Childbearing Family

  • Uploaded by: Bela Daniartama
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Childbearing Family as PDF for free.

More details

  • Words: 895
  • Pages: 21
CHILDBEARING FAMILY

ANGGOTA KELOMPOK 2

Alma Savera Sang Ayuning J W Niswatul Imtinan

Unzilla Oktavianing E Retno Endarwati M Septeana Tria Adin A

Regina Aprilia R Dinda Arimbi M

FUNGSI KELUARGA

Fungsi Afektif

Anak dari Tn. M dan Ny. S sangat dekat walaupun Tn. M bekerja di pagi hari hingga sore hari. Tn. M dan Ny. S tinggal bersama ibu dan kakak kandung dari Ny. S.

Fungsi Sosialisasi Anggota keluarga Tn. M bersosialisasi dengan cara mengobrol dengan tetangga di depan rumah saat pagi hari ataupun sore hari. Dalam mengasuh anak, Ny. S dibantu oleh ibunya dan Ny. S tidak mengalami kesulitan dalam mengasuh anak karena Ny. S pernah melihat kakak Ny. S dalam mengasuh anak. Pola pengasuhan Ny. S pada anak Ny. S adalah terbuka (permisif), artinya Ny. S tetap mengizinkan ibu Ny. S untuk memberikan nasihat dalam mengasuh anak, namun Ny. S mempunyai hak untuk mengikuti ataupun tidak.

Fungsi Perawatan Kesehatan • Mengenal masalah kesehatan

Tn. M memiliki penyakit hipertensi. Tn. M mengetahui tentang penyakit hipertensi dan gejala-gejala yang ditimbulkan dari hipertensi. Ny. S sering mengalami penyakit flu. Ny. S mengetahui apa penyebab dari penyakit flu dan bagaimana pencegahannya.

• Mengambil keputusan Tn. M: Bila gejala penyakit hipertensi timbul, misalnya pusing, Tn. M akan segera ke rumah sakit untuk melakukan check-up. Ny. S: Bila Ny. S terkena flu, Ny. S akan segera ke dokter pribadi untuk memeriksakan kondisinya.

• Merawat anggota keluarga Tn. M: Ny. S akan mengingatkan Tn. M untuk rutin meminum obat sesuai dosis yang diberikan oleh dokter. Selama ini, Tn. M selalu menjaga pola makan Tn. M dan memakan makanan yang sehat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Ny. S: Tn. M akan mengingatkan Ny. S untuk rutin meminum obat sesuai dosis yang diberikan oleh dokter. Ny. S susah untuk menjaga pola makannya karena Ny. S harus menyusui anak Ny. S dan Ny. S selalu merasa lapar.

• Memodifikasi lingkungan

Saat tidur, Tn. M dan Ny. S memilih untuk mematikan lampu kamarnya agar tidur dapat lebih nyenyak. • Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Saat Tn. M dan Ny. S ke rumah sakit, keduanya aktif bertanya pada dokter mengenai makanan apa yang harus dan tidak boleh untuk dimakan ataupun olahraga apa yang dianjurkan. Namun, Tn. M dan Ny. S jarang untuk berolahraga karena lebih memilih untuk bekerja dan mengasuh anak di rumah.

Fungsi Reproduksi Tn. M dan Ny. S ingin memiliki anak lagi, namun untuk sekarang, Tn. M dan Ny. S masih fokus untuk merawat anak H terlebih dahulu. Ny. S tidak mengikuti program KB.

Fungsi Ekonomi Tn. M berkerja sebagai dosen di sebuah universitas di Semarang. Kebutuhan keluarga Tn. M cukup terpenuhi. Tn. M dan Ny. S menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang.

STRES DAN KOPING KELUARGA

Stressor Jangka Pendek dan Panjang

Stressor jangka pendek: Ny. S dan Tn. M merasa terganggu pola tidurnya karena harus menjaga bayinya. Tetapi Ny. S dan Tn. M sudah mulai membiasakan diri mengenai perubahan pola tidurnya sehingga semaksimal mungkin untuk tetap memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur apabila ada kesempatan.

a. Stressor jangka panjang: Ny. S mengatakan cemas karena sering jatuh sakit akibat kelelahan. Ny. S mengatakan sering masuk angin dan flu. Ny. S takut apabila lama-kelamaan akan mempengaruhi kesehatannya yang akan datang. Sehingga saat ini apabila Ny. S merasa pusing atau tidak enak badan, Ny. S langsung meminta bantuan kepada kakak atau ibunya untuk menjaga Anak H

dan langsung beristirahat dengan cukup dan makan makanan yang bergizi.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang digunakan Saat dihadapkan masalah keluarga akan berdoa dan saat ada anggota keluarga yang sakit, orang tersebut akan langsung dibawa ke dokter pribadi. Ny. S yang kelelahan karena kurang tidur biasanya akan meminta suaminya untuk menjaga anaknya secara gantian di malam hari meskipun saat bayi lapar Ny. S masih harus tetap bangun karena harus memberi ASI.

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Dalam memenuhi nutrisi dan cairan, Tn. M sangat menjaga pola makan dan memakan makanan yang sehat. Tn. M makan 3 kali sehari, 1 porsi. Namun, Ny. S susah untuk menjaga pola makannya karena Ny. S harus menyusui anak Ny. S, sehingga Ny. S makan 4-5 kali sehari karena selalu merasakan lapar. Tn. M dan Ny. S minum air putih 6-7 gelas sehari (± 1400 cc).

Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan)

Saat ini, pola istirahat dan tidur Tn. M dan Ny. S menjadi berubah dan terganggu. Tn. M dan Ny. S susah untuk tidur di malam hari karena anak H sering menangis ataupun tidak tidur. Tn. M dan Ny. S sering terbangun karena anak H haus, lapar dan mengompol, sehingga Tn. M dan Ny. S harus terjaga di malam hari atau bergantian untuk tidur dan menjaga anak mereka. Sebelum memiliki anak, Ny. S mengatakan dapat tidur selama 8 jam, setelah memiliki anak Ny. S hanya tidur sekitar 4 jam. Sedangkan Tn. M mengatakan sebelum memiliki anak dapat tidur selama 7 jam per hari, setelah memiliki anak Tn. M hanya tidur sekitar 5 jam per hari.

Istirahat dan tidur keluarga

Olahraga/ mobilisasi Tn. M dan Ny. S jarang untuk berolahraga karena lebih memilih untuk bekerja dan mengasuh anak di rumah.

Eliminasi Tn. M dan Ny. S BAB lancar 1-2 kali sehari dengan konsistensi padat, berbau khas feses dan BAK 7 – 8 kali sehari ( ± 12001500 cc) berwarna putih kekuningan.

Personal hygiene

Tn. M dan Ny. S selalu menjaga kebersihan diri, yaitu dengan mandi dan rajin mencuci tangan.

THANK YOU

Related Documents

Childbearing Family
November 2019 16
Family
November 2019 43
Family
November 2019 44
Family
May 2020 22
Family
May 2020 26
Family
June 2020 24

More Documents from "Neline Krawulski"