Drying Nnda.docx

  • Uploaded by: Nanda Dwi Anggraeni
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Drying Nnda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 624
  • Pages: 2
Praktikum Operasi Teknkik Kimia, 19 Maret 2019, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

DRYING Nanda Dwi Anggraeni, Nur Kholifah Chandra Mulyani, Hanifah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang 1. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dalam praktikum drying adalah untuk mempelajari proses drying; mengetahui hubungan antara drying time dengan moisture content, drying time dengan drying rate dan moisture content dengan drying rate; dan menentukan critical moisture content pada zat padat yang dikeringkan di dalam dryer. 2. VARIABEL PRAKTIKUM

3.2. Hubungan Antara Drying Time dengan Drying Rate Berdasarkan data hasil percobaan diperoleh perhitungan drying rate (N) pada awal proses mencapai nilai maksimum dan semakin berkurang dengan bertambahnya waktu hingga mencapai nilai nol.

Pada praktikum drying ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel tetap dan variable bebas. Variabel tetap pada praktikum ini adalah beras ketan dengan waktu perendaman 3 jam sebelum praktikum. Sedangkan variabel bebas pada praktikum ini adalah massa beras ketan antara lain 5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram, 25 gram, dan 30 gram. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Drying atau pengeringan merupakan penghilangan kandungan uap air pada suatu bahan baku dengan cara memberikan energi panas. Ketika bahan baku mengalami pengeringan termal, terjadi dua proses secara bersamaan yaitu transfer energi (panas) dari lingkungan untuk menguapkan kelembapan di permukaan bahan baku, dan pemindahan kelembapan secara internal di dalam bahan baku[3]. Perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan temperatur antara panas yang dialirkan dan bahan baku. Drying pada umumnya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan produk dryer siap untuk dikemas.[1] Pemberian panas diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu direct contact, vacuum drying, dan freeze drying[2]. Sementara itu, drying dapat dibagi menjadi 2 tipe berdasarkan pengoperasiannya yaitu secara batch dan continuous. Pengoperasian drying secara batch yaitu bahan dimasukkan ke dalam alat pengeringan untuk periode waktu tertentu. Sedangkan pengoperasian secara continuous yaitu bahan dimasukkan ke dalam alat pengeringan secara terus menerus dan proses penghilangan kandungan uap air terjadi secara continuous[4].

Gambar 2. Grafik hubungan antara drying time dengan drying rate Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada interval waktu 10 menit pertama, drying rate akan meningkat dan pada interval waktu 10 menit berikutnya drying rate terus menurun hingga pada menit ke 100 nilai drying rate mencapai 0. Hal ini terjadi karena kandungan air akan semakin sedikit dengan bertambahnya waktu pengeringan hingga mencapai kondisi tidak ada lagi air yang dapat di uapkan. N

W0  W1 .............. (2) t

4. SIMPULAN 1. Hubungan antara waktu dengan moisture content pada variabel berbagai massa menunjukan bahwa dengan bertambahnya waktu maka moisture content akan semakin menurun karena kandungan air dalam sampel menguap. 2. Hubungan waktu dengan drying rate pada variabel berbagai massa menunjukan bahwa pada interval waktu 10 menit pertama drying rate akan meningkat mencapai nilai maksimum, dan pada interval waktu 10 menit berikutnya drying rate terus menurun hingga mencapai 0 karena kandungan air semakin sedikit dengan bertambahnya waktu pengeringan hingga mencapai kondisi tidak ada lagi air yang dapat di uapkan.

Praktikum Operasi Teknkik Kimia, 19 Maret 2019, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

3. Hubungan moisture content dengan drying rate pada berbagai variabel massa menunjukan bahwa drying rate akan semakin menurun seiring dengan menurunnya moisture content karena semakin rendah laju pengeringan maka perbedaan tekanan udara makin rendah dan semakin sedikit kandungan air dalam sampel. 4. Variabel massa berpengaruh pada proses drying, semakin besar massa maka waktu pengeringan yang dibutuhkan lebih lama dan drying rate yang dibutuhkan semakin besar karena kandungan air sebanding dengan jumlah massa.

REFERENSI [1] Mc Cabe, W.L., Smith, J.C., and Harriot, P. 1993.Unit Operation of Chemical Engineering 5th Edition. Mc GrawHill. USA [2] Geankoplis, C.J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3rd Edition. Prentice-Hall Inc.. USA [3] Mujumdar, A. 2006. Handbook of Industrial Drying 3rd Edition. CRC Press. Singapura [4] Treybal, R.E. 1981. Mass Transfer Operation 3rd Edition. Mc Graw-Hill Book Co. Singapura

Related Documents

Drying
June 2020 19
Drying
November 2019 34
Lumber Drying
December 2019 21
Drying. Poster.docx
April 2020 17
Vegetables Drying
June 2020 5
Drying Equipments
November 2019 22

More Documents from ""