BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem kardiovasculer Sistem kardiovaskuler terdiri dari
jantung,
komponen
berfungsi memberikan keseluruh jaringan
merupakan organ sirkulsi darah yang
dan
darah
mengalirkan
dan
pembuluh
suplai
oksigen
darah
yang
dan
nutrisi
tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. (Scanlon Valerie C, Sanders Tina, 2006) 2.2 Pengertian Jantung Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot
yang
memompa
kontraksi berirama berhubungan Jantung
darah
yang
dengan jantung,
adalah
salah
lewat
berulang. dari
satu organ
pembuluh Istilah
darah
oleh
kardiak
berarti
untuk
jantung.
Yunani
cardia
yang
berperan
dalam
sistem
peredaran darah. Jantung terbungkus oleh selaput ganda yang bernama perikardium. Jantung terdiri dari empat ruangan, (serambi kiri),
yaitu
atrium sinister
atrium dekster ( serambi kanan ), ventrikel sinister (
bilik kiri), ventrikel dekster ( bilik kanan). Secara fisiologi,jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata
lain,
apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar
pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena
fungsi
utama
jantung
adalah sebagai single
pompa
yang
memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme selsel demi kelangsungan hidup.
2.3 Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks ( superior - posterior : C-II ) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V ) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu: a. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I b. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais c.
Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra
d. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis e. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah. Faktor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah: a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh. 1. Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a. Luar/pericardium Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengga nggu jantung : a. Perikardium Fibrosum (viseral) : Bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial. b. Perikardium Serosum (Parietal),
dibagi menjadi dua bagian
Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering disebut
epikardium,
dan
ferikardium
viseral
(kavitas
perikardinalis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
b. Tengah/ miokardium Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu: -
Otot atria : Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan
dalam mencakup
serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria. -
Otot ventrikuler : membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
-
Otot atrioventrikuler : Dinding pemisah antara serambi dan bilik (atrium dan ventrikel).
-
Dalam / Endokardium Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
2. Bagian- bagian dari jantung: a.
Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul. 3. Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu: 1. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra. 2. Fascies
dorsalis:
permukaan
jantung
menghadap
kebelakang
berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra. 3. Fascies
diafragmatika:
permukaan
bagian
bawah
jantung
yang
bebatasan dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
4. Tepi jantung( margo kordis) yaitu: 1.
Margo
dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang
mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis 2.
Margo
sinistra:
bagian
membentang dari bawah
ujung
muara
jantung vena
sebelah
pulmonalis
tepi sinistra
inferior sampai ke apeks kordis. 5. Alur permukaan jantung: 1. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis 2. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis 3. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior menuju apeks kordis. 6. Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu: 1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis. a. Muara atrium kanan terdiri dari : a) Vena cava superior : bermuara kedalam bagian atas atrium kanan.
Muara
ini
tidak
mempunyai
katub,
mengembalikan darah dari separoh atas tubuh. b) Vena cava inferior : lebih besar dari vena kava superior, bermuara ke dalam bagian bawah atrium
kanan, mengembalikan darah ke jantung dari separoh badan bagian bwah. c) Sinus koronarius : bermuara ke dalam atrium kanan antara vena kava inferior dengan osteum ventrikulare, dilindungi oleh kutub yang tidak berfungsi. d) Osteum atrioventrikuler dekstra : vena
kava inferior
bikuspidalis.
dilindungi
Disamping
bagian anterior oleh
valvula
itu banyak bermuara vena-
vena kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung kedalam atrium kanan. b. Sisa fetal atrium kanan : fossa ovalis dan annulus ovalis adalah dua struktur yang terletak pada septum interartrial yang memisahkan atrium kana dengan atrium kiri. Fossa ovalis merupakan lekukan dangkal tempat foramen ovale pada vetus dan analus ovalis membentuk tepi, merupakan septum pada jantung embrio. (Syaifuddin, 2011) c. Ventrikel dekstra : berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum traktus
atrioventrikel
dekstrum
dan
dengan
pulmonalis melalui osteum pulmonalis.
Dinding
ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari: a.Valvula triskupidalis Melindungi oleh lipatan fibrosa,
osteum endokardium
antrioventikular, disertai
terdiri dari tiga
sedikit
dibentuk jaringan
kuspis atau saringan (
anterior, septalis, dan inferior). Basis kespis melekat pada
cincin
berkontraksi
fibrosa M.
rangka
papilaris
jantung. Bila ventrikel berkontraksi mencegah
agar kuspis tidak terdorong ke atrium dan terbalik waktu tekanan intravestikuler meningkat.
b. Valvula pulmonalis Melindungi osteum pulmonaris, terdiri dari semilunaris arteri pulmonaris, dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa. Mulut muara kuspis arahnya keatas, kedalam tunkus pulmonaris. Selama sistolik ventrikel katup kuspis tertekan pada dinding tunkus pulmonaris oleh darah yang
keluar.
Selama
diastolik,
darah mengalir
kembali
kejantung masuk ke sinus. Katup kuspis terisi dan menutup osteum pulmonaris. (Syaifuddin, 2011) 2. Atrium sinistra
: Terdiri dari rongga utama dan aurikula,
terletak dibelakang atrium kanan, basis
membentuk
sebagian besar
(fascie posterior) dibelakang atrium sinistra terdapat sinus
oblig perikardium serosum
dan
perikardium
fibrosum.Bagian
dalam atrium sinistra halus dan bagian aurikula mempunyai rigi otot
seperti aurikula
pulmonaris
dari
dekstra. Muara
masing-masing
atrium
sinistra
vena
paru bermuara pada dinding
posterior dan mempunyai valpula osteum antrioventrikular sinistra dilindungi oleh valvula mitralis. (Syaifuddin, 2011) 3. Ventrikel
sinistra:
Berhubungan
dengan
atrium
sinistra
melalui
osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari: a. Valvula mitralis : melindungi osteum atrioventikular terdiri atas dua kuspis (kuspis anterior dan kuspis posterior). Kuspis anterior lebih besar terletak antara osteum antrinventikular dan aorta. b. Valvula semilunaris aorta : melindungi osteum aorta strukturnya sama dengan valvula semilunaris arteri pulmonaris. Salah satu kuspis terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding posterior dibelakang kuspis. Dinding aorta membentuk sinus orta anterior merupakan asal arteri koronaria dekstra. Sinus posterior
sinistra
(Syaifuddin, 2011)
merupakan
asal
arteri koronaria
sinistra.
7. Katup – Katup Jantung
Menurut Drs. H. Syaifuddin, AMK (2011, hal. 318) di dalam jantung terdapat
katup-katup
yang
sangat
penting
artinya
dalam
susunan peredaran darah dan pergerakan jantung manusia. a. Valvula trikupidalis, terdapat antara atrium dekstra dengan vertikel dekstra yang terdiri dari 3 katup. Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid
berfungsi
mencegah
kembalinya
aliran
darah menuju
aatrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan nama nya, trikuspid terdiri dari 3 daun katup. b. Valvula bikuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan ventrikel sinistra yang terdiri dari 2 katup. Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup
trikuspid,
katup
bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari 2 daun katup. c. Vulva semilunaris arteri pulmonalis, terletak antara ventrikel dekstra dengan arteri pulmonalis, tempat darah mengalir menuju ke paruparu. Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel
kanan
melalui
trunkus
pulmonalis.
Trunkus
pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri, pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir
dari ventrikel
kanan menuju
arteri pulmonalis.
d. Vulvula semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta tempat darah
mengalir menuju ke seluruh tubuh. Katup aorta
terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri. 8. Peredaran darah jantung Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra
yang
datang dari seluruh tubuh.
Arteri pulmonalis
membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvula semilunaris aorta. Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu: 1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabangcabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan 2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra 3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
2.4 Fisiologi Jantung a. Fungsi umum otot jantung yaitu: 1. Sifat
ritmisitas/otomatis:
secara
potensial
berkontraksi
tanpa
adanya rangsangan dari luar 2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang
rangsang
otot
jantung
maka
seluruh
jantung
akan
berkontraksi maksimal 3. Tidak dapat berkontraksi tetanik 4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot. b. Metabolisme Otot Jantung Seperti
otot
kerangka,
otot
jantung juga
menggunakan energy
kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen. c. Pengaruh Ion Pada Jantung 1. Pengaruh
ion
kalium
:
kelebihan
ion
kalium
pada
CES
menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat 2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis 3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung d. Elektrofisiologi Sel Otot jantung Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial
aksi
yang
disebabkan oleh rangsangan listrik,
kimia,
mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu: 1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative (polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif 2. Fase depolarisasi (cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam
3. Fase
polarisasi
parsial:
Setelah
depolarisasi
terdapat
sedikit
perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif dalam sel menjadi berkurang 4. Fase plato (keadaan stabil): Fase depolarisasi di ikuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard 5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat e. Sistem Konduksi Jantung Sistem konduksi jantung meliputi: 1. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis 2. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari 3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare 4. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel. f.
Siklus Jantung Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
g. Fungsi jantung sebagai pompa Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu: 1. Fungsi atrium sebagai pompa 2. Fungsi ventrikel sebagai pompa 3. Periode ejeksi 4. Diastole 5. Periode relaksasi isometric Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung 1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke jantung 2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom
h. Curah jantung Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung: 1. Beban awal : otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi, berhubungan
dengan panjang otot jantung. Peningkatan
beban
awal
menyebabkan kontraksi ventrikel lebih kuat dan meningkatkan volume curah jantung. Peningkatan beban awal akibat dari meningkatnya volume darah yang kembali ke ventrikel.
Semakin
direnggang
serabut
otot
jantung, semakin besar kontraksinya sampai batas tertentu 2. Kontraktilitas
:
bila
saraf
simpatis
yang
menuju
jantung
dirangsang maka ketegangan keseluruhan akan bergeser ke atas, atau ke kiri,
atau
meningkatkan
kontraktilitas.
juga
mempengaruhi kontraktilitas.
tidak
berfungsi maka
kerja
Bila
Frekuensi dan irama
jantung
sebagian dari miokard ventrikel
ventrikel akan berkurang,
menyebabkan
depresi ( menurunnya ) komtraktilitas setiap unit miokard 3. Beban akhir : resistensi ( tahanan ) yang harus diatasi waktu darah di keluarkan
dari
ventrikel,
suatu
beban
ventikel
kiri untuk membuka
katup semilunaris aorta dan mendorong darah selama kontraksi.
Peningkatan
drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel dan meningkatkan kebutuhan oksigen serta mengakibatkan kegagalan ventrikel 4. Frekuensi jantung : dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat pekerjaan jantung Periode pekerjaan jantung yaitu : 1. Periode systole : suara keadaan jantung bagian ventrikel kedalam keadaan menguncup, katup bikuspidalis, dan katup trikuspidalis dalam keadaan tertutup. Valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris masuk
ke
dalam paru
arteri
pulmonalis
kiri dan kanan. Darah dari ventrikel sinistra
mengalir ke aorta selanjutnya beredar ke seluruh tubuh 2. Periode diastole : suatu keadaan ketika jantung mengembang 3. Periode istirahat : waktu antara periode diastole dan periode systole, ketika jantung berhenti kira-kira 1/10 detik.
i.
Bunyi Jantung Tahapan bunyi jantung: 1. Bunyi pertama: “lub” yang rendah, disebabkan oleh penutupan katup mitral/bikuspidalis dan trikuspidalis lamanya kira-kira 015 detik, frekuensinya 25-45 Hz. 2. Bunyi kedua : “Dup” yang lebih pedek dan nyaring, disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir. 3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda. 4.
Bunyi
ke empat:
sebelum bunyi pertama.
kadang-kadang
dapat
didengar
segera
BAB III PENUTUP
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
Jantung
terbungkus
oleh
selaput
ganda
yang
bernama
perikardium. Jantung memiliki empat ruang : atrium dektra, ventrikel dekstra, atrium sinistra, ventrikel sinistra. Fungsi umum otot jantung yaitu: 1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar 2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot
jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal 3. Tidak dapat berkontraksi tetanik 4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
Daftar Pustaka Scanlon Valerie C, Sanders Tina. (2006). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC. Syaifuddin. (2011). Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC .