Chakim Ke 3.docx

  • Uploaded by: Misbahul
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Chakim Ke 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,279
  • Pages: 5
Nama

: Ainul Chaqim

NIM

: 824651698

Mata Pelajaran: Pembaharuan dalam Pembelajaran di SD.03 1.Pembaruan berarti proses mengembangkan kebudayaan, terutama dalam lapangan teknologi dan ekonomi. Hukum di indonesia saat ini sangat memperihatinkan, bagaimana tidak, persoalan rasa keadilan masyarakat diabaikan dalam penegakan hukum di Indonesia. Penegakan hukum sudah sejak lama menjadi persoalan serius bagi masyarakat Indonesia, hal ini menimbulkan dampak-dampak serius dalam sistem hukum Indonesia yang masih banyak terjadi penyalahgunaan wewenang oleh para penegak hukum.

Dalam konteks pembuatan aturan hukum hubungannya dengan lembaga-lembaga hukum baik di tingkat pusat maupun daerah, sebagian besar kinerjanya masih belum profesional dan belum mengarah pada pelaksanaan hukum yang sesungguhnya.

Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan terhadap hukum, baik pembaharuan dari sisi pelaksanaan hukum, lembaga-lembaga hukum maupun aturan hukum itu sendiri. Sehingga negara ini mampu mencapai kesejahteraan, kualitas keamanan yang baik, adanya keadilan yang tidak memihak, serta menjadi negara yang damai dan makmur. 2. 1. pembaharuan (inovasi) tidak lepas dari istilah invention dan discoveri . Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia yang sebelumnya belum pernah ada, kemudian diadakan dengan bentuk hasil kreasi baru. Discoveri adalah suatu penemuan sesuatu, yang sesuatu itu sebenarnya telah ada sebelumnya, tetapi semula belum di ketahui orang. Jadi, pembaharuan (inovasi) adalah usaha menemukan sesuatu yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) dengan invention dan discoveri. 2. Perubahan •

Kegiatan atau usaha yang disengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik.

• Di dasarkan atas perbedaan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan. •

Perubahanya bisa bersifat sebagian dan bisa juga menyeluruh.

Dari tiga poin tersebut dapat kita lihat penekanannya adalah pada usaha menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik yang di dasarkan atas adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih pada dua periode yang berdekatan, adapun bentuk dari perubahan kurikulum itu bisa sebagian dan juga bisa menyeluruh. 3. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainya. Sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur (Lie, 2004: 18). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui

ketrampilan proses. Siswa belajar dalam kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi dan saling membantu teman sekelompok dalam mencapai ketuntasannya (Slavin, 1995: 73). Kelompok bisa dibuat berdasarkan: 1) Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar. 2) Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang minatnya sama 3) Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang kita berikan 4) Pengelompokan berdasarkan wilayah tempat tinggal siswa, yang tinggal dalam satu wilayah dikelompokkan dalam satu kelompok sehingga mudah koordinasinya. 5) Pengelompokkan secara random atau dilotre, tidak melihat factor lain 6) Pengelompokkan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan wanita. Namun demikian, kelompok belajar dalam penelitian ini adalah kelompok belajar heterogen dari segi kemampuan belajar. Hal ini dimaksudkan agar kelompok-kelompok tersebut tidak berat sebelah. Dasar Teori Pembelajaran Kooperatif Teori pembelajaran kooperatif terbagi dalam 2 kategori, yaitu teori Motivasi dan teori Kognitif. 1) Teori Motivasi Menurut teori motivasi, motivasi siswa dalam pembelajaran kooperatif terletak pada bagaimana bentuk penghargaan (reward) atau struktur pencapaian tujuan pada saat siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran.“Motivational perspective on cooperative learning focus primarily on the reward or goal structure under wich students operate.” (Slavin, 1995:16). Diidentifikasikan ada tiga macam struktur pencapaian tujuan seperti berikut. a) Kooperatif: siswa yakin bahwa tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa yang lain juga akan mencapai tujuan tesebut. b) Kompetitif: siswa yakin bahwa tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lain tidak mencapai tujuan tesebut. c) Individualistik: siswa yakin upaya mereka sendiri untuk mencapai tujuan tak ada hubungannya dengan siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut. (Ibrahim dkk, 2001: 3-4) Menurut pandangan teori motivasi, struktur tujuan kooperatif menciptakan suatu situasi dimana anggota kelompok dapat mencapai tujuan pribadi mereka apabila kelompok itu berhasil. Oleh karena itu, anggota kelompok harus membantu teman kelompoknya dengan cara melakukan apa saja yang dapat membantu kelompok itu berhasil dan yang lebih penting lagi adalah mendorong teman kelompoknya untuk melakukan upaya maksimal. 2) Teori Kognitif Teori ini menekankan pengaruh kerja sama dalam suasana kebersamaan didalam kelompok itu sendiri. “cognitive theories emphasize the effects of working together in itself (whether or not the groups are trying of group goal)“ (Slavin, 1995: 17). Teori kognitif dapat dikelompokkan dalam dua kategori sebagai berikut. a) Teori perkembangan “The fundamental assumption of the developmental theories that interaction among children around appropriate taks increases their mastery of critical consepts (Damon, 1984; Murray: 1982)” (dalam Slavin, 1995: 17). Asumsi dasar dari teori perkembangan adalah bahwa interaksi antar siswa disekitar tugas-tugas yang sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit b) Teori Elaborasi Kognitif Pandangan dalam psikologi kognitif telah menemukan bahwa apabila informasi yang telah ada di dalam memori, siswa harus terlibat dalam beberapa restruktur atau elaborasi kognitif suatu materi. Salah satu cara elaborasi konitif yang paling efektif adalah menjelaskan materi itu pada orang lain Dasar teori pembelajaran kooperatif digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran problem posing maupun pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Mengingat pembelajaran problem posing yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah problem posing yang dilaksanakan secara kelompok. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting sebagai berikut. 1) Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. 2)

Penerimaan terhadap keragaman Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. 3) Pengembangan ketrampilan sosial Tujuan yang ketiga ialah untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerjasama dan kolaborasi. Selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama. 4. FASE TINGKAH LAKU GURU Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut dan memotivasi belajar siswa Fase 2: Menyajikan infornasi Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacan Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok – kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dab belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar siswa pada saat mereka mengerjakan tugas Fase 5: Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6: Memberi penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai siswa, baik dalam proses maupun hasil secara individual atau kelompok

Strategi pembelajaran kooperatif ini terdiri dari tiga prinsip yaitu:

A.

Belajar aktif

Yaitu ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional dalam proses pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara bersama-sama didalam kelompok.

B.

Pendekatan Konstruktivistik

Dalam strategi pembelajaran kooperatif dapat mendorong siswa untuk mampu membangun pengetahuan secara bersama-sama didalam kelompok. Mereka didorong umtuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan.

C.

Pendekatan Kooperatif

Pendekatan ini mendorong dari memberi kesempatan kepada siswa untuk terampil berkomunikasi. Artinya, siswa didorong untuk mampu menyatakan pendapat atau idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat.

Sedangkan Prinsip dari strategi pembelajaran kooperatif adalah:

1) Kemampuan kerjasama

2) Otonomi Kelompok

3) Interaksi Bersama

4)Keikutsertaan bersama

5)Tanggung jawab individu

6)Ketergantungan Positif

7)Kerjasama merupakan suatu nilai

Related Documents

Chakim Ke 3.docx
November 2019 13
Chakim Ipa 2.docx
November 2019 13
Abad Ke
June 2020 28
Ke Tika.docx
April 2020 18
Ke Hoach
November 2019 40
Nerve Ke
November 2019 32

More Documents from "api-3825096"

Chakim Ke 3.docx
November 2019 13
Chakim Ipa 2.docx
November 2019 13
Lampiran 2 New.docx
November 2019 9
Kisi.docx
May 2020 4
Surat Lamaran Kerja.docx
November 2019 10