELAJARAN EKOLOGI TANAH DAN PERTANIAN ORGANIK YAITU DENGAN KEGIATAN-KEGIATAN : 1. SL-PET DAN SRI 2. SOSIALISASI/DESIMINASI

2. TAHAPAN PENGEMBANGAN SRI

Pada tahap penumbuhan ditempuh melalui strategi Evolusi yang Sudah barang tentu hal ini merupakan perjalanan panjang (Long Drive) dalam pemasyarakatannya, maka dari itu diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas pemasyarakatannya serta upayaupaya mempercepat ke arah tercapainya Kabupaten Tasikmalaya menjadi Lumbung Pangan Organik, maka dari itu evolusi ini ditempuh melalui proses yang dipercepat dengan kegiatan-kegiatan :

1. TOT SL-PET DAN SRI BAGI PETUGAS DAN PETANI 2. PELATIHAN SRI PADA CAMAT -Æ LAHIR KESEPAKAN 30 % LAHAN POTENSIAL SRI PADA TAHUN 2007 3. PELATIHAN KEPALA DESA 4. PELATIAHAN SRI KEPADA MUI KECAMATAN 5. PENUMBUHAN ETALASE SRI DI TK. DESA DAN KECAMATAN 6. KERJASAMA PENGEMBANGAN SRI PADA SKALA USAHA TANI SATU DAERAH IRIGASI (DI CIRAMAJAYA SELUAS 1300 HA) 7. DEMFARM SRI 8. PENUMBUHAN DESA ORGANIK

3. TAHAPAN PEMANTAPAN KAWASAN • PENGEMBANGAN /PENATAAN SUBSISTEM HULU, BUDIDAYA DGN SKALA LUAS. • PENATAAN PENGELOLAAN PASCA PANEN DAN PEMASARAN • PENGEMBANGAN PERTANIANPETERNAKAN TERPADU

EKSISTENSI PERTANIAN ORGANIK SRI DI KABUPATEN TASIKMALAYA Tahun

Tanam (Ha)

Panen (Ha)

Produktivitas (Kw/Ha)

Produksi (Ton)

2003

44,77

44,77

69,56

311

2004

144,69

144,69

71,31

1.032

2005

346,15

346,15

74,77

2.588

2006

891,05

346,30

78,26

2.710

2007

2.917,00

1.619,00

75,83

12.276

2008

204,00*

1.298,00*

78,89*

14.184*

ANALISIS MANFAAT PENERAPAN SRI No 1.

Uraian

Cara Biasa (Rp.)

Cara SRI (Rp.)

Keterangan

Komponen Input a. Benih (Rp. 5.000/Kg)

1.Tidak termasuk 200.000

35.000

b. Pupuk

biaya tetap 2. Harga gabah Non SRI

-Organik -Anorganik c. Pengolahan tanah

823.635 1.050.000

4.200.000 Rp. 2.700/Kg GKG - Harga gabah SRI 1.050.000 Rp. 3.250/kg GKG

d. Pembuatan pesemaian

105.000

225.000

e. Tandur

450.000

900.000

f. Penyiangan

705.000

1.410.000

g. Pengendalian OPT

150.000

40.000

1.005.000

1.005.000

4.488.635

8.865.000

h. Biaya panen Jumlah 2.

Komponen Output Nilail Produksi (Rp)

5.600 kg 15.120.000

7.583 kg 24.644.750

3.

Keuntungan (Rp)

10.631.365

15.779.750

4.

Selisih Keuntungan SRI di banding konvensional

Rp.5.148.385

RENCANA PENGEMBANGAN SRI DI DAERAH IRIGASI CIRAMAJAYA I. WILAYAH DAERAH IRIGASI CIRAMAJAYA

a. Wilayah Daerah Irigasi Ciramajaya mencakup wilayah : - Kecamatan Mangunreja - Kecamatan Tanjungjaya - Kecamatan Sukarajaja

No

I.

Kecamatan /Desa Mangunreja 1. Salebu 2. Margajaya 3. Mangunreja

umlah I II.

Tanjungjaya 1. Tanjungjaya 2. Cintajaya 3. Cibalanarik 4. Cilolohan

umlah II II.

Sukaraja 1. Leuwibudah 2. Margalakana

umlah III OTAL

Potensi Menurut PSDA (Ha)

Hasil Identifikasi yang Terairi (Ha)

48,46 140,39 109,85

48,46 140,00 111,25

298,70

299,71

47,80 166,17 389,94 202,56

80,79 78,69 158,71 92,96

826,47

411,15

125,20 73,00

75,614 78,273

198,20

153,887

1.332,37

864,747

Ket

Terdapat selisih al : - Air tidak sampai ke hilir - Lahan sudah berubah fungsi jadi kebun campuran

c. Jumlah Petani No

Kecamatan/ Desa Mangunreja 1. Salebu 2. Margajaya 3. Mangunreja

Jumlah Petani (orang)

Rata-rata Kepemilikan Lahan (Ha)

325 434 332

0,15 0,32 0,34

1.090

0,27

481 514 1.151 485

0,17 0,15 0,14 0,19

2.631

0,16

537 480

0,14 0,16

Jumlah III

1.017

0,15

TOTAL

4.738

0,18

I.

Jumlah I

II.

Tanjungjaya 1. Tanjungjaya 2. Cintajaya 3. Cibalanarik 4. Cilolohan

Jumlah II III.

Sukaraja 1. Leuwibudah 2. Margalakana

d. Jumlah Kelompok Tani No I.

Kecamatan/Desa Mangunreja 1. Salebu

Luas (Ha) 11,61 21,08 15,77

2. Margajaya

23,88 48,78 38,59

3. Mangunreja

33,00 23,00 24,00 35,00 25,00

Jumlah I

299,71

Nama Kelompok a. Harapan b. Harapan Baru c. Subur a. Tirta Bahagia b. Sumber Rejeki c. Pager Jaya

Nama Ketua A Rahmat Dede Yusuf Umar Abidin Uun Harun Maman

Sudana Sulaeman Abdul Yasin a. Kalapa Sewu Ruhiat b. Ciomas Sobur c. Cinangerang d. Sumber Mulya e. Bojongkerak 11

d. Lanjutan Jumlah Kelompok Tani No II.

Kecamatan/Desa Tanjungjaya 1. Tanjungjaya

2. Cintajaya

3. Cibalanarik

4. Cilolohan

Jumlah II

Luas (Ha)

34,05 29,20 17,54 15,47 29,15 11,85 22,22 23,64 55,36 44,54 23,21 11,96 20,46 35,94 20,89 15,67 411,15

Nama Kelompok a. Cibeureum b. Cibeureum 1 c. Cikalapa a. Lio b. Rancasireum c. Cigorowong d. Cisonggom a. Cibalanarik b. Pangadagan c. Cileungsing d. Munjul e. Barokah a. Parunggolong b. Gunungganas c. Rancabungur d. Padanaan 16

Nama Ketua

Aj. Entoh U yadi Abdul Hamid H. Andang Yusup Maosul Miftah Iyeng Hoeruman Andang Mahudin HM. Yunus Nunu N Eman Apip Roswandi

d. Lanjutan Jumlah Kelompok Tani No III.

Kecamatan/ Desa Sukaraja 1. Leuwibudah

2. Margalakana

Luas (Ha)

Nama Kelompok

Nama Ketua

9,027 11,021 9,782 7,772 8,12 6,853 14,194 11,504

a. Pasanggrahan b. Pasanggrahan YPS c. Kiangir d. Tambakbaya e. Cicaringao f. Tani Mukti g. Cijolang h. Karangsualan

Muhrodi Unde Sayuti Aip Aj. Atang Encep Parid Solihin Mudin

8,336 6,674 15,791 6,251 3,231 10,644 24,687

a. Sugih Mukti b. Karya Tani c. Cahaya Ligar d. Tunas Karya e. Bina Tani f. Bina Mukti g. Sejahtera

Usep Saepudin H. Nandang R. Deden Yulius Dodi Suherman Edi S M. Sodik Aman S

Jumlah III

153,887

15

TOTAL

864,747

42

HASIL YANG DIHARAPKAN •

TERJALINNYA KOORDINASI YANG SINERGIS ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN



PEMASARAN HASIL - HASIL PRODUKSI SRI ORGANIK DAPAT TERSALURKAN/ TERJALINNYA KEMITRAAN ANTARA PETANI DAN PENGUSAHA



INFRA STRUKTUR JARINGAN IRIGASI TERKELOLA DENGAN BAIK



PENINGKATAN SDM YANG MERATA DALAM USAHATANI PADI METODE SRI



SUMBERDAYA ALAM - POTENSI LOKAL DAPAT TEGALI DAN TERMANFAATKAN



PENINGKATAN PENDAPATAN/KESEJAHTERAAN PETANI

RENCANA PELAKSANAAN •

SOSIALISASI

FEBRUARI, MARET



IDENTIFIKASI/PENJARINGAN PETANI



PEMETAAN WILAYAH



TAHAPAN PEMBELAJARAN PET-SRI (40 PAKET)



SL DAN APLIKASI DI LAPANGAN



FASILITASI SARANA (APPO, DEMPLOT)



PENGAWALAN DAN PEMBINAAN SATU MUSIM TANAM OLEH PETUGAS/PENYULUH/PENGEMBANG SRI



FIELD DAY

FEBRUARI

MARET APRIL

PERMASALAHAN 1.

KEKURANGAN BAHAN ORGANIK TERUTAMA KOTORAN HEWAN

2.

INFRA STRUKTUR IRIGASI DI SALURAN SEKUNDER PERLU REHABILITASI

3. SEKOLAH LAPANGAN PET-SRI BELUM TERFASILITASI SELURUH PETANI

Related Documents