Clinical Science Session
OTITIS EKSTERNA
Oleh :
Shintia Surya Putri
1740312279
Nurul Aini
1740312270
Preseptor : dr. Jacky Munilson, Sp.THT-KL(K), FICS
BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS RSUP DR M. DJAMILPADANG
2019
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Clinical Science Session
Otitis Eksterna Putri SP, Aini N
1. PENDAHULUAN
mengunyah. Bila peradangan ini tidak diobati secara
1.1 Latar Belakang
adekuat, maka keluhan-keluhan seperti rasa sakit, gatal
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh bakteri, virus,jamur, dapat terlokalisir atau difus, yang disertai nyeri pada telinga. Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna adalah, kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma local dan alergi. Faktor ini menyebabkan
dan mungkin sekret yang berbau akan menetap.3 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Clinical Science Session ini adalah untuk mengetahui otitis eksterna. 1.3 Metode Penulisan Metode penulisan Clinical Science Session ini adalah studi pustaka mengenai otitis eksterna.
berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen tersering pada otitis eksterna akut adalah pseudomonas (41 %), strepokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%).1 Istilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi inflasi kulit dari liang telinga bagian luar. 2,3
1.4 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan Clinical Science Session ini adalah untuk menambah wawasan khususnya tentang otitis eksterna.
2. TINJAUAN PUSTAKA ANATOMI Secara anatomi telinga luar dapat dibagi menjadi aurikula (pinna) dan liang telinga (canalis acusticus eksternus/CAE).
Otitis eksterna akut difusa adalah penyakit yang terutama timbul pada musim panas dan merupakan bentuk otitis eksterna yang paling umum. Otitis eksterna difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh Pseudomonas, Staphylococcus, Proteus, bahkan jamur. Terjadinya
Telinga luar dipisahkan
dengan
telinga dalam oleh membran timpani. aurikula dan 1/3 lateral liang telinga tediri dari kartilago elastis yang secara embrional berasal dari mesoderm dan sejumlah kecil jaringan subkutan yang ditutupi oleh kulit dan adneksanya. Hanya lobulus pinna yang tidak memiliki kartilago dan terdapat lemak.
kelembaban yang berlebihan karena berenang atau mandi menambah maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen
yang
paling
umum
disebabkan
oleh
pseudomonas, stafilokokus dan proteus, atau jamur.4 Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim
Gambar 1. Anatomi Telinga
sejuk dan kering. Umumnya penderita datang ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa sakit pada telinga, terutama bila daun telinga disentuh dan waktu Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
1
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas membran tympani dan bagian squamosa tulang temporal yang menjadi barier yang baik terhadap penyebaran infeksi bila membran tersebut utuh. Bila terjadi perforasi membran tympani infeksi dapat menyebar kembali dan terus menyebar dari telinga tengah ke kanalis akustikus eksternus. Tympanic ring yang berbentuk seperti tapal kuda dan bagian squamosa
tulang
temporal
memisahkan
kanalis
akustikus eksternus dengan fossa cranial media, yang jarang terjadi penyebaran infeksi secara langsung ke intracranial. Batas posterior kanalis akustikus eksternus adalah kavum mastoid. Beberapa pembuluh darah Gambar 2. Anatomi Aurikula
masuk ke kanalis akustikus eksternus, khususnya
Kanalis akustikus eksternus dapat dibagi menjadi
sepanjang sutura
tympanomastoid. Infeksi dapat
2 bagian. Bagian luar, 40% dari CAE, adalah bagian
menyebar secara hematogen melalui segmen mastoid
kartilaginosa dan terdapat lapisan tipis jaringan
ini. Dari posterior ke bagian kartilaginosa kanalis
subkutan diantara kulit dan kartilago. Kulit yang
akustikus eksternus terdapat jaringan ikat tebal mastoid
melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal dari bagian
yang dapat menyebabkan infeksi sekunder.
tulang, selain itu juga mengandung folikel rambut yang banyaknya
bervariasi
tiap
individu
namun
Batas superior kanalis akustikus eksternus
ikut
adalah fossa infratemporal dan basis kranii.infek yang
membantu menciptakan suatu sawar dalam liang
meluas sampai ke atap kanalis akustikus eksternus
telinga. Bagian dalam, 60% dari CAE, adalah bagian
dapat meluas ke strukturr ini. Batas anteriornya adalah
osseus terutama dibentuk oleh timpanic ring dan
kelenjar parotis dan temporomandibular junction.
terdapat jaringan lunak yang sangat tipis antara kulit, periosteum dan tulang.
Pada kanalis akustikus eksternus terdapat tiga mekanisme pertahanan pelindung yaitu tragus dan
Anatomi bagian ini sangat unik karena
antitragus, kulit degan lapisan serumen, dan isthmus.
merupakan satu-satunya tempat dalam tubuh dengan
Tragus dan antitragus membentuk barier parsial
kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya
terhadap benda asing makroskopik. Kulit pada bagian
jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat
kartilaginosa memiliki banyak sel rambut dan kelenjar
peka dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena
apokrin seperti halnya kelenjar seruminosa. Ketiga
tidak
struktur adeneksa ini bersama-sama memberikan
terdapat
ruang
untuk
ekspansi.
Terdapat
penyempitan pada petemuan bagian kartilaginosa dan
fungsi
bagian osseus kanalis akustikus eksternus yang
apopilosebaseous. Eksfoliasi sel-sel epitel skuamosa
disebut isthmus. Panjang kanalis akustikus eksternus
ikut berperan dalam pembentukan materi sebagai
pada orang dewasa rata-rata 2,5 cm. Karena posisi
lapisan pelindung penolak air pada dinding kanalis ini.
membran
bagian
Gabungan berbagai bahan ini membentuk suasana
posterosuperior kanalis akustikus eksternus lebih
asam dengan pH 6, yang berfungsi mencegah
pendek 6 mm dari bagian anteroinferior. Kanalis
infeksi.migrasi sel epitel yang terlepas juga membentuk
akustikus eksternus membentuk kurva seperti huruf S
suatu mekanisme pembersihan sendiri dari membran
arah superior dan posterior dari lateral ke medial.
timpani ke arah luar.
timpani
yang
miring,
maka
proteksi
dan
biasa
disebut
unit
Kanalis akustikus eksternus juga mengarah ke hidung
Kanalis akustikus eksternus yang normal
sehingga pada pemeriksaannya aurikula perlu ditarik ke
memiliki struktur proteksi dan pembersihan sendiri.
superior, lateral dan posterior untuk meluruskan kanalis
Lapisan serumen berangsur-angsur berjalan pada
akustikus eksternus.
salurannya yaitu setelah bagian isthmus ke bagian
Bagian lateral kanalis akustikus eksternus
lateral kanalis akustikus eksternus dan kemudian keluar
dibatasi oleh meatus. Bagian medial dibatasi oleh Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
2
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari telinga. Pembersihan kanalis akustikus eksternus
lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan mulai
yang berlebihan, baik karena alat maupun sebagai
tanggal Januari 2000 s/d Desember 2000 di Poliklinik
suatu tindakan, dapat mengganggu barier pelindung
THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746
primer dan dapat memicu terjadinya infeksi. Variasi
kunjungan baru dimana, dijumpai 867 kasus (8,07 %)
individu pada anatomi kanalis akustikus eksternus dan
otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa
konsistensi
dan 585 kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta.
produksi
serumen
dapat
menjadi
predisposisi terjadinya penumpukan serumen pada beberapa orang.
yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim
Aurikula dan kanalis akustikus eksternus menerima
Penyakit ini sering dijumpai pada daerah-daerah
perdarahan
dari
arteri
sejuk dan kering. Patogenesis dariotitis eksterna sangat
temporalis
komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti
superfisialis dan cabang aurikularis posterior yang
mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini yang
merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.
mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab
Sedangkan aliran vena dari aurikula dan
dan menimbulkan kekambuhan. Bahwa keadaan
meatus yaitu melalui vena temporalis superfisiali dan
panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang
vena
telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya
aurikularis
posterior
kemudian
bersatu
membentuk vena retromandibular yang biasanya
otitis eksterna
terpisah dan keduanya bertemu di vena jugularis, pertemuan terakhir terdapat pada vena jugularis
ETIOLOGI Otitis eksterna dapat disebabkan oleh infeksi
eksterna namun demikian juga menuju ke sinus
bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa, Proteus
sigmoid melalui vena emissarius mastoid. Persarafan sensoris ke aurikula dan canalis akustikus eksternus berasal dari persarafan kranialis dan
kutaneus
dengan
kontribusi
dari
cabang
mirabilis,
Staphylococcus,
Streptococcus,
dan
beberapa bakteri gram negatif. Serta dapat juga disebabkan
oleh
jamur
sereti
Jamur
golongan
Aspergillus atau Candida sp. Otitis eksterna difusa
aurikulotemporal N. Trigeminus (V), N. Fasialis (VII), dan N. Vagus (X)., dan juga N. Aurikularis magna dari pleksus servikalis (C 2-3). Otot
dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis 4,9.
motorik ekstrinsik telinga, yaitu pada bagian anterior, superior, dan posterior aurikula dipersarafi N. Fasialis (VII). DEFINISI Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut
maupun
kronis
disebabkan
oleh
bakteri,
virus,jamur, dapat terlokalisir atau difus, yang disertai nyeri pada telinga. Saluran telinga luar (meatus
Gambar 3. Infeksi jamur
akustikus eksterna) dapat sebabkan oleh kuman maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel) atau jerawat. 1,6
EPIDEMIOLOGI Gambar 4. Infeksi virus (herpes zoster) Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping penyakit telinga Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
3
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis 6,7
eksterna, yaitu :
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan
Derajat keasaman (pH)
cairan / nanah yang bisa menumpuk dalam liang telinga
Ph pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai protektor
(meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.
terhadap kuman. Bila terjadi perubahan pH menjadi basa maka akan mempermudah terjadinya otitis eksterna yang disebabkan oleh
karena
proteksi
terhadap
infeksi
menurun.
eksterna yaitu pseudomonas (41%), streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.
Udara Udara
Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan : yang
hangat
dan
lembab
memudahkan
kuman
dan
jamur
lebih
mudah
perikondrium bukan bantalan jaringan lemak
tumbuh.
sehingga memudahkan cedera atau trauma.
Trauma
Selain itu, edema dermis akan menekan
Trauma ringan misalnya setelah mengorek
serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit
telinga
yang hebat.
merupakan
factor
predisposisi
terjadinya otitis eksterna.
Kulit liang telinga luar beralaskan periostium &
Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang
Berenang
telinga luar bersambung dengan kulit dan
Terutama jika berenang pada air yang
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan
tercemar. Perubahan warna kulit liang telinga
sedikit
dapat terjadi setelah terkena air.
dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang
saja
pada
daun
telinga
akan
telinga luar sehingga mengakibatkan rasa sakit
PATOFISIOLOGI Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk
yang
hebat
pada
penderita
otitis
eksterna.
serumen, akan dibersihkan dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih
kapas
telinga)
dapat
mengganggu
mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Gambar 5. Patofisiologi Otitis Eksterna
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang
KLASIFIKASI
menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini
Melihat bentuk infeksi di liang telinga, otitis eksterna
menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri
dibagi atas:
masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat.
Rasa
gatal
memicu
terjadinya
berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.
a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul).
iritasi, Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga yang
Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
4
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menimbulkan
Herpes Zoster dan kelainan epitel liang telinga
furunkel di liang telinga di 1/3 luar. Sering timbul pada
(Keratosis dan Kolesteatom eksterna)
seseorang yang menderita diabetes.
a.
Otomikosis
Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa
Merupak infeksi jamur di liang telinga dipermudah
rasa sakit (biasanya dari ringan sampai berat, dapat
oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut. Yang
sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila
tersering adalah Pityrosporum, Aspergilus, kadang-
mengunyah makanan). Keluhan kurang pendengaran,
kadang juga ditemukan Candida Albicans atau jamur
bila furunkel menutup liang telinga. Rasa sakit bila daun
lain. Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik
telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau
yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi
abses pada 1/3 luar liang telinga. Pada kasus-kasus
otitis ekterna bakterialis.
berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik yaitu
Gejala biasanya berupa rasa gatal dan penuh di
adanya penyakit diabetes mellitus.
liang
b.
Pengobatan berupa pembersihan liang telinga dengan
Otitis eksterna difus
telinga
tetapi
sering
pula
asimptomatik.
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3
larutan asam asetat 2% dalam larutan alcohol, larutan
dalam liang telinga akibat infeksi bakteri. Umumnya
Iodium povidin 5% atau tetes telingayang menganudng
bakteri
campuran antibiotic dan steroid, atau obat anti jamur
penyebab
yaitu
Pseudomonas.
Bakteri
penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria
seperti salep nystatin,klotrimoksazol.
coli, dan sebagainya. Kulit liang telinga terlihat
b.
Herpes Zoster Otikus
hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak
Penyakit yang disebabkan oleh virus varisela
terdapat furunkel (bisul). Gejalanya sama dengan
zooster dapat menyerang satu atau lebih dermatom
gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul).
saraf cranial termasuk di dalam nya mengenai saraf
Kandang-kadang kita temukan sekret yang berbau
trigeminus, ganglion genikulatum dan radiks servikalis
namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir (musin)
bagian atas. Keadaan ini disebut juga sindroma ramsay
merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan
Hunt yang merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari
kita temukan pada kasus otitis media.
otalgia akut disertai timbulnya vesikel herpetic dan
Berdasarkan perjalanan waktu, otitis eksterna
parese fasialis.
dibagi menjadi:
Gambaran klinis tampak lesi kulit yang vesikuler
1. Otitis eksterna akut :
pada kulit di daerah muka sekitar liang telinga, otalgia
a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul).
dan terkadang disertai paralisis otot wajah. Pada
b. Otitis eksterna difus
keadaan yang berat ditemukan gangguan pendengaran
2. Otitis eksterna kronik
berupa tuli sensorineural. Pengobatan sesuai dengan
Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul) adalah otitis eksterna lokal yang bermula dari infeksi
tatalaksana herpes zoster. c.
Keratosis Obturans dan Kolesteatoma Eksterna
folikel rambut dan menimbulkan furunkel (bisul)10 pada
Dulu keratosis obturans dan kolesteatoma
sepertiga luar dari liang telinga luar (meatus akustikus
eksterna dianggap sebagai penyakit yang sama proses
eksterna). Otitis eksterna difus adalah otitis eksterna
terjadinya,
yang
dapat
disebabkan
bakteri
oleh
karena
itu
sering
tertukar
(pseudomonas,
penyebutannya. Pada keratosis obturans ditemukan
stafilokokus, proteus) atau jamur pada dua per tiga
epidermis di liang telinga yang disebabkan oleh
dalam dari liang telinga luar (meatus akustikus
terbentuknya sel epitel yang berlebihan yang tidak
eksterna).
bermigrasi ke arah telinga luar. Kolestetom ialah kista
Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang
epithelial yang berisi deskuamasi epitel keratin yang
berlangsung lama dan ditandai oleh terbentuknya
sampai ke liang telinga (eksterna) Gejala klinis: tuli
jaringan
konduktif akut, nyeri yang hebat, liang telinga yang lebih
parut
(sikatriks).
Adanya
sikatriks
menyebabkan liang telinga menyempit. Berdasarkan
etiologi
otitis
lebar, membran timpani yang utuh tapi lebih tebal dan eksterna
bisa
jarang ditemukan adanya sekresi telinga. Gangguan
disebabkan oleh infeksi jamur (Otomikosis), Virus
pendengaran dan rasa nyeri yang hebat disebabkan
Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
5
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas oleh desakan gumpalan epitel berkeratin di liang
d. Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan
telinga. Keratosis obturans sering bilateral sering
kronik dari otitis eksterna akut. Edema kulit liang
ditemukan pada usia muda. Sering dikaitkan dengan
telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan
sinusitis dan bronkiektasis. Erosi tulang liang telinga
kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama,
ditemukan
pada
sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan
kolesteatoma eksterna. Hanya saja pada keratosis
timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi,
obturans,
menyeluruh
rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang
sehingga tampak liang telinga menjadi lebih luas.
digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang
Sementara pada koleteatoma eksterna erosi tulang
mengakibatkan peredaman hantaran suara.1
pada
erosi
keratosis
tulang
obturan
yang
terjadi
dan
terjadi hanya di daerah posteroinferior. Otore dan nyeri tumpul menahun ditemukan pada koleteatoma ekstern
DIAGNOSIS
disebabkan oleh invasi kolesteatoma eksterna ke tulang yang menimbulkan periosteitis.
Pada
anamnesis
biasanya
didapatkan
keluhan dengan gejala awal berupa gatal. Rasa gatal
Pendengaran dan membrane timpani biasanya
berlanjut menjadi nyeri yang sangat dan terkadang
normal. Kolesteatoma eksterna ditemukan hanya pada
tidak sesuai dengan kondisi penyakitnya (mis, pada
satu sisi telinga dan lebih sering pada usia tua.
folikulitis atau otitis eksterna sirkumskripta). Nyeri terutama ketika daun telinga ditarik, nyeri tekan tragus,
MANIFESTASI KLINIS
dan ketika mengunyah makanan.
a. Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.1
Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai kental purulen tergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur biasanya akan bermanifestasi sekret kental berwarna
b. Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering
putih keabu-abuan dan berbau.
dan merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan
otitis
eksterna
akut.
Pada
kebanyakan
penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu
Pendengaran pasien bisa normal atau sedikit berkurang, tergantung pada besarnya furunkel atau edema yang terjadi dan telah menyumbat pada liang telinga.
otitis eksterna akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.1
Didapatkan
hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini
menggunakan bulu ayam yang merupakan media penyebaran infeksi. Pemeriksaan Fisik pada pasien bisanya menunjukkan: a.
dengan sekret. Jika edema hebat, membran
dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar
perikondrium,
sehingga
edema
periosteum dermis
timpani dapat tidak tampak. b.
dan
menekan
serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang
Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan liang MAE penuh
Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding
dengan
predisposisi
kebiasaan mengorek kuping dengan cotton bud bahkan
juga sering merupakan gejala sering mengelirukan.
berhubungan
faktor
misalnya kebiasaan berenang pada pasien, ataupun
c. Rasa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang
langsung
riwayat
Pada
folikulitis
akan
didaptkan
edema,
hiperemi pada pars kartilagenous MAE. c.
Nyeri tragus (+)
d.
Tidak adanya partikel jamur
e.
Adenopati reguler dan terkadang didapatkan
telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan
nyeri tekan.4
daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.1
DIAGNOSIS BANDING 1.
Otitis eksterna nekrotik Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
6
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
7
2.
Otitis eksterna bullosa
eksterna kronis yang mungkin memerlukan perawatan
3.
Otitis eksterna granulosa
lebih intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki
4.
Perikondritis yang berulang
komplikasi jangka panjang atau serius.
5.
Furunkulosis dan karbunkulosis
TATALAKSANA
8
3.
KESIMPULAN
4.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut
Otitis ekseterna difusa harus diobati dalam keadaan
maupun kronis yang disebabkan disebabkan oleh
dini sehingga dapat menghilangkan edema yang
infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang
menyumbat liang telinga. Untuk tujuan ini biasanya
mempermudah radang telianga luar ialah pH di
perlu disisipkan tampon berukuran ½ x 5 cm kedalam
liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila
liang telinga mengandung obat agar mencapai kulit
pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi
yang terkena. Setelah dilumuri obat, tampon kasa
menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan
disisipkan
lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh. OE ini
forsep
perlahan-lahan
hartmann
yang
dengan kecil.
menggunakan
Penderita
harus
dibagi menjadi otitis eksterna akut (otitis eksterna
meneteskan obat tetes telinga pada kapas tersebut
sirkumskripta & otitis eksterna dufus) dan otitis
satu hingga dua kali sehari. Dalam 48 jam tampon akan
eksterna kronis (otitis eksterna malignan).
jatuh dari liang telinga karena lumen sudah bertambah
5.
besar.
Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek. Factor predisposisi OE adalah keadaan udara
Polimiksin B dan colistemethate merupakan
yang hangat dan lembab akan memudahkan
antibiotic yang paling efektif terhadap pseudomonas
pertumbuhan bakteri dan jamur, pemaparan
dan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti
terhadap air dan penggunaan lidi kapas juga dapat
glikol propilen yang telah diasamkanbahan kimia lain,
menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut
seperti gentian violet 2% dan perak nitrat 5% bersifat
maupun kronik.
bakterisid dan bisa diberikan langsung ke kulit liang
6.
Gejala otitis eksterna adalah otalgia, gatal-gatal
telinga. Setelah reaksi peradangan berkurang, dapat
(pruritus), rasa penuh (fullness) di liang telinga,
ditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga
pendengaran berkurang atau hilang, deskuamasi,
bersih dan kering.
tinnitus, discharge dan otore, demam, nyeri tekan
Pasien
harus
mengenai
pada tragus dan nyeri saat membuka mulut, infiltrat
kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi pada
dan abses (bisul), serta hiperemis dan udem
pasien,
(bengkak) pada liang telinga.
terutama
diingatkan
setelah
berenang.
Untuk
menghindarinya pasien harus menjaga agar telinganya
7.
Penatalaksanaan
otitis
eksterna
bertujuan
:
selalu kering, menggunakan alcohol encer secara rutin
membuang serumen, kotoran, dan sel-sel kulit mati
tiga kali seminggu. Juga harus diingatkan agar tidak
dari liang telinga, mengeluarkan mikroorganisme,
menggaruk/membersihkan telinga dengan cotton bud
mengurangi rasa sakit, peradangan dan edema,
terlalu sering
2.
menghilangkan rasa tidak enak, memulihkan pendengaran,
KOMPLIKASI
menghilangkan
gatal
dan
penggarukan yang berulang, terapi antifungal
a.
Perikondritis
untuk menghindari infeksi jamur, dan erapi
b.
Selulitis
antialergi dan antiparasit.
c. Dermatitis
aurikularis.4
PROGNOSIS Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati
DAFTAR PUSTAKA 1.
Abdullah,
F.
2003.
Uji
Banding
Klinis
biasanya sembuh dengan cepat dengan pengobatan
Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan
yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan
Salep
mudah diobati dengan tetes telinga antibiotik. Otitis
Eksterna
Ichthyol
(Ichthammol) pada
Akut.
Available
Otitis
from
Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
:
Dokter Muda THT-KL Periode Maret 2019 – April 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2.
3.
www.usudigitallibrary.com. Accessed : 2011,
Malaysia
April 16.
2006;61(2): 151-6.
Ballanger, Jhon. 1996. Penyakit Telinga,
Malaysia
Anonim .(2016- lastupdate),”abses “,Available:
13. Jakarta: Binarupa Aksara.
http://www.indodentist.com/abses-
Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble
submandibula (Accessed: 2016, Septemper 9)
http://library.usu.ac.id/modules.php&id. 16th
6.
2011.
Lee YQ, Kanagalingam J. Bacteriology of deep neck abscesses: a retrospective
Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis
7.
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id .
6.
J
submandibula
Accessed : April
5.
Med
Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi
from
4.
5.
experience.
review of 96 consecutive cases. Singapore Med J 2011; 52(5) : 351-5.
8.
Yang W, Lee H,See C, Huang H. Deep Neck
Accessed : 2011 April 16.
Abscess: An Analysis Of Microbial Etiology
Boies. 1997. Buku Ajar Penyakit THT edisi
And The Effectiveness Of Antibiotics. Infection
keenam. Jakarta: EGC
and Drug Resistance. 2008:1 :1–8.
Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 2011 April 16.
7.
Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi Keenam, Jakarta : Gaya Baru.
8.
Sosialisman, Alfian P. hafil, Helmi. 2007. Kelainan
Telinga
Luar.Buku
Ajar
Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Hal. 59. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 1.
Oliver ER, Gillespie MB. Deep Neck Space Infections. In: Flint PW, Haughey BH, Lund VJ, Niparko JK, Richardson MA, Robbins KT, et al., editors. Cummings Otolaryngology Head and Neck Surgery. 5th ed. Philadelphia: Mosby, Inc.; 2010. p. 201-8.
2.
Lawson
W,
Reino
AJ,
Westreich
RW.
Odontogenic Infections. In: Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD, editors. Head & Neck Surgery
-
Otolaryngology.
4th
ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins; 2006. p. 616-28. 3.
Parhiscar A, Har-El G. Deep Neck Abscess: A Retrospective Review of 210 Cases. Ann Otol Rhinol Laryngol. 2001;110:1051-4.
4.
Mazita A, Hazim MYS, Shiraz MAR, Putra SHAP. Neck abscess: five year retrospective review of hospital university kebangsaan
Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 6(1)
8