Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO – HATTA Budi Yanto Husodo1 ,Novitri Br Sianturi2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia Email:
[email protected] energi dimana salah satunya adalah Abstrak - Saat ini peningkatan
dengan penggantian refrigerant yang
barang yang melalui Terminal Kargo
sebelumnya
di Bandara Soekarno – Hatta sangat
menjadi R-290.
menggunakan
R-22
pesat sehingga semakin bertambah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
para pengguna jasa yang akan
referensi untuk mendapatkan peluang
melakukan
penghematan Energi pada sistem tata
kegiatan
udara yang di pasang di Gedung
operasionalnya.. Namun
dikarenakan
adanya
perkantoran Terminal kargo bandara
keterbatasan kapsitas penggunaan
Soekarno – Hatta.
catu daya listrik maka hal ini
Dari hasil penelitian yang dilakukan
membuat
bahwa dengan melakukan penggantian
adanya
pembatasan
terhadap tenant yang akan menyewa
refrigerant
lokasi di Terminal Kargo,untuk itu
penghematan sebesar 29% dengan nilai
perlu adanya cara penghematan
biaya
energi listrik yang dilakukan.
/tahunnya.Dengan
Penggunaan
energi
dapat
sekitar
Rp.
dilakukan
134.459.316,8,penggantian
ini
tidak ada sistem yang diubah dan
terbanyak adalah dari sistem tat
kenyaman para
udara dimana beberapa
gedung
pengguna jasa tetap menjadi prioritas
perkantoran di Terminal Kargo
Kata kunci : penghematan energi
bandara
–
Soekarno
Hatta
listrik ,sistem tata udara, refrigerant
menggunkan AC Sentral yang mana peralatan
ini
paling
banyak
PENDAHULUAN
mengambil energi listrik. Maka penghematan
energi
difokuskan
Energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mendukung
pada sistem tata udara (AC). Ada
kegiatan
beberapa cara dalam penghematan
di
Vol.5 No.3 September 2014
yang berlangsung
Terminal
Kargo Bandara 147
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Soekarno - Hatta terutama penggunaan
Terminal Kargo Bandara Soekarno –
energy listrik dimana porsi
Hatta serta mencari peluang untuk
pemakaiannya serta alokasi dana untuk
penghematan
energi
berdasarkan kondisi aktual di
penyediaanya adalah yang terbesar.
lapangan.
Hal ini demi terciptanya kelancaran Operasional dan kenyamanan bagi
Rumusan Masalah
pengguna jasa di dalam Bandara itu
1.
Apakah ada peluang untuk
sendiri. Besarnya porsi pemakaian
pengehematan energi dan
energi listrik ini dapat kita lihat dari
penghematan biaya pada Sistem
banyaknya peralatan pendukung yang
Tata udara berdasarkan kondisi
terdapat di Bandara Soekarno – Hatta
di lapangan? Berapakah
peluang
escalator , mesin X-Ray sampai pada
penghematan
energi dan
sistem pengkondisian udara. Usaha-
penghematan biaya yang dapat
usaha penghematan energi listrik telah
diperoleh?
seperti lampu-lampu, pompa, lift,
dilaksanakan oleh pihak Pengelola
2.
Batasan Masalah Audit rinci dan analisa untuk
dalam hal ini adalah PT.Angkasa Pura II seperti melakukan penjadwalan
penghematan konsumsi energi terkait
operasional peralatan, penggantian
kinerja sistem tata udara yang ada di
lampu-lampu dengan lampu hemat
Gedung Perkantoran Terminal Kargo
energi, pemasangan kapasitor bank,
Bandara Soekarno – Hatta
akan tetapi biaya operasional energi
Metodologi Penelitian
listrik masih tetap melebihi standar
1.
Studi Pustaka, Dilakukan untuk
yang telah ditentukan. Untuk
mendapatkan
menanggulangi masalah tersebut perlu
berkaitan dengan Audit energi
dilakukan efisiensi energi.
sistem kelistrikan dalam mencari
yang
peluang penghematan energi.
Tujuan Adapapun maksud dan tujuan dari penelitian
ini adalah
mengevaluasi penggunaan energi
referensi
pada
system
udara di
Vol.5 No.3 September 2014
2.
Observasi Lapangan,bPengumpulan dengan
melakukan
data
observasi
langsung ke lokasi lapangan untuk mendapatkan data yang
148
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
3.
ISSN : 2086‐9479
akurat terhadap objek masalah
energi
yang ada.
media/fluida
Analisa, Dari hasil observasi
fluida lainnya. Media/zat atau fluida
lapangan yang dilakukan, penulis
yang saling ditukarkan energinya
dapat menganalisa apakah sistem
dapat merupakan media/zat atau
Tata
Gedung
fluida yang sama tetapi berbeda
Kargo
temperaturenya. Oleh sebab itu teori
Udara
Perkantoran
di Terminal
yang
sudah memenuhi standar SNI
yang
atau tidak.
maupun
ke
mendasari kinerja
dimiliki
oleh
media/zat
atau
prinsip
kerja
penukar
kalor
adalah teori perpindahan panas. Thermodinamika Udara Secara garis
LANDASAN TEORI Penukaran Penukaran Kalor
besar unsur – unsur yang terkandung di
dalam
udara adalah Nitrogen (78%), Oksigen
kehidupan sehari – hari dan juga di
(21 %), Uap air, Karbondioksida,
gedung
Argon dan lain-lain (hanya 1 %).
sering
dipergunakan
dan
industri.
Contoh
kegiatan penukaran kalor dalam –hari
Dalam
keseharian
ketiga
unsur
adalah
nitrogen, oksigen dan uap air sering
memasak,
disebut sebagai udara dan dalam
radiator/pendingin temperatur mesin
pengertian teknik udara di bagi dalam
pada alat transportasi atau pendingin
dua bagian yaitu udara kering dan udara
ruangan.
lembab.
kehidupan aktifitas
sehari masak
Berikut
–
adalah bagan
Udara kering adalah udara
yang
perpindahan kalor konveksi dari plat
dominan terdiri dari dua unsur yaitu
:
nitrogen dan oksigen atau udara yang tidak mengandung uap air dengan komposisi seperti table di bawah, sedangkan udara lembab adalah udara yang biasa yang mengandung ketiga unsur nitrogen, oksigen dan uap air atau udara yang mengandung uap air. Sifat –
Ditinjau dari fungsinya penukar kalor adalah menukarkan/transfer
sifat utama yang perlu diketahui adalah Temperatur
(T),
tekanan
kelembaban dan entalphi (h). Vol.5 No.3 September 2014
149
(P),
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Komponen Utama Mesin Pendingin 1.
Kompresor, menghisap
berfungsi gas/fluida
dari
refrigerant yang akan ditekan dengan
tekanan
tinggi
sehingga
temperature
akan
naik kemudian dialirkan ke
5. Refrigeran, merupakan salah satu
kondensor. 2.
Kondensor, berfungsi untuk melakukan melepaskan panas dari
dalam
menuju
temperature udara luar yang lebih rendah dan mengubah fulida/media dari gas menjadi
Expansive Valve, berfungdi untuk menurunkan tekananan fluida yang bebentuk cair menuju
tekanan
dengan
rendah
temperature
yang
Evaporator, berfungsi untuk
memindahkan panas. Audit Energi Audit energi yang dilakukan adalah dengan
menghitung
besarnya
kemudian menghubungkan terhadap rekening pembayaranyang dikeluarkan. Jika audit energi awal sudah dilakukan maka selanjutnya adalah menghitung energi
listrik
berdasarkan
kondisi
disekitar
perhitungan terhadap konsumsi energi dengan luas bangunan tersebut.
melnghisap udara panas dan
mengubah fluida/media cair
dalam siklus refrigerasi yang dapat
actual di lapangan kemudian dilakukan
sama. 4.
fluida kerja yang sangat penting
penggunaan energi listrik yang terpakai
cair. 3.
Gambar Siklus Refrigerasi
menjadi mengalirkan
gas
dan
kembali
menuju kompresor Berikut ditampilkan refrigerasi
Vol.5 No.3 September 2014
siklus
METODE PENELITIAN Objek kajian, Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di gedung perkantoran Terminal kargo dengan mengambil
beberapa
data
yang diperlukan terhitung mulai bulan Februari 2014
150
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Profil Terminal Kargo Bandara Soekarno - Hatta
ISSN : 2086‐9479
diperlukan dalam penelitian ini adalah studi literatur yaitu dari sumber –
Terminal kargo merupakan
sumber kepustakaan sebagai landasan
terminal barang dimana memiliki
dalam menganalisa pembahasan yang
bebrapa Regulated Agent (RA),
akan
Gudang dan gedung perkantoran
Penelitian.
serta fasilitas lainnya. Di gedung
dibuat
dalam
penyusunan
Metode Analisa
perkantoran itu yang menjadi objek
Melakukan
studi
literature
penelitian terdapat 2 lantai dan lebih
kemudian melakukan pengumpulan
dari 40 ruangan bagi para pengguna
data terhadap gedung yang dijadikan
jasa.
objek penelitian yang selanjutnya data
Pada panel utama di gedung tersebut
ini
digunakan MCCB dengan kapasitas
Selanjutnya melakukan perhitungan
400 A dimana dengan kapasitas
besarnya
tersebut digunakan untuk semua
kemungkina
peralatan pada gedung pekantoran.
energi . Setelah itu dilakukan analisa
Data
terhadap peluang penghematan energi Data yang digunakan yaitu
Data Kuantitatif
dimana data ini
akan
menjadi
nilai
IKE
mencari
penghematan
potensi perolehan hemat energi yang
yang dapat dihitung, seperti data
mengubah
sistem,
perhitungan
kenyamanan
para
tiap
historis.
yaitu dengan cara membandingkan
akan
listrik
dan
peluang
berbentuk angka-angka atau data
tagihan
data
direkomendasikan
tanpa
mengurangi pengguna
jasa
bulannnya dalam Kwh meter, analisa
maupun produktivitas di lingkungan
jumlah
kerja.
AC
dipergunakan
Split untuk
Duct
yang
mengetahui
jumlah penggunaan energi listrik yang diperlukan, sehingga konsumsi listrik pada Gedung perkantoran
ANALISA DAN EVALUASI DATA Menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik Untuk
Untuk
memenuhi
yang berada di Terminal Kargo
kebutuhan di bidang kelistrikan,
dapat diketahui
Gedung
Metode Pengumpulan Data
perkantoran
Terminal
Kargo disuplay dengan daya yang
Metode yang digunakan dalam
berasal dari Panel utama dengan
rangka pengumpulan data - data yang
MCCB berkapasitas 400A. Daya
Vol.5 No.3 September 2014
151
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
yang terpasang pada beban yang
Tekanan Buang Kompresor (Psi)
digunakan pada Gedung perkantoran ini yaitu kategori non essensial yang adalah perangkat pendukung di Gedung
perkantoran
ISSN : 2086‐9479
Terminal
Kargo seperti Air Conditioning
260
200
Temperatur Gas Tinggi (oC) 52,4
50,6
Frekuensi Energi Listrik (kW) Biaya Listrik (Rp) Temperatur (oC) Ruanga
50,06 3,97 29,8
50,06 5,64 Luarn 29,8
(AC), lampu, komputer, dispenser dan tv serta peralatan kerja lainnya
Dimana dengan penggantian ini, tidak
yang menggunakan energi listrik.
perlu adanya perubahan sistem maupun
Dapat dilihat perbandingan penggunaan AC dengan peralatan lainnya, dimana jumlah energi yang digunakan lebih dari 80% dari catu daya yang tersedia.
peralatan yang harus di inventariskan
NO.
1
2
NAMA KATE JENIS BANGU GORI BEBAN NAN
Tata Udara (AC)
Non Essensi Peralat al an Listik Lainny
DAYA (Watt)
dikarenakan baik R-22 dan R-290 mempunyai beberapa poin yang sama untuk dijadikan media dalam sistem
TOTAL KONSUMSI Persen kWh/hari
(%)
Lantai 1 179.041 &2
2.148,48
81,3
Lantai 1 41.148 &2
493,77
81,7
refrigerasi sistem tata udara. •
Dengan menggunakan R-22 Dik :
I (A)
= 10,5 A
Implementasi peluang penghematan Energi pada pengkondisian sistem tata udara. Salah satu cara untuk melakukan pneghematan energi pada sistem tata udara adalah dengan cara melakukan penggantian Refrigeran, dimana sebelumnya di gedung perkantoran Terminal Kargo menggunakan R-22 kemudian dilakukan penggantian ke R-290. INDIKATOR
R-22
R-290
Power Faktor (Cos θ) Volatage (V) Arus (A) Temperatur (oC) Ruangan
0,85 365,3 10,5 26,5
0,85 365,3 7,4 25,5
Tekanan Hisap Kompresor (Psi)
80
75
Vol.5 No.3 September 2014
152
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
×Cos V ×θ I =× 0,85 cos θ yang berlaku pada tarif yang sama P = √3 × 365,3 × 7,4 × 0,85
P=
P = 3.975,08 watt
V = 365,3V Maka besarnya Daya yang dihasilkan ialah:
Jika kita
P = 3,97 kW Jika kita masukkan harga per kWh
P = √3 × 365,3 × 10,5 × 0,85
adalah Rp.1.531,86, maka :
P = 5.640,32 watt
Jumlah biaya =
P = 5,64 kW = P × Jumlah jam nyala × tarif kWh masukkan harga per kWh Jumlah biaya = 3,97 × 12 × Rp.1.531,86,- dengan tarif yang berlaku pada saat Jumlah biaya = Rp.72.977,81,-/ hari ini adalah Rp.1.531,86, maka : Jika kita hitung dalam pembayaran per Jumlah biaya =
tahunnya maka akan didapatka bahwa
P × Jumlah jam nyala × tarif kWh
estimasi jumlah biaya yang harus
Jumlah biaya Rp.1.531,86,-
=
5,64
×
12
×
data
untuk
penggunaan
refrigerant R-22 adalah
Jumlah biaya = Rp.103.682,22,-/ hari Dari
dikeluarkan
diatas
dengan
Rp.454.102.124,65,yang
dapat
,penghematan
dihasilkan
dengan
mengetahui besarnya Arus yang
menggunakan R-290 adalah sekitar
didapat melalui alat ukur,kita
29% sehingga penghematan biaya
dapat
menjadi Rp.319.642.807,8,- .
menghitung
biaya
penggunaan AC Sentral dengan
KESIMPULAN
kapasitas 5 PK sebagai
Bahwa dengan adanya keterbatasan
alat
pengujian jika menggunakan
catu daya di Terminal Kargo Bandara
Refrigerant R-22,
Soekarno – Hatta maka penghematan
berikut
perlu dilakukan terutama pada sistem
disampaikan hasil
perhitungan jika kita menggunakan
udara, dimana peralatan ini paling
R-290
banyak menggunakan energi listrik.
•
Penghematan yang dilakukan adalah
Dengan menggunakan R-290 Dik : I (A)
Maka
= 7,4 A
dengan mengganti refrigerant R-22
Cos θ
= 0,85
menjadi R-290, dimana dari penelitian
V
= 365,3V
yang dilakukan maka besarnya daya
Daya
yang dapat dipangkas adalah 20,04
besarnya
yang
dihasilkan ialah:
kWh
dengan
biaya
sebesar
P = √3 × V × I × cos θ Vol.5 No.3 September 2014
153
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Rp.134.459.316,8,- atau sekitar 29%
03-6196-2000, Konversi Energi
dari pemakaian sebelumnya.
Sistem
Tata
Bangunan
Saran Senyawa
halokarbon
merupakan
cairan
R-290
yang mudah
terbakar sehingga perlu pelatihan
Udara
Gedung
036196-2000,
Pada
dan
Prosedur
SNI Audit
Energi pada Bangunan Gedung 2. ASHRAE Handbook Jan 2001.
khusus bagi para teknisi dalam
American Society of Heating,
melakukan
Refrigerating,
pengisian
refrigerant
tersebut. Hasil penelitian akan lebih baik jika
and
Air-
Conditioning Engineers, Inc 3. TRANE Air Conditioning Clinic.
didukung dengan data rekening
2000 . Cooling and Heating Load
pembayaran listrik untuk dapat
Estimation TRG-TRC002-EN
mengetahui historis biaya yang
4. Direktorat Jenderal Perhubungan
dikeluarkan sebelumnya sehingga
Udara.
hasil perhitungan yang diperoleh
Airconditioning System. Jakarta :
akan lebih akurat.
Direktorat Fasilitas Elektronika dan
Dokumen
Rating
Listrik Penerbangan. DAFTAR PUSTAKA 1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
Vol.5 No.3 September 2014
154