TUGAS TERSTRUKTUR PKPA RSAL DR RAMELAN
PEDOMAN CARA PENGGUNAAN OBAT KHUSUS
Disusun oleh: 1. Primadona Permatasari O. 2. Munawwarah 3. Maryam Sari R. 4. Eva Karyati 5. Ristra Putri 6. Atriana Dian W. 7. Katarina 8. Henrika Thaurin 9. Eling Bunga Nurani 10. Kaefiyah Nurul I.
(I4C018003) (I4C018014) (I4C018022) (I4C018029) (I4C018024) (I4C018038) (I4C018043) (I4C018045) (I4C018047) (I4C018048)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER PURWOKERTO 2018
SALEP MATA 1. Cuci tangan terlebih dahulu, lalu keringkan. 2. Pastikan ujung tube tidak terkelupas dan hindari menyentuh ujung tube. 3. Kepala sedikit menengadah. 4. Pegang tube dengan satu tangan. 5. Tarik kelopak mata bagian bawah dengan tangan lain. 6. Oleskan sejumlah dosis yang telah ditentukan. 7. Tutup mata selama 1 menit sambil dikedip-kedipkan. 8. Bersihkan kelebihan salep dan tepi tube dengan tisu yang berbeda.
TETES MATA 1. Cuci tangan terlebih dahulu, lalu keringkan. 2. Pastikan ujung penetes tidak terkelupas dan hindari menyentuh ujung penetes. 3. Kepala sedikit menengadah, tarik ke bawah kelopak mata bawah dengan jari telunjuk (terbentuk seperti cekungan). 4. Pegang botol dengan tangan lain dan dekatkan dengan mata tanpa menyentuhnya. 5. Sambil melihat ke atas pencet botol sehingga obat menetes ke kelopak mata. 6. Tutup mata sekitar 1-2 menit (jangan berkedip-kedip). 7. Bersihkan kelebihan obat dengan tisu.
TETES TELINGA 1. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air, lalu keringkan.
2. Bersihkan perlahan telinga Anda dengan kain basah dan kemudian keringkan telinga Anda. 3. Periksa ujung penetes untuk memastikan bahwa itu tidak terkelupas atau retak (rusak). 4. Letakkan obat tetes telinga dengan benar, atau dengan posisi tutup botol obat yang ada penetes nya berada dibagian atas. 5. Miringkan
kepala
sehingga
telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas.
a. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya. b. Untuk anak < 3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya. 6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga dan jangan
sampai
penetes
telinga
menyentuh telinga. Terdapat dua jenis tetes telinga yaitu tetes telinga yang berfungsi untuk membersihkan (misal H2O2) dan untuk pengobatan (misal kloramfenikol). Tetes telinga untuk membersihkan dapat digunakan tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu telinganya karena tetes telinga tersebut akan membersihkan kotoran yang ada dalam telinga. Sedangkan tetes telinga untuk
pengobatan harus membersihkan telinga terlebih dahulu sebelum digunakan. jika keduanya digunakan, maka tetes telinga yang pertama digunakan yaitu yang berfungsi untuk membersihkan, dijeda selama 1-2 jam kemudian tetes telinga yang berfungsi untuk pengobatan. 7. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga. 8. Bersihkan kembali ujung botol tetes dengan tisu basah kemudian dengan tisu kering. 9. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.
CUCI HIDUNG 1. Cuci tangan , lalu keringkan. 2. Siapkan cairan untuk cuci hidung yaitu neti pot yang berisi larutan salin beserta wadah untuk menampung cairan yang keluar melalui hidung sebelahnya (voume 20-40 mL). 3. Posisikan kepala sedikit miring dan condong ke depan agar air dapat mengalir. 4. Cuci hidung dengan menyemprotkan cairan dalam alat ke dalam hidung dan alirkan ke lubang hidung sebelahnya. Tampung cairan yang keluar dengan wadah kosong. Pastikan bernapas melalui mulut dan bukan hidung saat melakukan prosedur ini. Lakukan hal yang sama pada hidung sebelahnya. 5. Hembuskan
udara
dari
kedua
hidung
untuk
mengeluarkan sisa cairan yang masih ada dalam hidung. Bersihkan kedua lubang hidung dengan kain dan bernapas seperti biasa.
TETES HIDUNG 1. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan. 2. Hembuskan angin dari hidung untuk membersihkan hidung dari lendir atau kotoran-kotoran. 3. Pastikan ujung alat penetes tidak pecah ataupun retak. 4. Lebarkan lubang hidung. 5. Posisi duduk dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring dengan diganjal bantal di bawah bahu; jaga agar kepala tetap tegak.
6. Masukkan ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam lubang hidung jangan sampai menyentuh tulang hidung ataupun dinding dalam hidung .
7. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan. 8. Kepala segera dicondongkan jauh ke depan sehingga posisi kepala berada diantara lutut dan tahan posisi tersebut selama 10 detik (lihat gambar) . 9. Kembali tegak setelah 10 detik, akan terasa tetesan mengalir ke kerongkongan atas. 10. Jika diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain. 11. Bilas alat penetes dengan lap basah dan keringkan dengan lap/tisu kering. 12. Cuci tangan dengan air dan sabun
SEMPROT HIDUNG 1. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu keringkan. 2. Hembuskan angin dari hidung untuk membersihkan hidung dari lender atau kotoran-kotoran. 3. Lebarkan lubang hidung. 4. Duduk dengan kepala sedikit menunduk. 5. Kocok obat.secara perlahan
6. Masukkan ujung sediaan di satu lubang hidung.(1/4 atau ½ inch jangan sampai menyentuh tulang hidung ataupun dinding dalam hidung), tutup mulut dan lubang hidung
yang lain. 7. Semprotkan obat dengan cara menekan alat/wadah dan hisap/Tarik nafas pelahan-lahan dalam waktu yang bersamaan. Jangan menyemprot langsung ke septum hidung.
8. Cabut ujung sediaan dari hidung dan kepala dimiringkan ke depan sehingga posisi kepala diantara lutut dan tahan posisi tersebut selama 10 detik. 9. Kembali tegak setelah 10 detik; obat akan mengalir ke kerongkongan. 10. Bernafas melalui mulut. 11. Ulangi prosedur untuk lubang hidung yang lain, jika diperlukan. 12. Bersihkan ujung sediaan dengan lap basah dan keringkan dengan kertas tisu/lap kering. Lalu tutup kembali wadah. 13. Cuci tangan dengan air dan sabun
INHALER 1. Cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, lalu keringkan.
2. Lepaskan tutup dan pegang inhaler dengan tegak. 3. Kocok inhaler.
4. Kemudian duduk tegak atau berdiri dengan kepala agak menengadah ke atas. 5. Latihan nafas dengan tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan nafas melalui mulut. Tarik sepertiga nafas. 6. Letakkan bagian mulut inhaler pada mulut (di antara gigi atas dan bawah) kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir, namun jangan menggigit inhaler.
7. Tarik nafas perlahan dan dalam melalui mulut inhaler, dan dalam waktu bersamaan tekan tombol inhaler 1 kali untuk melepaskan obatnya. Lanjutkan bernafas dalam-dalam untuk memastikan obat mencapai paru-paru. 8. Keluarkan alat dari mulut. Tahan nafas 10 detik, lalu buang nafas perlahan.
9. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu 1 menit, baru ulangi langkah 4-8. 10. Setelah selesai, berkumur-kumurlah dengan air hangat dan air jangan ditelan.
11. Bersihkan mouthpace/mulut inhaler dengan lap basah, kemudian keringkan dengan lap kering.
TURBUHALER 1. Cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, lalu keringkan. 2. Lepaskan tutup turbuhaler, tarik turbuhaler ke atas.
3. Latihan nafas dengan tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan nafas melalui mulut. 4. Putar turbuhaler ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat, kemudian akan terdengar suara “klik”.
5. Tarik sepertiga nafas, letakan alat diantara mulut dan bibir, condongkan kepala ke belakang sedikit, lalu hisap obat dengan menarik nafas kuat dan dalam 6. Keluarkan alat dari mulut. Tahan napas 10 detik, kemudian bernafaslah secara perlahan. 7. Bersihkan mouthpace dengan lap basah, kemudian keringkan dengan lap kering. 8. Tutup kembali turbuhaler. 9. Setelah selesai, kumur dengan air hangat, air jangan ditelan.
SWINGHALER 1. Sebelum memakai alat cuci tangan terlebih dahulu dan keringkan. 2. Buka tutup swinghaler dengan cara ditekuk ke bawah. 3. Sarankan pasien untuk latihan nafas terlebih dahulu. 4. Kocok tabung pada posisi terbaring dengan arah ke atas lalu ke bawah sebelum digunakan 5.Tekan swinghaler satu kali sampai bunyi “klik” untuk mengeluarkan satu dosis obat.
6. Letakkan mouthpiece diantara bibir dan tutup bibir dengan rapat, Inhalasi dengan kuat dan dalam, Tahan nafas kurang lebih 10 detik.
7. Keluarkan swinghaler dari mulut, Hembuskan nafas perlahan melalui mulut/hidung. 8. Setelah selesai, tekan swinghaler satu kali lagi untuk mengembalikan ke posisi semula. 9. Kemudian bersihkan mouthpiece dengan menggunakan tissue basah dan dilap kembali dengan menggunakan tissue kering. 10. Tutup kembali inhaler Keterangan: Jika sediaan mengandung kortikosteroid sarankan pasien untuk kumur-kumur dengan air untuk mencegah timbulnya kandidiasis (jamur) Simpan pada suhu kamar (22-29oC). Jangan disimpan pada lemari pendingin atau freezer. Pastikan posisi dose counter (tulisan angka dosis) menghadap ke atas. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Cara menggunakan Handihaler
HANDIHALER 1. Sebelum memakai alat cuci tangan terlebih dahulu dan keringkan. 2. Latihan bernafas terlebih dahulu sampai merasa nyaman kemudian keluarkan nafas 3. Tekan tombol untuk membuka penutup atau bisa dibuka langsung secara manual. 4. Buka bagian katup (dust cap) handihaler dengan menariknya keatas.
5. Masukkan kapsul kedalam center chamber.
6. Tutuplah ounthpiece dengan rapat sampai terdengar bunyi klik, biarkan bagian tutupnya terbuka.
7. Tekan tombol disamping alat untuk menghancurkan kapsul sehingga obat didalam kapsul siap untuk dihirup
8. Cara menghisap obat dengan handihaler : a. Taruh handihaler pada mulut dengan bagian corong penghisap menempel di bibir tutup bibir rapat-rapat. b. Jaga posisi kepala tetap tegak hirup sekuat kuatnya obat yang ada pada alat tersebut. c. jangan lepas alat dari mulut, Tahan nafas kurang lebih 10 detik. d. hembuskan nafas perlahan melalui mulut.
e. jika masih ada sisa serbuk dialat, bersihkan mouthpiece dengan lap kemudian dari langkah a sampai dengan d. 8. Setelah selesai menggunakan handihaler, buka corong penghisap dan buang kapsul yang sudah rusak tesebut. 9. Kemudian bersihkan handihaler dengan cara : Buka seluruh bagian dalam handihaler. cuci pada air yang mengalir. Kemudian di lap dengan tisue kering, tutup kembali alatnya dan simpan pada suhu kamar 30 ◦C
DISKUS 1. Cuci tangan terlebih dahulu. Kemudian keringkan tangan. 2. Buka diskus : Pegang diskus seperti gambar, letakkan ibu jari pada tempatnya (thumb grip) dan dorong ke arah kanan sampai terdengar bunyi "klik". Setelah terbuka maka akan telihat tempat hisapnya (mouthpiece) dan tuas untuk mengatur dosis.
3. Sarankan kepada pasien untuk latihan nafas dulu sebelumnya.
4. Geser dose lever, dengan cara mendorong tuas (seperti gambar) sampai terdengar bunyi "klik". Sekarang obat sudah berada di dalam mouthpiece dan siap untuk dikonsumsi. Jika Anda lihat dose counter nya, maka angka sudah berkurang 1 (satu) dari angka sebelumnya. 5. Buang nafas 6. Letakkan mouthpiece diantara bibir seperti gambar di samping. Kemudian hisaplah dengan cepat dan dalam. Tahan napas selama 10 detik, jangan lepas mouthpiece. Setelah itu, lepaskan mouthpiece dan bernapaslah secara perlahan.
7. Kembalikan tuas pengatur dosis ke tempat awal. Lalu tutup diskus dengan mendorong kembali thumb grip ke arah berlawanan, kemudian bersihkan mouthpiece dengan lap basah kemudian dilap lagi dengan lap kering.
8. Jika obat berisi kortikosteroid, sarankan pasien untuk berkumur, kemudian buang, jangan ditelan. Berkumur bertujuan untuk mencegah tumburnya jamur pada mulut.
9. Kemudian jika sudah selesai cuci tangan kembali.
BREEZEHALER
1. Sebelum menggunakan alat, cuci tangan terlebih dahulu kemudian keringkan tangan. Sarankan pasien untuk latihan nafas terlebih dahulu. Buka penutup alat dengan cara bagian tutup (cap) alat inhalasi didorong ke atas (lihat pada gambar 1).
2. Buka inhaler dengan cara : tahan bagian bawah inhaler dan buka pipa yang dimasukkan ke mulut kearah samping, maka inhaler tempat untuk meletakkan kapsul akan terbuka (lihat gambar 2).
3. Pisahkan satu bagian blister dari bagian blister yang lain dengan cara merobek blister tersebut pada bagian batasnya. Ambil satu bagian blister yang berisikan 1 kapsul dan buka bagian belakang kemasan
yang tipis untuk mengeluarkan kapsul (lihat gambar 3). Jangan mendorong kapsul keluar melalui bagian kemasan foil blister yang tebal. 4. Kapsul harus selalu disimpan dalam blister dan hanya dikeluarkan dari blister sesaat sebelum digunakan. Keluarkan kapsul dari blister dengan menggunakan tangan yang kering (lihat gambar 4). Jangan menelan kapsul. 5. Letakkan kapsul ke dalam wadah kapsul (lihat gambar 5). Jangan pernah memasukkan kapsul ke dalam corong (mouthpiece).
6. Tutup alat dengan rapat (lihat gambar 6). Anda akan mendengar suara "klik" yang menunjukkan bahwa alat sudah tertutup rapat.
7. Pegang alat inhalasi ke arah atas dengan bagian corong menghadap ke atas. Tekan kedua tombol secara bersamaan (lihat gambar 7), Anda akan mendengar suara "klik" yang menandakan bahwa kapsul telah terlubangi (jangan menekan tombol lebih dari sekali).
8. Lepaskan tombol dengan sepenuhnya (lihat gambar di samping).
9. Sebelum meletakkan corong ke dalam mulut, buanglah nafas dengan sepenuhnya. (jangan pernah membuang nafas ke dalam corong).
10. Menghirup obat: Sebelum menghirup obat lakukan hal berikut ini:
Pegang alat inhalasi seperti gambar, yaitu posisi tombol
berada di bagian kiri dan kanan (bukan atas dan bawah).
Letakkan corong ke dalam mulut dan tutup bibir Anda dengan
rapat melingkari corong.
Bernapaslah dengan cepat tetapi dengan mantap, sedalam
mungkin yang Anda bisa. Jangan menekan tombol pembolong kapsul. 11. Ketika Anda bernafas melalui alat inhalasi ini, kapsul akan berputar di dalam wadahnya dan Anda akan mendengar suara bising. Anda akan merasakan manis yang menandakan bahwa obat telah terhirup menuju paru-paru Anda. Jika Anda tidak mendengar suara bising, kemungkinan kapsul terperangkap di dalam wadahnya. 12. Lanjutkan menahan nafas selama 10 detik, jangan melepaskan dulu alat inhalasi dari mulut Anda. Setelah itu baru dapat membuang nafas. Buka alat inhalasi untuk memastikan apakah ada serbuk obat yang tersisa di dalam kapsul. Jika masih terdapat serbuk obat yang tersisa di dalam kapsul, tutup kembali alat inhalasi dan ulangi tahap 9 sampai 12. Sebagian besar pasien dapat menghirup isi kapsul seluruhnya dengan satu atau dua kali inhalasi. 13. Setelah Anda selesai menghirup obat, buka kembali corong, keluarkan kapsul kosong tersebut, dengan mengetukkan keluar dari wadah kapsul kemudian segera dibuang. Lap bagian mouthpiece dengan lap basah kemudian lap kering. Tutup kembali alat inhalasi beserta dengan penutup alatnya. Cara membersihkan alat : Bersihkan alat dengan air mengalir kemudian segera dikeringkan.
INSULIN Jenis – jenis insulin: 1. Insulin kerja cepat (Rapid acting) Digunakan 3 kali sehari, 15 menit sebelum makan Untuk mengontrol GD2PP Contoh obat: Insulin Lispro (Humalog) Insulin Aspart (Novorapid) Insulin Glulisin (Apidra) 2. Insulin kerja pendek (Short acting) Digunakan 3 kali sehari, 30 menit sebelum makan Untuk mengontrol GD2PP Contoh obat: Humulin – R Actrapid 3. Insulin kerja menengah = NPH (Intermediate acting) Digunakan 1 x sehari pada malam hari sebelum tidur Untuk mengontrol GDP Contoh obat: Humulin N Insulatard Insuman Basal 4. Insulin kerja panjang (Long acting) Digunakan 1 x sehari pada malam hari sebelum tidur Untuk mengontrol GDP Contoh obat: Insulin Glargine (Lantus) Insulin Detemir (Levemir) 5. Insulin manusia campuran (Human Premixed) Contoh obat: 70/30 Humulin (70% NPH, 30% regular) 70/30 Mixtrad (70% NPH, 30% regular)
Insulin analog campuran Contoh obat: 75/25 Humalogmix (75% protamine lispro, 25% lispro) 70/30 Novomix (70% protamine aspart, 30% aspart) Insulin campuran digunakan 2 x sehari sebelum makan Terdapat pula Dokter yang meresepkan 3 x sehari tergantung pola makan pasien. Jika digunakan 3 x sehari, maka dosis pada siang hari 20% dari dosis yang diresepkan. Penyimpanan insulin sebelum digunakan : suhu sejuk 8 – 150C (pintu kulkas) Penyimpanan insulin setelah digunakan : suhu ruang 250C, terlindung dari cahaya, panas, dan jangkauan anak – anak
Stabilitas insulin:
Insulin tunggal stabilitas selama 28 hari
Insulin campuran stabilitas selama 14 hari
Cara penggunaan insulin: Langkah 1: Cuci tangan terlebih dahulu lalu keringkan Jika pertama kali digunakan diharuskan menggulung pen diantara telapak tangan selama 10 kali. Lepaskan penutup insulin pen
Langkah 2 : Hilangkan kertas pembungkus dan tutup jarum A. Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
B. Putar jarum insulin ke insulin pen C. Lepaskan penutup jarum luar D. Lepaskan penutup luar jarum sehingga jarum terlihat Langkah 3 : Pastikan insulin pen siap digunakan (hilangkan udara di dalam pen) A. Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit B. Tahan pena dengan jarum mengarah ke atas. Tekan tombol dosis sambil mengamati keluarnya insulin Langkah 4: Putar tombol dosis insulin sesuai yang digunakan
Langkah 5: Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikan Daerah yang dapat disuntuikan insulin adalah daerah yang banyak terdapat lemak seperti, perut, lengan atas, paha
Langkah 6 : Suntikkan insulin A. Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis B. Area yang akan disuntikan dipijt – pijat lalu didesenfektan menggunakan kapas alkohol. Cubit bagian kulit yang akan disuntik C. Suntikan jarum pada pada bagian tubuh yang akan disuntik lurus pada 900 D. Gunakan ibu jari untuk menekan tombol dosis. Diamkan 10 detik, lalu lepaskan suntikan Keterangan :
Untuk penyuntikan selanjutnya, jarak tempat penyuntikan 2 jari dari tempat sebelumnya
Penyuntikan pada bagian tubuh yang sama maksimal 5 – 6 kali, setelah itu dipindah ke bagian tubuh yang lain
Jika penyuntikan di perut, jangan dekat dengan pusar. Jaraknya 3 jari dari pusar.
JIka penyuntikan di paha, kaki di luruskan
Langkah 7 : Lepaskan tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman (kaleng kosong)
PATCH DUROGESIK 1. Cuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun lalu keringkan.
2. Bersihkan dengan seksama bagian tubuh (lengan atas/ punggung bagian atas) , dimana patch akan ditempelkan menggunakan air jangan menggunakan lotion, sabun dan lainnya, cukup menggunakan air saja. Setelah itu dikeringkan hingga kering dengan sempurna
3. Jika bagian tubuh yang akan ditempel patch berambut maka rambut digunting hingga pendek, jangan dicukur karena akan mengakibatkan iritasi
4. Bukalah patch dengan cara menggunting sedikit ujung pada bagian torehan (panah)
5. Lipat pada torehan
6. Robek bagian yang sudah diguntung dengan hati-hati
7. Bukalah sepenuhnya seperti membuka buku
8. Keluarkan patch dari bungkusnya, jangan gunakan patch jika terlihat rusak
9. Setiap patch memiliki lapisan pelindung yang transparan, kupas lapisan pelindung menjadi 2 bagian dengan menggunakan potongan berbentuk “S” yang terletak dibagian tengah
10. Setelah menekuk patch dibagian tengah, lepaskan kedua potong lapisan pelindung secara terpisah, jangan memotong patch karena akan merusak pelepasan dari obat dalam patch. 11. Rekatkan pada kulit selama 30 detik
12. Pastikan bahwa seluruh permukaan patch menempel dengan permukaan kulit dan setiap ujung-ujungnya merekat dengan kuat
13. Setelah itu cuci tangan dengan sabun
Pembuangan patch : 1.
Setelah 72 jam (3 hari) patch dilepas
2.
Lipat dan rekatkanlah kedua ujungnya sehingga sisi perekat saling menempel
3.
Masukkan kedalam kantong pembungkus
4.
Buang ke tempat sampah
5.
Cuci tangan
PETUNJUK PENGGUNAAN SUPPOSITORIA 1. Cuci tangan anda dengan 2. pasien disarankan sebelum sabun dan air lalu menggunakan suppositoria terlebih keringkan dahulu buang air kecil atau buang air besar.
3. jika suppositoria lembek, masukan kedalam kulkas atau letakkan didalam air dingin selama 30 menit agar mengeras kembali.
3. buka kemasan 4. lumasi suppositoria dengan suppositoria, jika sulit menggunakan air lubrikan, dan membuka nya maka jangan menggunakan vaselin. gunakan alat pemotong agar tetap bersih, anda dapat menggunakan pisau silet
5. miringkan tubuh anda, dan kaki yang berada dibagian bawah posisi lurus lalu tarik kaki yang berada diatas anda setinggi perut seperti pada gambar
6. angkat pantat dengan 7. masukan suppositoria dengan 8. tahan ujung jari anda yang tangan kanan agar area bagian yang runcing terlebih digunakan untuk memasukan rektal terbuka. dahulu sedalam 1/2-1 inchi untuk suppositoria anak-anak dan 1 inchi untuk dewasa
9. kemudian luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit agar suppositoria tidak keluar kembal
10. Jika suppositorianya untuk pencahar maka langsung bangun atau berbaringlah terlebih selama 30-60 menit.
bukan 11. cuci tangan anda menggunakan jangan sabun dan air untuk membersihkan berdiri, sisa obat yang menempel. dahulu
Cara penyimpanan suppositoria suppositoria disimpan dalam wadah tertutup baik, sejuk, dan pada suhu berkisar 5-15oC atau pada pintu lemari es , bukan freezer.
PETUNJUK PENGGUNAAN OVULA 1. cucilah tangan dengan 2. Buka bungkus ovula air dan sabun, lalu keringkan. Disarankan sebelum menggunakan suppositoria terlebih dahulu buang air kecil atau buang air besar.
3. apabila menggunakan aplikator ovula diletakkan pada lubang aplikator dengan sisi tumpul ovula
4. duduk dengan satu tangan meopang tubuh tangan lainnya memegang aplikator, kemudian kaki ditekuk untuk mempermudah memakai ovula
5. masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator setelah aplikator masuk kedalam vagina tekan tombol aplikator untuk melepaskan ovula
6. jika tidak menggunakan bantuan aplikator masukkan ujug lancip ovula kurang lebih sedalam telunjuk anda
7. Rapatkan kedua kaki beberapa detik, tetaplah duduk sekitar beberapa menit untuk mencegah ovula keluar kembali
8. jangan langsung bangun atau berdiri, berbaringlah terlebih dahulu selama 30-60 menit
9. Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun, keringkan dan jaga agar tetap ber-sih. Cuci tangan dengan sabun untuk membersihkan obat yang mungkin menempel
Tata cara penyimpanan ovula: disimpan dalam wadah tertutup baik, sejuk, dan pada suhu berkisar 5-15oC atau pada pintu lemari es , bukan freezer
PETUNJUK PENGGUNAAN ENEMA 1. Mencuci tangan dengan 2. Melepaskan benar menggunakan air dan penutup pada enema. sabun lalu keringkan. Disarankan sebelum menggunakan suppositoria terlebih dahulu buang air kecil atau buang air besar.
3. Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian atas ditekuk ke depan perut.
4. Keluarkan sedikit obat dan oleskan pada bagian ujung botol enema
5. Masukkan ujung enema kedalam rektum (anus/ dubur) secara pelan-pelan. Hindari memaksa enema masuk karena dapat melukai rektum (anus/ dubur).
6. Tekan botol enema hingga dosis obat yang dianjurkan oleh Dokter masuk seluruhnya.
7. Dengan tetap menekan botol keluarkan ujung enema.
8. Tetaplah berbaring 30-60 menit jiika obatnya bukan untuk pencahar
9. cuci tangan anda menggunakan sabun dan air untuk membersihkan sisa obat yang menempel
Catatan: penggunaan enema hanya untuk sekali pakai. Jika penggunaan sesuai dosis tidak semuanya, maka sisa enema dalam kemasan tetap harus dibuang. Penyimpanan enema: dalam wadah tertutup baik, terlindung dari sinar matahari dan pada tempat yang suhunya konstan.