CASE REPORT MARET 2019
IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin MR Tanggal lahir Tanggal Masuk Pekerjaan Agama Alamat Unit Kerja
: Tn. MSL : Laki-laki : 875868 : 23/2/1959 (60 tahun) : 1 Maret 2019 : Pensiunan PNS : Islam : Makassar : IC lantai 2 RSWS
ANAMN ESIS Keluhan Utama: Sesak Napas Sejak 2 minggu lalu sebelum masuk RS Daya. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan cuaca. Batuk dengan dahak keruh kadang-kadang, sejak kurang lebih 3 bulan. Nyeri dada tidak ada. Nyeri ulu hati tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Demam tidak ada. BAB dan BAK lancar. Penurunan berat badan ada, 5 kg dalam 1 bulan.
Riwayat pengobatan OAT 2005 kategori I selama 6 bulan, dinyatakan sembuh. 2012 kategori II berhenti setelah 3 bulan, lost to follow up. Riwayat konsumsi OAT tidak sesuai standar (Rifampisin) saat batuk sejak 2012 Riwayat kontak Riwayat kontak TB tidak ada, Riwayat kontak TB MDR tidak ada. Riwayat penyakit Riwayat asma, hipertensi dan DM tidak ada. Riwayat Sosial Riwayat merokok ada sekitar 6 batang/hari selama 30 tahun. Riwayat pekerjaan tidak terpapar asap rokok.
PEMERIKSA AN FISIK Keadaan umum: sakit sedang/gizi cukup/composmentis (E4M6V5) Tanda Vital TD : 100/70 mmHg N : 89 x/menit P : 20x/menit S : 36.9ºC, axilla SpO2 : 97% (tanpa modalitas)
PEMERIKSA AN FISIK KEPALA
THORAX
Normocephal Mata: sklera ikterus (-), anemis (-), edema palpebra (-), pupil isokor Leher: kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Bentuk : normochest, pergerakan simetris kiri kanan statis dan dinamis Inspeksi : simetris kiri-kanan, jejas (-) Palpasi : vocal fremitus sama kiri kanan Perkusi : sonor di kedua lapang paru Auskultasi : bunyi napas vesikuler, ronkhi minimal di basal
PEMERIKSA AN FISIK JANTUNG
ABDOMEN
Inspeksi : iktus cordis terlihat Palpasi : iktus kordis teraba, thrill (-) Perkusi : pekak, batas jantung normal Auskultasi : bunyi jantung SI/SII murni reguler, SIII gallop (+), murmur (-)
Inspeksi : cembung, mengikuti gerak napas Auskultasi : peristaltik (+), normal Perkusi : timpani Palpasi : nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba
EXTREMITAS Inspeksi : tidak tampak deformitas ekstremitas Palpasi : edema ekstremitas (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM (04/03/19) WBC : 10,81x10^3/ul PLT : 335 x10^3/ul Hb : 4,96 x10^6/ul Neut : 82,8% Lymph : 9,8% GDS : 98 mg/dl Albumin : 3.5 gr/dl
Ur/Cr SGOT SGPT Na K Cl
: 21/0,69 mg/dl : 21 U/L : 15 U/L : 133 mmol/l : 4,3 mmol/l : 99 mmol/l
CHEST X-RAY 02/03/2019
Kesan: TB paru lama aktif dengan atelektasis lobus atas paru kanan disertai efusi pleura bilateral dan empiaema paru
PLAN NING
Pemeriksaan sputum BTA dan gram Pemeriksaan darah lengkap Kultur Tes Sensitivitas Antibiotik EKG sebelum pemberian obat Menentukan regimen --> (5/3/2019: rencana OAT regimen STK) Konsul mata, THT dan psikiatri
DIAGN OSIS TUBERCULOSIS PARU BAKTERIOLOGIS KASUS MULTIDRUGS RESISTEN
TER 06/03/2019 API Oksigen 2 liter/menit nasal kanul (bila sesak) Capneomisin 250 mg/24 jam/IM Moxiploxi 600 mg/24 jam/oral Clopazimin 100 mg/24 jam/ oral Etambutol 800 mg/ 24 jam/ oral Pirazinamide 150 mg/ 24jam/ oral isoniazid 45 mg/ 24 jam / oral Vit B6 100 mg/ 24 jam/ oral
DISCUS SION
EPIDEMI OLOGY
KLASIFIKASI TUBERKOLOSIS
• BERDASARKAN DAHAK • Tuberkulosis paru BTA (+) • sekurang- kurangnya satu spesimen dahak yang menunjukkan BTA positif • Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis akfif • Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif • Tuberkulosis paru BTA (-) • Hasil pemeriksaan dahak 3x menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif • hasil pemeriksaan dahak 3 x menunjukkan BTA negatif dan biakan M. tuberculosis positif
KLASIFIK ASI TB
DESIGNED BY GRAPHIC NODE • Berdasarkan tipe pasien • Kasus Baru • merupakan pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan • kasus kambuh (relaps) • Pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan BTA positif atau biakan positif • Kasus defaulted atau drop out • Pasien yang tidak mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai • Kasus Gagal • Pasien dengan BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke - 5 (satu bulan sebelum pengobatan selsai) • Pasien dengan hasil BTA negatif gambaran radiologik positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke 5 pengobatan • Kasus kronik / persisten • pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik
KLASIFI KASI TB DESIGNED BY GRAPHIC NODE
DIAGN OSIS
DESIGNED BY GRAPHIC NODE
D I A G N O S I S DESIGNED BY GRAPHIC NODE
PENGO BTAN DESIGNED BY GRAPHIC NODE
EVALUASI PENGOBATAN DESIGNED BY GRAPHIC NODE
• Evaluasi Klinik • pasien dievaluasi setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan • Evaluasi : respon pengobatan dan ada tidaknya efek samping obat serta ada tidaknya komplikasi penyakit • Evaluasi Bakteriologik (0 - 2 -6 / 9 bulan pengobatan) • Evaluasi radiologik (0 - 2 - 6 / 9 bulan pengobatan) • Evaluasi Efek Samping secara klinik • Evaluasi Keteraturan berobat