Dinding Penahan Tanah.docx

Achmad Irfan (01.2016.1.05144)

Rekayasa Pondasi 1 kelas I

Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah merupakan jenis struktur di bidang geoteknik yang berfungsi untuk menahan massa tanah yang terdapat perbedaan kontur ataupun elevasi yang berbeda. Jenis struktur semacam ini biasa terbuat dari material kayu, batu, beton, ataupun baja. Dinding penahan tanah pada dasarnya berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral yang dapat disebabkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Jenis struktur ini biasa banyak diaplikasikan terutama untuk proyek-proyek seperti irigasi, pelabuhan, jalan raya, bendungan, dinding basement, pangkal jembatan, dan lain-lainnya. Aplikasi yang umum menggunakan dinding penahan tanah antara lain sebagai berikut: 

Jalan raya atau jalan kereta api yang dibangun di daerah lereng.



Jalan raya atau jalan kereta api yang ditinggikan untuk mendapatkan perbedaan elevasi.



Jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar didapat perbedaan elevasi.



Dinding penahan tanah yang menjadi batas pinggir kanal.



Dinding

khusus

yang

disebut

flood

walls,

yang

digunakan

untuk

mengurangi/menahan banjir dari sungai. 

Dinding penahan tanah yang digunakan untuk menahan tanah pengisi dalam membentuk suatu jembatan. Tanah pengisi ini disebut approach fill dan dinding penahan disebut abutments.



Dinding penahan yang digunakan untuk menahan tanah di sekitar bangunan atau gedung-gedung.

Dinding penahan tanah yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan material seperti pasir, biji besi, dan lain-lain. Tekanan tanah lateral merupakan gaya yang dikarenakan ada gerakan dorongan tanah terhadap struktur penahan tanah dalam arah horizontal atau lateral. Koefisien tegangan tanah lateral dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut : 

Koefisien Tanah Lateral dalam Keadaan Diam yaitu tanah dalam keadaan diam (at rest) sehingga tidak terjadi pergerakan pada struktur penahan tanah. Massa tanah berada dalam kondisi elastic equilibrium



Koefisien Tanah Lateral Aktif yaitu tanah bergerak mendorong searah dengan pergerakan tanah. Massa tanah telah berada dalam kondisi plastic equilibrium.

1

Achmad Irfan (01.2016.1.05144) 

Rekayasa Pondasi 1 kelas I

Koefisien Tanah Lateral Pasif yaitu tanah bergerak mendorong berlawanan arah dengan pergerakan tanah. Massa tanah telah berada dalam kondisi plastic equilibrium.

Oleh sebab itu jenis struktur yang menerima gaya lateral harus didesign sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada sehingga struktur tidak mengalami kegagalan. Pada suatu kasus, terdapat saluran sungai di tengah Jalan Raya Prapen – Jemursari, Surabaya yang dinding penahan tanahnya berupa sesek (anyaman bambu) karena dinding penahan tanah sebelumnya yg berupa beton sudah rusak. Tetapi dinding penahan tanah yang berupa sesek tersebut juga rusak akibat sudah terlalu lama tidak diperbaiki serta tidak kuatnya tekanan tanah lateral yang terjadi di daerah tersebut. Maka yang terjadi adalah seperti gambar dibawah yaitu tanah lama kelamaan akan longsor ke sungai karena sudah tidak mampu menahan tekanan tanah lateral.

Gambar 1.1 Dinding Penahan Tanah Rusak

Gambar 1.2 Dinding Penahan Tanah Rusak

di Jalan Prapen – Jemusari

di Jalan Prapen – Jemusari

Jika tidak segera ditangani lebih lanjut maka akan berakibat pada konstruksi jalan raya di sekitar sungai yang akan menyebakan jalan mudah bergelombang, hingga keretakan jalan yang serius karena tidak adanya dinding penahan tanah, tanah akan mudah mengalami penurunan akibat beban kendaraan, dan erosi di sungai tersebut akan terjadi saat musim hujan melanda. Solusi untuk menanggulangi hal tersebut yaitu mendesain ulang dinding penahan tanah pada sungai tersebut dengan menetapkan jenis dinding penahan tanah yang paling sesuai , memperikirakan ukuran/dimensi dinding penahan tanah yang diperlukan , menghitung gaya-

2

Achmad Irfan (01.2016.1.05144)

Rekayasa Pondasi 1 kelas I

gaya yang bekerja pada struktur dinding penahan, merencanakan struktur atau konstruksi sehingga konstruksi dinding penahan tanah mampu memikul segala beban atau muatan yang dipikul, mengontrol stabilitas dinding penahan tanah terhadap bahaya guling, bahaya geser, dan bahaya kelongsoran daya dukung.

Gambar 1.3 Sesek (anyaman bambu) yang digunakan di Jalan Prapen – Jemusari

3