Tulang rawan / Kartilago adalah jaringan ikat padat yang berperan sebagai penunjang, memiliki sifat kaku tapi fleksibel / lentur. Contoh organ yang mengandung tulang rawan yaitu pada sendi antara tulang, tulang rusuk, telinga, hidung, saluran bronkial, temporomandibular joint, cakram antar-vertebral, siku, lutut dan pergelangan kaki. Menjelang dewasa tulang rawan tersebut di rombak secara bertahap dan diganti dengan tu lang sejati, meskipun tidak seluruhnya,yang tetap tinggal sebagai tulang rawan adalah permu kaan persendian, trakea, laring, bronki,tulang rusuk, dan sebagainya.
Sumber gambar : Mescher, Anthony L. 2010. Junqueira's Basic Histology Text and Atlas, Twelfth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. Indiana Ciri Khas Tulang Rawan / Kartilago Memiliki se-sel (kondrosit dan kondroblas), Tersusun atas serabutnya kolagen atau elastin, Matriks atau bahan dasar yang mengeras kecuali pada tulang rawan fibrosa. Tidak terdapat pembuluh darah atau limfe, jadi zat makanan serta oksigen akan menyebar sec aradifusi. kalaupun ada pembuluh darah hanya untuk melewati dalam perjalanannya ke tempat lain. Matriks meskipun mengeras tapi tetap lentur dan permeabel. Komponen dan Kandungan Tulang Rawan / Kartilago Bahan dasar dan kandungannya terdiri dari bahan yang bening, mengandung glikosaminoglikan yaknikompleks protein khondromukoid, asam khondron sulfat dan asam hialuronat. Sebagaimana jaringan yang lainnya kartilago terdiri atas komponen sel tulang rawan, serabut-serabut, dan substansi dasar yang merupakan matriks. 1. Sel kondrosit. sel tulang rawan /kartilago dinamakan kondrosit, Berasal dari 2 kata chondros: rawan dan kytos : sel. sel-sel ini terdapat dalam ruang kecil yang dibatasi oleh matriks yang dinamakan dengan lacuna. Pada beberapa tempat lacuna terlihat diisi oleh sebuah khondrosit dan ditempat lain berisi dua atau lebih chondrosit. Khondrosit mempunyai inti yang khas berbentuk bundar dengan sebuah atau dua buah nucleoli. Dalam keadaan hidup sitoplasma khondrosit akan mengisi seluruh ruang lacuna tetapi dalam sediaan yang telah difiksasi dan diwarnai, biasanya sitiplasma mengkerut sehingga
tampak gambaran batas sel berduri-durikarena beberapa bagian masih tetap melekat pada dinding lacuna. Pada permukaan Kartilago pada umumnya terdapat jaringan pengikat padat fibrosa yang dinamakan perichondrium, kecuali pada permukaan sendi. 2. Sel Kondroblas dan fibroblas, keduanya adalah „sel bakal‟ yang berbentuk oval terletak di pinggir dari kartilago. Kondroblas adalah bakal sel kartilago atau disebut juga sel muda tulang rawan. 3. Substansi interseluler. Substansi interseluler terdiri dari komponen fibriler dan substansi dasar, matriks amorf “gel”. 4. Perikondrium merupakan jaringan pengikat yang membungkus kartilago, terdiri dari sel fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat serat kolagen. Kartilago terbentuk sel mesenkim. lebih di pusat memiliki ciri kondrosit sedangkan sel-sel perifer memiliki ciri kondroblas. Mesenkim superficial bekembang menjadi kondroblas dan fibroblas dari perikondrium. Pembentukan Jaringan tulang rawan / Kartilago Kartilago dibentuk oleh jaringan mesenkim seperti halnya jaringan pengikat lainnya. Dalam daerah pembentukan Kartilago pada awalnya sel-sel jaringan mesenkim terdapat dalam substansi amorf yang telah mengandung komponen berbentuk. Sel-sel tersebut kemudian saling mendekat disertai dengan hilangnya tonjolan-tonjolannya sehingga sel-selnya berubah menjadi bulat bentuknya. Batas sel menjadi kurang jelas dan inti-intinya tampak saling berdekatan. Pertumbuhan kartilago dapat terjadi melalui 2 proses : a. Pertumbuhan interstisial, akibat pembelahan mitosis dari khondrosit-kondrosit yang ada. b. Pertumbuhan aposisi, akibat diferensiasi sel-sel perikondrium. Pengelompokan Tulang rawan / Kartilago Berdasarkan atas jumlah matriks dan komposisi serabut-serabutnya dalam tubuh dibedakan menjadi 3 jenis kartilago, yaitu: (1) tulang rawan hialin; (2) Tulang rawan elastin (3) tulang rawanfibrosa. a. Kartilago hialin / hyaline Tulang rawan hyalin dalam keadaan segar tampak putih bening, bersifat lentur, semitranparan, dan berwarna putih kebiruan. Kata hialin berasal dari (hyalos = gelas) seperti kaca, sifat tersebut disebabkan oleh adanya substansi interseluler terkandung. Pada Kartilago hialin mengandung serat kolagen yang halus yang banyaknya sedang. Tulang rawan ini yang paling banyak terdapat dalam tubuh. tulang rawan ini merupakan rangka utama embrio, yang kemudian digantikan oleh tulang keras. Pada anak terdapat pada tulang pipa yang sedang tumbuh, berupa kepingan, yang secara berangsur mengalami proses penulangan (osifikasi). Di permukaan terdapat perikondrium, suatu jaringan ikat yang pada waktu muda mampu membentuk tulang rawan secara aposisi. Ketika dewasa tulang rawan ini terdapat pada dinding saluran pernafasan, dari rongga hidung sampai bronchi, ujung tulang rusuk dan pada permukaan tulang di daerah persendian. Pada tulang rawan tidak terdapat pembuluh darah, tetapi bila ada, suatu pertanda adanya pengkapuran. Secara fisiologik kalsifikasi sering terjadi pada tulang rawan rusuk. b.
Kartilago elastin / elastic
Pada Kartilago ini mempunyai warna kekuningan, kandungannya selain serat kalogen banyak mengandung serat elastik. Lebih kenyal daripada tulang rawan yang lain karena banyak mengandungserat elastik tersebut. Secara garis besar memiliki bangun histology mirip tulang rawan hialin, hanya berbeda dalam jenis serabutnya. Sel-sel dari tulang rawan ini hampir sama dengan khondrosit yangterdapat pada Kartilago hyaline yaitu berbentuk bundar dan bertempat dalam lacuna dengan membentuk sel-sel isogen. Serabut elastin membuat anyaman pada interteritorial mastriks secara merata. serabut elastik yang bercabang-cabang dan tersusun tidak searah. Makin menuju permukaan jalinan serabut makan tipis, sebaliknya makin ke dalam makin pekat jalinannya, anyaman rapat sehingga substansi dasarnya tertutup. Pengapuran tulang rawan elastin jarang, dapat terjadi pada umur tua. Jaringan ini terdapat pada kuping / daun telinga, dinding saluran telinga luar, tuba eustachii, epiglottis dan sebagian kerangka larynx. Kartilago elastik lebih sulit mengalami proses degenerasi. c. Kartilago fibrosa Kartilago fibrosa tersusun atas serabut-serabut kolagen padat sebagai anyaman dalam matriksnya, bahkan beberapa diantaranya membentuk berkas tebal dan hampir mendesak substansi dasar yang homogen.Matriks relatif sedikit, umumnya tidak dikelilingi oleh perikondrium. Jaringan ini tidak terlalu banyak ditemukan dalam tubuh misalnya terdapat di discus intervertebralis, beberapa Kartilago articularis, symphysis osseum pubis, ligamentum teres femoris, tempat perlekatan beberapa tendo pada tulang atau terdapat di beberapa daerah sebagai pulau-pulau dalam jaringan pengikat padat. Terdapat Khondrosit yang terdapat juga Dalam lacuna berada secara berkelompok atau sendiri di kelilingi matriks tersebut namun masih dipertahankan bentuknya. Sehingga banyak yang tertukar dengan jaringan ikat padat tapi supaya mudah dapat membedakannya antara Kartilago fibrosa dengan jaringan ikat padat adalah pada Kartilago fibrosa terdapat lacuna yang ditempati oleh sel-selnya. Tabel perbedaan klasifikasi Tulang Rawan / kartilago Ciri-ciri Serabut Serabut Warna matriks Putih kebiru Letak
Fungsi
Kartilago Hialin Serabut kolagen yang halus. kebiruan dan transparan tembus cahaya. Ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan Memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, & membantu
Kartilago Fibrosa kolagen yang padat dan kasar. gelap dan keruh. Keruh kekuning kuningan. Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian.
Kartilago Elastis Serabut elastis dan serabut kolagen Warna matriks Putih kebiru
Menyokong dan melindungi bagian di dalamnya.
Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
pergerakan persendian.