EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK DENGAN METODE GAME PADA GURU TK Latar Belakang: Untuk melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan metode yang interaktif agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Guru TK dapat menjadi salah satu agen dalam promosi kesehatan gigi dan mulut pada anak. Penelitian ini menggunakan game Ranking 1 untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi pembelajaran dalam edukasi kesehatan gigi dan mulut anak pada guru TK. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaaan edukasi kesehatan gigi dan mulut anak dengan metode game Ranking I dan metode ceramah terhadap motivasi pembelajaran dan perubahan pengetahuan pada guru TK Metode: Metode penelitian yang dilakukan adalah quasi experimental dengan rancangan penelitian kuantitatif nonequivalent control group, pretest and post-test design. Sebanyak 60 guru TK dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok game (29 guru) diedukasi dengan metode game Ranking 1 sedangkan kelompok ceramah (31 guru) diedukasi dengan metode ceramah. Perubahan pengetahuan sebelum dan setelah edukasi diukur dengan menggunakan pre-test dan post-test, sedangkan motivasi pembelajaran guru TK diukur dengan kuesioner berskala Likert. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan edukasi dengan metode game Ranking 1 dan ceramah dapat efektif dalam meningkatkan pengetahuan. Namun, berdasarkan hasil unpaired t-test metode dengan ceramah lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan. Uji Mann-Whitney menunjukkan aspek kepercayaan diri dalam motivasi pembelajaran pada metode game lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah, sedangkan aspek perhatian, relevansi dan kepuasan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kesimpulan: Metode game Ranking 1 kurang efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, namun lebih efektif memberikan kepercayaan diri pada motivasi pembelajaran dibandingkan dengan metode ceramah.
PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE CERAMAH INTERAKTIF DAN DEMONSTRASI DISERTAI ALAT PERAGA PADA GURU SEKOLAH DASAR SEBAGAI FASILITATOR Latar Belakang: Penyakit gigi dan mulut banyak dialami siswa SD, penanganan yang bersifat pencegahan masih kurang maksimal dilakukan. Guru SD berperan sebagai health educator di sekolah untuk siswa SD. Promosi kesehatan dengan metode ceramah interaktif dan demonstrasi disertai alat peraga merupakan salah satu langkah dalam menyampaikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut serta keterampilan komunikasi verbal dan non verbal kepada guru SD. Tujuan: Untuk menguji pengaruh promosi kesehatan dengan metode ceramah interaktif dan demonstrasi disertai alat peraga, terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan komunikasi verbal dan non verbal tentang kesehatan gigi dan mulut pada guru SD, serta perbedaan pengetahuan dan keterampilan komunikasi verbal dan non verbal guru pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode: Jenis penelitian yang digunakan quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Subjek penelitian dibagi atas kelompok perlakuan (20 orang) dan kelompok kontrol (17 orang). Sampel penelitian berdasarkan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan check list untuk mengukur keterampilan. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil: Berdasarkan uji paired t-test, pengetahuan, serta keterampilan komunikasi verbal dan non verbal guru pada kelompok perlakuan meningkat secara signifikan setelah mendapatkan pelatihan (p<0,05). Melalui independent t-test, ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan keterampilan komunikasi verbal dan non verbal antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Promosi kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah interaktif dan demonstrasi
disertai alat peraga memiliki pengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan komunikasi guru serta ada perbedaan pengetahuan dan keterampilan komunikasi guru pada kelompok perlakuan dan kontrol.
PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DISERTAI MONITORING DENGAN TANPA MONITORING TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU DAN STATUS KEBERSIHAN GIGI & MULUT MURID SDN SINGARAJA BALI TAHUN 2010 Latar Belakang:. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat bertujuan memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program UKBM diantaranya adalah peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendidikan kesehatan gigi metode ceramah dan demonstrasi disertai monitoring dengan tanpa monitoring terhadap pengetahuan, sikap, perilaku dan status kebersihan gigi dan mulut murid SD. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian berjumlah 125 orang, dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kelompok I responden kelas IV-VI SDN 1 Sepang Kelod yang diberi pendidikan kesehatan gigi metode ceramah dan demonstrasi disertai monitoring (64 orang), kelompok II adalah responden kelas IV-VI SDN 2 Sepang Kelod yang diberi pendidikan kesehatan gigi metode ceramah dan demonstrasi tanpa monitoring (61 orang). Hasil Penelitian: Berdasarkan analisis awal (pre-test), didapatkan hasil yang sebanding pengetahuan, sikap dan status kebersihan gigi dan mulut (p>0,05) dan terdapat perbedaan perilaku antara kelompok I dengan kelompok II (p<0,05). Hasil analisis setelah perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan responden antara kelompok I dengan kelompok II (p>0,05) dan ada perbedaan yang signifikan sikap, perilaku serta status kebersihan gigi dan mulut antara kelompok I dengan kelompok II (p<0,05). Kesimpulan: 1). Pendidikan kesehatan gigi metode ceramah dan demonstrasi disertai monitoring tidak lebih baik dibandingkan dengan tanpa monitoring terhadap pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut murid sekolah dasar; 2) Pendidikan kesehatan gigi metode ceramah dan demonstrasi disertai monitoring lebih baik dibandingkan dengan tanpa monitoring terhadap sikap, perilaku dan status kebersihan gigi dan mulut murid sekolah dasar.