DEEP VEIN THROMBOSIS
DEFINISI
▰ Deep Vein Thrombosis (DVT) Pembentukan bekuan darah pada lumen vena dalam (deep vein) diikuti reaksi inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena.
EPIDEMIOLOGI ▰ Sekitar 1 per 10.000-20.000 populasi < 15 tahun ▰ 1 per 1000 populasi > 70 tahun ▰ Pada ras Asia dan Hipanik << ras Kaukasia, Afrika-Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
▰ 👦👧, tidak signifikan
FAKTOR RISIKO Travel
Usia
Riwayat VTE
Imobilisasi Kontrasepsi Kehamilan
Malignancy
Operasi Trauma
PATOFISIOLOGI
Virchow’s Triad
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Pembengkakan Perubahan warna kulit
DIAGNOSIS
Wells criteria
PEMERIKSAAN PENUNJANG ▰ D-Dimer ▰ Konsentrasi D-dimer dalam pasma sebagai tanda untuk mendiagnosis DVT. D-Dimer merupakan proteolisis fibrin oleh plasmin, jika meningkat menandakan sedang terjadi fibrinolisis. ▰ Duplex Ultrasonography ▰ Tes diagnositik yang dominan untuk mendeteksi DVT. ▰ Duplex Ultrasonography hampir menggantikan venography karena akurat, sedikit radiasi protabilitas, non invasif, dan relatif terjangkau.
Duplex Ultrasound
▰ Phletysmography ▰ Teknik ini bisa menilai dampak trombus pada aliran vena dari ekskremitas bagian bawah dan dapat menilai resolusi dan rekanalisasi trombus kuantitatif. ▰ Prinsip pemeriksaan ini adalah mengobservasi perubahan volume darah pada tungkai. ▰ Efektif pada vena femoralis iliaca >> cruris
▰ Venography ▰ Kontras venography menyebabkan komplikasi berupa nefrotoksisitas, alergi, flebitis, dan perlu akses intravena. ▰ gold standard
▰ Magnetic Resonance Venography (MRV) ▰ Teknologi ini didasarkan pada deteksi jaringan bergerak dan stasioner. ▰ MRV lebih murah daripada venografi kontras tetapi lebih mahal dan lebih sedikit ketergantungan daripada USG dupleks.
▰ F-FDG PET/CT ▰ F-labeled fluorodeoxyglucose positron emission tomography/computed tomography (F-FDG PET/CT) telah mendeteksi DVT akut, untuk menentukan usia trombus dan untuk membedakan trombus akut dari trombus tumor.
INITIAL ASSASMENT ▰ Leg Elevation -> menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada pasien dengan kaki bengkak karena DVT akut. ->Istirahat ketat di tempat tidur selama beberapa hari telah direkomendasikan dalam kombinasi dengan antikoagulasi untuk mencegah PE trombus terlepas dari dinding vena.
Antikoagulan
▰ Unfractioned heparin intravena atau subkutan dan LMWH subkutan. Saat ini direkomendasikan ditambah VKA pada saat terdiagnosis, dilakukan overlapped selama 5 hingga 10 hari,
Heparin
▰ Heparin dapat diberikan secara subkutan dua kali sehari untuk pengobatan awal DVT. Dibandingkan dengan infus IV, heparin subkutan telah terbukti efektif dan aman. Regimen biasa terdiri dari bolus awal 5.000 IU diikuti oleh 17.500 IU dua kali sehari dengan penyesuaian selanjutnya dosis untuk mencapai perpanjangan 1,5 hingga 2,5 dari kontrol aPTT.
▰ Mekanisme kerja utama heparin adalah: ▰ 1). meningkatkan kerja antitrombin III sebagai inhibitor faktor pembekuan, dan ▰ 2). melepaskan tissue factor pathway inhibitor (TFPI) dari dinding pembuluh darah.
Nomogram for Adjusting the Dose of Intravenous Heparin Based on the Results of the Activated Partial Thromboplastin Time
LowMolecularWeight Heparin (LMWH) ▰ LMWH lebih menguntungkan karena waktu paruh biologis lebih panjang, dapat diberikan subkutan satu atau dua kali sehari, dosisnya pasti dan tidak memerlukan pemantauan laboratorium. ▰ Pada pasien DVT, heparin subkutan tidak kurang efektif dibandingkan unfractionated heparin infus kontinyu.
Warfarin
▰ LMWH dikombinasi dengan warfarin selama empat sampai lima hari, dihentikan jika kadar INR mencapai 2 atau lebih.
Trombolitik
▰ Obat-obat trombolitik menyebabkan lisisnya trombus secara langsung dengan peningkatan produk plasmin melalui aktivasi plasminogen. ▰ Risiko perdarahan pada penggunaan trombolitik lebih besar dibanding penggunaan heparin.
Thrombectomy
▰
KOMPLIKASI
▰ Pulmonary Embolism (PE) penyumbatan arteri pulmonalis atau percabangannya akibat bekuan darah yang berasal dari tempat lain ▰ Post-thrombotic syndrome akibat inkompetensi katup vena yang terjadi pada rekanalisasi lumen vena yang mengalami trombosis, atau karena sisa trombus. Sindrom ini ditandai oleh bengkak dan nyeri berulang dan progresif,
TERIMA KASIH