Causal Loop Diagram Uts.docx

CAUSAL LOOP DIAGRAM “PASAR TRADISIONAL” Tugas ini dibuat sebagai tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekologi Administrasi dengan Dosen Pengampu Rendra Eko Wismanu, SAP., MAP

NOVA ARI SANDRA 165030101111083 17

ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019

a. Gambar Causal Loop Diagram “Pasar Tradisional”

b. Alur/Proses Sistem Causal Loop Diagram “Pasar Tradisional” Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan/pemukiman agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa keberadaan pasar tradisonal akan berdekatan dengan pemukiman warga, sehingga keberadaan pemukiman akan berpengaruh terhadap dibangunnya pasar tradisional di sekitar pemukiman agar memudahkan masyarakat sekitar untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Adanya pemukiman juga disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang meningkat. Tempat tinggal merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap penduduk. Terutama penduduk yang sudah berumah tangga. Penduduk yang banyak, berarti juga akan semakin banyak pernikahan dan perkawinan dan secara otomatis meningkat pula jumlah rumah tangga di suatu daerah. Selain kebutuhan akan tempat tinggal, dalam urusan rumah tangga, tentu ada kebutuhan lainnya yang perlu dipenuhi. Seperti kebutuhan primer lain seperti sandang, pangan, dan kebutuhan sekunder seperti perabotan, alat tulis kerja, hingga perlengkapan elektronik. Kebutuhan akan bahan makanan mentah seperti sayur dan buah-buahan menjadi contoh kebutuhan yang paling besar permintaannya. Sehingga dalam CDL, ketika kebutuhan meningkat, maka permintaan juga akan ikut meningkat guna mencukupi berbagai kebutuhan konsumen atau masyarakat. Hal ini lah yang menjadi factor pendukung dari adanya pasar tradisional di suatu daerah. Selain adanya pemukiman, penduduk hingga kebutuhan dan permintaan, tentu ada factor sebab akibat lain yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi pasar tradisonal. Dengan keberadaan pasar tradisional disuatu tempat hal ini menimbulkan adanya peluang dagang bagi warga sekitar. Dengan adanya pasar tradisional tidak hanya berguna untuk konsumen, tetapi juga berguna bagi warga sebagai lading penghasilan dimana kebanyakan dari warga sekitar pasar berjualan di kios-kios dan gerai-gerai untuk mnejual kebutuhan-kebutuhan konsumen. Keberadaan pasar meningkatkan peluang dagang bagi masyarakat sekitar. Peluang dagang yang meningkat yang disebabkan adanya pasar tradisional juga akan mempengaruhi peningkatan pada mata pencaharian lain, seperti misalnya petani.

Peluang dagang yang tinggi, menyebabkan petani juga akan berbondong-bondong menjual hasil panen mereka untuk mnedapatkan keuntungan. Semakin tingginya jumlah petani juga akan berpengaruh terhadap jumlah hasil panen, seperti buah dan sayur. Semakin banyak petani, semakin banyak jumlah bauh dan sayur yang dapat tersedia di pasar. Peningkatan jumlah buah dan sayur sebagai hasil panen, akan dilihat sebagai peluang usaha, sehingga jumlah buah dan sayur meningkat maka akan meningkta pula peluang dagang karena banyaknya ketersediaan barang yang dibutuhkan. Ketika ketersediaan barang yang dibutuhkan konsumen meningkat, maka jumlah pedagang juga akan ikut meningkat. Permintaan buah dan sayur di pasar tradisional akan selalu ramai. Dengan meningkatnya jumlah petani dan jumlah hasil panen buah dan sayur, akan semakin banyak pula pedagang yang berbondongbondong untuk membeli sayur dan buah langsung ke petani agar memperoleh harga yang lebih murah kemudian dijual ke pasar tradisional. Peningkatan jumlah pedagang di pasar juga akan mempengaruhi keberlangsungan pasar tersebut, semakin banyak pedagang dan jenis dagangan yang dijual dengan harga yang bervariasi maka pasar akan tetap berjalan. Namun, peningkatan jumlah buah dan sayur yang mempengaruhi peningkatan jumlah pedagang di pasar akan menyebabkan penurunan peluang dagang, dimana ketika semua orang berjualan maka peluang yang diperoleh oleh pedagang satu dengan yang lain kecil karena banyaknya persaingan dagang yang terjadi di pasar. Sehingga hal ini mempengaruhi pasar tradisional. Ketika pedagang sudah tidak berminat lagi berjualan di pasar itu, atau pedagang memilih berjualan di rumah mereka, maka hal ini akan berpengaruh ke pasar tradisional itu sendiri. Karena jika pasar tidak ada penjual maka juga akan sepi pembeli, pembeli akan mencari tempat yang lengkap yang memiliki segala jenis kebutuhan yang mereka perlukan. Jadi, adanya pedagang yang tetap mempertahankan penjualannya dan stabilnya peluang dagang di pasar itu maka pasar akan tetap beroperasi. Di pasar tradisional akan banyak ditemukan berbagai macam karakter penjual dan pembeli yang berbeda-beda. Yang paling umum dijumpai adalah pembeli yang menginginkan kualitas baik dari barang yang akan mereka beli, tidak terkecuali kualitas buah dan sayur. Pembeli biasanya menginginkan kualitas buah dan sayur yang bagus dan masih segar. Pedagang akan berusaha memenuhi keinginan para pembeli dan menyediakan sayur dan buah dengan kualitas bagus. Buah dan sayur dengan kualitas bagus tentu juga membutuhkan perawatan yang baik pula, sehingga hal ini akan mempengaruhi peningkatan biaya produksi dan perawatan. Peningkatan biaya produksi dan perawatan akan mempengaruhi kenaikan harga buah dan sayur tersebut. Peningkatana biaya produksi dan perawatan bukan hanya disebabkan karena kualitas buah dan sayur tetapi juga jumlah tenaga kerja petani yang merawat buah dan sayur. Semakin banyak jumlah petani yang dipekerjakan

untuk melakukan penanaman dan perawatan buah dan sayur hingga dijual ke padagang akan menambah pengeluaran untuk membayar jasa para petani sehingga akan meningkatakan biaya produksi dan perawatan yang akhirnya juga pasti berdampak pada kenaikan harga buah dan sayur yang dijual. Peran pemerintah sangat diperlukan disini. Pemberian subsidi dan bantuan oleh pemerintah seperti subsidi pupuk, obat-obatam perawatan tanaman hingga sarana dan prasarana dalam pertanian yang bisa menunjang, mempermudah pekerjaan petani dan berguna untuk menekan biaya perawatan pertanian dan perkebunan milik masyarakat. Faktor lain yang mempengaruhi harga adalah permintaan. Ketika permintaan dari konsemen menurun maka hal ini akan menyebabkan harga juga akan turun karena konsumen tidak membeli banyak. Ketika permintaan menururn dan harga yang dipatok juga kecil maka hal ini berpengaruh terhadap peluang dagang dan pengurangan tenaga para petani. Ketika kualitas naik namun harga turun karena permintaan berkurang maka peluang dagang akan ikut berkurang. Ketika buah dan sayur hanya mendapat keuntungan sedikit karena permintaanpun tidak banyak maka para petani juga akan berhenti atau mengurangi produksinya, dan tenagatenaga petani juga akan berkurang karena hasil panen mereka tidak banyak terjual. Namun, hal ini tidak berpengaruh besar dalam kebutuhan pokok seperti buah dan sayur, karena kebutuhan pokok akan tetap laku walaupun mungkin ada suatu ketika pasar sepi pembeli, atau tidak seramai ketika akan menjalang perayaan hari besar keagamaan dan sebagainya, jadi pengaruhnya ada namun kecil.