DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
dr. Husnah, MPH, FISPH, FISCM
Definisi
ADA 2018
WHO
• Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
• Suatu kumpulan problema anatomikdankimiawiyang merupakan akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin
Prevalensi DM (IDF 2017)
IDF Diabetes Atlas 8th Edition 2017
Apa penyebab DM ?? DM tipe 2 disebut juga Non insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) disebabkan karena kegagalan relatif sel β dan resisten insulin
Klasifikasi DM DM tipe 1
Prevalensi ± 10%, seringkali terdiagnosis pada usia anak-anak, dan seumur hidupnya tergantung dengan insulin
DM tipe II
Bervariasi mulai dari yang: predominan resistensi insulin dengan defisiensi insulin relatif –predominan defek sekretorik dengan resistensi insulin , prevalensi ± 90%, pada usia dewasa
DM tipe lain
Defek genetik fung si sel beta, defek kerja gen insulin, endokrinopati, tumor, infeksi, obat-obatan, penyakit sistem imune
DM saat kehamilan DM gestasional
Gejala DM Keluhan klasik DM Poliuria
Polidipsi
Polifagia
Penurunan BB
Keluhan lain Badan lemah
kesemutan
Gatal
Mata kabur
Disfungsi ereksi pada pria
Pruritus vulva pada wanita
Kriteria Diagnosis DM 1. Glukosa darah puasa ≥126 mg/dL. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam, atau 2. Glukosa darah-2 jam ≥200 mg/dL pada Tes Toleransi Glukosa Oral dengan beban glukosa 75 gram, atau 3. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dL dengan keluhan klasik (poliuria, polidipsia, polifagia, unexplained weight loss), atau 4. Pemeriksaan HbA1C ≥6,5% dengan metode HPLC yang terstandarisasi NGSP
Faktor Resiko • Usia
> 45 tahun • Berat badan lebih: > 110 % BB idaman atau IMT > 23 kg/m2 • Hipertensi ( TD ≥140/90 mmHg ) • Riwayat DM dalam garis keturunan • Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat, atau BB lahir bayi > 4.000 gram • Riwayat DM gestasional • Riwayat TGT atau GDPT • Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis, • Hipertiroidisme • Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL
Empat Pilar Penatalaksanaan DM
Farmakologi
Edukasi
2
1 3
4
Aktivitas fisik
Manajemen diet
Manajemen diet
Porsi besar 20% pagi 30 % siang 25% sore
Porsi makanan ringan (2-3) 10-15%
– Jumlah kalori basal per hari • Laki-laki : 30 kal/kg BB idaman, Wanita: 25 kal/kg BB ideal – Penyesuaian (terhadap kalori basal / hari): • Status gizi: BB gemuk ( -20 %), BB kurang (+ 20 %) • Umur > 40 tahun: (-5 %) • Stres metabolik (infeksi, operasi, dll): + (10 s/d 30 %) • Aktifitas: Ringan (+ 10 %), Sedang (+ 20 %), Berat (+ 30 %) • Hamil: trimesterI, II (+ 300 kal), trimester III / laktasi (+ 500 kal) – Rumus Broca: Berat badan ideal = 90% ( TB dlm cm –100 ) x 1 kg (Pria< 160 cm dan wanita< 150 cm, dimodifikasi lagi )
• Latihan Jasmani: - Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-5 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit, dengan total 150 menit seminggu). - Jalan kaki, bersepeda santai, jongging, dan berenang - Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani
Intervensi Farmakologis – Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue) : • Sulfonil urea (glibenklamid 2,5-5 mg PO q Hari max 20 mg) • Glinid – Penambah sensitivitas terhadap insulin: • Metformin (500 mg PO q8-12 jam max 2500 mg) •Tiazolidindion – Penghambat absorpsi glukosa: • Penghambatglukosidasealfa • Insulin:
– Indikasi insulin: • DM tipe1 • ↓berat badan yang cepat • KAD, SHH, Hiperglikemia dgn asidosis laktat • Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal • Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke) • Kehamilan dengan DM / diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan • Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat • Kontraindikasi atau alergi OHO
Nutrition Therapy pada Penderita Diabetes Melitus Tujuan khusus yang ingin dicapai: Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas
Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
Energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
SKENARIO KASUS • Tn.A,umur 56 tahun,menikah,wiraswasta, datang dengan keluhan sering buang air terutama malam hari,Nafsu makan meningkat, Pasien sudah mengidap DM tipe 2 sejak 2 tahun, namun jarang mengkonsumsi obat. Pola makan tidak teratur,sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga.
2
1 3
4
Lanjutan……. • Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/90 mmHg,BB 80 kg,TB165 cm, lingkar perut 108 cm. jantung, paru maupun abdomen normal. Pemeriksaan eksremitas kulit teraba kering, tidak ada edema atau luka. • Hasil laboraturium KGD puasa 256mg/dl, glukosa darah 2 jam setelah makan 345 mg/dl dan HbA1c 10,2 g/dl.
2
1 3
4
01
Identifikasi Masalah
02 03
Apa Status Gizi pasien tersebut?
Apakah yang dialami oleh pasien tersebut? Bagaimana DIET pada pasien tersebut? .
ANALISA KASUS
Status Gizi Pasien BMI : BB/(TB)2 : 29,4 kg/m2 (Overweight)
BMR : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) : 66 + 1096 + 825 – 380,8 : 1606,2 Kkal BB : 80 kg TB : 165 cm
Yang dialami oleh pasien tersebut adalah:
Diabetes Meliitus Tipe II
Status Gizi Pasien Tentukan terlebih dahulu status gizi
BMI : BB/(TB)2 : 29,4 kg/m2 (Overweight)
BMR : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) : 66 + 1096 + 825 – 380,8 : 1606,2 Kkal
BB : 80 kg TB : 165 cm
Faktor-faktor penentu kebutuhan energi
Kebutuhan Kalori Berat badan ideal (rumus Brocca) : (TB dalam cm – 100) – 10% (Pria< 160 cm danwanita< 150 cm, tidakdikurangi10 % lagi)
Jenis Kelamin ♀25 kkal x BBI ♂30 kkal x BBI
Umur Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori : - 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal - 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal - > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
Aktifitas fisik Aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal - Aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal - Aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50% dari kebutuhan basal
Berat Badan -Underweight : +20% -Overweight : -10% -Obese: -20%
Prinsip Pola Makan jadwal
3J
Makan harus diikuti sesuai dengan jam makan
Jumlah Makanlah makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh Jenis
Jenis makanan yang bervariasi dan jenis harus diperhatikan
Jadwal Waktu makan bagi diabetesi lebih baik dengan porsi kecil namun dibagi dalam beberapa waktu makan
Pagi 20% malam 30%
Snack Pagi 10%
Snack Sore 10%
Siang 30%
Jenis Makan yang mengandung antioksidan
Makanan yang mengandung serat
Makanan dengan indeks glikemik rendah
Indeks glikemik IG merupakan ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah Makanan dengan IG tinggi adalah makanan yang cepat diaerap dandapat meningkatkan gula darah secara signifikan Makanan dengan IG yang rendah mengalami pencernaan dan penyerapan lebih lambaat sehingga peningkatan kadar glukosa terjadi perlahan
Kebutuhan zat gizi pada penderita DM Karbohidrat
Sukrosa
Fruktosa
Pemanis lain
45-65% total asupan energi Pilih makanan dengan Indeks Glikemik yang rendah (0-55) Sukrosa dan makanan yang mengandung sukrosa harus diperhitungkan sebagai pengganti karbohidrat makanan lain dan tidak hanya dengan menambahkannya pada perencanaan makan. Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil daripada sukrosa dan kebanyakan karbohidrat jenis tepung-tepungan. Dalam hal ini fruktosa dapat memberikan keuntungan sebagai bahan pemanis pada diet diabetes. Sakarin, aspartame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua penderita DM
Kebutuhan zat gizi pada penderita DM Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mg natrium perhari.
Protein
15-20% dari jumlah asupan energi. Jika pasien disertai dengan nefropati, konsumsi protein yang diperbolehkan adalah 0,8 g/kgBB
Serat
A20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air.
Lemak
20-35% total asupan energi Lemak dari sumberasamlemaktidakjenuh(MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid) MembatasiPUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) danasamlemakjenuh
Pengaturan makanan pasien pada skenario BMR
=66 + (13,7xBB) + (5xTB) - (6,8xU) =66 + 1096 + 825 + 280,8 =1606 kkal
Koreksi Usia = -5% x BMR = -80,3 Aktivitas (ringan) = +20% x BMR = +321,2 Overweight = -10% x BMR = -160,6 Kebutuhan kalori =1606 – 80,3 + 321,2 – 160,6 =1686 kkal
Karbohidrat = 45-65% Protein = 15-20% Lemak = 20-35%
Siang Snack (30%) Sore Malam (10%) 30%
Pagi Snack (20%) Pagi (10%) ± 337,2 kkal ± 168,6 kkal. ± 505,8 kkal
± 168,6 kkal ± 505,8 kkal
Contoh penyusunan menu Tn.A Jenis makanan
Berat (gr)
Energi Karbo (kkal) (gr)
Protein Lemak (gr) (gr)
Pagi
Nasi merah Telur ayam rebus Sup kacang
100 50 253
129 78 137
27,9 0,56 17,23
2,66 6,26 5,58
0,28 5,28 4
Snack pagi
Jus anggur
190 100
116 39
28,42 9,81
1,06 0,61
0,15 0,14
Siang
Nasi merah Semur daging Jeruk Tumis kangkung
100 100 100 85
129 141 50 106
23,9 4,34 10,75 4,31
2,66 10,7 0,94 2,76
0,28 16 0,12 9,4
Snack sore
Teh hijau
112
157
22,99
3,05
4,52
Malam
Nasi merah Ikan kembung balado Tempe mendoan Tumis kangkung Apel
100 100 30 85 150
129 165 60 108 88
25,9 2 3,81 4,31 18,62
2,66 18,13 3,36 2,76 1,73
0,28 7,37 3,83 9,4 0,22
1632
205
64,9
61,3
Total
Karbohidrat =205 gr = 820 kkal (50,3%) Protein =64,9 gr =259,6 kkal (15,9%)
Lemak =61,3 gr =551,7 (33,8%)
Thank you