Ceritaku.docx

  • Uploaded by: Jovi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ceritaku.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 761
  • Pages: 2
N

amaku Jovi, aku adalah seorang mahasiswa semester empat jurusan Keperawatan di salah satu institusi di Kota Palangka Raya. Hidupku penuh dengan mimpi-mimpi yang tinggi walau akupun tak tau cara untuk merealisasikannya. Iya mungkin boleh di katakan keseharian ku sangat sibuk. Hari minggu mungkin merupakan saat yang santai bagi kebanyakan orang, tetapi berbeda dengan ku, di saat orang-orang menikmati wekeend bersama keluarga, aku sibuk dengan pelayanan di Gereja, yah walaupun itu melelahkan tetapi punya kepuasan tersendiri. Senin sampai sabtu merupakan hari yang full, dimana jadwal perkuliahan yang sangat padat, tetapi aku bersyukur aku bisa menikmati hal tersebut yang belum tentu di nikmati oleh orang lain. Yah maklum saja, aku bukan dari keluarga yang terlalu berkecukupan, jadi dengan keinginan yang kuat, ku bulatkan tekad untuk menuntut ilmu demi merubah kehidupan keluarga agar menjadi lebih baik. Kuliah di jurusan Keperawatan merupakan suatu tantangan tersendiri, walaupun aku tak tahu mengapa aku memilih jurusan ini dulunya, mungkin karena kata orang jurusan ini banyak di cari dan lapangan kerjanya juga banyak. Awal aku masuk kuliah di semester pertama, boleh di katakan aku orang yang termasuk orang yang tidak suka berteman atau di katakan tidak punya geng, berbeda dengan teman-teman yang lainnya yang mempunyai geng masing masing. Mereka punya geng berdasarkan hobbi yang sama, ada yang di satukan oleh game kesukaan yang sama, ada pula yang di satukan oleh tempat tongkrongan yang sama. Dulu semester pertama, aku termasuk orang yang gila di dalam mencari nilai, serta terobsesi mendapat nilai yang tinggi, hingga egoku memuncak aku lebih suka mengerjakan tugas sendiri walau aku tau itu merupakan tugas kelompok, hingga pada akhir semester pertama , nilai ku biasa biasa saja walaupun aku sudah berusaha, ya mungkin usahaku kurang. Hingga akupun sadar kalau nilai bukanlah segalanya, aku harus bersyukur dengan nilai yang sudah ku dapatkan. Hingga pada semester kedua, akupun telah menjadi lumayan terbuka, ya walaupun ngak terlalu juga dengan teman-teman sekelas, dan mulai dekat mengenal beberapa teman. Yang pertama adalah Een, yah dia adalah teman paling awalku atau boleh di katakan teman pertama di Kampusku, yah kami berdua berteman sejak pendaftaran masuk kampus ku. Dia berasal dari Kabupaten Gunung Mas, oranya baik dan selalu membantu saat ada kesulitan. Tidak bisa di pungkiri teman wanita pertama di kelas yang lumayan dekat dengan ku adalah Sefira, ya dia adalah teman yang baik walau kadang mencubitku dengan keras akibat aku sering membully nya. Dia orang nya pintar dan setiap semester selalu mendapatkan peringkat kelas. Selanjutnya Edwin, dia adalah sosok teman yang boleh aku katakan aneh, ya aneh tingkahnya selalu kocak dan kadang kadang bercandanya garing, alias ngak lucu. Dia termasuk teman yang sering telat di kelas dan sering di ingatin jam masuk. Oke sekarang kita bicara ke sosok teman gua yang juga sering di bully di group, yap benar ngak salah lagi kalau bukan Teguh, sosoknya baik, diam diam dia suka chetan dengan anak anak jurusan kebidanan bahkan mungkin menjalin hubungan dengan anak bidan, ya entahlah karena itu masih kemungkinan, tetapi yakin kok dia baik hehe. Next… yang berikutnya adalah Rizal, yup Rizal dia adalah salah satu teman ku yang doyan makan, terutama indomie goreng, yang bikin aku tambah merinding, dengan seleranya yang suka sekali dengan makanan yang menurutku terlampau pedas, ya laksana dewa pedas. Nah kalau teman aku yang ini, pintar urusan IT, ya Ilham namanya dia lumayan pendiam di antara yang lain, tetapi dalam diamnya, dia termasuk mahasiswa yang pintar di kelas, kalau ada urusan IT yang kurang ngerti, pasti aku bertanya padanya. Aku termasuk orang yang suka sekali berfoto-foto, untungnya aku punya teman yang jago Photografi, ya dia adalah yang terhebat di antara kami urusan photografi, ya kalau kamu penasaran namanya Dillah a.k.a Alwi. Oke teman ku terakhir di squad selanjutnya adalah Fajar, ya dia merupakan teman satu dosen pembimbing dengan ku, orangnya baik dan selalu rela rumahnya di jadikan tempat ngumpul, ya maklum saja di rumahnya gratis wifi walau akupun tidak pernah merasakan wifinya. Semua berjalan lancer di semester dua, aku sudah mulai menikmati hidup sebagai mahasiswa dikelilingi oleh teman gilaku, di tambah jadwal perkuliahan

yang semakin hari semakin padat menghimpitku, hingga aku merasakan seperti di tengah tengah himpitan pohon kaktus yang semakin menghimpitku, untung saja aku bisa menikmatinya dengan baik sampai di penghujung akhir semester dua. Sekarang aku senang dan merasa lebih dewasa, yah lebih dewasa sudah memasuki semester tiga, itu artinya perjalanan pendidikanku sudah setengah perjalanan. Di semester ini aku mendapatkan teman baru, namanya Priskila mahasiswa terminal dari kelas di atasku atau boleh di katakana kakak tingkatku, yah dia baik, ramah dan juga sopan, walau kadang kadang dia suka lepas kontrol saat dalam keadaan senang…….. Bersambung.

More Documents from "Jovi"