Doc-20181205-wa0002.docx

  • Uploaded by: Shinta Meylina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Doc-20181205-wa0002.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 607
  • Pages: 3
Manajemen k3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman (Permenaker No : PER. 05/MEN/1996). Jadi, sistem manajemen K3 merupakan rangkaian kegiatan yang teratur dan saling berhubungan secara keseluruhan yang berguna dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar dapat menciptakan suasana tempat kerja yang aman. Sistem manajemen K3 dalam pelaksanaannya juga memiliki pola tahapan dalam kosep dasarnya. Pola tahapan pada konsep dasar tersebut disebut “Plan-Do-Check-Action”, yang meliputi: a. Penetapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjami komitmen terhadap penerapan SMK3. b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan SMK3. c. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran. d. Mengukur dan memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan. e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan menurut Tarwaka (2008) adalah : a. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian lainnya. b. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan. c. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3. d. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit. e. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Pedoman penerapan sistem manajemen K3 yang berlaku di Indonesia menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No: PER.05/ MEN/ 1996: a. Komitmen dan Kebijakan Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus menetapkan komitmen dan kebijakan K3 serta organisasi K3, menyediakan anggaran dan tenaga kerja dibidang K3. Disamping itu pengusaha dan pengurus juga melakukan koordinasi terhadap perencanaan K3. Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian penting terdiri atas 3 hal yaitu: 1. Kepemimpinan dan Komitmen 2. Tinjauan Awal K3 3. Kebijakan K3 b. Perencanaan Dalam perencanaan ini secara lebih rinci menjadi beberapa hal: 1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dari kegiatan, produk barang dan jasa. 2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kemudian memberlakukan kepada seluruh pekerja 3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari kebijakan K3 yang harus dapat diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu pencapaian. 4. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3 sekaligus menjadi informasi keberhasilan pencapaian SMK3 5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dan saran untuk pencapaian kebijakan K3 6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 memerlukan suatu proses perencanaan yang efektif dengan hasil keluaran (output) yang terdefinisi dengan baik serta dapat diukur. c. Penerapan Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. Suatu tempat kerja dalam menerapkan kebijakan K3 harus dapat mengitegrasikan Sistem Manajemen Perusahaan yang sudah ada. Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada tahap ini adalah : 1. Jaminan Kemampuan, seperti sumber daya manusia, fisik dan financial; integrasi; konsultasi, motivasi dan kesadaran; pelatihan dan keterampilan.

2. Dukungan Tindakan, seperti komunikasi, pelaporan, dokumentasi, pengendalian dokumen, serta pencatatan manajemen operasi. 3. Identifikasi Sumber Bahaya dan Pengendalian Resiko, seperti identifikasi sumber bahaya, penilaian resiko, tindakan pengendalian, perencanaan dan rekayasa, pengendalian administratif, dan lain-lain. 4. Pengukuran dan Evaluasi, seperti, inspeksi dan pengujian, audit smk3, dan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5. Tinjauan Oleh Pihak Manajemen, seperti evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3; tujuan, sasaran dan kinerja K3; hasil temuan audit Sistem Manajemen K3; evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen K3.

More Documents from "Shinta Meylina"