Elastomer Bearing Pads.docx

  • Uploaded by: AhmadIrfan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Elastomer Bearing Pads.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 750
  • Pages: 3
Elastomer Bearing Pads / Bantalan adalah karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama. Sifat elastomer ‘utama’ ini tidak mutlak berperilaku sebagai ‘sendi’ atau ‘roll’ murni, tapi dalam aktual fisik di lapangan, jembatan yang menggunakan tipe tumpuan seperti ini berperilaku layaknya bertumpuan sendi-roll murni dalam pemodelan (komputer). Memang ada banyak ‘tambahan’ komponen selain tumpuan utama untuk mencapai keadaan tersebut dan perilakunya menyerupai mekanika sendi-roll. Set lengkap tumpuan elastomeric untuk jembatan antara lain sbb : 1. Elastomeric bearing utama (menahan displacement vertikal; sedikit displacement horisontal dan kemampuan rotasi-sesuai desain) 2. Lateral stopper (menahan displacement horisontal berlebih & mengunci posisi lateral jembatan) 3. Seismic buffer (menahan displacement horisontal berlebih arah memanjang jembatan) 4. Anchor bolt (menahan uplift yang mungkin terjadi pada salah satu tumpuan pada saat gempa) Bahan elastomeric bearing sendiri terbuat dari karet yang biasanya sudah dicampur dengan neoprene (aditif yang memperbaiki sifat karet alam murni) dan didalamnya diselipkan berlapis2 pelat baja dengan ketebalan dan jarak tertentu untuk memperkuat sifat tegarnya. Biasanya tumpuan karet tersebut dipasang setelah pengecoran slab beton untuk lantai selesai (setelah beton kering), guna menghindari translasi dan rotasi awal yang timbul akibat deformasi struktur jembatan oleh beban mati tambahan. Karena sifat karet yang lebih rentan terhadap panas dan fluktuasi cuaca, biasanya dalam kurun waktu tertentu tumpuan2 ini dicek oleh pemilik dan bila perlu di replace dengan unit yang baru. Untuk jembatan baja dengan bentang lebih dari 60 meter biasanya tipe ini sudah jarang digunakan karena keterbatasannya. Abutment atau kepala jembatan adalah bagaian bangunan pada ujung-ujung jembatan, selain sebagai pendukung bagi bangunan atas abutmen juga berfungsi sebagai penahan tanah. Pilar atau pier merupakan struktur pendukung bangunan atas.pilar biasa digunakan pada jembatan bentang panjang, posisi pilar berada diantara kedua abutment. Abutments are vertical structures used to retain the earth behind the structure. The dead and the live loads from the bridge superstructure is supported by the bridge abutments.

Piers The piers are vertical structures used to support deck or the bearings provided for load transmission to underground soil through foundation. These structures serve as supports for the bridge spans at intermediate points. The pier structure has mainly two functions: 1. Load transmission to the Foundation

2. Resistance to the horizontal forces

Most of the cases, piers are designed to resist the vertical loads alone. In areas which lie in the seismic zone, it is recommended to design the pier for lateral loads also. Most of the piers are constructed using concrete. Steel for the construction of pier is used in very few cases till now. Use of composite columns i.e. steel columns filled with concrete is used as new technology of pier construction. Piers Tiang adalah struktur vertikal yang digunakan untuk mendukung dek atau bantalan yang disediakan untuk transmisi beban ke tanah bawah tanah melalui pondasi. Struktur ini berfungsi sebagai penopang untuk bentang jembatan pada titik tengah. Struktur dermaga terutama memiliki dua fungsi: Muat transmisi ke pondasi menahan terhadap gaya horizontal Sebagian besar kasus, dermaga dirancang untuk menahan beban vertikal saja. Di daerah yang terletak di zona seismik, direkomendasikan untuk merancang dermaga untuk beban lateral juga. Sebagian besar pier dibangun menggunakan beton. Baja untuk pembangunan pier digunakan dalam beberapa kasus sampai sekarang. Penggunaan kolom komposit yaitu kolom baja yang diisi dengan beton digunakan sebagai teknologi baru konstruksi pier. Types of Piers in Bridge Construction

There are different types of piers based on the structural connectivity, the shape of the section and the framing configuration. o

Based on the structural connectivity, the pier can be classified as monolithic or cantilevered.

o

Based on the shape of the section pier can be classified as solid or hollow, hexagonal, round or octagonal or rectangular.

o

Based on the framing configuration the pier can be classified as single or multiple column bent, hammerhead or pier wall type. 1.

Pilar, berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal

dari bangunan atas pada pondasi. 2.

Pangkal (abutment), pangkal menyalurkan gaya vertical dan horizontal

dari bangunan atas pada pondasi dengan fungsi tambahan untuk mengadakan

peralihan tumpuan dari timbunan jalan pendekat ke bangunan atas jembatan. Ada beberapa tipe dan jenisabutment, yaitu: 

Tipe gravitasi, kontruksi terbuat dari pasangan batu kali. Digunakan bila tanah keras dekat dengan permukaan.  Tipe T terbalik (kantilever), kontruksi terbuat dari beton bertulang, bentuknya langsing sehingga dalam proses pembuatannya sangat mudah dari pada tipe-tipe yang lain.  Tipe dengan penopang, bentuknya kontruksinya sama dengan tipe kantilever tetapi ditambahkan penopang dibelakangnya, yang berguna untuk melawan pengaruh tekanan tanah dan gaya angkat (bouyvancy).

Related Documents

Bearing
June 2020 21
Bearing
June 2020 17
Bearing Failure
June 2020 5

More Documents from ""