Diskusi 2 Difusi Inovasi Pendidikan.docx

  • Uploaded by: arif
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diskusi 2 Difusi Inovasi Pendidikan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 410
  • Pages: 2
Diskusi.2 Jumat, 11 Januari 2019, 15:48 Perhatikan video ENGAGE ME. Siswa yang menerima pendidikan saat ini harus mampu untuk berkiprah sebagai warganegara Abad 21. Siapkah mereka? Apakah pendidik, pembuat kebijakan dan pengelola pendidikan telah menyadari tantangan ini? Diskusikan pada forum ini.

Dalam video Engage Me, mereka adalah siswa dari Robin Hood Scholl, Birmingham. Sebenarnya pendidik, pembuat kebijakan dan pengelola pendidikan telah menyadari tantangan ini yakni tantangan pembelajaran abad 21 yang diantaranya tantangan mengajar abad ke 21 dapat diklasifikasikan menjadi tujuh bagian yaitu sebagai berikut (I Wayan Dasna, 2016:1.32): 1. Mengajar sebagai belajar aktif 2. Mengajar pada pembelajar multikultural 3. Mengajar untuk mengkonstruksi atau bermakna 4. Pembelajaran dan teknologi 5. Mengajar dan tanggung jawab 6. Mengajar pada kelas pilihan 7. Mengajar dengan pandangan baru tentang kemampuan Abad 21 membawa banyak perubahan dalam bidang teknologi dan pendidikan. Penting untuk memahami detail perubahan dan pengembangan teknologi di abad 21 karena potensinya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Sebagai pendidik Pembelajaran inovatif tidak selalu berarti penerapan metode pembelajaran yang benar-benar baru namun lebih dari perubahan yang terjadi pada pembelajaran konvensional ke pembelajaran aktif dan interaktif. Pembelajaran aktif yang dimaksudkan adalah pembelajaran yang dapat melibatkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga terjadi interaksi yang interaktif antar peserta didik antar peserta didik dengan pengajar. Perubahan pembelajaran langsung atau pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru kepada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan indikator utama terjadinya inovasi pembelajaran. Bagi pembuat kebijakan dan pengelola pendidikan telah menyadari tantangan ini hal ini bisa dilihat dari kebijakan tentang penerapan kurikulum 2013 yang salah satu esensinya yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Peserta didik didorong untuk berinteraksi dengan teknologi dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran membantu peserta didik meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemudahan akses pemahaman. Dalam kurikulum 2013 sudah terdapat keterampilan abad 21. Pentingnya keterampilan abad 21 yaitu critical thingking and problem solving, creativity and innovation, communication dan collaboration. Menurut Fery Doringin (2017) Ketrampilan Abad 21 yang dianggap bisa memperkuat modal social (social capital) dan modal intelektual (intellectual capital) ini, biasa disingkat dengan 4C:

communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creativity and innovation. Secara operasional, 4C ini dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni: Pertama, cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif. Kedua, cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim. Ketiga, cara hidup sebagai warga global sekaligus local; dan keempat, alat untuk mengembangkan ketrampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi (https://pgsd.binus.ac.id/2017/08/08/kurikulum-baru-ketrampilan-abad-21-dan-implementasinya/)

Related Documents


More Documents from "Yulia Indah P"