Docx.docx

  • Uploaded by: Ni putu ayu melati
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Docx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,771
  • Pages: 18
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI SMK PENERBANGAN ANGKASA BOGOR SISTEM PENERANGAN COCKPIT PESAWAT UDARA

disusun oleh

Rivaldo Alfaridzki Aviadi NIS 10157942 Kompetensi Keahlian: Kelistrikan Pesawat Udara L-084

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, saya dapat melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian Tahun Ajaran 2017/2018 dengan sukses, aman, dan selamat sehingga saya dapat membuat laporan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Pengawas yang telah mengawasi jalannya Ujian Kompetensi Keahlian sehingga berjaland dengan lancer dan aman. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada guru dan pembimbing saya di sekolah yang telah membimbing saya sehingga dapat melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian dengan baik.

Hormat saya, Rivaldo Alfaridzki Aviadi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang aaaaaaaUji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah bagian dari intervensi Pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan UKK bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh selama masa pembelajaran di SMK. UKK terdiri dari Ujian Praktik Kejuruan yang umumnya diselenggarakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Teori Kejuruan yang merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Ujian Nasional.

aaaaaaaUjian Praktik Kejuruan dapat dilaksanakan menggunakan standar yang ditetapkan oleh industri, Lembaga Sertifikasi Profesi dan perangkat uji yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Tempat-tempat uji kompetensi. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan UKK harus dinyatakan layak sebagai tempat uji kompetensi oleh koordinator Ujian Nasional Tingkat Provinsi atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Perangkat ujian praktik yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersifat terbuka dan peserta uji dapat berlatih menggunakan perangkat ujian tersebut sebelum pelaksanaan ujian.

B. Komponen 1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi; 2. Tempat Uji Kompetensi; 3. Penguji; dan 4. Instrumen Uji Kompetensi. C. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal

:

Kamis s.d. Sabtu, 1 s.d. 3 Maret 2018

Waktu

:

07.00 s.d. 14.00 WIB

Tempat

:

SMK Penerbangan Angkasa Bogor

D. Sasaran Seluruh

Siswa

Kelas

XII

SMK Penerbangan Angkasa Bogor

Jurusan

Kelistrikan

Pesawat

Udara

BAB II SISTEM PENERANGAN COKCPIT PESAWA UDARA

A. Prinsip Kerja aaaaaaaSistem Penerangan Cockpit Pesawat Udara adalah salah satu system yang digunakan untuk menerangi cockpit agar pilot dapat melihat keadaan, instrument, dan benda-benda yang ada di cockpit dengan jelas dan nyaman. Pada prinspnya, lampu penerangan cockpit atau pilot lamp bekerja dengan dua tingkat pencahayaan, yaitu terang dan redup (bright dan dim) yang diatur dengan menggunakan sebuah switch ataupun rheostat, dalam hal ini penulis menggunakan switch.

aaaaaaaPada perubahan dari bright ke dim, switch bekerja dengan merubah konfigurasi rangkaian lampu dari empat lampu individual paralel menjadi empat lampu dengan konfigurasi dua pasang lampu seri yang parelel, sehingga lampu-lampu ini akan bekerja sejalan dengan Hukum Kirchoff, yaitu: “Tegangan Sumber adalah sama dengan Tegangan Jatuh di tiap-tiap beban pada rangkaian paralel dan Tegangan Sumber adalah jumlah dari Tegangan Jatuh di tiap-tiap beban pada rangkaian seri”.

Berdasarkan hukum tersebut, maka empat lampu dengan konfigurasi rangkaian individual paralel akan menyala dengan terang (bright), sedangkan empat lampu dengan konfigurasi rangkaian dua pasang lampu seri yang paralel akan menyala dengan redup (dim).

Pada Ujian Kompetensi ini, keempat lampu tersebut adalah: 1. Lampu 37 LE; 2. Lampu 38 LE; 3. Lampu 39 LE; dan 4. Lampu 26 LE yang terhubung dengan Relay Omron MY2NJ.

B. Alat dan Komponen 1. Alat: a. Multimeter

1 EA

b. Wire Stripper

1 EA

c. Crimping Tool

1 EA

d. Duckbill Plier

1 EA

e. Cutting Plier

1 EA

f. Soldering Tool

1 EA

g. Flat File

1 EA

h. Round File

1 EA

i. Philip Screwdriver

1 EA

j. Flat Screwdriver

1 EA

k. Hand Drill

1 EA

l. Drill Bits

10 EA

m. Roll Cable

1 EA

n. Stand Solder

1 EA

o. Soldering Grease

1 EA

p. Desoldering Tool

1 EA

q. Timah

1 EA

r. Plat Alumunium

1 EA

s. Punches

1 EA

t. Hammer

1 EA

u. Scissor

1 EA

v. Open Ring Wrench

1 EA

w. Drawing Tools

1 EA

2. Komponen: a. Kabel NYAF

170 CM

b. Fuse

2 EA

c. Switch DPDT

1 EA

d. Switch SPDT

2 EA

e. Lampu

4 EA

f. Block Terminal

1 EA

g. Relay Omron MY2NJ

1 EA

h. Benang Pengikat

1 EA

i. Banana Plug

3 EA

j. Bolt and Nut

6 EA

k. Skune

10 EA

l. Label

13 EA

3. Alat Pelindung Diri: a.

Wear Pack

b.

Safety Shoes

c.

Safety Glasses

BAB III MERAKIT SISTEM

A. Langkah Kerja 1. Membuat Wiring Diagram Sistem Penerangan Cockpit Pesawat Udara; 2. Membuat Block Diagram Sistem Penerangan Cockpit Pesawat Udara; 3. Membuat Panel Simulasi Sistem Penerangan Cockpit Pesawat Udara; 4. Memasang Komponen pada Panel Simulasi; 5. Membuat Pengkabelan sesuai dengan Wiring Diagram; 6. Memeriksa Rangkaian sebelum dihubungkan dengan sumber tegangan; 7. Melakukan uji coba pada rangkaian panel yang telah selesai diperiksa; 8. Melaporkan hasil uji coba kepada Penilai/ Penguji; dan 9. Melakukan Finishing terhadap panel simulasi dan pengkabelan.

B. Membuat Wiring dan Block Diagram aaaaaaaDalam membuat wiring diagram, penulis menggunakan kertas A3 dan berpedoman pada diagram yang ada dalam naskah soal serta melakukan revisi pada diagram tersebut agar sesuai dengan komponen yang penulis pakai.

aaaaaaaPada saat membuat block diagram, penulis melakukan penyesuaian terhadap gambar yang ada di naskah soal. Hal ini dilakukan karena di dalam naskah soal, panel yang dibuat ada dua, sedangkan dalam pengerjaannya penulis diberikan satu buah panel sebesar ukuran A4 sehingga, penulis melakukan penyesuaian dengan menggabungkan kedua panel yang ada di naskah soal menjadi satu panel.

C. Membuat Panel Simulasi dan Memasang Komponen AaaaaaaMembuat Panel Simulasi dilakukan dengan cara mengikuti block diagram yang telah kita buat sebelumnya, dengan langkah sebagai berikut: 1. Mengukur diameter komponen yang akan dipasang pada panel simulasi; 2. Melakukan pengukuran terhadap pelat yang akan dibuat panel; a. Bagian kiri dan kanan pelat diambil panjang 5cm dari ujung pelat untuk di-bend agar pelat bisa berdiri; b. Pelat diukur dan dicari bagian tengah horizontal dan vertikalnya. 3. Menggambar diameter komponen pada pelat dengan jarak anatar komponen sesuai dengan naskah soal dan revisi pada block diagram; 4. Tiap-tiap gambar diameter komponen diberikan keterangan ukuran agar memudahkan proses pengeboran; 5. Pelat dibor menggunakan hand drill sesuai dengan diameter yang sudah digambar. Pada saat menggunakan bor, gunakan safety glasses dan matikan bor pada saat penggantian drill bit; 6. Setelah dibor, pelat dikikir dan disesuaikan kembali diameternya; 7. Pelat di-bend dengan panjang bend sesuai dengan yang telah ditetapkan, yaitu 5cm dari masing-masing ujung kiri dan kanan pelat; dan 8. Komponen-komponen dipasang dan dikencangkan dan diberi label.

D. Pengkabelan dan Pemeriksaan 1. Pengkabelan aaaaaaaPengkabelan dilakukan dengan mengikuti block diagram dan berdasarkan wiring diagram yang telah direvisi dengan rincian sebagai berikut: a. Solder Banana Plug 501 PP dengan Fuse 57 LE, dan Banana Plug 303 PP dengan Fuse 1 LE; b. Hubungkan 57 LE dengan kaki 2 Switch SPDT Dome Light menggunakan solder dan kabel skune yang di-crimping pada kabel; c. Hubungkan kaki 2 Switch SPDT Dome Light dengan kaki 14 Relay Omron MY2NJ menggunakan kabel untuk mendapatkan sumber listrik; d. Hubungkan kaki 3 Switch SPDT Dome Light dengan Block Terminal nomor 12, kemudian di sisi yang lain hubungkan nomor 12 dengan kaki 3 Switch SPDT Dome dengan kabel yang diberi skune; e. Hubungkan kaki 2 Switch SPDT Dome dengan kabel yang diberi skune ke kaki 2 Switch DPDT Bright / Dim; f. Jumper kaki 3 dengan kaki 4 Switch DPDT Bright / Dim; g. Hubungkan kaki 2 Switch DPDT Bright / Dim ke Block Terminal nomor 1 dan jumper dengan kaki 8 Relay Omron MY2NJ, kaki positif lampu 37 LE, 38 LE, dan 39 LE; h. Hubungkan kaki positif lampu 26 LE ke kaki 12 Relay Omron MY2NJ melalui Block Terminal nomor 11; i. Hubungkan Fuse 1 LE dengan kaki 4 Relay Omron MY2NJ; j. Hubungkan kaki 6 Switch DPDT Bright / Dim dengan grounding; k. Jumper kaki negatif lampu 37 LE dan 39 LE dan hubungkan pada kaki 5 Switch DPDT Birght / Dim; l. Jumper kaki negative lampu 38 LE dan 26 LE dan hubungkan ke grounding; dan m. Hubungkan kaki 13 Relay Omron MY2NJ ke grounding.

2. Pemeriksaan aaaaaaaPemeriksaan dilakukan dengan menggunakan multimeter dengan selektor ohm meter. Pemeriksaan sebagai berikut: a.

Periksa hubungan antara Banana Plug 501 PP dengan panel (grounding), pastikan terhubung pada keaadaan semua switch ke atas;

b.

Periksa hubungan Banana Plug 501 PP dengan semua beban pada keadaan semua switch ke atas pastikan terhubung;

c.

Turunkan Switch DPDT Bright / Dim ke bawah dan pastikan tahanan lebih besar daripada posisi switch ini ke atas, menandakan prinsip pengubahan konfigurasi rangkaian benar dan berhasil;

d.

Periksa hubungan antara kaki 14 dan 13 Relay Omron MY2NJ, pastikan terhubung;

e.

Periksa hubungan kaki 12 Relay Omron MY2NJ dengan kaki normal close-nya yaitu kaki 4, pastikan terhubung pada keadaan kepala relay dipasang; dan

f.

Apabila switch Dome Light ataupun Dome dalam keadaan off, maka Banana Plug 501 PP tidak akan terhubung ke grounding.

E. Uji Coba aaaaaaaSetelah melaksanan pemeriksaan dan rangkaian telah sesuai dengan prinsip kerja dan wiring diagram, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap rangkaian, apakah rangkaian ini benar atau tidak. Pedoman uji coba sebagai berikut: 1. Semua switch dalam keadaan off; 2. Hubungkan Jack 303 PP dengan Banana Plug 303 PP dan Jack negatif dengan Banana Plug negatif; 3. Hidupkan power supply, maka lampu 26 LE akan menyala menandakan adanya peringatan bahwa sumber listrik belum masuk ke Banana Plug 501 PP karena suatu trouble atau hal lain. Dalam hal ini karena memang belum diberi listrik; 4. Hubungkan Jack 501 PP dengan Banana Plug 501 PP, maka Relay Omron MY2NJ akan bekerja dan lampu 26 LE akan mati; 5. Ubah posisi Switch Dome Light ke atas, maka tidak akan ada perubahan pada lampu indikator maupun relay; 6. Ubah posisi Switch Dome ke atas, dan lampu maupun relay tidak ada perubahan; 7. Ubah posisi Switch Bright / Dim ke atas, maka keempat lampu akan menyala terang (bright) dan relay ada perubahan (menyala); 8. Ubah pisis Switch Bright / Dim ke bawah, maka keempat lampu akan meyala redup (dim). Jika hal tersebut terjadi, maka rangkaian Sistem Penerangan Cockpit Pesawat Udara normal dan bekerja dengan baik; 9. Ubah posisi semua switch ke posisi off dan matikan power supply; dan 10. Cabut semua jack dan laporlah kepada penguji.

F. Finishing aaaaaaaProses ini dilakukan dengan merapihkan kabel dengan proses looming atau mengikat dua kabel atau lebih yang setujuan menggunakan tali menjadi beberapa grup atau bundle. Proses looming menggunakan simpul pangkal dan ditambah dengan simpul mati.

BAB IV PENUTUP

A. Penutup aaaaaaaSetelah melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian, pengalaman penulis bertambah dan penulis memiliki gambaran tentang kemampuan dan ilmu-ilmu yang penulis dapat selama bersekolah di SMK Penerbangan Angkasa Bogor selama hampir 3 tahun. aaaaaaaPenulis berharap dengan dilaksanakannya Ujian Kompetensi Keahlian ini dan membuat laporannya, dapat menambah kompetensi siswa sesuai dengan jurusannya agar dapat terserap ke Dunia Industri Penerbangan.

Bogor, 4 Maret 2018 Rivaldo Alfaridzki Aviadi

More Documents from "Ni putu ayu melati"

Tkpa1.pdf
November 2019 17
Docx.docx
October 2019 10
16-31-1-sm.pdf
June 2020 4
04. Bab I.pdf
June 2020 11
Gatttata.docx
August 2019 14