Dialog Komunikasi Terapeutik.docx

KOMUNIKASI KEPERAWATAN DIII KEPERAWATAN IIB

Veronika S.M.S Mentang

Oleh:

Ni Made Sariyani

Seorang pasien bernama ibu Sisi, dirawat di rumah sakit dan difonis dokter mengidap penyakit kanker serviks. Pasien tidak bisa beristirahat dengan baik serta kehilangan rasa percaya diri karena khawatir dengan penyakitnya dan hubungannya dengan suaminya. Perawat bertugas di rumah sakit tempat pasien sisi dirawat ingin menyampaikan pendidikan kesehatan dalam hal ini mendeskripsikan masalah yang dihadapi ibu Sisi, sekaligus penguatan terkait masalah yang dihadapi pasien melalui komunikasi terapeutik.

1. Tahap Orientasi Perawat : permisi, selamat sore ibu… Pasien : iya, selamat sore suster.. Perawat : apakah benar dengan ibu sisi guawan? Pasien : iya sus saya sisi gunawan.. Perawat : baiklah, bagaimana kabar ibu? Pasien : saat ini saya sudah merasa sedikit lebih baik sus Perawat : syukurlah, kalau begitu perkenalkan nama saya (vero/sariyani) saya perawat yang bertugas saat ini dan saya yang akan merawat ibu. Saat ini saya ditugaskan untuk menjelaskan sekaligus membantu dan memberikan masukan atau saran terhadap keluhan ibu.. Privasi atau kerahasiaan ibu akan saya jaga dengan sebaik-baiknya. Dan untuk waktunya kurang lebih 15 menit, apakah ibu bersedia? Pasien

: iya sus, saya bersedia..

2. Tahap Kerja Perawat : baiklah, apa yang ibu rasakan sekarang? Pasien : saya merasakan sakit pada bagian perut sampai pinggul juga nyeri pada pinggang. Saya juga kesulitan buang air kecil, dan juga sering keluar cairan yang bau dari vagina saya sus.. Perawat : jadi begini bu, hal-hal tersebut memang adalah gejala yang dialami oleh penderita kanker serviks. seperti yang ibu ketahui, ibu mengidap kanker serviks, tapi ibu tidak usah khawatir karena ibu sedang dalam proses pengobatan. Pasien : tapi saya tukut sus, saya tidak yakin bahwa saya akan bertahan dengan penyakit ini saya merasa sangat takut sus.. Perawat : ibu harus tenang dan meyakini bahwa ibu pasti bisa sembuh, jangan khawatir bu, ibu harus percaya kepada yang maha kuasa akan kesembuhan ibu… Pasien : tetapi saya terlalu takut sus, saya juga takut jika suatu saat nanti suami saya akan meninggalkan saya…

KOMUNIKASI KEPERAWATAN DIII KEPERAWATAN IIB

Perawat

Pasien Perawat

Pasien Perwat Pasien Perawat Pasien

: ibu tidak boleh membebani pikiran ibu, ibu harus yakin dan percaya dengan suami ibu. Suami ibu pasti sangat mencintai ibu dan tidak akan meninggalkan ibu, jadi ibu harus yakin dan percaya bahwa ibu bisa sembuh… percayalah kepada kami bu, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu kesembuhan ibu… : baiklah sus, saya akan mencoba menguatkan hati saya dan percaya bahwa saya akan sembuh… : bagulah kalau begitu bu, jangan lupa untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa agar ibu bisa segera sembuh.. jangan lupa juga untuk tetap membangun kepercayaan dengan suami ibu.. : terimakasih sus, saya akan berusaha dan muda-mudahan saya bisa melakukannya... : baiklah ibu, apakah masih ada yang bisa saya bantu atau masi ada hal yang ingin ibu sampaikan? : tidak sus, terimakasih… : kalau begitu mohon kerjaama dalam pengobatannya ya bu? : iya sus..

3. Tahap Terminasi Perawat : baiklah, kalau memang sudah tidak ada keluhan lagi maka saya akan pamit untuk melanjutkan pekerjaan saya yang lain dan jika ibu butuh bantuan saya, ibu bisa memanggil saya melalui keluarga ibu, saya ada di ruangan perawat.. Pasien : iya, terimakasih suster.. Perawat : terimaksih juga atas waktu dan kerjasamanya ibu.. silahkan ibu beristirahat kebali dan semoga cepat sembuh… permisi, selamat sore!