Candidiasis.docx

  • Uploaded by: Danang Firman Last Breath
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Candidiasis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,511
  • Pages: 20
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Sistem

integumen

adalah

sistem

organ

yang

membedakan,

memisahkan dan melindungi terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun jangan takut karena penyakit ini tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui keluarga. Sifat dari penyakit ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara total. Jika radang kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh dengan total. Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktulama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yangmembuktikan bahwa frekuensi yang tepat dari penyakit kulit,namun kesan umumsekitar 10-20 persen pasien mencari nasehat medis jika menderita penyakit padakulit. Matahari adalah salah satu sumber yang paling menonjol darikanker kulit dantrauma terkait.

1

1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Candidiasis ? 1.3 TUJUAN 1.3.1 Tujuan Umum : Agar mahasiswa dapat mampu memahami patogenesis dan patofisiologi struktur dan fungsi sistem integumen. 1.3.2 Tujuan khusus Agar mahasiswa mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Candidiasis.

1.4 MANFAAT 1. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada Candidiasis. 2. Mahasiswa mampu menerapkan proses keperawatan. 3. Pembaca dapat memahami konsep penyakit Candidiasis.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI Candidiasis atau kandidiasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dari spesies Candida albicans. Adanya jamur pada diri manusia adalah hal yang alami dan memang selalu ada pada diri manusia seperti di daerah mulut, tenggorokan, vagina dan pada sistem pencernaan lainnya. Bagi manusia yang sehat, penyakit kandida tidak berbahaya, tetapi tidak demikian bagi mereka yang memiliki sistem imun yang lemah, seperti para penderita Aids, lupus, kanker, kontrasepsi hormon, depresi, diabetes, para manula, dan mereka yang menderita penyakit kritis. Mengkonsumsi obat untuk menyembuhkan kandida bukan bukan menyelesaikan masalah. Mengkonsumsi obat dalam jangka lama justru semakin mempercepat pertumbuhan jamur kandida ini.

2.2 ETIOLOGI

Kandidiasis

merupakan

penyakit yang terjadi akibat adanya jamur didalam tubuh kita. jamur

Jamur

tersebut

Candida

ialah

Albicans.

Jamur ini terdapat dalam tubuh kita bisa karena ditularkan atau tertular secara langsung ataupun tidak langsung. Kandidiasis merupakan penyakit yang tidak mengenal jenis umur, penyakit ini menyerang siapapun dalam jenjang umur yang beragam. Penyakit kandidiasis ini lebih senang menyerang pada musim hujan atau di daerah yang lembab karena jamur akan tumbuh subur pada daerah atau suhu yang lembab. Berikut ini beberapa penyebab seseorang terserang penyakit kandidiasis :

3

1. Jamur Penyebab paling umun dari penyakit kandidiasis adalah jamur. Jamur ini menyerang tubuh manusia sehingga menyebabkan terjadinya penyakit kandidiasis. Jamur yang menyerang yaitu Candida Albicans. 2. Pil Sebenarnya bukan pil yang menyebabkan terjadinya penyakit kandidiasis tetapi pil dapat memicu terjadinya penyakit kandidiasis ini. Hati-hati dengan mengkonsumsi pil. Baca aturan pakai serta konsultasikan ke dokter jika anda akan mengkonsumsi obat atau pil. 3. Diabetes Diabetes merupakan penyakit yang terlalu banyak kadar gula di dalam tubuh. orang yang mengidap diabetes juga akan mudah terserang penyakit kandidiasis. Diabetes akan memicu timbulnya kandidiasis pada tubuh karena sistem imun pada orang yang mengalami diabetes akan lebih lemah dibanding dengan orang yang sehat. 4. Haid (menstruasi) Kandidiasis sring menyerang daerah vagina karena daerah ini sering lembab. Apalagi bagi orang yang sedang haid atau datang bulan atau menstruasi sangat udah terserang oleh penyakit kandidiasis karena keadaan vagina lembab. 5. Kehamilan Saat seorang wanita sedang hamil tentu saja daerah vagina merupakan daerah yang sangat penting dijaga kesehatannya. Saat hamil seorang wanita lebih sering buang air kecil sehingga daerah vagina sering lembab. 6. Penggunaan steroid atau antibiotik Mengkonsumsi obat jenis antibiotik dapat menyebabkan dan memicu kandidiasis. 7. Sistem imun yang rendah Orang yang memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang rendah tentunya akan mudah terserang penyakit dibanding orang yang mempunyai sistem imun kuat. Sistem imun yang rendah tidak mampu

4

melawan penyakit atau jamur pada penyakit kandidiasis sehingga tubuh kalah dan terserang penyakit kandidiasis. 8. Menular melalui hubungan sex Kandidiasis yang mengidap pada seseorang ketika seseorang tersebut berhubungan badan dengan orang lain, maka orang lain tersebut dapat tertular penyakit kandidiasis. Maka berhati-hatilah dan jangan melakukan hubungan badan secara berganti-ganti pasangan.

2.3 KLASIFIKASI Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik penyakit Kandidiasis yang sering ditemui di daerah iklim trafis berdasarkan lokasi diserang dan lokasi lesi ditemukan. Sebagai berikut seperti kandidiasis yang menyerang kulit & selaput lendir, kandidiasis bronkus, kandidasis paru-paru, kandidiasis sistemik, kandidasis urogenitalis, serta karena reaksi alergi. 1. Kandidiasis Kulit dan Selaput Lendir. Kelainan mengenai

kulit

lipatan-lipatan

biasanya kulit

misalnya di bawah payudara, ketiak, lipatan paha serta sela-sela jari kaki dan tangan. Kelainan pada pantat dan daerah urogenitalia pada bayi disebut “diaper rash” dimana kulit biasanya berwarna merah (eritema), agak basah dan pada bagian tepi tampak vesikel dan sisik halus. Batas kelainan tegas, keluhan penderita terutama gata-gatal. Apabila menyerang mulut terjadi stomatitis, bentuk khas disebut “oral thrush”, keluhan lain adalah nyeri. 2. Kandidiasis Bronkus (Bronchial Candidiasis) Pada Candidiasis bronkus dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh plak – plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada Candidiasis mulut dan tenggorokan. Pasien mengeluh batuk – batuk keras, dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti susu. Untuk menetapkan bahwa seseorang menderita Candidiasis broncus

5

harus diperiksa dan dijumpai kepositifan organisme ini didahak secara berulang karena 3. Kandidiasis Paru (Pulmonary Candidiasis) Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak jelas terutama dilapangan bawah paru. Jamur menginfeksi paru dan dapat menimbulkan pneumoni lobaris dan keadaan umum pasien dapat memburuk. Gejala klinik dan penyebaranya juga dapat memyerupai Tuberkulosis Paru. Infeksi Candida dapat merupakan infeksi sekunder pada Karsinoma paru, tuberculosis paru atau penyakit lain. 4. Kandidiasis Sistemik Kandidiasis dapat tejadi sebagai akibat terjadinya penyebaran secara hematogen dari focus infeksi ke berbagai alat organ dalam atau sebagai akibat pemasangan infus dan suntikan. 5. Kandidiasis Urogenitalia Infeksi saluran kencing sebagai infeksi asendens dari vagina, endoftalmia dan endokarditis, meningitis dan septicemia.

2.4 PATOFISIOLOGI Kandidiasis atau Candidiasis disebabkan oleh jamur antara lain Candida albicans, Candida tropicalis, Candida dubliniensis dan kadangkadang spesies lain dari Candida. Candida (Torulopsis) glabrata dibedakan dari Candida lain penyebab Candidiasis, yaitu infeksi dengan Candida torulopsis kurang membentuk pseudohyphae pada jaringan. Jamur Candida tersebar di seluruh dunia. Jamur Candida albicans kadang-kadang merupakan flora normal pada manusia. Reservoir Candida adalah manusia. Adapun cara penularan Candida karena kontak secret atau ekskret dari mulut, kulit, vagina dan faeses, dari penderita ataupun carrier, atau tertulari melalui jalan lahir pada saat bayi dilahirkan atau penularan endogen. Masa inkubasi atau masa sejak masuknya jamur Candida di dalam tubuh sampai timbulnya gejala penyakit Candidiasis adalah bervariasi

6

antara 2 – 5 hari untuk lesi mulut pada anak. Masa penularan penyakit diasumsikan akan menular ketika saat sudah ditemukan lesi. Hampir selalu ditemukan spesies Candida di dalam dahak, tenggorokan, faeses dan urine tanpa ada gejala klinis sebagai bukti rendahnya patogenesis candida tersebut dan sebagai bukti adanya imunitas yang luas di kalangan masyarakat. Lesi mulut banyak ditemukan, biasanya ringan dan muncul pada minggu-minggu pertama sesudah kelahiran bayi. Gejala klinis muncul pada saat daya tahan tubuh hospes rendah. Kondisi local tertentu bagian tubuh turut mempengaruhi munculnya candidiasis seperti interdigital intertrigo dan paronikia pada tangan yang terkena banyak air (pekerjaan tempat lembab) dan munculnya intertrigo pada kulit yang lembab dari oarng-orang gemuk. Lesi berulang pada kulit dan erupsi mukosa sering terjadi. Diantar faktor sistemis mencolok yang menjadi dasar munculnya candidiasis superfisialis adalah Diabetes Melitus, pengobatan dengan antibiotik bersfektrum luas dalam jangka waktu panjang dan infeksi HIV. Wanita pada kehamilan trimester tiga lebih mudah terkena vulvovaginal candidiasis. Faktor yang mempengaruhi terjadinya candidiasis sistemik antar lain: imunosupresi, pemasangan kateter intravena permanent, netropenia, kanker darah, dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Candidasis pada saluran kencing biasanya terjadi sebagai komplikasi dari penggunaan kateter jangka waktu lama pada kandung kemih dan pelvis renalis.

2.5 MANIFESTASI KLINIS Berikut beberapa ciri-ciri penyakit kandidiasis. Kandidiasis yang terjadi pada vagina mempunyai ciri-cir sebagai berikut : 1. Keputihan abnormal Seorang wanita dewasa jika mengalami keputihan maka vagina tidak sehat biasanya disebabkan oleh jamur. Jamur tersebut juga dapat menyebabkan penyakit kandidiasis. Salah satu ciri-ciri

7

seseorang terkena penyakit kandidiasis yaitu mengalami keputihan yang tidak normal yaitu bentuknya tebal, warnanya putih seperti susu asam.

2. Vagina gatal Gejala atau ciri-ciri lain dari penyakit kandidiasis yaitu yaitu rasa gatal yang terjadi pada permukaan vagina. Rasa gatal ini terjadi karena infeksi jamur sehingga timbul rasa yang tidak nyaman dan ingin menggaruknya.

3. Nyeri saat buang air kecil Saat seseorang terserang penyakit kandidiasis ketika buang air kecil akan terasa nyeri. Nyeri yang terjadi ini akibat adanya gangguan pada bagian dalam vagina oleh adanya jamur yang menyerang daerah dalam vagina.

4. Nyeri saat melakukan hubungan seksual Selama melakukan hubungan seksual akan terasa nyeri pada penderita kandidiasis. Hati-hati dengan pasangan anda dan periksakan ke dokter jika pasangan anda mengalami nyeri saat melakukan hubungan badan. Penyakit ini juga dapat menular melalui hubungan badan sehingga, pasangan perlu diperiksakan agar tidak terjadi penularan.

5. Kandidiasis pada Kuku Kandidas yang terjadi pada kuku maka akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : -

Kuku berwarna hitam kecoklatan

-

Kuku menjadi menebal

-

Tidak bercahaya nampaknya kuku sehat

-

Di pangkal kuku terdapat gelembung-gelembung

-

Kulit disekitar kuku bersisik

8

6. Kandidiasis pada Rongga Mulut Kandidiasis yang terjadi pada mulut dan tenggorokan maka akan terjadi beberapa ciri-ciri sebagai berikut : 7. Adanya bercak-bercak putih pada mulut dan lidah Hati-hati jika ada berca-bercak putih pada mulut dan lidah ini merupakan salah satu gejala penyakit kandidiasis. Bercak putih ini juga terkadang terjadi bagian dalam pipi. 8. Sudut-sudut mulut retak Kandidisiasis yang parah pada mulut dapat menyebabkan terjadinya retakan pada ujung-ujung mulut maka segera periksalah ke dokter jika ini terjadi. 9. Sulit sakit saat menelan Salah satu ciri kandidisiasis yang terjadi pada mulut atau tenggorokan yaitu seseorang akan mengalami kesulitan menelan makanan karena tengorokan aka terasa sakit. 10. Pembengkakan Kandidisiasis yang parah juga dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan pada mulut sehingga akan timbul rasa nyeri. Pembengkakan bisa terjadi di dalam atau diluar mulut yaitu dibagian sekitar mulut. Pembengkakan yang terjadi akan sangat menjijikan seperti penyakit yang gatal yang ada disekitar mulut. Selain rasa nyeri juga terjadi rasa panas dan gatal akibat adanya pembengkakan tersebut.

2.6 PENCEGAHAN Penyakit kandidiasis merupakan penyakit yang tidak begitu kronis tetapi jika ini sudah berhubungan dengan vagina atau alat kelamin tentunya akan menjadi masalah besar karena alat kelamin merupakan anggota tubuh yang sangat penting untuk melakukan perkembangbiakan atau reproduksi pada manusia. Untuk itu sebelum anda mengalami penyakit kandidiasis maka lebih baiknya melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit tersebut.

9

Beberapa usaha dapat bisa anda lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit kandidiasis dalam tubuh yaitu :

1. Hindari kelembaban yang berlebihan pada celana dalam atau pembalut 2. Cuci pakaian olahraga yang telah digunakan 3. Minum obat antibiotik 4. Jaga kebersihan badan 5. Hindari gonta-ganti pasangan dalam seks 6. Hindari bekerja ditempat yang lembab atau banyak air 7. Hindari obesitas 8. Olahraga secara teratur 9. Mengkonsumsi makanan yang bergizi

2.7 PENATALAKSANAAN Jika anda telah terserang penyakit kandidiasis makan jangan terlalu dibikin cemas. Tenang saja, penyakit ini termasuk penyakit yang mempunyai banyak obat untuk mengatasinya. Periksakan ke dokter terlebih dahulu agar anda mengetahui jenis penyakitnya serta tingkat keparahannya kemudian ikuti saran dokter serta lakukan pengobatan. Antara lain dengan topical antifungus mikonazol, amfoterisin B IV, antifungus oral, Klotrimazol, Ketokonazol (Suzanne, C. 2000) atau anda bisa melakukan salah satu cara dibawah ini untuk mengobatinya : 1. Memberikan obat anti jamur: Obat anti jamur yang diberika yaitu obat anti jamur topikal. Obat anti jamur yang diberikan seperti nistatin dan clotrimazole. Jika tingkat keparahan penyakit sudah tinggi maka gunakan obat anti jamur seperti ketoconazole atau flukonazol. Jika sudah parah maka minumlah sekali sehari. 2.

Menggunakan

preparat:

Preparat

digunakan

untuk

mengobati

kandidiasis yang menyerang bagian vagina. Obat yang digunakan untuk mengobati kandidisiasis yang menyerang vagina yaitu preparat khusus intravaginal yang mengandung imidazol.

10

3. Dengan bawah putih: Untuk mengobati kandidiasis pada vagina anda dapat mengobati dengan mengkonsumsi bawang putih. Bawang putih dapat anda konsumsi secara langsung ataupun didalam sayur. Jika dikonsumsi secara langsung maka akan memberikan khasiat yang lebih manjur. Bawang putih ampuh mengatasi penyakit kandidiasis karena memiliki kandungan anti jamur, anti baketri serta mikroorganisme. (Baca juga : efek samping bawang putih – bahaya bawang putih mentah) 4. Dengan yogurt: Yogurt juga bisa digunakan untuk mengatasi kandidiasi. Gunakan yogurt untuk mengobati kandidiasi dengan mengoleskan yogurt pada vagina bisa digunakan juga dengan menggunakan kain yang dicelupakan pada yogurt yang dicampur dengan sedikit air lalu dioleskan pada bagian vulva atau bagian vagina yang terkena infeksi. 5. Obat lozenge: Obat lozenge dapat diberikan untuk mengobati kandidiasis yang menyerang bagian mulut. Lakukan pengobatan dengan digunakan untuk berkumur sehingga jamur dapat musnah dan tidak berkembangbiak lebih banyak lagi. Obat lain yang lebih urah dan terjangkau untuk mengatsi kandidisiasis pada mulut yaitu gentian violet. Obat ini digunakan dengan cara mengoleskannya pada bagian mulut yang nampak jamurnya dengan teratur 3 kali sehari, gunakan selama 14 hari atau dua minggu agar jamur dapat tuntas habis termusnahkan sehingga kandidiasis pada mulut sembuh. 6. Terapi alam: Jika anda lebih hati-heti dengan penggunaan obat anda dapat melakukan pengobatan dengan melakukan terapi alam. Terapi alam ini bisa anda lakukan menjaga pola makan serta dengan hati-hati kebiasaan sehari-hari dan menjauhi kebiasaanatau makanan yang dapat menyebabkan kandidiasis semakin parah. Pengobatan dengan terapi alam memang membutuhkan waktu yang lebih lama dengan pengobatan lainnya tetapi cara ini lebih aman untuk kesehatan tubuh anda. Beberapa terapi alam yang bisa anda lakukan yaitu : 7. Mengurangi mengonsumsi gula: Minum teh dari Amerika Selatan yaitu teh Pau d’Arco yang dapat mengurangi jamur pada penyakit kandidiasis

11

2.8 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Riwayat kesehatan dan observasi langsung memberikan infomasi mengenai persepsi klien terhadap penyakitnya, bagaimana kelainan kulit dimulai?, apa pemicu?, apa yang meredakan atau mengurangi gejala?, termasuk masalah fisik/emosional yang dialami klien?. Pengkajian fisik harus dilakukan secara lengkap. Dari pengkajian didapat data-data sebagai berikut: Data objektif:  Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glans penis, dan umbilicus, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustulpustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosive, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.  Hasil pemeriksaan kerokan kulit didapat candidasis. Data sujektif: - Riwayat memakai popok /diaper - mengeluh gatal-gatal - orang tua mengeluh anaknya rewel.

B. ANALISA DATA No 1.

KEMUNGKINAN

DATA

PENYEBAB

MASALAH

DS: Anak mengatakan Gatal-gatal pada Kelembapan kulit yang Kerusakan lipatan paha Ibu mengatakan anaknya berlebihan

Integritas

mengalami gatal-gatal sejak 2 hari lalu

Kulit

DO:

Lipatan

paha

klien

tampak

kemerahan, Tampak lesi pada daerah lipatan paha 2.

DS: Anak mengatakan nyeri pada sudut bibirnya Ibu mengatakan anaknya sulit

Immunosupresi

Kerusakan membrane

12

makan karena adanya lesi pada mulutnya

mukosa oral

DO: tampak ada plak berwarna putih di sudut bibirnya,mulut tampak kering, Lesi didaerah sudut bibir 3.

DS: Anak mengatakan nyeri didaerah

Agen Injuri Biologis

Nyeri Akut

DS: Anak mengatakan nyeri disudut

Ketidakmampuan

Ketidakseim

bibirnya,Ibu mengatakan anaknya sulit

dalam memasukan

bangan

makan 4

makanan oleh karena

nutrisi

DO: Tampak lesi pada sudut bibirnya,

adanya trust

kurang dari

mulut DO: Anak tampak rewel,Skala nyeri 3 4.

makan habis 1/3 porsi

kebutuhan tubuh

DS: 5 Anak mengatakan nyeri pada sudut

Pertahanan primer

Risiko

bibirnya 5

tidak adekuat

infeksi

DS: 6 Ibu mengatakan tidak tau penyebab

Tidak mengenal

Kurang

gatal-gatal dan luka pada sudut bibir

sumber informasi

pengetahuan

DO: Tampak lesi pada sudut bibirnya

anaknya 6 DO: Ibu klien tampak cemas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL PADA ASKEP KANDIDIASIS 1. Kerusakan membrane mukosa oral berhubungan dengan Immunosupresi. 2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injuri Biologis 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan dalam memasukan makanan oleh karena adanya trust 4. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Kelembapan kulit 5. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat

13

6.

Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan Tidak mengenal sumber informasi

C. PERENCANAAN 1. Kerusakan

membrane

mukosa

oral

berhubungan

dengan

Infeksi/Immunosupresi/ imunokompromise Tujuan : setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan kerusakan membrane mukosa dapat berkurang s/d hilang

Kriteria Hasil : Menunjukan membrane mukosa utuh, berwarna merah jambu, bebas dari ulserasi dan inflamasi Menunjukan teknik memperbaiki/mempertahankan keutuhan mukosa oral. Intervensi : 1) Kaji membran mukosa oral/lesi oral perhatikan keluhan nyeri, bengkak, sulit mengunyah/menelan 2) Berikan perawatan oral setiap hari dan setelah makan 3) Rencanakan diet untuk menghindari garam, pedas, gesekan dan makanan/minuman asam 4) Dorong pemasukan oral sedikitnya 2500 ml/hari 5) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti jamur 6) Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan specimen cultur lesi

2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injuri Biologis Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan Nyeri dapat berkurang s/d hilang/ terkontrol Kriteria Hasil : Mengatakan tidak nyeri lagi Ekspresi wajah tampak relax Skala nyeri 0-1 Intervensi :

14

1) Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas(Skala 1-10), frekwensi dan waktu 2) Berikan perawatan oral setiap hari 3) Berikan aktifitas hiburan misalnya: menonton TV, Menggambar/mewarnai 4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan dalam memasukan makanan oleh karena adanya trust Tujuan : setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi secara adekuat Kriteria Hasil : Menunjukan pemasukan nutrisi secara adekuat Mempertahan berat badan Intervensi : 1) Kaji kemampuan untuk mengunyah, menelan 2) Timbang BB sesuai kebutuhan 3) Berikan perawatan mulut setiap hari, hindari obat kumur yang mengandung alcohol 4) Rencanakan diet dengan klien atau orang terdekat, sediakan makanan yang sedikit tapi sering berupa makanan padat nutrisi yang tidak bersifat asam dan juga minuman yang disukai pasien. 5) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet klien

4. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Kelembapan kulit Tujuan : setelah dilakukan Asuhankeperawatan selama 1x24 jam diharapkan integritas kulit kembali normal. Kriteria Hasil : Menunjukan tingkah laku/teknik untuk mencegah kerusakan kulit Menunjukan kemajuan pada luka/ penyembuhan lesi

15

Intervensi : 1) Kaji kulit setiap hari,catat warna, turgor, sirkulasi, sensasi, gambaran lesi dan amati perubahan 2) Bantu atau instruksikan dalam kebersihan kulit misalnya membasuh dan mengeringkan dengan hati-hati dan melakukan masase dengan menggunakan lotion atau krim 3) Bersihkan area perianal dengan membersihkan menggunakan air dan air mineral, hindari penggunaan kertas toilet jika timbul vesikel 4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan topical / sistemik sesuai indikasi 5) Kolaborasi untuk pemeriksaan kultur dari lesi kulit terbuka

5. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi Kriteria Hasil : Mencapai masa penyembuhan luka atau lesi Mengidentifikasi/ikut serta dalam prilaku yang mengurangi resio infeksi Intervensi : 1) Cuci tangan sebelum dan sesudah dilakukan perawatan dan instruksikan pasien/orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi 2) Berikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik 3) Pantau tanda-tanda vital 4) Periksa kulit dan membrane mukosa oral terhadap bercak putih atau lesi 5) Kolaborasi untuk pemeriksaan kultur/ sensitivitas lesi 6) Kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti jamur

6. Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan Tidak mengenal sumber informasi

16

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 2x30 menit diharapkan kurangnya pengetahuan klien/orang tua dapat teratasi Kriteria Hasil : Menyatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan. Memulai perubahan gaya hidup yang perlu dan ikut serta dalam aturan perawatan Melakukan prosedur yang perlu dengan benar menjelaskan alasan tindakan Intervensi :

1) Kaji ulang proses penyakit apa yang menjadiharapandimasa depan 2) Tentukan tingkat ketergantungan dan kondisi fisik,catat tingkat perawatan dan dukungan yang tersedia dari keluarga/orang terdekat dan kebutuhan akan pemberi perawatan lainnya 3) Tekankan perlunya kebutuhan perawatan kulit harian, termasuk memeriksa lipatan kulit dan menyediakan pembersih serta tindakan perlindungan adekuat misalnya salep 4) Tinjau ulang kebutuhan akan diet (protein dan kalori tinggi) 5) Diskusikan aturan obat-obatan, interaksidan efek samping 6) Tekankan perlunya melanjutkan perawatan kesehatan dan evaluasi 7) Identifikasi sanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis misalnya lesi pada kulit 8) Identifikasi sumber-sumber komunitas misalnya rumah sakit/pusat perawatan

17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kandidiasis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya jamur didalam tubuh kita. Jamur tersebut ialah jamur Candida Albicans. Jamur ini terdapat dalam tubuh kita bisa karena ditularkan atau tertular secara langsung ataupun tidak langsung. Kandidiasis merupakan penyakit yang tidak mengenal jenis umur, penyakit ini menyerang siapapun dalam jenjang umur yang beragam. Penyakit kandidiasis ini lebih senang menyerang pada musim hujan atau di daerah yang lembab karena jamur akan tumbuh subur pada daerah atau suhu yang lembab

3.2 Saran Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Bondowoso dapat memahami Isu Legal dalam Praktik Keperawatan dengan baik serta hubungannya dengan ilmu keperawatan yang tengah ditekuni. Hal tersebut ditujukan agar mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso dapat memiliki kompetensi yang tinggi dalam menangani pasien rhinitis. Serta mampu untuk menjalankan peranan keperawatan baik untuk sasaran perorangan ataupun komunitas.

18

DAFTAR PUSTAKA

Suzanne & Brenda. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC [http://halosehat.com/penyakit/kulit-dan-kelamin/kandidiasis] diakses pada 08 Agustus 2016 pukul 14.00 WIB [http://www.alodokter.com/candidiasis] diakses pada 08 Agustus 2016 pukul 14.00 WIB [https://wirafile.googlecode.com/.../ASUHAN%20KEPERAWATAN%20ANAK%20D...] diakses pada 08 Agustus 2016 pukul 14.00 WIB

19

LAMPIRAN

20

More Documents from "Danang Firman Last Breath"

Candidiasis.docx
November 2019 9
Nyeri D3.pptx
December 2019 0
Cover 2.docx
May 2020 1
Aritmia.docx
December 2019 1
Pak Cip Ne.docx
December 2019 6