Daftar Usulan Bidang Pesantren Ok.docx

  • Uploaded by: ary
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Daftar Usulan Bidang Pesantren Ok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,612
  • Pages: 11
ISU STRATEGIS, SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN, PROGRAM DAN SUMBER ANGGARAN PROGRAM BIDANG PESANTREN No

Isu Strategis

Sasaran

Semua pengembangan pesantren membutuhkan anggaran yang cukup

Sebaiknya anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan pesantren dapat masuk ke RAPBD

Pemprov Belum memiliki Data Mengenai Pemetaan dan Kategori Pesantren sehingga Program pengembangan Pesantren Belum menyentuh tepat sasaran Jawa Barat Kaya dengan Lembaga Pesantren, Tiap Pesantren dari masa ke masa memiliki sejumlah kiyai yang berpengaruh, namun pemprov Jawa Barat belum memiliki Biografi Para Kiyai

Perlu adanya pemetaan dan Kategorisasi Pesantren

Perlu adanya Bahan literasi yang dapat dipelajari oleh antar generasi mengenai sosok para kiyai di Jawa Barat

Indikator Keberhasilan

Target Indikator

Program

Aktor

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

Memasukan bidang pengembangan pesantren masuk pada APBD melalui Draf Naskah akademik dan Raperda Pesantren Pemprov Jabar Memiliki Data Mengenai Peta dan Kategori Pesantren sehingga Program pengembangan Pesantren dapat tepat sasaran

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

40%

40%

70%

80%

90%

Dimilikinya Biografi Para Kiyai sebagai Bahan Literasi antar generasi yang menjadi Khas Jawa Barat

40%

40%

70%

80%

90%

Waktu Pelaksan aan

Sumber Anggaran

100 %

Draf Naskah Akademik & Raperda Pesntren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

100 %

100 %

Pemetaan Katagori Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

100 %

100 %

Penyusunan Buku Biografi Kiyai di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

tersebut Penyebaran Pesantren di Jawa Barat belum cukup merata

Pemprov Jawa Barat Belum memiliki pusat informasi pesantren di Jawa Barat yang refresentatif

Pemprov Jawa Barat belum memiliki layanan khusus pesantren, padahal untuk memudahkan usulan, pengaduan dan komunikasi, ada baiknya ada nomor layanan khsus/ Website pesanten di Pemprov Jawa Barat

Penggunaan Teknologi Pendidikan di Pesantren Relatif Masih terbatas yang sifatnya tradisonal

Perlu adanya upaya pemerataan penyebaran pesantren di Jawa Barat Sebagai Salah satu destinasi Wisata Religi dan Edukatif, seyogyanya Pempeov Jabar Memiliki Pusat Informasi Pesantren yang refresentatif Perlu adanya upaya mempermudah hubungan antara pemerintah provinsi Jawa Barat dengan pesantrenpesantren di Jawa barat melalui sambungan Nomor tertentu serta Wesite Pesantren Jawa Barat Perlu adanya penambahan wawasan dan keterampilan penguasaan Teknologi Pendidikan di

Pemprov Jabar membuka sejumlah pesantren baru di daerah yang minim pesantren Tersedianya pusat Informasi pesantren yang refresentatif sebagai bahan penguat destinasi wisata religi dan edukatif

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pengadadaan pesantren Baru untuk pemerataan lembaga pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Penyediaan pusat informasi pesantren Pesantren Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Adanya kemudahan hubungan antara pemerintah provinsi Jawa Barat dengan pesantrenpesantren di Jawa barat melalui sambungan Nomor tertentu serta Wesite Pesantren Jawa Barat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Penyediaan Nomor layanan khusus Pesantren dan Website Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Pendidikan di Pesantren Memiliki ragam Teknologi Pendidikan yang berkontribusi bagi Pengembangan

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pelatihan Teknologi Pendidikan Pesantren Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

pesantren Penggunaan Metode Pembelajaran di Pesantren Relatif Terbatas pada Ceramah, Sorogan, Muhadhoroh, dll yang sifatnya tradisonal

Perlu adanya penambahan wawasan dan keterampilan penguasaan ragam metode pembelajaran di pesantren

Di Pesantren Ada Pola Bimbingan/ Pengasuhan namun umumnya masih terbatas pada pola tradisonal

Perlu adanya peningkatan wawasan dan keterampilan pola Bimbingan dan pengasuhan dengan mengkombinasi pola Bimbingan dan Konseling Islam Perlu adanya upaya peningkatan referensi Kitab Pesantren Perlu adanya pendataan kepemilikan prasarana Pesantren Perlu adanya peningkatan kelengkapan sarana Pembelajaran Pesantren

Sejumlah pesantren disinyalir masih kekurangan referensi Kitab Utama untuk Bahan Pembelajaran Sejumlah pesantren disinyalir masih dalam kondisi kekurangan prasarana Sejumlah pesantren masih dalam kondisi kekurangan sarana

Pendidikan Pesantren Pembelajaran di Pesantren Memiliki ragam metode pembelajaran yang berkontribusi dalam peningkatan efektivitas pembelajaran Terjadi Peningkatan Efektivitas Layanan Bimbingan dan pengasuhan melalui kombinasi pola Bimbingan dan Konseling Islam

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pelatihan Metode Pembelajaran di Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pelatihan Layanan Bimbingan Konseling Islam di Pesanten

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terpenuhinya Referensi Kitab Utama di Pesantren Jawa Barat Terdatanya kepemilikan prasarana Pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian Referensi Kitab Utama ke Pesantren-pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian prasarana Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Meningkatnya Mutu sarana Pembelajaran Pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian Sarana Pembelajaran Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia, termasuk bagi kalangan pesantren

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengemban misi utama Dakwah, namun dalam pembelajaran umumnya pesantren belum memiliki kelengkapan Laboratorium Dakwah (LAB TV, LAB Radio, LAB Konseling, LAB Manajemen, Lab Pengembangan Masyarakat) Sebagai tempat kajian dan praktik Pesantren sebagai pencetak generasi masa depan idealnya mengembangkan karakter Mukmin demokrat, muslim moderat dan Muhsin Diplomat

Insentif Bagi Para pengelola, ustad pesantren dan diniyah

Perlu adanya lembaga kesehatan pada tiap-tiap pesantren, berupa poliklinik pesantren yang bersinergi dengan umat sekitar Diperlukan adanya kelengkapan Laboratorium Dakwah (LAB TV, LAB Radio, LAB Konseling, LAB Manajemen, Lap Pengembangan Masyarakat) di tiap-tiap pesantren

Adanya poliklinik pesantren yang bersinergi dengan umat sekitar

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pengadaan Poliklinik Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Pesantren memiliki kelengkapan Laboratorium Dakwah(LAB TV, LAB Radio, LAB Konseling, LAB Manajemen, Lab. Pengembangan Masyarakat) Sebagai tempat kajian dan praktik

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pengadaan Laboratorium Dakwah Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Perlu sosialisasi pengembangan arah pesantren yang mengembangkan Mukmin demokrat, muslim moderat dan Muhsin Diplomat Diperlukan bantuan khusus, berupa insentif

Berkembangnya karakter pesantren Jawa Barat yang berkarakter Mukmin demokrat, muslim moderat dan Muhsin Diplomat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Membangun karakter pesantren yang berciri Mukmin demokrat, muslim moderat dan Muhsin Diplomat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terjadinya penguatan ekonomi para

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian Insentif Pengelola Pesantren Ustadz /Diniyah

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

APBD

takmiliyah menjadi pendorong penguatan ekonomi SDM Pesantren/MAdrasah Belum semua Kiyai dan Pengasuh dan ustadz di Pesantren terjamin kesehatannya

Pesantren banyak mengeluarkan alumni, namun belum belum optimal dalam mengembangkan potensi Alumninya

bagi para pengelola, pengasuh dan giru madrasah diniyah tamiliyah Perlu adanya upaya penjaminan kesehatan bagi para kiyai, pengasuh dan ustadz di pesantren Perlu adanya Optimalisasi Pengembangan Potensi Alumni Pesantren

Diantara kendala pengembangan pesantren dalah minimnya kemampuhan networking pengelola pesantren

Perlu adanya pengembangan wawasan dan keterampilan mengembangkan networking pengelola pesantren

Rata-rata pesantren mengelola santri usia remaja, namun masih jarang pesantren yang membina santri pasca usia remaja

Perlu adanya program pesantren untuk kalangan dewasa melalui pengembangan ma’had aly bagi pesantren yang

pengelola, ustazd pesantren dan para guru madrasah diniyah takmiliyah Meningkatnya jaminan kesehatan para kiyai, pengasuh dan ustadz di pesantren Jawa Barat Meningkatnya Pengembangan Potensi Alumni Pesantren yang dapat berkontribusi bagi Pengembangan Almamater Pesantren, Umat, dan Daerah Pesantren dapat mengebangkan networkingnya sehingga lebih berkontribusi bagi pengembangan Pesantren dan berbagai Intansi dan pihak terkait Sejumlah pesantren yang memiliki kesiapan untuk mengadakan program ma’had aly mendapatkan pembekalan

Takmiliyah

Kabupaten

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian Insentif dan BPJS bagi Para Kiyai dan Ustadz di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Pengembangan alumni Pesantren Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Pengembangan Networking Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Pengembangan Sistem Ma’had Aly di Pesantren Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Sejumlah pemikiran pengembangan pesantren dari berbagai kalangan belum memiliki wahana yang cukup untuk penyaluran dan apreasasinya Santri memiliki potensi pemikiran, namun sejumlah pemikiran inovatif santri belum memiliki wahana yang cukup untuk penyaluran dan apreasasinya Sejumlah pesantren memiliki kekhasan namun belum ada data lengkap mengenai kekhasan di sejumlah pesantren di Jawa Barat tersebut

Diantara pesantren mengembangkan kurikulum masingmasing, seyogyanya ada kurikulum yang menjadi standar minimal dalam pembelajaran pesantren dengan tetap memelihara kekhasan lokal pesantren Bahasa Arab-Inggris

memiliki kesiapan Perlu adanya wahana penyaluran dan apresiasi bagi para pemikir pengembangan pesantren di Jawa Barat Perlu adanya wahana penyaluran dan apresiasi atas pemikiran inovatif para santri di Jawa Barat Perlu adanya pendataan tipologi Pesantren untuk mengenali kekhasan pesantren yang tersebar di Jawa Barat Perlu adanya upaya standarisasi Kurikulum pendidikan pesantren dengan tetap memelihara kekhasan lokal pesantren

sistem pengelolaannya Tersalurkannya pemikiran dan gagasan berbagai pihak mengenai pengembangan pesantren

Perlu penguatan

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Perlombaan Karya Tulis Tentang Pengembangan Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Tersalurkannya pemikiran inovatif santri di Jawa Barat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Perlombaan Karya Inovatif Satri

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terdatanya tipologi Pesantren di Jawa Barat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Adanya tipologi pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terstandarisasinya kurikulum Pesantren dengan tetap memelihara kekhasan pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Standarisasi Kurikulum Pesantren.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terjadinya

40%

40%

70%

80%

90%

100

100

Penguatan SDM

Pemerintah

APBD

merupakan alat untuk komunikasi Internasional. Sementara sebagian pesantren belum memiliki kemampuan pengasaan kedua bahasa tersebut. Faham ahlussunah waljamaah yang bersumber pada Quran dan Assunah, merupakan faham keislaman yang perlu dikuatkan

SDM Pesantren pada penguasaan bahasa Arab dan Inggris

penguatan penguasaan bahasa Arab Ingris pada sejumlah pesantren

Perlu penguatan Faham ahlussunah waljamaah yang bersumber pada Al-Quran dan Assunah

40%

40%

70%

80%

Komunitas pesantren merupakan lahan ekonomi potensial, namun belum dikembangkan sebagai basis ekonomi umat

Perlu penguatan Pesantren sebagai Basis ekonomi umat. Antara lain melalui pengadaan Mini Market di tiap pesantren. Perlu adanya wahana pengembangan pesantren sebagai penopang Jabar Juara Perlu Adanya Peningkatan tentang Pesantren Berwawasan Lingkungan Idealnya

Terjadinya penguatan faham ahlussunah waljamaah yang bersumber pada Quran dan Assunah di tengah masyarakat Pesantren Tumbuhnya mini market di setiap pesantren yang menumbuhkemba ngkan ekonomi (menerima dan menjual produk) umat di sekitar pesantren. Menjadikan Konstribusi pesantren bagi Jabar Juara menjadi sgnifikan

40%

40%

70%

40%

40%

Sejumlah Pesantren Meningkat Wawasan lingkungannya

40%

Pesantren

40%

Pesantren merupakan basis umat di Jawa Barat, namun belum menjadi basis penting penopang pada ketercapaian IPM di Jawa Barat Sejumlah Pesantren masih teridikasi Kumuh

Pesantren umumnya

%

%

Pesantren dlm penguasaan Bahasa Asing ( Arab Inggris dst )

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

90%

100 %

100 %

Penguatan Faham Ahlusunah waljamaah.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

80%

90%

100 %

100 %

Penguatan Pesaantren sebagai pusat pengembangan ekonomi Ummat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pesantren “ Smart”. Pesantren Juara melalui lomba antar pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Ekologi Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

70%

80%

90%

100

100

Pembuatan Taman

Pemerintah

APBD

kurang tertata secara baik sesuai dengan nilai estetika.

Infra Struktur menju pesantren belum sepenuhnya memadai dan merata

Al-Quran sebagai sumber Agama Islam, perlu ada pusat kajian dan hafalan di tiap desa minimal 1 pesantren Hafid Quran Santri yang belajar mengeluarkan sejumlah biaya dan pesantren yang mengembangkan pembelajaran membutuhkan dana operasional

Alumni Pondok pesantren, belum seluruhnya alumni madrasah/sekolah. Untuk melanjutkan studi ke Perguruan tinggi perlu adanya penyetaraan izasah Santri dan alumni pesantren umumnya

pesantren tertata dengan indah, agar nyaman penghuni dan pengunjungnya Perlu adanya bantuan perbaikan infrastruktur menuju ke lingkungan pesantren Perlunya penentuan pesantren Quran di Tiap Desa

memiliki taman yang membuat nyaman

Seyogyanya ada bantuan dana beasiswa untuk santri (BSS) dan biaya operasional pesantren (BOP)

Perlu adanya penyetaraan Izasah di tiap pesantren yang tidak memiliki sekolah untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Perlu adanya pelajaran

%

%

Pesantren

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

Terjadinya perbaikan infrastruktur menuju lingkungan pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Membantu Infrastruktur Pesantren Secara tepat sasaran dan berkeadilan

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terjadinya penguatan pesantren Quran di tiap desa

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Menentukan Pesantren Quran untuk membina Hafidz 1 orang satu Desa

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terjadinya peningkatan kemampuhan santri untuk belajar dipesantren serta peningkatan kelancaran operasional pesantren Terjadinya penyetaraan Izasah Pesantren dengan Lembaga Pendidikan Umum dan diakui untuk dapat melanjutkan ke PT

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Memberikan Biaya Operasional santri & Pesantren.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Membantu penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Izasah santri dg yang sederajat & melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Terjadinya optimalisasi sifat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Memfasilitasi Pesantren

Pemerintah Provinsi dan

APBD

terdidik untuk mandiri, namun umumnya masih bersifat pembiasaan

Potensi Seni dan Olahraga Pesantren bisa mengangkat Jabar Juara jika dikembangkan

kewirausahaan di pesantren untuk menindaklanjuti modal kemandirian santri dan alumni Pengembangan Porseni Antar Pesantren

Program Pengembangan pesantren yang tepat idealnya didasarkan atas penelitian yang akurat, sementara ini penelitian dimaksud belum mendapatkan perhatian yang cukup Pesatren melek literasi memerlukan bahan referensi. Keterbatasan bahan referensi menjadi salahsatu hambatan pengembangan budaya baca tersebut

Perlu adanya alokasi dana penelitian pengembangan pesantren di Jawa Barat

Kitab Kuning adalah bagian diantara rujukan penting di duania pesantren, sesudah Al-Quran dan Hadits.

Perlu adanya upaya yang secara focus berupaya mengembangkan Qiroatul Kutub

Perlu adanya bantuan untuk pengadaan dan pengembangan perpustakaan pesantren.

kemandirian santri mandiri menjadi wirausahawan yang sukses.

Wirausaha.

Pemerintah Kabupaten

Terapresiasinya potensi seni dan olah raaga santri antar pesantren, guna menunjang Jawa Barat Juara Adanya alokasi Khusus dana penelitian pengembangan Pesantren di Jawa Barat

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Penyelenggaraan Porseni Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Bantuan Penelitian budaya & Masyarakat/ Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Adanya perpustakaan pesantren yang berkembang dan berkonstribusi pada meningkatnya minat baca di lingkungan pesantren Kitab kuning menjadi bagian pengembangan yang dirasakan pentingnya dalam pengembangan wawasan beragama di tengah

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Bantuan Perpustakaan Pesantren

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pembentukan Lembaga Pengembangan Qiroatil kutub.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Malumni Pesantren yang banyak yang ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi yang relevan, namun tidak jarang yang terkendala masalah biaya

Banyak unsur untuk Peningkatan Mutu Lembaga Pesantren dipandang dari Manajemen Mutu

Untuk Peningkatan Mutu Lembaga Pesantren dipandang perlu ada standar Akreditasi untuk peningkatan mutu Pesantren

Banyak unsur untuk Peningkatan Mutu Lembaga Pesantren dipandang dari Manajemen Mutu

Perlu adanya pemberian beasiswa bagi alumni pesanntren yang kuliah diperguruan tinggi relevan (Seperti Fak Dakwah dan Komunikasi) Perlu adanya upaya peningkatan Mutu Pesantren dipadukan dengan perspetif Manajemen Mutu

Perlu adanya upaya Pembahasan Standar dan instrumen Akreditasi Pesantren untuk peningkatan Mutu Pesantren Perlu adanya upaya Pembahasan Standar dan instrumen Akreditasi Pesantren untuk peningkatan Mutu Pesantren

masyarakat Adanya semangat belajar alumni yang terpelihara tanpa hambatan masalah biaya

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Pemberian Beasiswa alumni Pesantren Untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Relevan

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Para pengelola pesantren memiliki wawasan dan kemampuan secara konsepsional mengelola pesantren berbasis manajemen mutu Dihasilkan standar dan instrumen Akreditasi Pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Peningkatan Mutu Pesantren untuk pengelola pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Pembahasan Standar dan Instrumen Akreditasi Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Dihasilkan standar dan instrumen Akreditasi Pesantren

40%

40%

70%

80%

90%

100 %

100 %

Worksop Pembahasan Standar dan Instrumen Akreditasi Pesantren di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten

APBD

Related Documents


More Documents from "pkm lambing"