Diare.docx

  • Uploaded by: deviutami
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diare.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,037
  • Pages: 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “RB” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT PENYAKIT DIARE DI RUANG ANGSOKA RSUP SANGLAH DENPASAR TANGGAL 28-30 NOVEMBER 2012

I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 November 2012 pukul 10.00 Wita di ruang Angsoka 1 kamar 48. Data diperoleh dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medic pasien. A. Identitas Pasien Penanggung jawab Nama : “RB” : “RY” Jenis Kelamin : Perempuan : Laki-laki Tempat tanggal lahir : Semarapura, 10 pebruari 1992 :Usia : 20 tahun : 45 tahun Status : Belum menikah : Sudah menikah Agama : Hindu : Hindu Suku bangsa : Indonesia : Indonesia Pendidikan : Tamat SMA : Tamat SD Pekerjaan : Wiraswasta : Petani Alamat : Jl. Raya Besakih, No.48, Semarapura Sumber informasi : Pasien dan keluarganya :Hubungan dengan pasien : : Ayah Kandung Tanggal MRS : 28 November 2012 :B. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan Sekarang a. Alasan MRS Pasien mengatakan sebelum MRS, pasien mengalami diare. BAB berwarna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah. Konsistensi feses encer, frekuensi lebih dari 4 kali dalam sehari. Kondisi pasien terlihat sangat lemas. b. Keluhan Utama Saat pengkajian pasien mengeluh BAB lebih dari 4 kali dalam sehari, pasien tampak sangat lemas. 2. Riwayat Kesehatan Dahulu a. Riwayat Imunisasi Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien sudah mendapat imunisasi lengkap. b. Riwayat Dirawat di Rumah Sakit Orang tua pasien mengatakan bahwa 2 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Klungkung karena gejala yang sama. c. Riwayat Alergi

Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan, debu, binatang atau yang lainnya. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Orang tua pasien mengatakan tidak ada salah satu keluarganya yang mengalami diare. 3. Riwayat Psikososial dan Spiritual a. Orang yang terdekat dengan pasien Orang yang terdekat dengan pasien adalah ibunya, pasien selalu mengungkapkan masalah dengan ibunya. Ibunya selalu menunggu pasien dan membantu memenuhi kebutuhan pasien. b. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga Interaksi antara pasien dengan keluarganya berjalan baik. Pasien tampak senang ketika dikunjungi keluarganya. c. Masalah yang mempengaruhi pasien Pasien mengatakan penyakitnya menyebabkan aktivitasnya terganggu. d. Persepsi pasien terhadap penyakitnya Pasien mengatakan merasa takut terhadap penyakitnya. Pasien berharap cepat sembuh dan dapat menjalankan aktivitasnya seperti biasa. e. Lingkungan dan tempat tinggal Pasien mengatakan bahwa tempat tinggalnya dekat dengan sungai yang kurang terjaga kebersihannya. Sehingga pasien sulit untuk menjaga kebersihan rumahnya dari kotoran dan bau yang menyengat. f. Sistem nilai kepercayaan Pasien dan keluarganya menganut agama Hindu. Biasanya pasien rajin beribadah, tetapi selama pasien dirawat di Rumah Sakit pasien mengatakan jarang beribadah. Nilai-nilai yang dianut pasien tidak bertentangan dengan perawatan dan pengobatan yang di berikan pihak Rumah Sakit. g. Sosial  Komunikasi Pasien lancar dalam berkomunikasi dan mengerti tentang apa yang dibicarakan.  Sosialisasi Pasien mampu bersosialisasi dengan perawat dan pasien lain disampingnya. 4. Pemeriksaan Fisik  Keadaan umum  Suhu  Nadi  Tinggi Badan  Berat badan  Tekanan darah  Kepala  Mata  Hidung  Telinga

: Pasien masih sadar, tampak lemas dan gelisah : 37,50C : 85 x/ menit : 155cm : 50 Kg : 100/70 mmHg : bentuk simetris, rambut dan kulit kepala bersih, warna rambut hitam dan nyeri tekan (-) : bentuk simetris, agak cekung dan kering : bentuk simetris : bentuk simetris, lesi (-), nyeri tekan (-) dan bersih

 Mulut dan gigi  Wajah  Abdomen  Inspeksi  Auskultasi  Perkusi  Palpasi  Anogenital  Ekstrimitas  Atas  Bawah  Pernapasan  Nutrisi

: bentuk mulut simetris, mukosa mulut kering, gigi bersih dan lengkap, lidah bersih : bentuk simetris, lesi (-), udema (-) : simetris, tidak ada pembengkakan : bising usus 25 x/menit : timpani : turgor elastic : terlihat kemerahan

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan. : tidak ada sesak : sebelum sakit ibu pasien mengatakan pasien makan 3x sehari dengan porsi sedang. Namun saat sakit, nafsu makan pasien berkurang (tidak menghabiskan porsi makan yang sudah disediakan).  Cairan dan elektrolit: sebelum sakit, ibu pasien mengatakan pasien minum 6-7x segelas perhari. Namun saat sakit, ibu pasien mengatakan pasien hanya mau minum 2-3x segelas perhari.  Eliminasi : sebelum sakit, pasien BAB 1x setiap pagi dengan konsistensi normal (BAK 2-3x sehari). Namun saat sakit, pasien BAB lebih dari 4 x sehari dengan konsistensi cair.  Istirahat tidur : sebelum sakit, pasien tidur siang ± 1 jam, malam ±8jam. Namun, sejak semalam pasien tidur ± 3-4 jam dan sering terbangun.

II.

DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Analisis Data

No. 1.

DATA FOKUS DS :  Pasien mengatakan nyeri pada daerah anus

DATA STANDAR  Pasien tidak merasakan

Kerusakan integritas

nyeri pada daerah anus

jaringan kulit sekitar

 BAB 1x dengan

DO :

konsistensi feses yang

 Frekuensi buang air besar

normal

meningkat  Lecet di sekitar anus

b. Analisa Masalah DS :

MASALAH

 Tidak ada lecet disekitar anus.

anus.



Pasien mengatakan nyeri pada daerah anus

DO :  Frekuensi buang air besar meningkat  Lecet di sekitar anus. P : Penyakit Diare E : Diare yang berhubungan dengan frekuensi defekasi yang meningkat sehingga terjadi kerusakan integritas kulit di sekitar anus. S :Pasien mengatakan nyeri pada daerah anus, Frekuensi buang air besar meningkat, Lecet di sekitar anus. Proses terjadinya : BAB encer dan lebih dari 4 kali yang menyebabkan anus dan sekitarnya basah dan lembab sehingga anus dan sekitarnya lecet. Dampaknya : Dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit yang lebih parah. Sehingga dapat memperlambat proses kesembuhan. c. Diagnosa Keperawatan Potensial kerusakan integritas jaringan kulit sekitar anus berhubungan dengan iritasi sekunder terhadap frekuensi buang air besar yang meningkat.

III. PERENCANAAN No.

1.

Hari/ tanggal/ jam Rabu, 28 November 2012, pukul 10.00 Wita

Diagnosa Keperawatan Potensial kerusakan integritas jaringan kulit sekitar anus berhubungan dengan iritasi sekunder terhadap frekuensi buang air besar yang meningkat.

Tujuan

Intervensi

Setelah diberikan - Diskusikan dan asuhan jelaskan keperawatan pentingnya selama 2x24 jam menjaga tempat diharapkan tidur kerusakan kulit tidak terjadi, dengan kriteria - - Demontrasikan hasil : serta libatkan Tidak terjadi iritasi keluarga dalam : kemerahan, lecet, merawat perianal kebersihan terjaga. (bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)

- Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam

Rasional

- Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman

-Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tidak diharapkan oleh karena kelembaban dan keasaman feses - Mengurangi penekanan yang lama sehingga tak terjadi iritasi .

More Documents from "deviutami"

Nyeri Akut.docx
November 2019 22
Diare.docx
November 2019 9