Dosen Pengampu Dra.zultiniar,m.si.: Disusun Oleh: Yopika Aspita Sari 1807111333 Teknik Kimia S 1 A

  • Uploaded by: Yopika Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dosen Pengampu Dra.zultiniar,m.si.: Disusun Oleh: Yopika Aspita Sari 1807111333 Teknik Kimia S 1 A as PDF for free.

More details

  • Words: 901
  • Pages: 25
Dosen pengampu Dra.zultiniar,M.Si.

Disusun oleh: yopika aspita sari 1807111333 Teknik kimia S 1 A

Referensi  Yumike Mose, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) Pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Amaliah,khairunnajah .2017.makalah koloid  Sutresna,Nana.2007.Cerdas Belajar Kimia.Bandung: Grafindo Media Pratama.

Pengertian Koloid • Koloid adalah bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak dijumpai pengendapan. • suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar), contohnya lem, kanji, santan, dan jeli.

Thomas Graham (1805-1809) Graham membagi larutan berdasarkan kecepatan diffusi menjadi : 1. Kristoloid Bila zat dilarutkan dalam suatu

2. Koloid campuran

pelarut maka diperoleh larutan

bersifat

yang homogen yang tidak dapat

dapat

dibedakan dan mudah berdifusi

Kecepatan

melalui membran

yang

juga

homogen

tapi

dibedakan. difusi

koloid

– larutan gula

sangat lambat , hampir

– larutan garam.

tak berdiffusi

Klasifikasi koloid

 dari jenis partikelnya, koloid dibedakan atas :

• • •

dispersi koloid larutan koloid sejati / larutan makromolekul koloid asosiasi.

 Berdasarkan jenis muatannya

• Koloid bermuatan positif • Koloid bermuatan negatif

 Koloid berdasarkan fasa zat pendispersi dan zat terdispersinya

• Sol • Emulsi • Busa

Jenis partikel koloid 1. Koloid Liofil Koloid liofil adalah koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Contohnya agar-agar, tepung kanji, gelatin dalam air panas , lem karet, protein, sabun, detergen, dan cat. 2. Koloid Liofob Koloid liofob adalah koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisah, dan akibatnya tidak stabil. Contoh koloid liofob adalah sol emas.

Sifat-Sifat Koloid 1.Sifat Fisika Sifat fisika koloid berbeda-beda tergantung jenis koloidnya.

 koloid hidrofob sifat-sifat seperti rapatan, tegangan permukaan dan viskositasnya hampir sama dengan medium pendispersinya.

 koloid

hidrofil

fisikanya

karena

sangat

Viskositasnya

terjadi

berbeda

lebih

permukaannya lebih kecil.

hidrasi,

dengan

besar

dan

sifat-sifat

mediumnya. tegangan

2.

Sifat Koligatif Suatu koloid dalam medium cair juga mempunyai sifat

koligaif. Sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel koloid

bukan pada jenisnya. 3. Sifat Optis Koloid dapat dideteksi secara optikal. Ketika cahaya

dilewatkan melalui medium yang mengandung partikel yang tidak lebih besar daripada 10-9 m, berkas cahaya tersebut tidak dapat dideteksi dan medium tersebut disebut optically clear. Efek Tyndall dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel koloid dengan menggunakan mikroskop.

4. Sifat kinetik • Gerak Brown Partikel koloid bila diamati dibawah mikroskop ultra akan nampak sebagai bitikbintik bercahaya yang selalu bergerak

secara acak dengan jalan berliku-liku. Gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersinya disebut gerak Brown. Terjadinya gerakan ini disebabkan oleh banyaknya

tabrakan molekulmolekul medium pendispersi tidak sama (tidak setimbang) (Yazid, 2005).

b. Pengendapan (sedimentasi) Partikel-partikel koloid mempunyai kecendrungan

untuk mengendap karena pengaruh gravitasi bumi. Hal tersebut bergantung pada rapat massa partikel terhadap mediumnya.

c. Difusi Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang

konsentrasinya

tinggi

ke

daerah

yang

konsentrasinya lebih rendah. Menurut Graham, butirbutir koloid berdifusi sangat lambat karena ukuran partikelnya relatif besar (Yazid, 2005).

d. Tekanan osmosis tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut

murninya

yang

dipisahkan

oleh

suatu

membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.

5. Sifat Listrik

Permukaan

partikel

koloid

mempunyai

muatan listrik karena terjadinya ionisasi atau penyerapan ion-ion dalam larutan.

Akibatnya partikel koloid dapat bergerak dalam medanlistrik. (Yazid, 2005).

Kestabilan Koloid Faktor-faktor yang membuat suatu koloid

stabil: - Ion teradsorpsi

- Interaksi partikel koloid dengan zat pendispersi (faktor kepolaran) - Konsentrasi dan ukuran partikel - Penambahan zat pengemulsi (emulsifier) (khusus untuk emulsi)

Cara Pembuatan Koloid Metode Dispersi a.Dispersi langsung (mekanik) memperkecil zat terdispersi sebelum didispersikan ke dalam medium pendispersi. b. Peptisasi Proses peptisasi dilakukan dengan cara memecah partikel – partikel besar, misalnya suspensi, gumpalan, atau endapan dengan menambahkan zat pemecah tertentu.

c. Homogenisasi Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampurkan serbuk susu skim ke dalam air di dalam mesin homogenisasi sehingga partikel –

partikel susu berubah menjadi seukuran partikel koloid.

Cara Kondensasi Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui

reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.

1. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Contoh: • Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam SO2. 2H2 S (g)+ SO2 (aq)

2H2 O (l)+ 3S (koloidal)

• Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4

dengan larutan K 2CO3 dan HCHO (formaldehida). 2HAuCl 4 (aq) + 6K 2CO3 (aq) + 3HCHO (aq)

2Au

(koloidal) + 5CO2 (g) + 8KCl (aq) + 3HCOOK (aq) + KHCO3

(aq) + 2H 2 O (l)

2. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.

Contoh: • Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3. FeCl 3 (aq)+ 3H2 O (l) 3HCl (aq)

Fe(OH)3 (koloid)+

3. Dekomposisi Rangkap Contoh: •

Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan

H3AsO3 dengan larutan H2S. 2H3 AsO3 (aq) + 3H2 S (aq)

As2S3 (koloid) +

6H2 O (l) •

Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer.

AgNO3 (aq) + HCl (aq) (aq)

AgCl (koloid) + HNO3

4. Penggantian Pelarut Contoh:

• Larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

Busur Bredig

Busur Bredig adalah suatu alat yang khusus digunakan untuk membentuk koloid logam.

Penggunaan Koloid dalam Kehidupan

Related Documents


More Documents from "Asan Teok"