PART A VALUATION AND ACQUISITION Types of Assets Aset tetap dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: 1. Property, Plant and Equipment Aset yang tergolong dalam kategori ini termasuk tanah, bangunan, peralatan, mesin, dan kendaraan. Aset-aset tersebut dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan penggunaannya lebih dari satu periode pelaporan. Kieso et.al (2014:512) menjelaskan bahwa aset tetap memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Diakusisi untuk digunakan dalam kegiatan operasional dan tidak untuk dijual, (2) Memiliki masa manfaat yang panjang dan biasanya didepresiasi, (3) Memiliki bukti fisik.
2. Investment Property Aset dalam kategori ini meliputi tanah dan atau bangunan yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan sewa atau untuk peningkatan modal. Aset-aset tersebut tidak termasuk properti yang digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, tujuan administratif, atau dijual dalam kegiatan usaha. Properti yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau tujuan administratif diklasifikasikan sebagai property, plant and equipment sedangkan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis merupakan bagian dari persediaan. Dengan kata lain, tujuan dari properti investasi ialah untuk pasif income / usaha sampingan. 3. Intangible Assets Tidak seperti aset tetap berwujud (property, plant and equipment) dan properti investasi, aset yang tergolong intangible assets tidak memiliki bentuk fisik. Kieso et al. (2014:532) menjelaskan bahwa karakter aset tidak berwujud ialah (1) aset-aset tersebut dapat diidentifikasi dan dipisahkan dari aset yang lain, (2) tidak memiliki wujud fisik, dan (3) bukan aset moneter. Berdasarkan definisi tersebut berdasarkan bentuknya, secara garis besar aset tetap terbagi menjadi dua, yaitu aset tetap berwujud dan aset takberwujud. Selain itu, untuk aset tetap berwujud juga dikategorikan berdasarkan intensi manajemen dalam memiliki atau menggunakan suatu aset. Aset tetap, dengan tujuan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sendiri dikategorikan menjadi aset tetap (Plant, Property and Equipment). CHAPTER 10
1
Sedangkan aset tetap (PPE) yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk disewakan atau untuk peningkatan modal dikategorikan menjadi properti investasi.
Cost to Be Capitalized Biaya dari aset mencakup semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan aset yang siap digunakan. Property, plant and equipment, properti investasi dan aset takberwujud dapat diperoleh melalui pembelian, pertukaran, sewa, donasi, membuat sendiri, atau melalui kombinasi bisnis. Biaya perolehan awal dari ketiga tipe aset tersebut termasuk harga pembelian dan semua pengeluaran yang terkait, hingga aset tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Property, Plant and Equipment, and Investment Property
Cost of Equipment Peralatan, umumnya mengacu pada mesin yang digunakan dalam proses manufaktur, komputer dan peralatan kantor lainnya, kendaraan, serta perabotan dan perlengkapan. Biaya atas peralatan termasuk harga beli dan pajak pertambahan nilai (serta dikurangi diskon yang diberikan oleh penjual), beban transportasi yang ditanggung oleh pembeli, pengeluaran untuk menginstal, mencoba peralatan tersebut, biaya hukum terkait, serta biaya lainnya yang berkaitan dengan penyediaan peralatan. Biaya untuk melatih karyawan agar bisa mengoperasikan peralatan juga dapat dibebankan ke dalam nilai peralatan meskipun susah untuk ditelusuri sehingga biasanya diakui sebagai beban.
Cost of Land Biaya atas tanah juga termasuk tiap pengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh tanah hingga tanah tersebut siap untuk digunakan, yakni biaya pembelian ditambah dengan biaya untuk menutup, seperti biaya untuk pengacara, komisi agen perumahan, hak kepemilikan atas tanah.
Land Improvement
Penting untuk membedakan antara biaya untuk tanah dan untuk improvisasi atas tanah. Hal ini dikarenakan tanah memiliki masa manfaat yang tidak terbatas sedangkan improvisasi atas tanah biasanya terbatas. Depresiasi untuk improvisasi atas tanah disesuaikan dengan masa manfaat atasnya. Contohnya adalah lahan parkir, driveways, jalan pribadi, biaya pagar dan halaman, system penyiram kebun.
CHAPTER 10
2
Cost of Buildings Biaya untuk memperoleh bangunan biasanya termasuk komisi atas makelar dan biaya terkait hukum sebagai tambahan dari harga beli. Cukup sering bangunan ini harus diperbaharui, direnovasi, dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemilik. Biaya atas mengkondisikan ulang bangunan ini dapat menjadi bagian atas biaya perolehan bangunan.
Cost of Investment Property Properti investasi mengacu pada tanah dan/atau bangunan yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan sewa atau peningkatan nilai modal sebagai lawan dari dimiliki untuk digunakan oleh pemilik, untuk produksi barang dan jasa, atau tujuan administratif. Biaya dari tanah dan bangunan yang dimiliki untuk tujuan investasi ialah sama dengan biaya dari tanah dan bangunan sebagaimana yang telah disebutkan di atas pada bagian Property, Plant and Equipment.
Asset Retirement Obligations Asset Retirement Obligations berkaitan dengan kewajiban bagi entitas untuk mengembalikan lokasi (site) yang telah selesai digunakan ke kondisi semula. Misalnya perusahan minyak dan gas dapat diminta untuk melakukan pemulihan lahan ke kondisi semula setelah proses ektraksi selesai atau saat akhir pemanfaatan lahan. Asset Retirement Obligations dapat dihasilkan dari perolehan berbagai tipe aset tetap. Beberapa ketentuan standar yang membahas kewajiban ini ialah sebagai berikut: 1. Scope, ARO muncul hanya dari kewajiban terkait dengan penghentian aset tetap yang memiliki masa manfaat panjang yang dihasilkan dari akuisisi, kontruksi, atau pengembangan atau pemakaian dari aset tersebut dalam operasi normal. 2. Recognition, retirement obligation untuk mencatat kewajiban environmental di laporan keuangan, perusahaan menyertakan biaya terkait dengan kewajiban environmental dalam carrying amount dari aset terkait dan mencatat liabilitas dengan nilai yang sama. Hal ini dilakukan karena biaya ini terkait dengan penggunaan aset dan perusahaan tidak mengkapitalisasi biaya environmental dalam akun terpisah karena tidak adanya manfaat ekonomik masa depan yang dapat dikaitkan dengan biaya itu sendiri. 3. Measurement, perusahaan mengakui ARO pada saat periode terjadinya. Nilai ARO diestimasi dengan perhitungan present value dari estimasi future cash outflows dimana efek dari time value of money adalah material. CHAPTER 10
3
4. Present value calculations, perhitungan ARO memakai pendekatan expected cash flow, yang mana nilai discount rate sama dengan credit- adjusted risk free rate. Semakin tinggi credit risk dari suatu perusahaan, discount rate akan semakin tinggi juga. Intangible Assets Yang termasuk kedalam kategori aset takberwujud, yaitu marketing-related intangible assets (misalnya trademark), artistic-related intangible assets (misalnya copyright), contractrelated intangible assets (misalnya franchise dan license), technology-related intangible assets (misalnya paten), dan goodwill. Aset takberwujud yang dapat diidentifikasi atau dipisahkan, yang diperoleh dengan mengakuisisi ataupun karena proses internal bisa terdiri dari hak kekayaan industri, hak kekayaan intelektual, aplikasi perangkat lunak (software), dan franchise. Aset takberwujud yang tidak dapat diidentifikasi, yang diperoleh dengan mengakuisisi entitas lain ialah goodwill. Dan yang diperoleh karena proses internal dapat berupa intelectual capital seperti human capital dan structural capital. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, tetapi aset takberwujud bisa menjadi sumber daya yang sangat berharga bagi perusahaan. Secara umum, aset takberwujud mengacu pada kepemilikian hak eksklusif yang memberikan manfaat kepada pemiliknya dalam produksi barang atau jasa. Meskipun demikian, manfaat masa depan dari aset takberwujud sangatlah tidak pasti. Masa manfaat dari aset takberwujud terbagi menjadi limited-life (finite) useful life dan indefinite useful life. Untuk aset takberwujud dengan masa manfaat yang terbatas (finite useful life), akan diamortisasi dan untuk aset takberwujud dengan masa manfaat yang indefinite tidak di amortisasi.
Patent
Paten merupakan hak istimewa untuk membuat sebuah produk atau digunakan untuk sebuah proses. Hak ini memiliki waktu yang terbatas, biasanya adalah 20 tahun. Jika paten ini dibeli dari pihak lain, maka jumlah yang harus dibayarkan kepada pihak tersebut akan menjadi nilai awal dari paten. Namun jika paten dibuat sendiri, maka sejumlah biaya ketika penelitian dilaksanakan akan dapat dikapitalisasikan sebagai paten. Pemegang hak paten dapat memonopoli penggunaan, perakitan, ataupun penjualan produk tersebut.
CHAPTER 10
4
Copyrights Merupakan hak istimewa yang diberikan kepada kreator untuk melindungi karya cipta mereka, seperti lagu, film, lukisan, atau buku. Perlakuan akuntansi atas copyright sama seperti paten dan memiliki manfaat hingga 50-100 tahun.
Trademarks Merupakan hak istimewa untuk menampilkan sebuah kata-kata, slogan, simbol sebuah perusahaan, barang, atau jasa. Masa manfaat dari trademarks adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang 10 tahun kembali ketika masa manfaatnya habis.
Franchises
Merupakan perjanjian kontrak dimana franchisor memberikan franchisee hak istimewa untuk menggunakan merek dagang franchisor dan dapat termasuk hak atas produk, biasanya untuk periode waktu tertentu. Pembayaran kepada franchisor biasanya termasuk pokok pembayaran ditambah dengan pembayaran tiap periode selama perjanjian. Banyak sekali contoh yang kita tahu, seperti McDonald’s, KFC, Starbucks, Burger King, dan lain-lain.
Goodwill
Goodwill merupakan aset tidak berwujud yang unik karena biayanya tidak dapat ditelusuri secara langsung terhadap hak khusus dan tidak terpisah dari perusahaan tersebut. Goodwill dapat muncul dari klien perusahaan dan reputasi, lokasi bisnis yang baik, dan fitur unik dari perusahaan yang lainnya, yang tidak berhubungan atas aset spesifik. Goodwill muncul sebagai aset dalam laporan keuangan hanya ketika ini dibeli dalam hubungan dengan mengakuisisi sebagai kontrol atas perusahaan lainnya. Biaya kapitalisasi atas goodwill akan sama dengan nilai pasar pertukaran yang dipertimbangkan dari perusahaan kurang dari nilai pasar dari aset bersih yang diakuisisi. Perusahaan juga dapat membangun goodwill-nya sendiri melalui iklan, pelatihan, dan usaha lainnya. Perusahaan harus membebankan seluruh biaya yang berhubungan dalam generasi internal dari goodwill. Karena jika seluruh biaya ini dikapitalisasi ke dalam goodwill, hal ini akan melanggar matching concept. Hal ini disebabkan banyak dari pengeluaran ini tidak menghasilkan masa manfaat yang signifikan di masa mendatang.
CHAPTER 10
5
CHAPTER 10
6