Cancer Self Management Education.docx

  • Uploaded by: De Adi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cancer Self Management Education.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 765
  • Pages: 3
CANCER SELF MANAGEMENT EDUCATION

1. Pain management Manajemen nyeri pada pasien kanker dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. a. Manajemen farmakologis Manajemen farmakologi menggunakan obat-obat analgesik berupa analgesik opiat dan nonopiat. (lebih jelas akan dibahas pada medication ) b. Manajemen non farmakologis Untuk self management bisa menggunakan tehnik massage, mendengarkan music dan pro self pain control.







Massage merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan melalui stimulasi pada jaringan dengan tindakan rubbing, knocking, pressing. Tindakan ini meningkatkan kadar hormon endorfin,serotonin, dan dopamin serta menurunkan kadar kortisol sehingga menciptakan kenyamanan. Terapi musik merupakan penggunaan musik terapeutik yang bermanfaat untuk fisik, sosial, maupun spiritual. Teknik terapi musik antara lain menulis lirik, guiden imagery,menganalisis lirik lagu, menyanyi, atau mendengarkan instrumental. Pasien diberi intervensi musik menggunakan MP3 player selama 30 menit pada pagi dan sore hari. Metode proself pain control memiliki tiga strategi yaitu pemberian informasi terkait nyeri dan caramengatasi nyeri, melatih ketrampilan dalam mengenali nyeri, penggunaan obat serta pendampingan dan monitoring dari perawat. Metode ini dilakukan selama 6 minggu. Pasien akan diberikan buku diari nyeri untuk monitoring nyeri di rumah. Perawat akan melakukan kunjungan rumah pada minggu pertama, ketiga dan keenam. Pasien akan mendapat telepon untuk memonitor pada minggu kedua, keempat, dan kelima.

2. Fatique management Kelelahan bisa menjadi isu yang sangat penting dalam kehidupan seorang penderita kanker. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana orang merasakan tentang dirinya sendiri, kegiatan dan hubungan dengan orang lain sehari-hari, dan apakah dia bersedia untuk melanjutkan pengobatan kanker. Kelelahan terjadi pada 14% hingga 96% dari penderita kanker, khususnya mereka yang menerima pengobatan untuk kanker. Gejala spesifik dapat bersifat fisik, psikologis, atau emosional. Untuk mendapatkan pengobatan secara efektif, kelelahan yang berhubungan dengan kanker dan pengobatan kanker. kelelahan pada pasien kanker umumnya hanya mengelola gejala-gejalanya dan

Memberikan dukungan emosional karena penyebab kelelahan yang secara khusus berhubungan dengan kanker belum diketahui. Beberapa perawatan yang terkait dengan gejala ini meliputi : 1. Penyesuaian dosis obat sakit, 2. Pemberian transfusi sel darah merah atau faktor pertumbuhan sel darah. 3. Pemberian suplemen zat besi dan vitamin.

4. Antidepresan atau obat psiko-stimulan. 3. Relaxation and management emotion Relaksasi Relaksasi adalah teknik untuk mengurangi ketegangan otot skeletal dan menurunkan kecemasan. Terapi relaksasi ini merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri kronis. Efek positif relaksasi pada pasien yang mengalami nyeri kronis adalah, memperbaiki kualitas tidur, memperbaiki kemampuan pemecahan masalah, menurunkan fatique, meningkatkan kepercayaan diri dan self control dalam koping terhadap nyeri, meningkatkan efektivitas terhadap tindakan lain untuk mengurangi nyeri, memperbaiki kemampuan dan toleransi. Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam relaksasi, yaitu : posisi yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang tenang. Posisi tidur diatur senyaman mungkin dengan semua bagian tubuh disokong (missal : bantal menyokong leher), persendian fleksi, dan otot-otot tidak tertarik (missal : tangan dan kaki tidak disilangkan). Dalam menenangkan pikiran, pasien dianjurkan pelan-pelan memandang sekeliling ruangan, misanya melintasi atap turun ke dinding, sepanjang jendela, dll. Membuat kondisi lebih nyaman, pasien dianjurkan sedikit tersenyum dengan atau membiarkan geraham bawah kendor. Manajemen Emosi Pada umumnya pasien kanker merasa dekat dengan kematian, maka kondisi ini menimbulkan tekanan pikiran lanjutan atau stress bahkan depresi bagi pasien. Ada 5 macam fase reaksi manusia bila ia dihadapkan dengan kematian. Fase pertama adaah penyangkalan. Umumnya orang ini akan berkata “saya baik-baik saja kok, ini diagnosa yang salah”. Sikap ini biasanya temporer saja. Fase kedua, orang ini akan marah, dan berkata “mengapa saya?”.

Fase ketiga, bersikap menawar. “saya rela mati, tetapi kalau boleh berikan saya waktu sedikit”. Fase keempat, depresi. Orang ini akan menyendiri, tdak berkomunikasi, tidak merasakan cinta maupun perhatian yang diberikan orang di sekelilingnya. Pada saat ini tidak ada gunanya menghibur pasien ini, ia perlu berdamai dengan dirinya sendiri. Fase terakhir adalah menerima, dimana pasien akan berkata “baiklah, saya akan menghadapi dengan sebaik-baiknya”. Fase-fase di atas tadi tidak selalau secara teratur dilalui, dapat saja dilampaui dengan cepat dari fase satu ke empat misanya, tergantung dari kondisi psikis pasien. Yang perlu dilakukan adalah mencermaati kalau-kalau muncul gejala depresi. Jika memang ada gejala depresi seperti perasaan sedih dan kosong sepanjang hari, kehilangan minat kegembiraan, perasaan bersalah, tak berharga dan tak berdaya, maka berikut hal-hal yang disarankan untuk pasien : a) Membicarakan persaan-perasaan atau ketakutan yang ada. b) Berdoa, bermeditasi atau melakukan upaya spiritual lainnya c) Melakukan relaksasi bebberapa kali sehari. Pejamkan mata, tarik nafas dalam-dalam, pusatkan perhatian pada bagian-bagian tubuh, lemaskan mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Bayangkan berada di tempat yang sangat menyenangkan dan sangat kita sukai d) Mencari bantuan melalui konseling atau support group e) Membicarakan dengan dokter yang merawat, psikolog, psikiater, atau penasehat spiritual

4. 5. 6. 7.

Nutrition Exercise Medication Managing effect of surgary, radiation and chemoterapy

Related Documents


More Documents from ""