Death By Chocolate

  • Uploaded by: katherina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Death By Chocolate as PDF for free.

More details

  • Words: 650
  • Pages: 3
Tiba-Tiba Mati Lampu Di Death By Chocolate Bogor Bosan di rumah? Ingin mendamparkan diri di tempat makan yang nyaman dan tentunya perut kenyang? Nah, ada tempat yang cocok untuk sekedar melepas tawa, ayo culik semua teman-teman anda untuk diangkut ke Death By Chocolate (DBC) Bogor. Tempat makan ini terletak di daerah Taman Kencana Bogor yang daerahnya lagi happening banget dengan berjamurnya tempat makan yang menawarkan berbagai specialties dalam hal makanan dan suasana, lebih tepatnya lagi berada di Jalan Ciremai No. 22. Bila kita mendengar namanya, yaitu Death By Chocolate, tentu berpikir bahwa di Bogor ternyata ada cabang dari Death By Chocolate yang ada di Pondok Indah Mall. Ternyata salah, mereka sama sekali tidak ada hubungan bisnis dan oleh karena itu banyak orang yang mencibir dengan kesamaan nama tersebut dan menganggap DBC hanya mendompleng ketenaran Death By Chocolate yang ada di PIM. Akhirnya, diubahlah namanya menjadi Death By Chocolate & Spaghetti. Yaelah, itu mah mirip-mirip juga ya? Coklat, so pasti jadi menu andalan mereka. Tapi apalah arti sebuah nama, makanan mereka cukup ciamik. Konsep yang ditawarkan oleh Death By Chocolate sendiri sangatlah unik dan berbeda dengan tempat makan lainnya. Ketika pertama kali mengunjungi DBC, kebetulan saya datang pada malam hari, dan tempat makan tersebut gelap sekali terkesan remang-remang karena cuma ada obor-obor api sebagai penerangan, ditambah lagi di seberangnya ada jurang yang gelap. Wah, mereka sudah bisa membangun suasana yang misterius dari awal. Para pramusajinya sangat ramah-ramah, dan mereka biasanya menggiring kita dulu ke ruang tungku yang gelap. Lalu, tiba-tiba ada seorang berjubah dan berkerudung hitam kelam muncul dan secara mengagetkan menawarkan kue brownies andalan mereka. Jadi, yang punya kebiasaan latah, latihan mental dulu ya dari sekarang. Interiornya didominasi dengan suasana yang tua dan tembok yang dominan warna batu bata gelap yang membuat suasana semakin seram saja, dengan kebun luas yang ada asesoris sumur tuanya di belakang. Pada bagian kanan, bangunan ada tiga bagian dan di masing-masing tembok pembatas terdapat jendela sehingga kita bisa melihat sampai bagian belakang. Pada bagian belakang terdapat taman kecil dimana kita bisa memandangnya dan merasakan hembusan angin. Dan perlu diingat, mereka irit listrik, karena penerangannya hanya sebatas lilin-lilin kecil di meja dan lampu-lampu kuning yang mungkin hanya 5 watt.

Ketika penerangan yang minim itu membuat para pengunjung kesulitan melihat menu, tiba-tiba mati lampu. Waduh, pertunjukan apa lagi ini? Dan dari arah kebun belakang, muncullah serombongan orang-orang yang berjubah dan berkerudung hitam. Awalnya kaget juga dan ngeri karena mereka membawa lilin mendatangi setiap meja para pengunjung karena pada waktu itu, DBC dipenuhi para food lovers. Ketika mulai mengunjungi meja saya, secara spontan saya agak minggir menjauhi karena ngeri, tapi tiba-tiba mereka bilang “Selamat Menikmati” jadi agakagak cupu (culun punya) jatuhnya. Tapi tak lama setelah pasukan hitam itu pergi, lampu kembali nyala walaupun tidak ada perubahan signifikan. Seperti yang saya bilang, menu andalan mereka berupa coklat. Selain cake coklat, ditawarkan juga coklat-coklat pralines yang dirangkai menjadi karangan bunga dengan kisaran harga 20 – 60 ribuan rupiah. Menu-menu yang mereka tawarkan juga unik. Ada cake coklat yang berbentuk kuburan lengkap dengan nisannya. Nasi hitamnya pun patut dicoba, yaitu nasi yang dicampur dengan tinta cumi, disajikan dengan cumi dan krupuk udang. Tersedia juga spaghetti bakar (frittata) beraneka rasa dengan porsi yang besar, dengan kisaran harga 20 - 30 ribuan rupiah. Mereka bisa dipastikan menyajikan minuman hot and cold. Misalnya hot chocolate sebagai minuman panas yang disajikan lengkap dengan kuenya. Ada juga aneka minuman segar bernama grisseri, yang tersedia dari rasa coklat, strawberry, orange, dan sebagainya. Untuk minuman, mereka mematok harga dari 3 – 30 ribuan rupiah. Dengan makanan yang serba coklat dan manis, lama-lama akan terasa giung alias kemanisan dan bisa menyebabkan rasa eneg serta mabok lho kalo dimakan berlebihan. Tapi kan tergantung persepsi orang, jika anda suka manis, tempat ini cocok sekali untuk anda. Silahkan mampir kesini ya. Lumayan untuk seru-seruan. Death By Chocolate & Spaghetti Jl. Ciremai No.22 Taman Kencana, Bogor (0251) - 3777725 :: tamasya.kuliner :: 2008

Related Documents

Death By Chocolate
November 2019 28
Chocolate
June 2020 24
Chocolate
November 2019 40
Chocolate
November 2019 44
Death By Powerpoint
November 2019 21
Chocolate
October 2019 44

More Documents from "Pam Garcia Garcia"

Buburayam
November 2019 18
Pastel And Pizza
November 2019 21
Ngohiang
November 2019 19
Icecreamdurian
November 2019 24
Esdoto
November 2019 15
Alibaba
November 2019 25