Crs.pptx

  • Uploaded by: Bagus Wanda Habibullah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Crs.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,075
  • Pages: 31
CRS KONJUNGTIVITIS VERNALIS Ayu Junita Prisilia 12100113054 Preceptor : Mayarani, dr., Sp.M

SMF Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Unisba RSUD Al-Ihsan Bandung 2013

Keterangan Umum Penderita     

Nama : Tn. O Umur : 57 tahun Alamat : Bale endah Pekerjaan : Petani Tanggal pemeriksaan : 18 Desember 2013

Anamnesis Keluhan Utama : Mata burem seperti ada yang menghalangii Tn. O datang ke poliklinik mata RS Al – Ihsan dengan keluhan mata burem seperti ada yang menghalangi. Keluhan tersebut terjadi sudah sekitar 1 bulan. Keluhan tersebut muncul perlahan-lahan semakin lama semakin burem.

Keluhannya disertai dengan gatel pada kedua mata terutama mata kanan, keset pada kedua mata dan penglihatan seperti ada yang menghalangi. Pasien juga mengeluhkan matanya terlihat merah terutama mata kanan. Pasien mengatakan seperti ada daging yang tumbuh dimataPasien menyangkal adanya kemerahan pada mata maupun adanya belekan di mata. Pasien juga menyangkal adanya keluhan silau saat melihat cahaya, bengkak dan sensasi panas pada mata. Keluhan-keluhan tersebut muncul secara tiba-tiba. .

Pasien memiliki riwayat alergi, dimana pada saat udara dingin maupun saat pasien pulang sekolah pasien sering mengalami bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung berair. Apabila pasien lelah, pasien sering mengalami sesak nafas. Ibu pasien menderita asma. Di dalam rumah pasien ayah pasien merokok. Pasien tidak memiliki riwayat memakai kacamata tebal. Pasien menyangkal bahwa sering mengalami mata merah yang berulang

Keadaan Umum   

Kesadaran : komposmentis Nadi: 90x/menit, reguler, isi cukup Respirasi: 20x/ menit, reguler

Status Opthalmologist OD

OS

Pemeriksaan Visus

1.0

1.0

Tes Hirschberg

Normal/orthotropi

Normal/orthotropi

Pemeriksaan Versi

Normal

Normal

Pemeriksaan Duksi

Normal

Normal

Palpebra Superior

Edema (-) Hiperemi (-) Benjolan (-) Ptosis (-) Entropion (-) Eksoprion (-) Sikatrik (-) Spasme (-) Lagoftalmos (-) pseudohyposis (-) Blefarospasme (-)

Edema (-) Hiperemi (-) Benjolan (-) Ptosis (-) Entropion (-) Eksoprion (-) Sikatrik (-) Spasme (-) Lagoftalmos (-) pseudohyposis (-) Blefarospasme (-)

Palpebra Inferior

Edema (-) Hiperemi (-) Benjolan (-) Ptosis (-) Entropion (-) Eksoprion (-) Sikatrik (-) Spasme (-) Lagoftalmos (-) pseudohyposis (-)

Edema (-) Hiperemi (-) Benjolan (-) Ptosis (-) Entropion (-) Eksoprion (-) Sikatrik (-) Spasme (-) Lagoftalmos (-) pseudohyposis (-)

Lakrimasi

berair tidak ada sekret tidak ada darah Hiperemis Hordeolum (-) Cobble stone (-) folikel (+) Pseudomembran (-) Bleeding (-)

berair tidak ada sekret tidak ada darah Hiperemis Hordeolum (-) Cobble stone (-) folikel (+) Pseudomembran (-) Bleeding (-)

Konjungtiva superior

Konjungtiva inferior

Hiperemis Hordeolum (-) Cobble stone (-) Papil (-) Pseudomembran (-) Bleeding (-)

Hiperemis Hordeolum (-) Cobble stone (-) Papil (-) Pseudomembran (-) Bleeding (-)

Konjungtiva bulbi

Sekret (-) Injeksi siliar (-) Injeksi konjungtiva (+) Injeksi perikorneal (-)

Sekret (-) Injeksi siliar (-) Injeksi konjungtiva (+) Injeksi perikorneal (-)

Sklera

Kecoklatan / tidak bersih

Kecoklatan / tidak bersih

Kornea

Normal Arkus senil (-) Edema kornea (-) Erosi kornea (-) Nebula (-) Makula (-) Leukoma (-) Tes sensibilitas : Normal

Normal Arkus senil (-) Edema kornea (-) Erosi kornea (-) Nebula (-) Makula (-) Leukoma (-) Tes sensibilitas : Normal

Bilik mata depan

Normal

Normal

Iris

Warna : coklat kehitaman Posisi : normal

Warna : coklat kehitaman Posisi : normal

pupil

Lensa

Refleks : normal Isokor Anisokor (-) Oklusi (-) jernih

Refleks : normal Isokor Anisokor (-) Oklusi (-) jernih

Tekanan intraokuler

-

-

Diagnosis Banding  

Konjungtvitis vernalis Konjungtivitis viral

Pemeriksaan Penunjang   

Pemeriksaan Lab : Hematologi rutin Pemeriksaan Slit lamp Kerokan atau apusan konjungtiva atau eksudat

Diagnosis Kerja 

Konjungtivitis Vernalis

Tatalaksana 

Umum  Pasien

memakai alat pelindung mata sehingga terhindar dari debu dan sinar matahari  Apabila muncul gejala segera kompres dengan air dingin  Cegah agen alergi yang memicu  Jika obatnya habis, harus segera dikontrol



Khusus  Mast

cell stabilizer (cromolin sodium 4% alomide) 3 x 1

tetes  Eyefresh 4 x 1 tetes  Kontrol 1 minggu kedepan

Prognosis  

Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam

Anatomi

Konjungtiva terdiri dari 3 bagian antara lain :(1)  Konjungtiva tarsal  Konjungtiva bulbi  Konjungtiva forniks

Konjungtivitis Peradangan pada konjungtiva ( lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia

Etiologi 

         

S.pneumoniae H.influenza S.aureus N.meningitidis Human adenovirus strain Herpes simplex virus tipe 1 dan 2 Picornavirus C.trachomatis N.gonorhoe Alergen Obat-obatan

Sitologi Noxious agen Kerusakan epitel konjungtiva Proses inflamasi Konjungtiva merangsang sel hipertrofi stroma Edema +hiperemis radang limfoid Migrasi ke epitel + fibrin + mukus Eksudat konjungtiva

Gejala     

Sensasi adanya benda asing yang masuk ke mata Sensasi seperti tergores atau terbakar Sensasi penuh disekitar mata Gatal Fotofobia

Tanda       

 

Hyperemia Tearing (epifora) Eksudasi Pseudoptosis Kimosis Folikel Pseudomembran dan membrane Granuloma Preauricular lymphadenopaty

Klinis sitologi

dan

Viral

Bakterial

Chlamydia

Allergi

Gatal

Minimal

Minimal

Minimal

Berat

Hiperemis

Generalized

Generalized

Generalized

Generalized

Air mata

Profuse

Moderate

Moderate

Moderate

Eksudasi

Minimal

Profuse

Profuse

Minimal

Preaurikular adenopaty

Sering

Tidak sering

Sering dah hanya pada inclusi konjungtivitis

Tidak ada

Pewarnaan kerokan eksudat

Monosit

PMN

PMN, plasma, badan inklusi

Eosinofil

Occasionally

Occasionally

Tidak pernah

Tidak pernah

dan

Berhubungan dengan suara serak dan demam

Konjungtivitis Vernalis







Suatu inflamasi mata bagian luar yang bersifat musiman dan dianggap sebagai suatu alergi. Konjungtiva mengandung sel dari sistem kekebalan (mast sel) Pelepasan senyawa kimia (mediator) dalam merespon terhadap berbagai rangsangan (seperti serbuk sari atau debu tungau) Mediator ini menyebabkan radang pada mata sehingga mata merah alergi

Epidemiologi   

Anak-anak usia prepubertas Usia 5-10 tahun Laki-laki > perempuan

Diagnosis     

Tanda-tanda radang konjungtiva Giant papil pada konjungtiva palpebra superior Ditemukan adanya tantras dot pada limbus kornea Kadang disertai shield ulcer Bersifat sering kambuh

Gejala dan Tanda    

 

Mata merah (biasanya rekuren) Rasa gatal yang hebat Riwayat alergi Adanya hipertrofi papil difus pada konjungtiva tersal terutama superior Penebalan limbus dengan tantras dot Eksudat mukoid dan menjadi mukopurulen apabila terdapat infeksi sekunder

Terapi 

Kasus ringan :  terapi

edukasi (menghindari allergen, kompres dingin, ruangan sejuk, lubrikasi, salep mata)  pemberian antihistamin (topical levokabastin, emestadine)  vasokonstriktor (phenileprine, tetrahidrolozine)  mast cell stabilizer (cromolin sodium 4% alomide)



Kasus sedang-berat :  Mast

cell stabilizer (cromolin sodium 4% alomide)  Antiinflamasi steroid topika (ketorolac 0,5%)  Kortikosteroid topical atau agen modulator siklosporin  Pada sheld ulcer bisa diberikan sikloplegik yang agresif (atropine 1%, homatropin 5%, atau skopolamin 0,25%)  Antibiotic topical  Antihistamin sistemik

Alhamdulilah . . .

Terimakasih

More Documents from "Bagus Wanda Habibullah"

Amt Jiwa.pdf
April 2020 7
Crs.pptx
December 2019 3
Bab Ii.docx
December 2019 4
Adv-05-2019.pdf
April 2020 7