Case Study Microsoft Azure

  • Uploaded by: Tedi Mulyadi
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Case Study Microsoft Azure as PDF for free.

More details

  • Words: 891
  • Pages: 3
Nama

: Tedy Mulyadi

NIM

: D11161064

Kelas

: IF-6B

Case Study Microsoft Azure 1. Konsep Microsoft Azure Dalam beberapa tahun terakhir beberapa perusahaan IT terkemuka dunia berlomba untuk mengembangkan layanan Cloud Computing. Begitu juga dengan perusahaan software dengan sejarah menterenag seperti Microsoft yang tidak ketinggalan dengan mengeluarkan Microsoft Azure. Tekologi Cloud Computing besutan Microsoft ini merupakan sebuah bentuk implementasi Platform as a Service (PaaS) dari sebuah cloud computing. Microsoft Azure ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 dan terus dikembangkan sampai sekarang sehingga menjadi komersial secara umum pada tanggal 1 Februari 2010. Teknologi ini memungkinkan Pengembang untuk membangun sebuah aplikasi melalui layanan cloud, baik berupa teknologi Application Web, Cloud services, dan aplikasi yang memungkinkan beroperasi di atas virtual machine. Salah satu yang menjadi keunggulan Microsoft Azure adalah kemampuannya untuk menjalankan Aplikasi dari berbagai jenis teknologi dan Platform seperti NET, JAVA, dan juga PHP. 2. Proses Kerja Microsoft Azure

Microsoft Azure, seperti platform cloud lainnya, bergantung pada teknologi yang dikenal sebagai virtualisasi. Sebagian besar perangkat keras komputer dapat ditiru dalam perangkat lunak, karena sebagian besar perangkat keras komputer hanyalah seperangkat instruksi secara permanen atau semi-permanen yang dikodekan dalam silikon. Menggunakan lapisan emulasi yang memetakan instruksi perangkat lunak ke instruksi perangkat keras, perangkat keras virtual dapat mengeksekusi dalam perangkat lunak seolah-olah itu adalah perangkat keras itu sendiri. Pada dasarnya, cloud adalah seperangkat server fisik di satu atau lebih pusat data yang mengeksekusi perangkat keras tervirtualisasi atas nama pelanggan. Jadi bagaimana cloud membuat, memulai, menghentikan, dan menghapus jutaan instance perangkat keras tervirtualisasi untuk jutaan pelanggan secara bersamaan? Untuk memahami ini, mari kita lihat arsitektur perangkat keras di pusat data. Dalam setiap pusat data adalah kumpulan server yang duduk di rak server. Setiap rak server berisi banyak bilah server serta sakelar jaringan yang menyediakan konektivitas jaringan dan unit distribusi daya (PDU) yang menyediakan daya. Rak kadang-kadang dikelompokkan bersama dalam unit yang lebih besar yang dikenal sebagai kelompok. Di dalam setiap rak atau kluster, sebagian besar server ditunjuk untuk menjalankan instance perangkat keras tervirtualisasi ini atas nama pengguna. Namun, sejumlah server menjalankan perangkat lunak manajemen cloud yang dikenal sebagai fabric controller. Pengontrol fabric adalah aplikasi terdistribusi dengan banyak tanggung jawab. Itu mengalokasikan layanan, memantau kesehatan server dan layanan yang berjalan di atasnya, dan menyembuhkan server ketika mereka gagal. Setiap instance dari pengontrol fabrikasi terhubung ke sekumpulan server lain yang menjalankan perangkat lunak orkestrasi cloud, biasanya dikenal sebagai ujung depan. Ujung depan menampung layanan web, Rest API, dan basis data Azure internal yang digunakan untuk semua fungsi yang dijalankan cloud. Misalnya, ujung depan host layanan yang menangani permintaan pelanggan untuk mengalokasikan sumber daya Azure seperti jaringan virtual, mesin virtual, dan layanan seperti Cosmos DB. Pertama, ujung depan memvalidasi pengguna dan memverifikasi pengguna berwenang untuk mengalokasikan sumber daya yang diminta. Jika demikian, ujung depan berkonsultasi database untuk menemukan rak server dengan kapasitas yang cukup, dan kemudian menginstruksikan pengontrol kain di rak untuk mengalokasikan sumber daya. Jadi, sangat sederhana, Azure adalah kumpulan besar server dan perangkat keras jaringan, bersama dengan serangkaian aplikasi terdistribusi yang rumit yang mengatur konfigurasi dan operasi perangkat keras dan perangkat lunak tervirtualisasi di server-server tersebut. Dan orkestrasi inilah yang membuat Azure begitu kuat pengguna tidak lagi bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan perangkat keras, Azure melakukan semua ini di belakang layar. 3. Resiko Microsoft Azure Tidak ada layanan cloud yang sepenuhnya aman, karena apapun yang berhubungan dengan internet memiliki celah untuk diretas. Jadi penyedia layanan juga berlomba-lomba untuk senantiasa memperkuat platform mereka.

Karena masalah keamanan ini, sebaiknya jika data yang kita letakkan di cloud storage sensitif atau rahasia untuk kita, sebaiknya memilih layanan yang memang secara track record baik dari sisi keamanan. Masalah keamanan juga bergantung dari diri kita sendiri, seperti pemilihan cara otentifikasi, password yang baik, dan tidak mudah tergoda phising, karena seringkali peretasan juga bermula dari kelemahan kita sendiri. Walau ada resikonya, bagaimanapun layanan cloud ini akan semakin umum dan nyaman. Karena cloud storage bukan sekedar menawarkan "hard disk di cloud" tetapi lebih dari itu, misalnya akses yang mudah dari berbagai device, kemudahan untuk sharing file, kolaborasi dengan rekan-rekan, memilah mana informasi yang bisa di share secara umum, mana yang privat, backup yang otomatis dan terlindung, dll. 4. Manfaat Microsoft Azure Berikut ini merupakan manfaat menggunakan Microsoft Azure, antara lain ialah: a. Platform Kuat dan Praktis Pengembang tidak perlu belajar tools atau platform baru untuk memanfaatkan keunggulan dari kekuatan awan. Dengan Windows Azure, dengan mudah Anda dapat memindahkan aplikasi yang sudah ada ke awan, dan pengembang Anda dapat membuat aplikasi dan layanan baru menggunakan teknologi yang sudah mereka ketahui dan percaya. b. Fleksibiltas Pengembang dapat mengerjakan beberapa hal secara serempak. Karena itulah Windows Azure memberi Anda ketangkasan untuk memanfatkan bermacam aplikasi perkakas pengembangan, manajemen layanan otomatis dan pusat data global untuk merespon lebih cepat terhadap kebutuhan konsumen. Saatnya fokus pada pembeda yang membuat Anda kompetitif dan raih pasar baru. c. Kebebasan Memilih Pengembang adalah pengambil keputusan. Windows Azure membuat mereka dapat mengatur, mengimplementasi dan menyimpan data, sementara Anda fokus pada tantangan bisnis dan kebutuhan konsumen. d. Penyederhanaan Pendekatan Pengembang sudah menguasai banyak bahasa, sehingga tak perlu lagi mempelajari bahasa baru. Dengan Windows Azure, mereka dapat menciptakan dan mengatur aplikasi dan layanan menggunakan bahasa yang sudah mereka kuasai seperti .Net, java, PHP dan Ruby. e. Solusi yang Diandalkan Pengembang adalah pihak yang dapat diandalkan. Begitu pula komputasi awan dari Microsoft. Dengan kinerja 99,9%+ dan dukungan 24/7, Anda tak akan pernah kehabisan kekuatan awan.

Related Documents

Microsoft-case Study
April 2020 7
Microsoft Case Study
June 2020 3
Azure
May 2020 6
Azure
May 2020 16

More Documents from "Ariwanto Aslan"