F:\MOVIE PROJECT\FOTO\KHAIRUL\10.jpg DITULIS PADA BULAN JANUARI 1992 oleh : Khairul Iksan Adalah suatu keanehan dan merupakan kejanggalan bilamana ada seorang anak manusia duduk seorang diri dengan hanya ditemani oleh bantal, kitab dan peralatan tidur lainnya berfikir tentang alam dan kehidupan ini. Ia terbelenggu oleh kesempitan dunianya yang hanya dibatasi oleh kelambu yang berwarna putih. Ia memandang ke atas dan kesamping, tetapi apa yang ia temukan ? … hanyalah kepolosan saja. Yah ! itulah dunianya, sedangkan diluar rumahnya masih membentang kehidupan yang begitu luas dan penuh dengan misteri hidup yang tidak & sulit dia mengerti. Itulah gambaran kehidupanku dikala aku sedang sendiri melamun dibalik kelambu, mengenang masa lalu yang terasa pahit dan penuh dengan keputusasaan. Kalau aku berbicara tentang kehidupan dunia, aku mengalami banyak sekali kesulitan, karena sampai saat ini aku belum menemukan suatu tehknik yang paling jitu untuk menghadapinya. Aku ini bagaikan kapuk yang berada di tengah lautan, terombang-ambing oleh ombak dibawa ke timur, barat, utara dan selatan, tidak tahu kemana harus kutuju. Memanglah benar kalau ada orang yang mengatakan bahwa hidup di dunia ini bagaikan hidup dalam imajinasi maya, sulit sekali untuk dibuktikan. Pembuktian hanyalah berupa kata-kata dan bukan kenyataan. Kepastian yang selalu diharapkan dalam bentuk kenyataan tersebut agaknya tidak mudah untuk ditentukan, karena yang dihadapi bukanlah benda-benda yang
bersifat
matematis.
Segala
sesuatunya bersifat
bayangan yang nampaknya benar-benar ada tetapi dalam kenyataannya tidak ada. Kalaupun mau mendapatkan suatu pengertian carilah diatas sana, karena disanalah sumber kebenaran yang tidak seorangpun dapat mengerti, kecuali dia mendapatkan petunjuk dari-Nya. Aku semakin tidak mengerti bila terlalu mendalam dalam menyelaminya, semakin aku berfikir semakin jauh rasanya ketidakmengertian itu menyelimuti diriku. Andai dalam hatiku tidak ada sedikit keyakinan akan adanya yang akan ada mungkin saja aku semakin tidak mengerti. Keyakinan adalah suatu tameng yang harus dijaga dengan ketat, karena bila hidup ini tidak memiliki keyakinan yang kuat tentulah dia akan terombang-ambing oleh hidup ini. Kehidupan yang bagaikan orang sedang berteduh di bawah pohon, kemudian ia pergi dengan tanpa meninggalkan 1
bekas. Berbicara tentang keyakinan pikiranku lalu melayang pada sebuah hadits Nabi yang menerangkan, bahwa " iman itu bagaikan baju, suatu saat ia akan terlepas". Memanglah benar keyakinan seseorang untuk menjadikan kehidupan ini dengan segala aktifitasnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain suatu ketika akan mengalami pergeseran dan bahkan mungkin akan berbalik 180 derajat. Hidup seseorang akan dapat terkontrol bilamana ia memiliki keyakinan akan sesuatu
yang tidak bersifat materi. Karena bilamana seseorang
telah dipengaruhi pikirannya dengan
yang gemerlapan, maka dia akan
terombang-ambing dalam samudera kehidupan. Kalaupun ia masih memiliki motivasi baik dari dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar, maka ia akan dapat mengontrol dirinya kembali dan mengadakan filterisasi terhadap keadaan. Akan tetapi sebaliknya bila ia kurang mendapatkan motivasi tersebut, maka naudzubillah min dzalik aku tidak dapat menggambarkan apa yang akan terjadi padanya, karena situasi dan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap keadaan jiwanya, yakni dalam mengontrol ruang kesadarannya. Itulah sedikit gambaran hidupku, bila aku merenung seorang diri tentang apa sebenarnya hidup ini. Berikut ini akan kutuliskan / kuuraikan beberapa faedah dari ilmu yang ada hubungannya dengan kehidupan yang sempat kupahami dari buku/kitab imam Al-Ghazali yang berjudul (
لد الو
; اياهاoh anakku ). 1. Dalam hidup ini aku menyaksikan pergaulan antara individu yang satu dengan yang lain. Aku tidak mengerti mengapa mereka berbuat demikian. Diantara mereka terjadi sikap persahabatan, saling kasih mengasihi, rasa cinta-mencintai dan saling merindukan. Sendainya mereka mau berfikir dan menelaah apa sebenarnya arti hidup ini, mereka akan sadar dan tahu bahwa mereka semua hanya sebentar hidup di dunia. Mereka hanya dapat saling mengunjungi bila sakit, dan mengantarnya ke liang kubur bila sudah mati. Kemudian pergi meninggalkannya
sendirian
di
alam
kubur,
tanpa
mau
masuk
kedalamnya bersamanya. Kalau aku ingat kejadian seperti itu, lalu aku sadar bahwa sesuatu yang
pantas untuk dicintai
adalah
yang
mau
bersamaku
dan
memberikan kesenangan kepadaku di dalam kubur. Dan itu tidak kutemukan selain amal baik yang akan selalu bersamaku dan tidak akan meninggalkanku sendirian di dalam kubur.
2
Jadi
apalah
mengumpulkan
artinya amal
hidup baik
di
dunia
ini
kalau
sebanyak-banyaknya.
tidak
Malah
untuk tentang
kehidupan dunia ini diungkapkan dalam al-qur'an yang bunyinya ;
20. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadiid)
2. Nafsu dan keinginan merupakan hiasan hidupbagi setiap manusia. Ia akan membawa manusia berkelana dengan tanpa menyadari bahwa dirinya akan dibawa kepada kehancuran. Aku sendiri menyadari bahwa dalam diriku juga terdapat nafsu yang kebanyakan bertolak belakang dengan kebenaran yang hakiki. Kalau kucontohkan seorang anak muda yang mencintai seorang gadis, mungkin bagi si pemuda tadi telah timbul bibit cinta yang mendalam. Namun karena cintanya dilandasi oleh nafsu yang tidak baik menyebabkan dirinya salah langkah. Ia terlalu memfokuskan ( mengarahkan ) cintanya kepada si gadis itu. Sehingga pada saat ia ditinggalkan gadisnya yang tidak pernah mencintainya itu ia mengalami keputusasaan dan ia belum siap menerimanya. Menurutku, kalau seandainya si pemuda tadi memiliki landasan untuk berpijak kuat, kemungkinan besar ia tidak akan mengalami nasib seperti itu. Tentang nafsu ini sempat aku ingat dalam firman Allah SWT sbb ;
3
53. Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. ( Yusuf )
23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ( Al-Jatsiyah ) [1384] maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, Karena Allah Telah mengetahui bahwa dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya. Dengan keterangan tadi, maka sudah sepatutnyalah aku pikirkan segala tindakanku sebelum terlaksana. Karena kalau aku bertindak tanpa memikirkan akibat apa yang akan menimpaku, berarti aku telah dirasuki oleh hawa nafsu. Dari sinilah aku meyakini bahwa Al-Qur'an adalah benar sebenar-benarnya. 3. Pada zaman era tinggal landas ini orang-orang berlomba untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Cara apapun saja mereka tempuh, sampai mereka mengorbankan harga dirinya demi harta yang diingininya. Dan bila mereka telah mendapatkannya, mereka enggan untuk mempergunakannya dalam kebaikan. Apakah mereka tidak sadar bahwa apa-apa yang ada pada dirinya akan musnah, sehingga ia ditinggalkan sendirian tanpa memegang sesuatu apapun. Kalau seandainya setiap manusia mau menyadari hal seperti ini tentulah ia akan merasakan bahwa apa-apa yang ada pada dirinya sekarang ini suatu saat akan musnah. Peristiwa yang pasti terjadi ini mengingatkanku terhadap firman Allah SWT dalam salah satu ayat_Nya;
4
96.
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan. ( An-Nahl ) 4. Dalam kehidupan ini aku pernah dan bahkan sering menyaksikan sebagian orang yang menyangka, bahwa kemulyaan dan keagungan bisa didapatkan dengan memperbanyak golongan, sedangkan yang lain menyangka, bahwa harta dan anak-anak akan menjadikan dirinya mulya dan memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat. Mereka tidak menyadari bahwa Allah SWT telah berfirman ;
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. ( AlHujurat ) 13.
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: "Tuhanku Telah memuliakanku". 16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"[1575]. ( Al-Fajr )
[1575] Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. tetapi Sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya. 5
5. Tentang
masalah
pembagian
rezeki,
harta,
pangkat,
dan
ilmu
menjadikan kebanyakan manusia di dunia ini saling menghina, mencela dan segala sikap yang tidak baik. Mereka lupa bahwa Allah SWT telah berfirman;
38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. ( Al-An'am)
[472] sebahagian Mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu Telah ada pokok-pokok agama, normanorma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Az-Zuhruf) Jadi dengan kedua ayat diatas barulah aku mengerti apa sebenarnya yang menjadi pokok permasalahan dalam hidup ini. Rezeki menjadikan suatu keluarga dengan yang lain saling bertengkar, masing-masing menganggap bahwa dirinyalah yang paling banyak rezekinya, hartanya, dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya apa yang telah mereka peroleh adalah berasal dari Allah SWT. Demikian pula apa yang mereka kerjakan semuanya berasal dari Allah SWT, seperti dalam firman_Nya;
6
96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". ( As-Shoffat )
22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al-Hadid ) [1459] yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah. Dengan demikian aku merasakan bahwa diriku iniku adalah bagaikan wayang yang jalan ceritanya telah diatur sebelum pertunjukan dimulai. Allah_lah yang menggerakkan segala gerakan kita, kalah-menang, menderita dan senang, dan lain sebagainya. Jadi kalau seandainya kita mengalami kekalahan dan penderitaan janganlah menganggap bahwa orang lainlah yang bersalah. Janganlah menjadikan orang lain sebagai musuh atau kambing hitamnya. Koreksilah diri-sendiri. Masihkah ada duri yang perlu dibuang, dan ingatlah firman Allah SWT;
6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyalanyala. ( Fathir ) Ayat ini memberikan peringatan kepadaku dan semua orang supaya jangan menjadikan sesame umat islam bermusuhan. Karena tidak ada yang patut untuk dimusuhi kecuali syetan. Kalaupun kita masih memusuhi sesama umat islam berarti kita sendiri adalah syetannya.
7
6. Tugasku di dunia adalah beribadah kepada Allah SWT. Dan memang kita ini diciptakan untuk beribadah, sebagaimana dalam firman Allah SWT;
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. 57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. ( Ad-Dzaariyat ) Jadi kalau seandainya ada orang yang berangan-angan ingin menjadi seorang pegawai negeri, yang untuk memperoleh jabatan tersebut ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh, sehingga lupa bahwa dirinya akan jatuh kepada hal-hal yang haram maupun syubhat, maka apakah ia akan membiarkan kejadian seperti itu terjadi pada dirinya ?
kalau ia
membiarkan hal tersebut terjadi, maka seakan-akan ia membawa dirinya berkelana dengan bergelimang dosa dan kekeliruan yang sulit sekali untuk dibersihkan. Ia juga seakan-akan telah menghina dan merendahkan harga dirinya untuk mahluk seperti dirinya, dan ini tidak boleh terjadi pada diriku. Aku harus yakin dan percaya kepada Allah SWT, bahwa Dia-lah yang akan mencukupi dan menjaga kehidupanku, bahkan semua mahluknya tanpa terkecuali. Aku harus ingat firmanNya dalam Al-Qur'an;
2. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ( At-Tholaq ) Ayat diatas memberikan isyarat kepadaku, bahwa selama ini aku terlalu menyandarkan diri / menggantungkan hidupku pada mahluk
8
sesama diriku. Aku lupa bahwa pada hakekatnya segala sesuatunya harus disandarkan kepa Allah SWT. Jadi tawakkal itu harus selalu bersemayam dan terlontarkan kepada Allah SWT, sehingga pengorbanan yang telah aku lakukan selama ini tidak mengalami kesia-siaan.
4. Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; ( Al-Ahzab )
Segala puji kusampaikan kehadlirat-Mu ya Allah ! Dan sholawat serta salam kumohon kau curah-limpahkan kepada Rosul pilihan-Mu yang terpuji dan junjunganku ! Ya Allah ya Robbi ya ….Robbal 'alamin…1 Saat aku sendiri kau selalu bersama denganku dalam duduk, tidur, perjalananku dan bahkan dalam segala hidup dan matiku. Aku merasakan bahwa dalam batinku selalu bergejolak semangat untuk menghadapi dunia yang penuh dengan cobaan ini. Kadangkala aku mampu mengatasinya, dan kadangkala aku lemah serta tidak berdaya. Namun haruskah semua itu terjadi tanpa aku sadari dan tidak mengetahui sebelumnya Kau adalah Tuhanku. Tuhan seluruh alam ini. Aku mahluk-Mu yang lemah, fakir dan penuh dosa ini hanya memohon kepada-Mu dan berpasrah diri kepada-Mu serta hanya kepada-Mu_lah aku meminta pertolongan. Ya Allah
ya … Robbi
ya… Robbal 'alamin.!
Sebenarnya kau ciptakan diriku hanyalah untuk beribadah kepadamu. Namun musuh-Mu dan musuhku selalu mencoba untuk memisahkan diriku dengan-Mu.
9
Ya Allah… seakan-akan aku terombang-ambing dan terbuai oleh desiran godaannya yang bagaikan angin sedang meniup pohon-pohon kecil. Aku baca firman-Mu yang diantaranya berisi dengan senjata yang ampuh untuk melawan musuh-Mu dan musuhku. Namun itu adalah firman-Mu. Hanya Engkaulah yang dapat menolongku untuk menghancurkan musuh-musuh-Mu Ya… Allah ya… Robbi
ya ..Robbal.. 'alamin ..!
Dalam dadaku selalu bergejolak perasaan cinta, tetapi sayang cinta itu tidak jatuh
pada tempat yang sebenarnya. Aku cinta kepada hamba-
Mu ya Allah. Itulah kesalahanku. Aku merasakan bahwa dosa-dosa selalu menyelimutiku dan aku tidak sanggup untuk menghapusnya tanpa bantuan-Mu. Ya.. Allah! Tolonglah aku, tolonglah hambamu yang hina ini, yang tiada berterima kasih kepada-Mu. Tolonglah aku untuk menempatkan cintaku pada tempat yang sebenarnya, yaitu hanya kepada-Mu. Ya .. Allah ya .. Robbi.. Ya .. Robbal 'alamin..! Telah banyak kesalahan ataupun maksiat yang telah kuperbuat. Aku tidak sanggup untuk menghitung dan menanggungnya. Aku merasakan bahwa surga-Mu begitu rapat terkunci untukku. Sedangkan nerakaMu terlalu panas untukku. Aku ingat perkataan orang yang ada dalam neraka-Mu. Mereka ingin kembali ke dunia yang fana ini. Tetapi itu hanyalah impian mereka, dan aku tidak ingin seperti mereka. Aku mohon pada rahmat-Mu ya… Allah! Ya..Allah
ya ..Robbi
ya…Robbal 'alamin..!
Aku termenung bila ditinggalkan hamba-Mu, mahluk-Mu. Tetapi mengapa aku tidak demikian bila lepas dari-Mu. Kau telah peringatkan daku dengan firman-Mu bahwa dunia ini hanyalah illusi atau permainan, yang suatu saat akan hancur. Tetapi mengapa hatiku tidak menangis bila aku sadar bahwa aku terpengaruh oleh hidup duniawi, sehingga aku takut kepada-Mu. Mengapa
ya..Allah.?
aku mohon
hidayah dan taufiq-Mu. Tunjukilah hamba-Mu yang hina dan penuh dosa ini kepada jalan-Mu! Bebaskanlah hamba-Mu ini dari permainan, kesenangan, dan tipuan dunia ini !
karena andaikan kau lepaskan
diriku dalam kelamnya malam dunia, tentulah aku akan terperosok dalam jurang dunia yang gelap ini. Ya .. Allah.!
Ya ..Robbal ..'alamin .!
10
Tunjukilah aku ke jalan yang lurus , jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang engkau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.
ا
11