Doc-20181007-wa0018.docx

  • Uploaded by: Gita Mirnawati
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Doc-20181007-wa0018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,137
  • Pages: 15
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI III) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

olehKelompok 5: Gita Mirnawati (1608760)

Rivandi Firhan M. (1608803)

Gilang Eka P. (1608759)

Risma Nurwulan (1608808)

Mita Supriatna (1608781)

Rival Gilang A. (1608809)

Riesma Sri Rahayu H. (1608800)

Suci Aulia (1608824) Tingkat : III C

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS SUMEDANG Jalan Margamukti Ds. Licin No. 93 Cimalaka Sumedang Telp. (0261) 203084 2018

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITAS I.

TOPIK Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat

dan Akemat

(2005), TAK orientasi

realitas adalah upaya

untuk

mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.

II.

TUJUAN Tujuan dari pelaksanaan TAK orientasi realita menurut Keliat dan Akemat, 2005 adalah : 2.1.

Tujuanumum Klienmampumengenali orang, tempat, dan waktu sesuai kenyataan

2.2.

Tujuan Khusus a. Klien mampu mengenal tempat ia beradadan pernah berada. b. Klien mampu mengenalwaktu dengan tepat. c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnyadengan tepat.

III.

LANDASAN TEORI Manusiasebagaimahluksocialyang

hidupberkelompokdimanasatudengan

yang

lainnyasaling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan socialyang dimaksudantaralain:rasamenjadimilikorang kebutuhanpengakuanorang

lainataukeluarga,

lain,kebutuhanpenghargaanorang

lain

dankebutuhan

pernytaan diri. Secara

individuselalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu

beradadalamsatukeluarga.Dengandemikianada

dasarnyaindividumemerlukan

hubungan timbal balik, hal ini bisamelalaui kelompok. Penggunaankelompokdalampraktek

keperawatanjiwa

memberikandampak

positifdalamupayapencegahandalamupayapencegahan,pengobatanatauterapi

serta

pemulihan

kesehatan

seseorang.Meningkatnya

penggunaan

kelompok

terapeutik,modalitas merupakan bagian danmemberikanhasilyang positifterhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilakumaladaptive. Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok

melalui

dukungan(support),

pendidikan

meningkatkanpemecahan

masalah,meningkatkanhubunganinternasionaldanjugameningkatkanujirealitas (realitytesting) padaklien dengangangguan orientasi realitas (Birckhead,1989). Terapiaktifitaskelompokseringdigunakandalampraktekkesehatanjiwa,bahkan dewasainiterapiaktivitaskelompokmerupakanhalyangpentingdariketerampilan terapeutik dalam keperawatan.Terapi kelompoktelah diterimaprofesi kesehatan. Pimpinan kelompok dapatmenggunakan keunikan individuuntukmendorong anggota

kelompokuntukmengungkapkanmasalahdanmendapatkanbantuan

penyelesaian masalahnya darikelompok,perawatjugaadaptif menilai responklien selamaberadadalam kelompok. Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas (reality testing ability).Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya.Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien.Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.

IV.

KRITERIA KLIEN Terapi aktifitas kelompok orientasi realita ditunjukan pada : a. Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, demensia, kebingungan, tidak kenal dirinya) b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain d. Klien yang sehat secara fisik

V.

PROSES SELEKSI a. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria

b. Membuat kontrak dengan klien c. Menjelaskan tujuan kegiatan d. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan e. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok f. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

VI.

URAIAN STRUKTUR KELOMPOK 6.1.Tempat Ruang Tulip 3 6.2.Hari / Tanggal 17 Oktober 2018 6.3.Waktu 08.00 s/d 09.00 WIB 6.4. Pengorganisasian 6.4.1 Jumlah dan Nama Klien NO Nama Klien

Masalah Keperawatan

1

Mita Supriatna

Halusinasi

2

Gita Mirnawati

Waham

3 4 5

6.4.2. Leader dan Uraian Tugas Nama : Suci Aulia Tugas Leader : 1. Memimpin jalannya kegiatan 2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan 3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan 4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien 5. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan 6. Memberi reinforcement positif pada klien 7. Menyimpulkan kegiatan 6.4.3. Co – Leader dan Tugas

Nama : Rivandi Firhan M. Tugas Co-Leader : 1.

Membantu tugas leader

2.

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

3.

Mengingatkan leader tentang kegiatan

4.

Bersama leader menjadi contoh kegiatan

6.4.4. Observer dan Tugas Nama : Risma Nurwulan, Rival Gilang A. Tugas Observer : 1.

Mengobservasi jalannya acara

2.

Mencatat jumlah klien yang hadir

3.

Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung

4.

Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien

5.

Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain

6.

Membuat laporan hasil kegiatan

6.4.5. Fasilitator dan Tugas Nama : Riesma Sri Rahayu H., Gilang Eka P. Tugas Fasilitator : 1. Mamfasilitasi jalannya kegiatan 2. Memfasilitasi klien yang kurang aktif 3. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara 4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok 6.5. Langkah-langkah 1. Sesi Pertama : pengenalan orang a. Tujuan 1) Klien mampu mengenal nama-nama perawat. 2) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain. b. Setting 1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2) Ruangan nyaman dan tenang. c. Alat 1) Spidol 2) Bola tenis

3) Tape recorder 4) Kaset ”dangdut” 5) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK. d. Metode 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan tanya jawab e. Langkah kegiatan 1) Persiapan a) Memilih klien sesuai dengan indikasi. b) Membuat kontrak dengan klien. c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2) Orientasi a) Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien b) Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini 3) Kontrak a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang. b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis.  Lama kegiatan 45 menit.  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 4) Tahap kerja a) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien. b) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal. c) Terapis

meminta

masing-masing

klien

menuliskan

nama

panggilan di papan nama yang dibagikan. d) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi. e) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang

memegang

bola

tenis

menyebutkan

nama

lengkap;nama

panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan). f) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal, dan hobi klien yang lain. g) Ulangi langkah ke-6 sampai semua klien mendapat giliran. h) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien bertepuk tangan. 5) Tahap terminasi a) Evaluasi  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK  Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. c) Kontrak yang akan datang  Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”Mengenal Tempat”  Menyepakati waktu dan tempat. f. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. g. Hasil 1) Kemampuan Verbal No

Aspekyangdinilai

1.

Menyebutkan nama klien

2.

Menyebutkan nama pangilan klien

3.

Menyebutkan asal klien lain.

4.

Menyebutkan hobi klienlain

Nama Klien

2) Kemampuan Non-verbal

No

Aspek yang di nilai

1.

Kontak mata.

2.

Duduk Tegak.

3.

Menggunakan bahasa tubuh yang

Nama Klien

sesuai. 4.

Mengikuti kegiatan dari awal-akhir.

2. Sesi Kedua : pengenalan tempat a. Tujuan b ) Klien mampu mengenalnama rumah sakit c ) Klien mampu mengenalnama ruangan tempat dirawat d ) Klien mampumengenalkamartidur e ) Klien mampu mengenal tempat tidur f ) Klienmengenalruangperawat,ruangistirahat,ruangmakan,kamarmandi, danWC b . Setting 1 ) Terapis dan klien dudukbersama dalam lingkaran. 2 ) Ruangan tempat perawatan klien c . Alat 1 ) Taperecorder 2 ) Kaset lagu “dangdut” 3 ) Bola tenis d . Metode 1 ) Diskusikelompok 2 ) Orientasi lapangan e . Langkah kegiatan 1 ) Persiapan a ) Mengingatkan kontrak padaklien pesertaSesi 1TAKOrientasi Realitas b ) Mempersiapkanalat dantempat pertemuan

2 ) Orientasi a ) Salam terapeutik : salam dari terapiskepadaklien b ) Evaluasi dan validasi :  Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.  Menanyakanapakah klien masih mengingat nama-nama klien lain. 3 ) Kontrak Terapis

menjelaskan

tujuan

kegiatan,yaitu

mengenal

tempatyangbiasadilihat. Menjelaskan aturan mainyaitu : a ) Jikaadaklienyanginginmeninggalkankelompok,harusmintaijinpada terapis b ) Lamakegiatan 45 menit c ) Setiap klien mengikuti kegiatan dariawal sampai selesai 4 ) Tahap kerja a ) Terapis menanyakan kepadaklien nama rumah sakit,namaruangan, klien

diberi

kesempatanmenjawab.Beripujianpadaklienyang

mampumenjawabdengan tepat. b ) Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,

sedangkanbolatenisdiedarkandarisatupesertake

pesertayang

lainsearah

jarumjam.Pada

saatlaguberhenti,klienyangsedang akandiminta

menyebutkan

memegang nama

bolatenis

rumahsakitdannama

ruangantempatklien dirawat c ) Terapismenyalakantaperecorder, memintaklienyang

memegang

menghentikanlagu,dan bolatenisuntukmenyebutkan

namaruangandannamarumah sakit. Kegiatan inidiulangsampai semuapesertamendapat giliran d ) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar e ) Terapismengajakklien sertamenjelaskannamadanfungsiruangan

berkeliling yangada.Kantor

perawat,kamarmandi,WC,ruangistirahat,ruang TAK,dan ruangan lainnya.

4 ) Tahap terminasi a) Evaluasi 1 ) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2 ) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b ) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-namatempat c) Kontrakyang akan dating 1) Menyepakatikegiatanyangakan datang,yaitu mengenal waktu 2) Menyepakatiwaktu dan tempat f. Evaluasi Evaluasidilaknsaatproses

TAK

berlangsung,khususnya

tahapkerja.

pada

Aspekyang

dievaluasiadalahkemampuankliensesuaidengantujuanTAK.Untuk

Tak

OrientasiRealitas tempat, kemampuan klienyang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit. g. Hasil 1) Kemampuan Verbal (mengenal tempat di rumah sakit) No

Aspekyangdinilai

1

Menyebutkan namarumahsakit

2

Menyebutkan namaruangan

3

Menyebutkan letak kantor perawat.

4

Menyebutkan letak kamar mandi dan WC Menyebutkan letak kamar tidur

5

Nama Klien

2) Kemampuan Non-verbal

No

Aspek yang di nilai

1.

Kontak mata.

2.

Duduk Tegak.

3.

Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai.

Nama Klien

4.

Mengikuti kegiatan dari awal-akhir.

3. Sesi Ketiga : Pengenalan Waktu a. Tujuan 1) Klien dapat mengenal waktu dan tempat 2) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat. 3) Klien dapat mengenal hari dengan tepat 4) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat b. Setting 1) Terapis dan klien dudukbersama dalam lingkaran. 2) Klien beradadi ruanganyangadakalender dan jam dinding c. Alat 1) Kalender 2) Jam dinding 3) Taperecorder 4) Kaset lagu dangdut 5) Bola tenis d. Metode 1) Diskusi 2) Tanyajawab e. Langkah kegiatan 1) Persiapan a) Mengingatkan kontrak dengan klien pesertaSesi2 TAK orientasi realitas b) Mempersiapkanalat dantempat pertemuan. 2) Orientasi a) Salam terapeutik : Salam dari terapis kepadaklien Terapis dan klien memakai nama b) Evaluasi/Validasi Terapis menanyakan perasaan klien Menanyakanapakahklienmasihmengingatnamanamaruanganyangsudah dipelajari c) Kontrak

saat

ini.

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mengenal waktu.Menjelaskan aturan mainyaitu :  Jikaadaklienyanginginmeninggalkankelompok,harusmintaijinp ada terapis  Lamakegiatan 45 menit  Setiap klien mengikuti kegiatan dariawal sampai selesai 3) Tahap kerja a) Terapis menjelaskan kegiatanyangakan dikerjakan b) Terapismenjelaskanakanmenghidupkantape recorder,sedangkanbolatenis diedarkandarisatuklienke klienlain. Pada saatmusikberhenti,klienyang memegangbola menjawab pertanyaan dariterapis c) Terapismenghidupkan musik,danmematikanmusik.Klien mengedarkanbola tenissecara bergantiansearahjarumjam. Saatmusikberhenti,klienyang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan inidiulang sampai semua klien mendapatgiliran. d) Terapis memberikan pujian kepadaklien setelahmemberi jawaban tepat 4) Tahap terminasi a) Evaluasi  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK  Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b) Tindak lanjut : Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari c) Kontrak yang akan dating  Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.  Menyepakati waktu dan tempat f. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. g. Hasil 1) Kemampuan Verbal (mengenal waktu) No

Aspekyangdinilai

Nama Klien

1

Menyebutkan jam

2

Menyebutkan hari

3

Menyebutkan tanggal

4

Menyebutkan bulan

5

Menyebutkan tahun

2) Kemampuan Non-verbal No

Aspek yang di nilai

1.

Kontak mata.

2.

Duduk Tegak.

3.

Menggunakan bahasa tubuh yang

Nama Klien

sesuai. 4.

VII.

Mengikuti kegiatan dari awal-akhir.

ATURAN MAIN / TATA TERTIB a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai. b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai. c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi. d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS berlangsung. e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin. f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan. g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai. h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

VIII. PROGRAM ANTISIPASI Suatu intervensi keerawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan TAK.

1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok a. Memanggil pasien b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain 2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit : a. Panggil nama pasien b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi

IX.

SETTING TEMPAT

Keterangan : L = Leader CL = Co-Leader F = Fasilitator O = Observer P = Pasien Op = Operator

X.

PENUTUP Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

XI.

REFERENSI Prabowo, E. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika Keliat, B.A. (2004). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.

More Documents from "Gita Mirnawati"