TATA CARA RUKU PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 5/13
[email protected]. id
Perpindahan gerakan sesudah membaca ayat kepada ruku’ harus dilakukan dengan membaca takbir dan mengangkat kedua tangan.
MENGANGKAT TANGAN KETIKA AKAN RUKU’ Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
Dari Salim bin Abdullah bin Umar, katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri hendak shalat, maka diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya sambil membaca takbir. Apabila beliau hendak ruku’ dilakukannya pula seperti itu, begitu pula ketika bangkit dari ruku’. Tetapi beliau tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud. [Muslim]
Dari Malik bin Huwairits, katanya: Apabila Rasulullah SAW takbir (untuk shalat), beliau mengangkat kedua tangannya hingga setentang dengan kedua telinganya. Dan bila beliau hendak ruku’ diangkatnya pula kedua tangannya setentang dengan kedua telinganya. Dan bila beliau mengangkat kepala dari ruku’, beliau membaca “sami’allahu liman hamidah” sambil mengangkat tangan seperti itu pula. [Muslim]
GERAKAN ZAHIR
RUKU’ YANG BENAR (tampak samping) Punggung harus lurus
Pandangan mata ke bawah atau menuju tempat sujud
TATA CARA RUKUK Dari Mush’ab bin Saad, ia berkata: Aku shalat di samping ayahku (yaitu Saad bin Abu Waqash ra). Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata : Tempelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya berkata : Kita dilarang melakukan itu (melepas tangan saat rukuk). Kita diperintah untuk menempelkan tangan kita pada lutut saat rukuk. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal & Ad Darami] Dari Abu Ya’fur, dia berkata: Aku mendengar dari Mush’ab bin Saad, ia berkata: Aku shalat di samping ayahku (yaitu Saad bin Abu Waqash ra). Lalu aku menempelkan kedua telapak tanganku kemudian meletakkannya di antara kedua pahaku. Maka bapakku melarang aku dan berkata: Kami dahulu melakukannya, lalu kami dilarang dan diperintahkan untuk meletakkan tangan-tangan kami di atas lutut. [Bukhari]
RUKU’ YANG BENAR (tampak depan) Punggung harus lurus Jari-jemari direnggangkan (tidak rapat) atau boleh memegangi lutut, (tangan pasti akan membengkok keluar karena ingin meluruskan punggung, lihat gambar) Pandangan lurus ke arah sujud dan tidak boleh mendongak
TATA CARA RUKUK Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai shalat beliau dengan takbir. Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan membaca salam.” [Muslim]
Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Apabila kamu ruku’ maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu. Kemudian renggangkanlah jari-jemarimu. Lalu diamlah, sehingga setiap anggota badan mengambil bagiannya. [Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dalam kitab shahih mereka]
TATA CARA RUKUK Diriwayatkan bahwa Rasulullah menjauhkan dan membengkokkan kedua sikunya dari kedua samping badannya. [Tirmizi dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah]
Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah ruku’ maka beliau melapangkan punggungnya dan meratakannya. Sehingga apabila punggungnya itu disiram air, maka air itu akan tetap di atasnya. [Thabrani dalam Al Kabir dan Ash Shaghir, Ahmad dan Ibnu Majah]
Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Apabila kamu ruku’, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu dan panjangkanlah punggungmu serta tenanglah dalam ruku’mu. [Ahmad dan Abu Dawud dengan isnad shahih]
RUKU’ YANG SALAH
Terlalu menunduk atau berlebihan (atau karena meletakkan tangan di betis, bukan di lutut) Punggung tidak rata
Tidak menunduk dengan sempurna Dilarang (haram) meletakkan tangan di atas paha ketika ruku’ Punggung tidak rata
LARANGAN MENGERJAKAN RUKU’ DENGAN TIDAK SEMPURNA Dari Zaid bin Wahab, ia berkata: Hudzaifah melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujud, maka dia berkata: “Engkau belum shalat! Apabila engkau mati, niscaya engkau mati bukan di atas fitrah yang ALLAH telah janjikan atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [Bukhari] -------------------Itulah ancaman yang keras kepada kita apabila tidak menyempurnakan ruku’. Oleh karena itu hendaklah kita perhatikan gerakan zahir kita.
BACAAN TASBIH RUKU’
Ada banyak bacaan tasbih ruku’, namun dalam file ini kita sebutkan 6 saja. Kita boleh membaca salah satunya atau menggabung semuanya.
1
BACAAN TASBIH RUKU
“Maha Suci Tuhan yang Maha Agung.” Tiga kali. [dari Hudzaifah, riwayat Muslim] --------Menurut Kitab-kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang dari kamu mengucapkan “Subhana rabii al ‘adzim” tiga kali, maka telah sempurna rukuknya. [HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Ibnu Majah]
2
BACAAN TASBIH RUKU
Subhaanaka allaahumma rabbanaa, wa bihamdika, allaahummaghfirlii.
“Maha Suci Engkau ya ALLAH Tuhan kami, dengan segala puji bagi-MU. Ya ALLAH, ampunilah aku.”
[dari Aisyah, riwayat Bukhari dan Muslim]
3
BACAAN TASBIH RUKU
“Ya ALLAH, aku rukuk kepada-MU dan aku beriman kepada-MU. Aku berserah diri kepada-MU, pendengaranku, penglihatanku, benakku, tulangku dan urat syarafku tunduk kepada-MU.” [dari Ali bin Abi Thalib, riwayat Muslim]
4
BACAAN TASBIH RUKU
Subbuuhun qudduusun rabbul malaa’ikati war-ruuhi. “Yang patut disucikan, Maha Suci Tuhan para malaikat dan ruh.” [dari Aisyah, riwayat Muslim dan Abu Uwanah]
5
BACAAN TASBIH RUKU
“Maha Suci Tuhan yang memiliki kekuatan, kekuasaan, kebesaran dan keagungan.” [dari Auf bin Malik, riwayat Abu Dawud, Tirmizi dan Nasai, isnad shahih]
6
BACAAN TASBIH RUKU
“Pendengaranku, penglihatanku, benakku, tulangku dan urat kakiku tunduk kepada ALLAH Tuhan semesta alam.” [riwayat Nasai, isnad shahih]
Bersambung ke:
Bagian
6: “Tata Cara I’tidal’”
Ditulis bersama:
dan