Digital Marketing Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: Andriani MEgha
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Digital Marketing Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,519
  • Pages: 27
DIGITAL MARKETING MATERI 1 : PENGENALAN DIGITAL MARKETING

KELOMPOK 1 : Ni Wayan Desi Antari (1607531036/ 11) Ni Wayan Nataliantari (1607531037/ 12) Ni Putu Ayu Nikita Sari Wulan (1607531059/ 15) Ida Ayu Jiva Maheswari (1607531061/ 16) Made Sawitri Kumala Dewi (1607531062/ 17) Putu Pradnyani (1607531072/ 20)

Disampaikan kepada: Gede Bayu Rahanatha, S.E., M.M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

1.1

Kemajuan Teknologi yang membawa Perubahan pada Konsep Pemasaran Menurut Dave Chaffey, et.al, teknologi digital dalam hal marketing dan bisnis

sudah mulai aktif pada tahun 1991 melalui situs web pertama (http-//info.comch). Dalam situs tersebut lebih dari 3 milliar orang berkunjung untuk menemukan produk, hiburan, serta berbagai informasi lainnya. Dalam bukunya disampaikan akan tujuan dari strategi digital marketing, implementasi dan praktek adalah mendukung profesional dalam mengembangkan model dan konsep pemasaran tradisional untuk mengembangkan strategi dan rencana-rencana pemasaran digital agar lebih sesuai di era teknologi saat ini. Pemasaran digitan adalah arca yang menarik karena memberikan banyak peluang dan tantangan disetiap perputaran waktunya. Contohnya Google, dari tahun 1998 yang terus melakukan inovasi hingga saat ini.

Tantangan bagi pemasar adalah menilai inovasi yang sesuai dan relevan dengan organisasi mereka tentunya untuk memperoleh laba yang maksimal. Maka Dave Chaffey, et.al, memperkenalkan teknik komunikasi untuk mempromosikan peusaan secara online melalui platform teknologi seperti ponsel, tablet yang efektif dan efisien. Menurut Wiliam J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2

Teknologi Informasi merupkan unsur yang penting dalam menyikapi kegiatan perekonomian tentunya dalam marketplace, sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Dalam

konteks

bisnis,

tekonologi

seperti

internet

membawa

dampak

transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses dimana sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitasaktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Dalam konsep Good Governance, yang mana terdapat kesetaraan peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta, secara tidak langsung pemerintahpun harus menguasai dan mengembangkan teknologi informasi, dimana yang populer saat ini disebut dengan EGoverment. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses terjadinya transaksi bisnis, dibalik itu tetap sumberdaya manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama. Salah satu dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, terutama di bidang pemasaran yakni proses penyampaian informasi secara cepat dan dapat berlangsung secara cepat. Dibalik hal tersebut terdapat dampak negatif atau dampak yang kurang baik bagi teknologi dibidang pemasaran salah satunya adalah adanya kesenjangan sosial. Menurut

Hoffman

dan

Novak

(1996:55),

paradigma

baru

pemasaran

dikarakteristikkan sebagai pergantian aktivitas dari model komunikasi konvensional Oneto-Many menjadi model komunikasi Many-to-Many. Pada model One-to-Many, perusahaan tunggal berusaha merebut perhatian banyak konsumen melalui cara tradisional dan media massa non-interaktif (non-interactive massa media) seperti TV dan surat kabar. Pada model Many-to-Many, informasi tidak mudah dikirim dari pengirim kepada penerima tetapi dimediasi oleh lingkungan yang dibentuk dari partisipasi dan harapan. Oleh karena itu, konsumen dapat berinteraksi dengan media komunikasi dan memberikan kontribusi pada isi komersial (Eid danTrueman, 2000:60). Dalam konteks ini, dibutuhkan pendekatan pemasaran baru untuk membantu pemasar dalam mengantisipasi dan mengelola dampak teknologi yang disruptif tersebut. Maka, Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan memperkenalkan konsep Marketing 4.0 dalam buku berjudul “Marketing 4.0, Moving from Traditional to Digital” 3

(Wiley, 2017). Buku tersebut merupakan sekuel dari buku sebelumnya yang terbit enam tahun lalu, yakni “Marketing 3.0: From Products to Customers to the Human Spirit” (Wiley, 2010). Secara ringkas, buku tersebut memaparkan tiga pergeseran pemasaran utama, yakni dari product-driven marketing (Marketing 1.0) menuju customer-centric marketing (Marketing 2.0) menuju human-centric marketing (Marketing 3.0). Hingga pada tahun ini, Marketing 4.0 diperkenalkan yang merupakan pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan interaksi offline antara perusahaan dengan pelanggan. Selain mengkombinasikan online dan offline, Marketing 4.0 juga mengintegrasikan antara style dan substance. Marketing 4.0 juga mengembangkan konektivitas machine-to-machine dan artificial intelligence dalam rangka mendongkrak produktivitas. Marketing 4.0, digital marketing tidaklah menggantikan pemasaran tradisional. Sebaliknya, keduanya hadir bersama alias coexist. Keduanya saling mengisi peran satu sama lain, khususnya dalam perjalanan pelanggan atau customer path. Dulu, customer path dikenal dengan 4A, yakni Aware, Attitude, Act, dan Act Again. Sekarang, perjalanan pelanggan ini berubah menjadi 5A, yakni Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate. Dalam customer path yang baru ini, pemasaran tradisional dan digital marketing bisa hadir secara bersama. Pada intinya, Marketing 4.0 menjadi pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan offline yang tujuan utamanya adalah memenangkan advokasi konsumen.

1.2

Pengenalan Konsep Digital Marketing dan Multichanel Marketing Penggunaan Internet dan media digital lainnya serta teknologi untuk mendukung

‘modern pemasaran

’telah

memunculkan

serangkaian

label

dan

jargon

yang

membingungkan yang diciptakan oleh keduanyaakademisi dan profesional. Ini telah disebut pemasaran digital, pemasaran Internet,e-marketing dan pemasaran web. Untuk edisi kelima kami mengubah judul teks ini dariInternet Marketing ke Digital Marketing karena menunjukkan penggunaan berbagai platform digital untuk berinteraksi dengan audiens dan untuk alasan lain yang dijelaskan dalam kata pengantar. Tentu saja,apa yang penting dalam perusahaan bukanlah istilah, tetapi aktivitas yang terdiri dari digitalpemasaran, yang harus diprioritaskan sesuai dengan relevansinya.

Pemasaran

digital dapat dengan mudah didefinisikan sebagai: Mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi dan media digital. Definisi ringkas ini membantu mengingatkan kita bahwa itu adalah hasil yang disampaikan oleh teknologiyang harus menentukan investasi 4

dalam pemasaran Internet, bukan adopsi teknologi. Teknologi digital ini mencakup desktop, ponsel, tablet, dan platform digital lainnya. Dalam praktiknya, pemasaran digital mencakup mengelola berbagai bentuk perusahaan online, seperti situs web perusahaan dan halaman perusahaan media sosial dalam hubungannya denganteknik komunikasi online yang diperkenalkan, termasuk mesin pencaripemasaran, pemasaran media sosial, iklan online, pemasaran email dan kemitraanpengaturan dengan situs web lain. Teknik-teknik ini digunakan untuk mendukung tujuanmemperoleh pelanggan baru dan memberikan layanan kepada pelanggan yang sudah ada yang membantu mengembangkanhubungan pelanggan melalui E-CRM. Namun, agar pemasaran digital menjadi suksesmasih ada kebutuhan untuk integrasi teknik-teknik ini dengan media tradisional seperticetak, TV dan surat langsung sebagai bagian dari komunikasi pemasaran multichannel. 1.2.1

Media berbayar, dimiliki, dan diterima Untuk mengembangkan strategi digital yang sehat hari ini melibatkan

pemahaman yang lebih kompleks, lebih banyaklingkungan pembelian yang kompetitif daripada sebelumnya yang melibatkan banyak orangberbagai bentuk kehadiran online. Untuk membantu mengembangkan strategi untuk mencapai dan mempengaruhi pelanggan potensial online, biasanya merujuk pada tiga jenis saluran media utama yang perlu dipertimbangkan yaitu sebagai berikut: 1) Media berbayar. Ini adalah media yang di mana ada investasi untuk membayar pengunjung, mencapaiatau konversi melalui pencarian, jaringan iklan bergambar, atau pemasaran afiliasi. Offline,media tradisional seperti iklan cetak dan TV dan surat langsung tetap penting, akuntansi untuk sebagian besar pengeluaran media berbayar. 2) Media milik. Ini adalah media yang dimiliki oleh merek, ini termasuk milik perusahaansitus web, blog, daftar email, aplikasi seluler, atau keberadaan sosial mereka di Facebook, LinkedInatau Twitter. Media yang dimiliki secara offline dapat mencakup brosur atau toko ritel. Ini berguna untukpikirkan kehadiran perusahaan sebagai media dalam arti bahwa mereka adalah alternatifinvestasi ke media lain dan mereka menawarkan peluang untuk mempromosikan produk menggunakan format iklan atau editorial yang serupa ke media lain. Ini menekankan perlunya semua organisasiuntuk menjadi penerbit multichannel. 5

3) Media yang didapat. Secara tradisional, media yang diterima adalah nama yang diberikan untuk publikasi yang dihasilkanmelalui PR yang diinvestasikan dalam menargetkan influencer untuk meningkatkan kesadaran tentang suatu merek. Sekarangmedia yang diterima juga termasuk dari mulut ke mulut yang dapat dirangsang melalui virus dan sosialpemasaran media, dan percakapan di jejaring sosial, blog, dan komunitas lain. Nyaberguna untuk memikirkan media yang diterima sebagai berbagi konten menarik yang dikembangkan melaluiberbagai jenis mitra seperti penerbit, blogger dan influencer lainnya termasuk pendukung pelanggan. Cara lain berpikir tentang media yang diterima adalah sebagai bentuk berbeda daripercakapan antara konsumen dan bisnis yang terjadi baik online maupun offline. 1.2.2

Perkembangan platform pemasaran digital Jika Anda memikirkan opsi untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens

ketika mereka sedang online, kami punyabiasanya menggunakan saluran media digital seperti pencarian, media sosial atau iklan bergambar di mediasitus yang diakses melalui platform perangkat keras berbasis desktop atau laptop. Platform akses desktoptelah dominan selama bertahun-tahun dan tetap demikian untuk saat ini, tetapi jumlah ponsel pintardan sesi pengunjung tablet sekarang melebihi sesi Internet desktop untuk banyak bisnis konsumen. Menggabungkan dengan platform perangkat keras, ada juga platform perangkat lunak yang berbeda yang dapat digunakan pemasar untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens mereka melalui pemasaran konten atau beriklan, jadi mari kita lihat berbagai opsi yang tersedia:

6

Platform desktop, laptop dan notebook 1) Platform berbasis browser desktop. Ini adalah akses web tradisional melalui konsumenbrowser pilihan, apakah Internet Explorer, Google Chrome atau Safari. 2) Aplikasi Desktop. Kami tidak mendengar platform ini banyak berbicara tentang; semakin banyak penggunamengakses aplikasi berbayar dan gratis dari desktop mereka melalui Apple App Store atauSetara dengan Microsoft, seperti Gadget. Ini memberi peluang bagi merek untuk terlibatplatform ini. 3) Platform email. Meskipun email tidak secara tradisional dianggap sebagai platform, email memang menawarkanpeluang terpisah dari peramban dan opsi berbasis aplikasi untuk berkomunikasi dengan prospek atau klien, baik melalui editorial atau iklan, dan email masih banyak digunakanuntuk pemasaran. 4) Platform pertukaran data berbasis umpan dan API. Banyak pengguna masih mengkonsumsi data melaluiUmpan RSS, dan pembaruan status Twitter dan Facebook dapat dianggap sebagai bentuk umpanatau streaming tempat iklan dapat disisipkan. 5) Platform pemasaran video. Video yang dialirkan sering dikirimkan melalui platform lain yang disebutkan di atas, terutama melalui browser dan plug-in, tetapi itu mewakiliplatform terpisah. Saluran televisi dikirim melalui streaming melalui Internet(dikenal sebagai IPTV) terkait dengan platform ini. Dapat dikatakan bahwa jejaring sosial utama Facebook, LinkedIn dan Twitter jugamenyediakan bentuk platform, tetapi ini benar-benar ada di semua platform teknologi inijadi mereka belum diidentifikasi secara terpisah.

Platform ponsel dan tablet Pilihan pada platform perangkat keras seluler serupa dalam banyak hal dengan desktop. Sejakmereka dapat digunakan di lokasi yang berbeda. Ada banyak peluang baru untuk melibatkan konsumen melalui pemasaran seluler dan pemasaran berbasis lokasi. Platform utamanya adalah: 1. Sistem operasi dan peramban seluler. Ada browser seluler yang eratterintegrasi dengan sistem operasi. 2. Aplikasi berbasis seluler. Aplikasi adalah hak milik sistem operasi seluler, baik ituApple iOS, Google Android, RIM atau Windows. Keputusan besar adalah apakah akan memberikankonten dan pengalaman melalui browser dan / atau aplikasi spesifik yang memberikan pengalaman yang lebih baik. 7

Platform Perangkat Keras Lainnya Terlepas dari akses desktop dan seluler, ada sejumlah platform lain yang sedang tumbuh melalui mana untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Sebagai contoh: 1. Platform

permainan.

Baik

itu

PlayStation,

Nintendo

atau

Xbox,

ada

peningkatanopsi untuk menjangkau gamer melalui iklan atau penempatan di dalam game, misalnya iklan dalam game. 2.

Aplikasi tipe kios dalam dan luar ruangan. Misalnya, kios interaktif dan ditambahopsi realitas untuk berkomunikasi dengan konsumen.

3.

Signage Interaktif. Versi modern dari signage terkait erat dengan aplikasi kios dandapat menggabungkan berbagai metode seperti layar sentuh, Bluetooth atau kode QRmendorong interaktif. Studi Kasus Mini 1.1 memberikan contoh futuristik.

4. Produk Pakaian. Jam tangan pintar seperti Apple Watch dan kacamata pintar seperti Google Glass. Platform Perangkat Lunak untuk Mengelola Pemasaran Modern Ada beragam perangkat lunak, layanan, dan sistem yang membingungkan yang tersedia saat ini untuk mengelola pemasaran. Banyak sekarang tersedia sebagai platform SaaS yang telah membuat layananmengelola pemasaran yang lebih terjangkau untuk bisnis kecil dan lebih mudah dikelola untuk semuakarena tidak diperlukan instalasi. Rentang opsi telah dirangkum oleh Scott Brinker, yang menerbitkan ringkasan lanskap teknologi pemasaran setiap tahun. Enam kategori utama darisistem yang direkomendasikan kepada para pemasar untuk tinjauan berbagai teknologi yang tersedia adalah: 1) pengalaman pemasaran. Lebih banyak teknologi khusus yang secara langsung mempengaruhi prospek danpelanggan di seluruh siklus hidupnya, seperti iklan, email, media sosial, mesin pencaripengoptimalan, pemasaran konten, pengujian A / B, aplikasi pemasaran - ‘kantor depan’ daripemasaran modern. 2) Operasi

pemasaran.

Alat

dan

data

untuk

mengelola

'back-office'

pemasaran,seperti analitik, Manajemen Sumber Daya Pemasaran (MRM), Manajemen Aset Digital(DAM) dan manajemen pemasaran yang gesit. 3) Pemasaran middleware seperti Platform Manajemen Data (DMP), manajemen tag,konektor cloud, manajemen pengguna dan layanan API. 8

4) Platform backbone pemasaran seperti manajemen hubungan pelanggan, pemasaranotomatisasi, manajemen konten, dan mesin e-commerce. (Ini sangat berbedadalam aplikasi mereka, jadi perlu ditinjau secara terpisah.) 5) Layanan infrastruktur seperti basis data, manajemen data besar, komputasi awan danalat pengembangan perangkat lunak. 6) Layanan Internet seperti Facebook, Google dan Twitter yang mendasari pemasaran digital.

1.3

Pengenalan Strategi Digital Marketing Kunci dari keputusan strategis untuk pemasaran digital adalah sama dengan

keputusan strategis dalam bisnis tradisional dan strategi pemasaran. Kunci pemasaran digital yang efektif adalah proses pengembangan strategi pemasaran digital, segmentasi pelanggan, penentuan target, dan penentuan posisi. Pendekatan strategi pemasaran tersebut melibatkan pemilihan kelompok pelanggan dan pemberian kelompok-kelompok tersebut sesuai dengan layanan dan produk. 1.3.1 Fitur Utama dari Strategi Pemasaran Digital Interaksi dan integrasi antara saluran internet dan saluran tradisional adalah kunci dari pengembangan strategi pemasaran digital. Strategi pemasaram digital pada dasarnya adalah saluran strategi pemasaran dan itu perlu diintegrasikan dengan saluran lain sebagai bagian dari multichannel pemasaran. Oleh karena itu, strategi pemasaran digital yang efektif haruslah: a. Diselaraskan dengan strategi bisnis dan pemasaran dengan prioritas bisnis tahunan yang lebih spesifik dan inisiatif. b. Menggunakan tujuan yang jelas untuk pengembangan bisnis dan merek serta kontribusi online dan penjualan untuk internet atau saluran digital lainnya. c. Konsisten dengan jenis pelanggan yang menggunakan dan dapat dijangkau secara efektif melalui saluran. d. Menentukan proposisi nilai diferensial yang menarik dan menentukan saluran komunikasi yang efektif dengan pelanggan. e. Menentukan campuran alat komunikasi online dan offline yang digunakan untuk menarik pengunjung ke situs web perusahaan atau saling berinteraksi melalui media digital lainnya seperti email atau ponsel.

9

f. Mendukung perjalanan pelanggan melalui proses pembelian saat mereka memilih dan membeli produk yang menggunakan saluran digital yang di kombinasi dengan saluran lain. g. Mengelola siklus pelanggan online melalui tahapan menarik pengunjung ke situs web, mengubahnya menjadi pelanggan, menjadi pelanggan tetap, dan berkembang dengan pelanggan lainnya. 1.3.2 Aplikasi Pemasaran Digital Sebagai bagian dari digital strategi, untuk membangun multichannel organisasi yang mapan, perusahaan harus mengulas media digital yang menawarkan berbagai peluang untuk memasarkan produk dan layanan di seluruh siklus pembelian. Digital media dan teknologi dapat digunakan sebagai berikut: a. Advertising Medium Iklan bergambar di situs penerbit atau jejaring sosial dapat digunakan untuk memperkenalkan produk atau layanan. b. Direct-Response Medium Iklan

pencarian

yang

ditargetkan

memungkinkan

perusahaan

untuk

mengarahkan kunjungan ke situs ketika konsumen menunjukkan niat untuk membeli, seperti mencari penerbangan ke tujuan. c. Platform For Sales Transactions Pemesanan penerbangan secara online adalah metode yang paling umum digunakan untuk pemesanan penerbangan baik bagi konsumen ataupun pelancong bisnis. d. Lead-Generation Method Untuk pemesanan penerbangan bisnis, disediakan alat yang membantu mengidentifikasi dan menindaklanjuti pembelian penerbangan perusahaan. e. Distribution Channel Contohnya adalah untuk mendistribusikan produk digital. Seperti sekarang ini, maskapai penerbangan menjual lebih banyak layanan asuransi dari sebelumnya. f. Customer Service Mechanism Misalnya, pelanggan dapat “memuaskan diri sendiri” dengan meninjau percakapan yang sering diajukan sebelumnya sehingga dapat menghemat biaya. g. Relationship-Building Medium

10

Di sini perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggannya lebih baik dengan memahami kebutuhan mereka dan mempublikasikan produk serta penawaran yang relevan. 1.3.3 Manfaat Pemasaran Digital Manfaat pemasaran digital dalam mendukung pemasaran disarankan dengan menerapkan definisi pemasaran oleh Chartered Institute of Marketing (www.cim.co.uk) “Marketing is the management process responsible for identifying, anticipating and satisfying customer requirements profitably.” Pemasaran

adalah

proses

manajemen

yang

bertanggung

jawab

untuk

mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan keuntungan yang diinginkan pelanggan. Definisi ini menekankan fokus pemasaran pada pelanggan, dimana pada saat yang sama dibutuhkan juga untuk menghubungkan ke operasi bisnis lain untuk mencapai keuntungan perusahaan. Chaffey dan Smith (2012) mencatat bahwa pemasaran digital dapat digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan berikut, yaitu: a. Identifying Internet dapat digunakan untuk riset pemasaran untuk mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan. b. Anticipating Internet menyediakan saluran tambahan yang dapat digunakan pelanggan untuk mengakses informasi dan melakukan pembelian. c. Satisfying Faktor kunci keberhasilan dalam pemasaran elektronik adalah mencapai kepuasan pelanggan melalui saluran elektronik. Internet adalah media potensial yang digunakan untuk mencapai empat arah strategis, yaitu: a. Market Penetration Internet dapat digunakan untuk menjual lebih banyak produk yang sudah ada di pasar. b. Market Development Internet digunakan untuk menjual ke pasar geografis baru, mengambil keuntungan dari biaya iklan yang rendah secara internasional tanpa perlu infrastruktur penjualan yang mendukung di negara-negara pelanggan. c. Product Development Pengembangan produk atau layanan baru yang dapat diakses melalui internet. 11

d. Diversification Di sektor ini, internet mendukung penjualan produk baru yang dikembangkan dan dijual ke pasar baru. Geyskens et al. (2002) menyarankan perspektif alternative, bahwa ada tiga bentuk ekspansi permintaan untuk perusahaan yang sudah berjalan ketika mereka mengadopsi saluran internet langsung. Tiga bentuk ekspansi itu adalah: a. Market Expansion Ini terjadi ketika segmen pelanggan baru sebelumnya bukan merupakan pembeli dalam kategori. b. Brand Switching Yaitu dengan memenangkan pelanggan dari pesaing. c. Relationship Deepening Menjual lebih banyak ke pelanggan yang sudah ada. 1.3.4 Model Bisnis Digital Alteratif Sebagai bagian dari pengembangan strategi, organisasi memerlukan kejelasan tentang model bisnis yang akan mereka kembangkan. Model Bisnis dan Bisnis Konsumen Apakah proposisi yang ditawarkan menarik bagi konsumen atau bisnis merupakan suatu aspek dasar dari jenis model bisnis online. Jadi peluanga pemasaran digital sering dijelaskan dalam hal sejauh mana suatu organisasi bertransaksi dengan konsumen (business-to-consumer – B2C) atau bisnis lain (business-to-business – B2B). Media dan teknologi digital menawarkan peluang baru untuk strategi langsung ke pelanggan dimana merek dapat diperkenalkan secara langsung kepada konsumen mereka. Misalnya, penerbit dan penulis dapat berinteraksi dengan pembaca mereka, atau merek makanan dapat berinteraksi langsung dengan pembeli mereka melalui situs web atau media sosial mereka.

12

1.3.5 Apa Perbedaan antara E-Commerce dan E-Business? Perdagangan elektronik (e-commerce) mengacu pada keuangan dan informasi, adalah transaksi elektronik yang dimediasi antara organisasi dan pihak ketiga mana pun yang ditunjuk oleh organisasi tersebut (Chaffey, 2014). Jadi e-commerce melibatkan manajemen tidak hanya dari transaksi penjualan online, tetapi juga transaksi non-finansial seperti permintaan layanan pelanggan dan siaran email. E-commerce sering dibagi lagi pemnajdi perspektif e-commerce sisi penjualan, yang mengacu pada transaksi yang terlibat dengan penjualan produk ke pelanggan organisasi, dan perspektif e-commerce sisi pembelian yang merujuk pada transaksi bisnis ke bisnis adalah transaksi segala sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu organisasi dari pemasoknya. Perdagangan sosial merupakan bagian yang terpenting dari e-commerce bagi pemilik situs karena dengan mengumpulkan berbagai ulasan dan peringkat ke situs dan menghubungkan ke situs jejaring sosial bisa membantu memahami kebutuhna pelanggan dan meningkatkan penjualan. Ini juga bisa melibatkan kelompok pembeli menggunakan layanan kupon. E-business atau bisnis digital mirip dengan e-commerce tetapi cakupan dan rujukannya lebih luas untuk menggunakan teknologi digital dalam mengelola berbagai proses bisnis yang menggabungkan e-commerce sisi penjualan dan e-commerce sisi

13

pembelian dan juga bisnis pendukung utama lainnya termasuk proses penelitian dan pengembangan, pemasaran, manufaktur, dan logistic keluar.

1.3.6 Berbagai Bentuk Tampilan Online Bentuk strategi digital yang dikembangkan oleh perusahaan akan tergantung pada jenis bisnis. Chaffey (2014) mengidentifikasi berbagai jenis tampilan online yang masingmasing memiliki tujuan yang berbeda dan sesuai untuk pasar yang berbeda. Harus dipahami ini bukan kategori situs web yang mutlak karena perusahaan mana pun dapat menggabungkan jenis-jenis tersebut sebagai bagian dari model bisnis mereka, tentunya sesuai dengan pasar yang mereka layani. Kebanyakan perusahaan menggunakan halaman perusahaan mereka di jejaring sosial seperti Facebook, Google+, dan LinkedIn untuk tujuan serupa. Ketika meninjau situs web dan tampilan sosial perusahaan, perhatikan bagaimana organisasi memiliki bagian berbeda dari situs yan menjadi fokus fungsi-fungsi transaksi

penjualan,

layanan,

membangun

hubungan,

membangun

merek,

dan

menyediakan berita serta hiburan. Lima jenis situs utama atau aplikasi seluler yaitu sebagai berikut: a. Transactional E-Commerce Site Memungkinkan pembelian produk secara online. Kontribusi bisnis utama situs adalah melalui penjualan produk. Situs ini juga mendukung bisnis dengan memberikan informasi untuk konsumen yang lebih menyukai produk secara offline. b. Services-Orientated Relationship-Building Website 14

Memberikan informasi untuk merangsang pembelian dan membangun hubungan. Produk tidak tersedian untuk pembelian online. Informasi disediakan melalui situs web dan buletik elektronik untuk menginformasikan keputusan pembelian. Kontribusi bisnis yang utama adalah memberi semangat penjualan offline dan menghasilkan pertanyaan atau petunjuk dari pelanggan potensial. c. Brand-Building Site Produk biasanya tidak tersedia untuk pembelian online. Fokus utama mereka adalah mendukung merek dengan mengembangkan dan menampilkan produk secara online. d. Portal Or Media Site Memberikan informasi atau berita tentang berbagai topik. Portal mengacu pada pintu gerbang ke informasi dan tidak banyak diguanakn saat ini. Ini adalah informasi di situs dan melalui tautan ke situs lain. Portal memiliki beragam opsi untuk menghasilkan pendapatan termasuk iklan, penjualan berbasis komisi, penjualan data pelanggan (daftar). e. Social Network Or Community Site Situs-situs atau bagian-bagian dari situs ini fokus pada interaksi komunitas dari berbagai pelanggan (model C2C). Tipe interaksi meliputi mengirim komentar dan balasan ke komentar, mengirim pesan, menilai konten, dan menandai konten dalam kategori tertentu. 1.3.7 Tantangan dalam Mengembangkan dan Mengelola Strategi Pemasaran Digital Beberapa tantangan dalam mengelola strategi pemasaran internet yang biasa dihadapi oleh banyak organisasi meliputi: a. Ketidakjelasan tanggung jawab dari berbagai kegiatan pemasaran melalui internet. b. Tidak ada tujuan khusus yang ditetapkan untuk pemasaran melalui internet. c. Alokasi anggaran tidak dapat ditentukan karena permintaan layanan online pelanggan juga tidak dapat diprediksi dan pesaing dapat mengambil alih pangsa pasar melalui aktivitas online. d. Adanya anggaran yang terbuang akibat dari eksperimen organisasi dengan penggunaan alat yang berbeda.

15

e. Proposisi nilai online baru untuk pelanggan tidak dikembangkan karena internet diperlukan sebagai “saluran lain ke pasar” tanpa meninjau peluang untuk menawarkan peningkatan layanan online. f. Hasil dari pemasaran digital tidak diukur atau ditinjau secara memadai, sehingga tindakan tidak dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas. g. Pendekatan eksperimental sering digunakan dari pada pendekatan berencana dalam pengembangan komunikasi elektronik dengan integrasi yang buruk antara komunikasi pemasaran online dan offline. Penerapan Teori 7Ss Untuk mengetahui keberlangsungan sebuah perusahaan dan kemampuan masa depan perusahaan dalam menghadapi tantangan/rintangan di era digital, terdapat hal yang harus diperhatikan dan diterapkan yaitu 7Ss yang terdiri dari Strategy, Structure, System, Staff, Style, Skills, dan Superordinate Goals.

16

1.3.8 Kerangka Kerja Strategis untuk Mengembangkan Strategi Pemasaran Digital Untuk mewujudkan manfaat pemasaran digital dan menghindari jebakan, sebuah organisasi perlu mengembangkan pendekatan terencana dan terstruktur. Maka dari itu dijelaskan pendekatan strategis untuk pemasaran internet yang dimaksudkan untuk memperkecil risiko dan memberikan peluang yang tersedia dari saluran online.

17

1. Defining The Online Opportunity Menetapkan tujuan untuk menentukan potensi adalah inti dari fase pengembangan strategi ini. Kegiatan utama adalah: a. Menetapkan tujuan pemasaran. Perusahaan perlu menetapkan tujuan spesifik untuk saluran online mereka dan kemudia sumber daya untuk mencapai tujuan ini. Tujuan-tujuan ini berkaitan dan memberikan pengaruh pada tujuan bisnis dan juga dua kegiatan berikut: i) Mengevaluasi kinerja pemasaran digital. ii) Menilai pasar online. 2. Selecting The Strategic Approach a. Menentukan strategi pemasaran digital. i) Menentukan proposisi nilai pelanggan. Menentukan proposisi nilai tersedia melalui saluran online dan bagaimana kaitannya dengan proposisi inti yang disampaikan oleh perusahaan. ii) Menentukan kombinasi komunikasi digital. Memilih alat komunikasi offline dan online untuk mendorong penggunaan layanan online organisasi dan untuk menghasilkan penjualan yang maksimal dan menjadikan perusahaan lebih maju.

18

3. Delivering Results Online a. Menerapkan rencana pemasaran digital. i) Menerapkan pengalaman pelanggan. Membangun situs web dan email pemasaran guna membentuk interaksi online yang dilakukan pelanggan dengan perusahaan. ii) Menjalankan komunikasi digital. Memelihara berkelanjutan komunikasi pemasaran seperti pemasaran mesin pencari, kemitraan media sosial pemasaran, sponsor, dan pengaturan afiliasi,

serta

pemasaran

elektronik

berbasis

kampanye

komunikasi seperti iklan online dan pemasaran email. b. Profil pelanggan. Memantau, meningkatkan, dan mempertahankan aktivitas online.

1.4 Pengenalan Strategi Komunikasi Pemasaran Digital Selama bertahun-tahun, kampanye pemasaran didasarkan pada media tradisional termasuk TV, media cetak, iklan radio, dan surat langsung yang didukung oleh hubungan masyarakat. Tetapi, dalam beberapa tahun singkat, sejak konsep web pertama kali diusulkan pada akhir 1980-an oleh Sir Tim Berners-Lee, terjadi perubahan besar dalam komunikasi pemasaran. Setara digital ini media tradisional, yang dikenal sebagai saluran media digital, adalah komponen vital sebagian besar kampanye pemasaran hari ini. Misalnya, dalam kampanye online, pemasar dapat menggunakan iklan dan konten di media sosial untuk melibatkan audiens seperti iklan bergambar, spanduk yang dikenal dan iklan gedung pencakar langit terlihat di banyak situs penerbit online; iklan bayar per klik (PPC) seperti tautan sponsor di Google, optimisasi mesin pencari (SEO) untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi di daftar alami Google, pemasaran afiliasi di mana situs yang menghasilkan penjualan untuk komisi keuntungan pedagang, dan pemasaran email, yang paling efektif ketika pesan dikirim ke basis pelanggan yang ada yaitu pelanggan yang telah memberikan izin untuk menerimanya. Banyak dari teknik komunikasi digital ini analog dengan teknik mereka setara tradisional misalnya, iklan bergambar secara luas setara dengan cetak atau tampilan iklan dan pemasaran email sama dengan direct mail. Tetapi pendekatan yang digunakan untuk menargetkan audiens online berpotensi sangat berbeda, dengan personalisasi berdasarkan profil pelanggan dan interaksi sebelumnya dengan komunikasi memberikan banyak opsi untuk menyampaikan pesan yang lebih tepat waktu dan relevan. Situs web terkemuka juga memberikan peluang besar 19

untuk melibatkan pengunjung melalui konten teks yang mendalam, media yang kaya seperti video dan audio dan partisipasi dalam komunitas pelanggan.

1.4.1

Hubungan Antara Komunikasi Digital Dan Tradisional Perlu untuk memahami hubungan antara teknik komunikasi digital baru dan

komunikasi tradisional, agar peluang baru dapat direncanakan secara terpadu. Menurut Jenkinson (2007), ada peluang pembelajaran penting yang dapat diperoleh dari pemahaman ruang lingkup personalisasi baik pada online dan offline. Tabel di bawah yang didasarkan pada terminologi diperkenalkan oleh Jenkinson dan Sain (2001) dan diadopsi oleh praktisi dan akademisi. Istilah Komunikasi Pemasaran

Pengertian

Contoh dari tradisional dan media digital

Media

‘Apa pun yang menyampaikan Siaran (televisi, radio), surat pesan' langsung, bioskop, poster, digital Pembawa pesan atau metode (web, email, ponsel). penularan. Dapat dipahami sebagai titik kontak dengan pelanggan.

Disiplin

‘Teknik tubuh kerajinan bias terhadap aspek komunikasi pemasaran' Ini secara tradisional dikenal sebagai 'alat promosi' atau berbagai elemen campuran komunikasi.

Periklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, promosi penjualan, sponsor, pengemasan, pameran dan pameran perdagangan.

Saluran (alat)

Kombinasi media dan disiplin.

Tradisional: Surat langsung, tanggapan langsung, TV, merek televisi, iklan. Saluran digital: berbagai bentuk pencarian pemasaran, pemasaran afiliasi, iklan tampilan, email pemasaran, media sosial, blog dan feed.

Kendaraan

Saluran tertentu digunakan TV (ITV, Saluran 4), koran (The untuk mencapai target audiens. Sun, Metro, The Times), majalah (The Economist, Radio Times), radio (Virgin Radio, BBC Radio 5). Mesin pencari seperti Google fit

20

1.4.2 Menggunakan Saluran Media Digital Untuk Mendukung Tujuan Bisnis Sebelum

menjelaskan

berbagai

saluran

media

digital,

penting

untuk

mempertimbangkan cara agar suatu perusahaan dapat mendukung tujuan bisnis. RACE adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Smart Insights (2010) untuk membantu pemasar mengelola dan meningkatkan nilai komersial yang diperoleh organisasi dari pemasaran digital. RACE adalah sebuah evolusi kerangka kerja REAN (Reach – Engage – Activate – Nurture) yang awalnya dikembangkan oleh Xavier Blanc dan dipopulerkan oleh Steve Jackson dalam bukunya Cult of Analytics (Jackson, 2009). Ini dimaksudkan untuk membantu menciptakan pendekatan yang disederhanakan untuk meninjau kinerja pemasaran online dan mengambil tindakan untuk meningkatkan efektivitasnya. RACE terdiri dari empat langkah yang dirancang untuk membantu melibatkan prospek, pelanggan, dan penggemar dengan merek di seluruh siklus hidup pelanggan. 1. Langkah 1: Jangkauan Bangun kesadaran akan suatu merek, produk dan layanannya di situs lain dan di media offline dan bangun lalu lintas dengan mengarahkan kunjungan ke web dan kehadiran media sosial. 2. Langkah 2: Berinteraksi Libatkan audiens dengan merek di situs webnya atau keberadaan online lainnya dorong mereka untuk bertindak atau berinteraksi dengan perusahaan atau pelanggan lain. 3. Langkah 3: Konversi Dapatkan konversi untuk menghasilkan arahan atau penjualan di kehadiran web dan offline. 4. Langkah 4: Libatkan Membangun hubungan pelanggan melalui waktu untuk mencapai tujuan retensi.

21

1.4.3

Jenis Utama Saluran Media Digital Ada banyak alat komunikasi online yang harus ditinjau oleh pemasar sebagai

bagian dari strategi komunikasi atau sebagai bagian dari perencanaan kampanye pemasaran online.

Untuk

membantu

dengan

perencanaan,

Chaffey

dan

Smith

(2012)

merekomendasikan bahwa alat pemasaran online ini dibagi menjadi enam kelompok utama, yakni: 1. Pemasaran mesin pencari. Menempatkan pesan di mesin pencari untuk mendorong klik per tayang ke situs web ketika pengguna mengetik frasa kata kunci tertentu. Pencarian dua kunci teknik

pemasaran

adalah

penempatan

berbayar

atau

tautan

bersponsor

menggunakan bayar per klik, dan penempatan di daftar alami atau organik menggunakan optimisasi mesin pencari di mana tidak ada biaya dibuat untuk klik dari mesin pencari. 2. PR Online. Memaksimalkan menyebutkan perusahaan, merek, produk, atau situs web di situs web pihak ketiga seperti jejaring sosial, blog, podcast, atau umpan itu kemungkinan akan dikunjungi oleh target. Juga termasuk menanggapi negatif menyebutkan dan

22

melakukan hubungan masyarakat melalui situs melalui pusat berita media sosial atau blog, misalnya. 3. Kemitraan online. Membuat dan mengelola pengaturan jangka panjang untuk mempromosikan Anda layanan online di situs web pihak ketiga atau melalui komunikasi email. Berbeda bentuk kemitraan meliputi pembangunan tautan, pemasaran afiliasi, agregator seperti

situs

perbandingan

harga

seperti

Moneysupermarket

(www.moneysupermarket.com), online sponsor dan co-branding. 4. Periklanan Display Penggunaan iklan online seperti spanduk dan iklan media untuk mencapainya kesadaran merek dan mendorong klik-tayang ke situs target. 5. Email Blast Email blast merupakan strategi yang dilakukan sejak lama oleh para marketeers. Sempat banyak yang meninggalkan karena tidak mendatangkan trafik yang signifikan, namun saat ini sudah banyak improvisasi dan optimasi dari email dan mendatangkan hasil yang lebih baik sehingga saat ini email blast hidup kembali dan menjadi salah satu strategi komunikasi pemasaran. 6. Pemasaran media sosial. Perusahaan berpartisipasi dan beriklan di jejaring sosial dan komunitas untuk menjangkau dan melibatkan audiens mereka.

Pemasaran media sosial adalah kategori penting dari pemasaran digital. Untuk mengambil keuntungan dari manfaat media sosial, penting untuk memulai dan berpartisipasi dalam percakapan pelanggan. Ini dapat terkait dengan produk, promosi atau layanan pelanggan dan bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang pelanggan dan memberikan dukungan. Situs media sosial lebih dari sekadar situs web. Dari sudut pandang teknologi, sebagian besar situs ini dapat dianggap sebagai aplikasi perangkat lunak atau layanan web yang memberi akses ke pengguna di berbagai tingkat izin dan kemudian memungkinkan manajemen dan penyimpanan berbagai bentuk konten yang dibuat pengguna. Menurut Weinberg dan Ekin (2011), media sosial bukanlah pengganti yang sempurna untuk pemasaran tradisional. Pemasar dapat secara efektif menggunakan sosial

23

media dengan membawa pesan mereka langsung ke konsumen dan fokus pada tujuan tradisional.

1.4.4

Manfaat Media Digital Di bagian strategi pemasaran digital, dijelaskan beberapa aplikasi dari internet

pemasaran untuk mendukung komunikasi dengan pelanggan di seluruh siklus pembelian dari menghasilkan kesadaran, mencapai respon langsung untuk pembuatan atau penjualan, dan mendukung layanan pelanggan dan pemasaran hubungan. Komunikasi pemasaran digital berbeda secara signifikan dari pemasaran konvensional komunikasi karena media digital memungkinkan bentuk interaksi baru dan model baru untuk pertukaran informasi. Ringkasan yang bermanfaat tentang perbedaan antara media baru dan media tradisional awalnya dikembangkan oleh McDonald dan Wilson (1999) dan masih valid. Mereka menggambarkan ‘6 I dari campuran e-marketing’ yang merupakan manfaat praktis dari pemasaran digital bahwa pemasar harus mengeksploitasi. 1. Interaktivitas (Interactivity) John Deighton adalah salah satu penulis pertama yang mengidentifikasi karakteristik digital ini sedang (Deighton, 1996): a. pelanggan memulai kontak b. pelanggan mencari informasi atau pengalaman (tarik) c. itu adalah media intensitas tinggi - pemasar akan memiliki 100% perhatian individu ketika dia melihat situs web d. sebuah perusahaan dapat mengumpulkan dan menyimpan respons individu tersebut e. kebutuhan individu pelanggan dapat diatasi dan diperhitungkan di masa mendatang dialog. 2. Kecerdasan (Intelligence) Media dan teknologi digital dapat digunakan sebagai metode pengumpulan yang relatif murah riset pemasaran, khususnya tentang persepsi pelanggan terhadap produk dan layanan. 3. Individualisasi (Individualisation) Fitur penting lain dari komunikasi pemasaran interaktif adalah mereka dapat melakukannya disesuaikan dengan individu (Gambar 1.14 (b)) dengan biaya yang relatif rendah, tidak seperti pada tradisional media di mana pesan yang sama 24

cenderung disiarkan ke semua orang (Gambar 1.14 (a)). Ini individualisasi didasarkan pada intelijen yang dikumpulkan tentang pengunjung situs dan kemudian disimpan dalam database dan kemudian digunakan untuk menargetkan dan mempersonalisasikan komunikasi kepada pelanggan untuk mencapai relevansi di semua media. Proses menjahit juga disebut sebagai personalisasi. Amazon adalah contoh paling dikenal di mana pelanggan berada disambut dengan nama di situs web dan menerima rekomendasi di situs dan di email mereka berdasarkan pembelian sebelumnya. Kemampuan ini untuk menyampaikan 'rasa dan menanggapi komunikasi' adalah fitur kunci lainnya pemasaran digital dan dieksplorasi.

4. Integrasi (Integration) Internet menyediakan ruang lingkup lebih lanjut untuk komunikasi pemasaran terpadu. Saat menilai pemasaran efektivitas sebuah situs web, peran internet dalam berkomunikasi dengan pelanggan dan mitra lain dapat dipertimbangkan dari dua perspektif. Pertama, ada outbond Internet, komunikasi berbasis dari organisasi ke 25

pelanggan. Kita perlu bertanya bagaimana caranya Internet melengkapi saluran lain dalam mengomunikasikan proposisi untuk perusahaan produk dan layanan kepada pelanggan baru dan yang sudah ada dengan tujuan untuk menghasilkan arahan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada? Kedua, komunikasi berbasis Internet masuk dari pelanggan ke organisasi: bagaimana Internet dapat melengkapi saluran lain untuk memberikan pelanggan layanan kepada pelanggan ini? Banyak perusahaan sekarang telah mengintegrasikan respons email dan panggilan balik situs web ke pusat panggilan atau operasi layanan pelanggan yang ada. 5. Restrukturisasi Industri (Industry Restructuring) Disintermediasi dan reintermediasi adalah konsep kunci dari restrukturisasi industri itu harus dipertimbangkan oleh perusahaan mana pun yang mengembangkan strategi

e-marketing.

Untuk pemasar mendefinisikan strategi

komunikasi

perusahaan mereka, itu menjadi sangat penting untuk mempertimbangkan perwakilan perusahaan di situs perantara ini dengan menjawab pertanyaan seperti 'Perantara mana kita harus diwakili?' dan 'Bagaimana caranya penawaran kami dibandingkan dengan pesaing dalam hal fitur, manfaat, dan harga? ' 6. Kemandirian Lokasi (Independence of location) Media elektronik juga memperkenalkan kemungkinan meningkatkan jangkauan perusahaan komunikasi ke pasar global. Ini memberi peluang untuk menjual ke internasional pasar yang sebelumnya mungkin tidak dimungkinkan. Internet memungkinkan menjual ke suatu negara tanpa penjualan lokal atau tenaga layanan pelanggan (meskipun ini mungkin masih perlu untuk beberapa produk).

26

DAFTAR PUSTAKA Chaffey, Dave & Fiona Ellis-Chadwick. 2016. 6th Edition Digital Marketing Strategy, Implementation & Practice. British: Pearson Education. http://marketeers.com/mengenal-marketing-4-0-dalam-konteks-ekonomi-digital/

(diakses

pada tanggal 11 Februari 2019) https://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/01/peran-dan-dampak-teknologi-di-bidang-pemasaran/ (diakses pada tanggal 11 Februari 2019) Sutejo, Bertha Silvia. 2006. Internet Marketing: Konsep dan Persoalan Baru Dunia Pemasaran. Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya, Vol. 6, No.1

Nov.

200641.

https://media.neliti.com/media/publications/111980-ID-

internet-marketing-konsep-dan-persoalan.pdf

27

Related Documents


More Documents from "Leonardo Bellini"

D&g.docx
December 2019 25
Digmar Promosi.docx
December 2019 20
Akpri Sap 2.docx
December 2019 22